NovelToon NovelToon
ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU

ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Mafia / Duda / CEO / Roman-Angst Mafia / Pengasuh
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Yhunie Arthi

Liliana Larossa tidak sengaja menemukan anak laki-laki yang berdiri di bawah hujan di depan restoran ayahnya. Karena kasihan Liliana menjaga anak tersebut dan membawanya pulang.

Namun siapa sangka kalau anak laki-laki bernama Lucas tersebut merupakan anak bos tempatnya bekerja, sang pemilik perusahaan paling terkenal dan termasyur di San Francisco bernama Rion Lorenzo. Dan sayangnya, Lucas begitu menyukai Liliana dan tidak mau dipisahkan dari gadis tersebut. Hingga Rion harus mau tidak mau meminta Liliana tinggal di rumah Rion dan mengasuh Lucas dengan bayaran Liliana dapat tetap bekerja dari rumah sebagai IT perusahaan Lorenzo.

Tapi bagaimana jika Liliana tanpa sengaja menemukan fakta siapa sebenarnya Rion Lorenzo, yang merupakan ketua dari organisasi bawah tanah, Mafia? Dan harus mengalami banyak kejadian dan teror saat ia mulai menginjakan kakinya di rumah Rion?

Ikuti kisah Liliana dalam mengasuh Lucas sekaligus menghadapi sang ketua Mafia dalam teror yang akan mereka hadapi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yhunie Arthi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16. BACK UP

Lili menunjukan semua hal yang ia temukan dari hasil hacking tidak sengajanya kepada Rion. Memerlihatkan bagaimana gadis itu dapat memasuki sistem-sistem milik Red Dog hingga menemukan percakapan tentang rencana pembunuhan Rion.

Pria itu benar-benar menahan amarahnya mengingat ada Lili di sampingnya dan ia tidak mau memerlihatkan sisi buruknya kepada sang gadis saat melihat betapa niat Red Dog ingin menghabisi Rion. Ia melihat begitu banyak hal yang direncakan demi bisa menjatuhkan seorang Rion Lorenzo.

"Mereka benar-benar gila, sepertinya dendam karena aku menghancurkan bisnis jual beli perempuan terakhir kali," ucap Rion yang mengusap wajah karena kesal.

"Aku akan menduplikat isi smartphone-mu bolehkan?" izin Lili.

"Tentu," kata Rion tidak memersalahkannya sama sekali, justru merasa lebih aman karena Lili akan membantu mengawasi kemungkinan terburuk seperti hari ini.

Lili melakukan coding beberapa saat, sebelum akhirnya menghubungkan isi ponsel pria itu ke komputer sang gadis. Ia masuk ke dalam ponsel tersebut dan membuat sebuah mode baru pada isi ponsel tersebut. Mengutak-atiknya beberapa saat sampai ia mendapatkan apa yang ia inginkan.

"Bisa coba ketuk ponselmu berkali-kali dengan cepat. Tidak perlu menghidupkan layar, biarkan dalam keadaan stay seperti itu tidak masalah," pinta Lili.

"Seperti ini?" Rion mentap-tap layarnya dengan jempol beberapa kali dengan gerakan cepat.

Dan saat itu terdengar seperti suara alarm dari komputer Lili, membuat Rion terkejut dan bertanya-tanya apa maksudnya itu.

"Lakukan itu jika kau butuh bantuanku tapi kau tidak bisa menelepon atau mengirim pesan. Aku akan langsung mencari dimana kau berada dan juga mengirim bantuan segera," kata Lili yang masih tidak menghentikan tangannya melakukan coding atas hal yang baru saja ia buat.

"Bagaimana kau bisa membuat hal seperti ini dengan sangat cepat?" Rion penasaran karena belum ada dua jam ia membicarakan tentang meminta bantuan Lili untuk urusan cyber.

"Ini aplikasi lama yang kubuat untuk materi kelulusanku di kuliah tiga tahun lalu yang digunakan untuk kepolisian menolong korban dalam beberapa kasus. Aku hanya sedikit merubahnya," jawab Lili tanpa melepaskan pandangannya dari layar komputer.

"Sebenarnya sejenius apa kau ini, Lilipad," ucap Rion yang entah harus kagum atau bingung dengan kepandaian sang gadis yang menurutnya di luar batas kemampuan rata-rata orang di dunia ini.

Kali ini Lili menghentikan kegiatannya dan menatap Rion lalu berkata, "Bagaimana kau tahu panggilan itu dan kenapa suka sekali memanggilku dengan sebutan itu?"

Alis Rion terangkat ketika mendengar pertanyaan tidak disangka dari Lili. "Kenapa apakah tidak suka? Lucas dan ayahmu suka sekali memanggilmu itu, kenapa tidak denganku?" katanya dengan senyum penuh arti.

"Lucas terdengar tidak masalah, tapi rasanya aneh jika kau yang menyebutnya. Terdengar seolah kau sedang mengejekku," celetuk Lili tidak terima.

Tawa kecil terdengar dari mulut Rion. "Aku tidak mengejekmu. Rasanya menyenangkan saja memanggilmu dengan nama itu. Bukankah terdengar lebih akrab?"

Semburat merah muda terlihat di pipi sang gadis, namun ia mencoba terlihat tenang. Kembali menatap layar komputernya dan melanjutkan apa yang ia kerjakan.

Tentu Rion dapat melihat gelagat tersebut. Tak dapat menyembunyikan senyumnya ketika tahu kalau apa yang ia ucapkan memiliki efek seperti itu untuk sang gadis. Membuatnya ingin menggoda gadis itu lagi, tapi ia berusaha menahan diri karena ini bukan waktu yang tepat untuk hal itu.

"Bisa kau pasangkan aplikasi itu di ponselmu ke ponselku?" pinta Rion.

Lili menatap pria itu penasaran. "Bisa, tapi untuk apa?" tanya Lili.

"Berjaga-jaga kalau sesuatu terjadi padamu juga, lakukan hal itu dan aku akan tahu dengan cepat. Aku akan segera datang untuk menyelamatkanmu. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi, terutama saat kau telah masuk urusan dunia bawah tanah," Rion menjawab dengan hati berdoa kalau hal itu jangan pernah terjadi pada sang gadis.

"Ok." Lili tidak menyangka kalau Rion akan meminta hal itu. Tapi ia tetap melakukan apa yang pria itu inginkan. Mencoba menghubungkan antara ponsel miliknya dan juga milik Rion.

Rion terus memerhatikan apa yang Lili kerjakan perihal aplikasi yang ia pasang di antara ponsel kami. Bahkan menghubungkan dengan ponsel Dante juga, dan berencana memberitahu kepada Frans tentang hal ini. Dengan begitu baik Rion dan Lili memiliki back up dengan cepat jika terjadi sesuatu kepada mereka, membuat keduanya akan mudah ditemukan selama ada internet di sekitaran mereka.

"Sebaiknya lanjutkan besok saja, ini sudah terlalu larut, kau harus istirahat," suruh Rion saat ia melihat waktu menunjukan pukul satu lewat tengah malam di komputer sang gadis.

"Sedikit lagi," kata Lili.

"Berapa lama?" tanya Rion.

"Satu jam kira-kira," Lili menjawab dengan santai.

Helaan napas terdengar jelas dari Rion ketika dengan mudahnya sang gadis menjawab. "Tidur sekarang atau tidak ada es krim untuk sebulan," ancam Rion langsung.

Lili langsung melihat Rion dengan pandangan tak percaya. Lagi-lagi pria itu menggunakan makanan kesukaan Lili sebagai ancaman karena tahu hal itu selalu berhasil.

"Tidak ada bantahan, kau tahu kalau aku tidak main-main soal larangan makan es krim, kan? Aku akan beritahu ayahmu jika perlu kalau kau banyak makan es krim selama di sini," ucap Rion dengan senyum lebar, tahu kalau dirinya akan selalu menang menggunakan cara ini.

"Bukankah itu curang?" tukas Lili yang jelas-jelas tidak terima.

"Aku tidak curang, aku hanya menyuruhmu untuk segera tidur karena sudah lewat tengah malam, Princess," Rion berkata dengan nada lembut, tanpa ada paksaan atau memerintah.

"Tapi ini tanggung, satu jam lagi selesai," bantah Lili lagi.

"Mana ada satu jam lagi itu tanggung, Lilipad. Jangan menguji kesabaranku, atau tidak ada es krim untukmu selama satu bulan." Rion mencubit gemas pipi Lili tanpa sadar. Namun segera melepaskannya ketika sadar kalau ia telah melakukan sentuhan fisik tanpa izin sang gadis. Takut kalau-kalau akan menimbulkan perasaan tak diinginkan dari sang gadis.

"Hmp, kenapa kau terdengar seperti ayahku sekarang?" Lili merengut seraya mengusap pipi yang dicubit oleh Rion barusan.

Melihat gadis itu aman saja setelah Rion mencubitnya, membuat Rion tahu kalau sentuhan fisik kecil seperti itu dari Rion tidak membuat trigger sang gadis tersentuh.

"Baik aku akan lanjutkan besok," ucap Lili akhirnya, lagi-lagi kalah dengan ancaman es krim tersebut.

"Good girl."

Lili membiarkan laptopnya stand by, menutup semua akses kamera di komputernya. Setelah tahu apa yang terjadi membuat Lili tidak bisa mematikan komputer seluruhnya. Takut kalau-kalau ada peringatan berbahaya seperti hari ini.

Rion melihat Lili berpindah ke tempat tidur. Bersiap untuk melakukan apa yang Rion suruh.

"Kau tidak pergi?" tanya Lili saat mendapati Rion masih duduk di tempat yang sama, tidak terlihat akan pergi dari kamar gadis itu.

"Tidak sebelum kau benar-benar tidur. Aku tahu jika aku tinggalkan kau akan diam-diam melanjutkan kerjaanmu tadi," kata Rion dengan mimik wajah yang mengatakan kalau ia tahu apa yang gadis itu pikirkan saat ini.

"Cih." Lili tertangkap basah bahkan sebelum ia melakukan niatnya. HIngga mau tidak mau ia membaringkan diri dan menyelimuti tubuhnya, bersiap untuk tidur karena tahu Rion tidak akan pergi sampai gadis itu benar-benar tidur.

"Sleep tight, Princess. Sweet Dream," ucap Rion yang ingin sekali mengecup gadis itu saat ini ketika mengatakan kalimat itu. Namun tentu untuk sekarang ia belum bisa. Tapi ia yakin suatu hari Rion dapat melakukannya setiap malam.

1
Mawar Berdury
mantap mantap sangat bagus alur ceritanya Thor👍👍👍👍
Mawar Berdury
ada,,sjh km Rion
Mawar Berdury
mampir Thor jlan cerita nya bagus
Yhunie Arthi: terima kasih udah baca dan suka sama ceritanya kak 🥰
total 1 replies
Mawar Berdury
aduhhh maksa deh
Mawar Berdury
aduhhh knp di pecat sih ap slahnya coba.../Smug//Smug/
Mawar Berdury
semoga sjh mereka berjodoh ..ngk ad slahnya kan🤭🤭🤭
Mawar Berdury
duuhhhh salah paham kan jadinya
Aerik_chan
1 iklan buatmu kak...semangat
Aerik_chan
little nggak tuh
Mawar Berdury: suka banget
total 1 replies
Aerik_chan
1 bunga mendarat dengan sempurna untukmu
Aerik_chan
li lu bisa tidur ditatap cogan?
Aerik_chan
ayo temui lilipad
Aerik_chan
woy salah paham pak Rion!!!
Aerik_chan
1 iklan untukmu kak
Aerik_chan
tuan kecil, dicariin papah. pulang yok
Aerik_chan
kak yuk saling support
Aerik_chan
anakmu selamat kok bang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!