Ghiea Kaviani adalah seorang wanita berusia 23 tahun yg bekerja di salah satu perusahaan ternama milik keluarga Anson, yaitu Anson's Group.
Perusahaan itu di kelola oleh ahli waris keluarga Anson, yaitu Alexavier Anson (27th) .
Pria itu sangat tampan dan di gilai banyak wanita, terkenal tegas dan dingin namun sangat mempesona. Namun sayangnya, ia sudah memiliki istri yg bernama Clara Wellys.
Di suatu hari, saat Ghiea hendak ke toilet. Ia mendapati sebuah fakta yg membuatnya hanya bisa menganga lebar. Dimana dia mendapati Clara Wellys sedang bercumbu mesra dengan manager perusahaan yg bernama Jamie Wood.
Sontak hal itu menjadi bahan gosip Ghiea dan sahabatnya di kantor, yaitu Melissa dan Diana. Namun di waktu yang bersamaan, Alexavier Anson datang, menyeret Ghiea ke ruangannya.
"Aku tahu istriku selingkuh, jadi karena itulah. Aku juga akan berselingkuh, dan KAU AKAN MENJADI SELINGKUHANKU!"
"APA???!!!"
Bagaiamanakah kisah selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SkySal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 15
Xavier terbangun di tengah malam karena tidur di sofa ternyata bukan pilihan yg bagus, ia merasa tubuh nya seperti akan remuk dan tertekuk kesana kemari.
Xavier pun bergegas ke kamar Ghiea namun saat mencoba membuka pintu nya, ternyata Ghiea mengunci kamar nya.
"Wanitaitu...." gumam Xavier kesal, ia pun bergegas ke kamar sebelah dan langsung merebahkan diri di sana "Awas saja nanti"
..........
Saat pagi hari, Ghiea masih was was untuk keluar dari kamar nya, ia takut Xavier masih ada di sana dan melecehkan nya lagi.
"Jika boleh jujur, aku tidak merasa di lecehkan. Kenapa? Apa aku... Wanita murahan?"
Ghiea memukul kepala nya sendiri saat fikiran liar itu muncul dalam benak nya. Ia mengendap ngendap keluar dari kamar, Ghiea mengambil sapu untuk kembali berjaga jaga.
Ghiea memeriksa sofa tempat terakhir kali ia melihat Xavier, dan Ghiea bernafas lega saat tidak melihat pria itu di sana, bahkan jas nya juga tidak ada.
"Syukurlah, pulang juga manusia satu itu..." gumam Ghiea. Ia pun kembali ke kamar untuk mandi.
Ghiea bersenandung ria saat guyuran air shower memabasahi tubuh nya. Saat Ghiea sedang menyabuni tubuh nya, tiba tiba terdengar suara dentingan yg cukup keras dari luar.
Ghiea segera membilas tubuh nya, dan ia memakai bathrobe.
Ghiea kembali mengendap ngendap keluar dan mencari asal suara itu, hingga Ghiea kini sampai di dapur dan seketika ia berteriak terkejut saat melihat Xavier yg bermandikan tepung terigu. Xavier yg mendengar teriakan Ghiea juga berteriak kaget.
"Apa apaan kau, Ghiea? Mau membuat aku jantungan, huh?" teriak Xavier kesal.
"Apa yg kau lakukan di dapur ku? Seharusnya kau sudah pulang" Ghiea balas berteriak.
"Aku sangat lapar..." tiba tiba Xavier merengek manja, membuat Ghiea menghela nafas lesu. Pria itu bahkan tidak mau repot repot meminta maaf karena sudah menjatuhkan topples yg berisi tepung terigu dan mengotori dapur Ghiea.
"Aku benar benar lapar..." Xavier kembali merengek dan ia memasang wajah memelas, ia bahkan memegang perut nya dan entah mengapa Ghiea merasa tidak tega.
"Aku akan memasak mie instan saja, cuma itu yg ada" kata Ghiea.
"Delivery saja" perintah Xavier kemudian ia bergegas ke kamar Ghiea untuk membersihkan diri.
Sekali lagi Ghiea hanya bisa melongo bodoh, apa yg sebenarnya terjadi?
.........
Ghiea pergi ke kantor bersama Xavier hari ini, dan itu berhasil kembali menjadi pusat perhatian orang orang saat ia turun dari mobil Xavier.
Ghiea hendak berjalan lurus sambil menundukkan kepala nya dalam karena ia tak berani menatap orang orang di sekitar nya, namun Xavier malah menarik tas nya yg membuat langkah Ghiea langsung terhenti.
"Kenapa buru buru sekali?" tanya Xavier santai kemudian ia melingkarkan lengan nya di pinggang Ghiea dan membawa nya masuk bersama.
Ghiea sudah memberontak sekuat tenaga namun seperti biasa, Xavier yg tangguh tak terlawankan.
"Sial, kamu mempermalukan ku" desis Ghiea.
"Oh Sweetheart, apa kamu tidak melihat tatapan iri mereka pada mu?" tanya Xavier kemudian ia mencuri cium pipi Ghiea, membuat Ghiea melotot terkejut, dengan kasar ia mengusap pipi nya.
"Bekerjalah hanya sampai siang, karena siang ini kita harus berbelanja isi apartement mu, terutama isi dapur mu" kata Xavier lagi yg membuat Ghiea mendengus kesal.
Mereka masuk lift bersama, dan saat lift akan tertutup, lift terbuka lagi dan ternyata itu ulah Diana, Melissa dan Max.
Max yg melihat Xavier tampak takut dan ia hendak pergi namun Diana menarik ikat pinggang pria berkaca mata itu.
"Don't be afraid, Baby boy. I am here for you..." kata Diana, Ghiea memberi isyarat pada kedua sahabat nya itu supaya masuk, Max yg sebenarnya tak ingin satu lift dengan Xavier tak bisa berbuat apa apa.
"Selamat pagi, Ghe..." sampai Diana cengengesan.
"Morning, Ghiea..." Melissa menimpali juga dengan senyum nakal.
"Morning, girls" sapa Ghiea penuh kemenangan saat ketiga manusia itu masuk ke lift. Karena ia berfikir Xavier tak akan macam macam jika ada mereka di lift.
Sementara Xavier masih tampak santai dan tangan nya masih setia bertengger di pinggang Ghiea.
"Hey, Culun..." Xavier menoel pipi Max yg seketika membuat Max langsung memegang pipi nya "Jangan pernah berani mendekati wanita ku ya...!!!" titah nya dengan begitu arogan nya, membuat Ghiea mendengus sementara Max mengangguk gugup.
"Pak Xavier, tolong jangan kasar pada Max" pinta Diana dengan berani "Dia adalah pria penurut yg sangat lucu, percayalah"
Xavier enggan menanggapi nya, kemudian Melissa menatap Ghiea dan bertanya.
"Lipstik baru, Ghe? Itu terkesan pucat" komentar nya, Ghiea mengambil ponsel nya dan berkaca. Lipstik nya memang terlihat pucat di bibir nya, Ghiea mencoba menghapus nya dengan jari, ia bahkan memainkan bibir nya dan itu malah mendapatkan perhatian dari Xavier.
"Li.... Mmmpppp" Ghiea langsung memberontak dan memukul dada Xavier saat dengan enteng nya pria itu kembali menyambar bibir Ghiea, tangan nya yg nakal bahkan meremas punggung Ghiea dengan gemas.
Ketiga manusia yg ada di lift hanya bisa melongo seperti orang bodoh, dan...
Ting....
Lift terbuka namun tak ada yg sadar dengan lift yg terbuka. Xavier masih sibuk mencecap setiap inci bibir ranum Ghiea, sementara Ghiea sibuk memberontak dan ketiga manusia lain nya sibuk menyaksikan hal gila itu.
Sementara di luar lift, semua orang juga tercengang.
Xavier melepaskan ciuman nya dan ia tersenyum puas melihat bibir Ghiea yg basah dan bengkak karena ulah nya. Sementara Ghiea terengah dengan tatapan yg begitu tajam pada Xavier.
"Aku akan memutilasi bibir mesum mu itu, Tuan Anson!!!" geram Ghiea marah. Saat ia berbalik, ia langsung menunduk kembali karena kini semua orang memperhatikan nya.
"Oh tuhan, andai aku bisa menghilang atau menghentikan waktu..."