NovelToon NovelToon
ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU

ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Mafia / Duda / CEO / Roman-Angst Mafia / Pengasuh
Popularitas:702.3k
Nilai: 4.7
Nama Author: Yhunie Arthi

Liliana Larossa tidak sengaja menemukan anak laki-laki yang berdiri di bawah hujan di depan restoran ayahnya. Karena kasihan Liliana menjaga anak tersebut dan membawanya pulang.

Namun siapa sangka kalau anak laki-laki bernama Lucas tersebut merupakan anak bos tempatnya bekerja, sang pemilik perusahaan paling terkenal dan termasyur di San Francisco bernama Rion Lorenzo. Dan sayangnya, Lucas begitu menyukai Liliana dan tidak mau dipisahkan dari gadis tersebut. Hingga Rion harus mau tidak mau meminta Liliana tinggal di rumah Rion dan mengasuh Lucas dengan bayaran Liliana dapat tetap bekerja dari rumah sebagai IT perusahaan Lorenzo.

Tapi bagaimana jika Liliana tanpa sengaja menemukan fakta siapa sebenarnya Rion Lorenzo, yang merupakan ketua dari organisasi bawah tanah, Mafia? Dan harus mengalami banyak kejadian dan teror saat ia mulai menginjakan kakinya di rumah Rion?

Ikuti kisah Liliana dalam mengasuh Lucas sekaligus menghadapi sang ketua Mafia dalam teror yang akan mereka hadapi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yhunie Arthi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16. BACK UP

Lili menunjukan semua hal yang ia temukan dari hasil hacking tidak sengajanya kepada Rion. Memerlihatkan bagaimana gadis itu dapat memasuki sistem-sistem milik Red Dog hingga menemukan percakapan tentang rencana pembunuhan Rion.

Pria itu benar-benar menahan amarahnya mengingat ada Lili di sampingnya dan ia tidak mau memerlihatkan sisi buruknya kepada sang gadis saat melihat betapa niat Red Dog ingin menghabisi Rion. Ia melihat begitu banyak hal yang direncakan demi bisa menjatuhkan seorang Rion Lorenzo.

"Mereka benar-benar gila, sepertinya dendam karena aku menghancurkan bisnis jual beli perempuan terakhir kali," ucap Rion yang mengusap wajah karena kesal.

"Aku akan menduplikat isi smartphone-mu bolehkan?" izin Lili.

"Tentu," kata Rion tidak memersalahkannya sama sekali, justru merasa lebih aman karena Lili akan membantu mengawasi kemungkinan terburuk seperti hari ini.

Lili melakukan coding beberapa saat, sebelum akhirnya menghubungkan isi ponsel pria itu ke komputer sang gadis. Ia masuk ke dalam ponsel tersebut dan membuat sebuah mode baru pada isi ponsel tersebut. Mengutak-atiknya beberapa saat sampai ia mendapatkan apa yang ia inginkan.

"Bisa coba ketuk ponselmu berkali-kali dengan cepat. Tidak perlu menghidupkan layar, biarkan dalam keadaan stay seperti itu tidak masalah," pinta Lili.

"Seperti ini?" Rion mentap-tap layarnya dengan jempol beberapa kali dengan gerakan cepat.

Dan saat itu terdengar seperti suara alarm dari komputer Lili, membuat Rion terkejut dan bertanya-tanya apa maksudnya itu.

"Lakukan itu jika kau butuh bantuanku tapi kau tidak bisa menelepon atau mengirim pesan. Aku akan langsung mencari dimana kau berada dan juga mengirim bantuan segera," kata Lili yang masih tidak menghentikan tangannya melakukan coding atas hal yang baru saja ia buat.

"Bagaimana kau bisa membuat hal seperti ini dengan sangat cepat?" Rion penasaran karena belum ada dua jam ia membicarakan tentang meminta bantuan Lili untuk urusan cyber.

"Ini aplikasi lama yang kubuat untuk materi kelulusanku di kuliah tiga tahun lalu yang digunakan untuk kepolisian menolong korban dalam beberapa kasus. Aku hanya sedikit merubahnya," jawab Lili tanpa melepaskan pandangannya dari layar komputer.

"Sebenarnya sejenius apa kau ini, Lilipad," ucap Rion yang entah harus kagum atau bingung dengan kepandaian sang gadis yang menurutnya di luar batas kemampuan rata-rata orang di dunia ini.

Kali ini Lili menghentikan kegiatannya dan menatap Rion lalu berkata, "Bagaimana kau tahu panggilan itu dan kenapa suka sekali memanggilku dengan sebutan itu?"

Alis Rion terangkat ketika mendengar pertanyaan tidak disangka dari Lili. "Kenapa apakah tidak suka? Lucas dan ayahmu suka sekali memanggilmu itu, kenapa tidak denganku?" katanya dengan senyum penuh arti.

"Lucas terdengar tidak masalah, tapi rasanya aneh jika kau yang menyebutnya. Terdengar seolah kau sedang mengejekku," celetuk Lili tidak terima.

Tawa kecil terdengar dari mulut Rion. "Aku tidak mengejekmu. Rasanya menyenangkan saja memanggilmu dengan nama itu. Bukankah terdengar lebih akrab?"

Semburat merah muda terlihat di pipi sang gadis, namun ia mencoba terlihat tenang. Kembali menatap layar komputernya dan melanjutkan apa yang ia kerjakan.

Tentu Rion dapat melihat gelagat tersebut. Tak dapat menyembunyikan senyumnya ketika tahu kalau apa yang ia ucapkan memiliki efek seperti itu untuk sang gadis. Membuatnya ingin menggoda gadis itu lagi, tapi ia berusaha menahan diri karena ini bukan waktu yang tepat untuk hal itu.

"Bisa kau pasangkan aplikasi itu di ponselmu ke ponselku?" pinta Rion.

Lili menatap pria itu penasaran. "Bisa, tapi untuk apa?" tanya Lili.

"Berjaga-jaga kalau sesuatu terjadi padamu juga, lakukan hal itu dan aku akan tahu dengan cepat. Aku akan segera datang untuk menyelamatkanmu. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi, terutama saat kau telah masuk urusan dunia bawah tanah," Rion menjawab dengan hati berdoa kalau hal itu jangan pernah terjadi pada sang gadis.

"Ok." Lili tidak menyangka kalau Rion akan meminta hal itu. Tapi ia tetap melakukan apa yang pria itu inginkan. Mencoba menghubungkan antara ponsel miliknya dan juga milik Rion.

Rion terus memerhatikan apa yang Lili kerjakan perihal aplikasi yang ia pasang di antara ponsel kami. Bahkan menghubungkan dengan ponsel Dante juga, dan berencana memberitahu kepada Frans tentang hal ini. Dengan begitu baik Rion dan Lili memiliki back up dengan cepat jika terjadi sesuatu kepada mereka, membuat keduanya akan mudah ditemukan selama ada internet di sekitaran mereka.

"Sebaiknya lanjutkan besok saja, ini sudah terlalu larut, kau harus istirahat," suruh Rion saat ia melihat waktu menunjukan pukul satu lewat tengah malam di komputer sang gadis.

"Sedikit lagi," kata Lili.

"Berapa lama?" tanya Rion.

"Satu jam kira-kira," Lili menjawab dengan santai.

Helaan napas terdengar jelas dari Rion ketika dengan mudahnya sang gadis menjawab. "Tidur sekarang atau tidak ada es krim untuk sebulan," ancam Rion langsung.

Lili langsung melihat Rion dengan pandangan tak percaya. Lagi-lagi pria itu menggunakan makanan kesukaan Lili sebagai ancaman karena tahu hal itu selalu berhasil.

"Tidak ada bantahan, kau tahu kalau aku tidak main-main soal larangan makan es krim, kan? Aku akan beritahu ayahmu jika perlu kalau kau banyak makan es krim selama di sini," ucap Rion dengan senyum lebar, tahu kalau dirinya akan selalu menang menggunakan cara ini.

"Bukankah itu curang?" tukas Lili yang jelas-jelas tidak terima.

"Aku tidak curang, aku hanya menyuruhmu untuk segera tidur karena sudah lewat tengah malam, Princess," Rion berkata dengan nada lembut, tanpa ada paksaan atau memerintah.

"Tapi ini tanggung, satu jam lagi selesai," bantah Lili lagi.

"Mana ada satu jam lagi itu tanggung, Lilipad. Jangan menguji kesabaranku, atau tidak ada es krim untukmu selama satu bulan." Rion mencubit gemas pipi Lili tanpa sadar. Namun segera melepaskannya ketika sadar kalau ia telah melakukan sentuhan fisik tanpa izin sang gadis. Takut kalau-kalau akan menimbulkan perasaan tak diinginkan dari sang gadis.

"Hmp, kenapa kau terdengar seperti ayahku sekarang?" Lili merengut seraya mengusap pipi yang dicubit oleh Rion barusan.

Melihat gadis itu aman saja setelah Rion mencubitnya, membuat Rion tahu kalau sentuhan fisik kecil seperti itu dari Rion tidak membuat trigger sang gadis tersentuh.

"Baik aku akan lanjutkan besok," ucap Lili akhirnya, lagi-lagi kalah dengan ancaman es krim tersebut.

"Good girl."

Lili membiarkan laptopnya stand by, menutup semua akses kamera di komputernya. Setelah tahu apa yang terjadi membuat Lili tidak bisa mematikan komputer seluruhnya. Takut kalau-kalau ada peringatan berbahaya seperti hari ini.

Rion melihat Lili berpindah ke tempat tidur. Bersiap untuk melakukan apa yang Rion suruh.

"Kau tidak pergi?" tanya Lili saat mendapati Rion masih duduk di tempat yang sama, tidak terlihat akan pergi dari kamar gadis itu.

"Tidak sebelum kau benar-benar tidur. Aku tahu jika aku tinggalkan kau akan diam-diam melanjutkan kerjaanmu tadi," kata Rion dengan mimik wajah yang mengatakan kalau ia tahu apa yang gadis itu pikirkan saat ini.

"Cih." Lili tertangkap basah bahkan sebelum ia melakukan niatnya. HIngga mau tidak mau ia membaringkan diri dan menyelimuti tubuhnya, bersiap untuk tidur karena tahu Rion tidak akan pergi sampai gadis itu benar-benar tidur.

"Sleep tight, Princess. Sweet Dream," ucap Rion yang ingin sekali mengecup gadis itu saat ini ketika mengatakan kalimat itu. Namun tentu untuk sekarang ia belum bisa. Tapi ia yakin suatu hari Rion dapat melakukannya setiap malam.

1
siti Hasanah
tambah seru ni thor.... /Drool//Drool/
La Rue
oh Roderick bukan Bumblebee yg menghilang,syukurlah bertemu kembali akhirnya. Kiranya siapa yg sengaja ingin membawa pergi Roderick 🤔
Nurul Fariza
Selalu saya akan langkau episod untuk membaca kerana selalu 2 atau 3 episod akan bercerita kisah yang Sama.Kisah ini memang berbeza. Cerita yang mudah untuk difahami. Konflik yang mendebarkan/Casual/
JAM
novel ini ceritanya bangus ceritanya dan alurnya teratur, sehingga senang membacanya. sukses terua author. God Bless
Yhunie Arthi: terima kasih, semoga menghibur waktu senggangnya 🥰
total 1 replies
Yunita Aristya
jangan sampai di culik orang lagi
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
wehhh ternyataaa
La Rue
bumblebee ya, jangan lama² hilangnya 😱
Yhunie Arthi: /Slight//Slight//Slight/
total 1 replies
Denni Siahaan
bagus ceritanya perempuan nya gak lembel gak cengeng 👍
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
lilypad udah yg kyk di game zombie
Atik Marwati
pasti rose yang hilang
Indah Permatasari
Oh God, plis thor jangan bikin cerita kaya novel lainnya yaaa, harus beda pokoknya. Cerita nya di culik dan ngga ketemu keluarga sampai beberapa tahun😑 pliss, males banget setiap ketemu novel bercerita kayak gitu " salah satu si kembar di culik cuma buat alasan ajang bales dendam ke ortu si anak".
Yhunie Arthi: Hahaha, aman aja. saya nggak sedramatis itu. paling ilang diculik alien dan dijadiin pemimpin planet laen. Nggak canda aja 🤣
total 1 replies
Maizuki Bintang
pasti rose yg hilang
Yhunie Arthi: Bocil kematian dia itu 😭
total 1 replies
You Bitch
Bule 180CM? Lu lagi melawak Tor? 🗿🤣🤣 Yang benar aja, Tinggi rata² Western itu 190an. Lah ini 180? Asia kali 🤓🤣
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@: masa sih rata2 mrk 190cm?? lah gmn dengan aktor mrk? kyknya byk juga yg dibawah 180cm.lagipula othor tulis 180cm lebih.
Yhunie Arthi: Sorry, saya udah research duluan ya. San Francisco itu Amerika dan tinggi rata-rata pria Amerika itu 175.3 dan di cerita saya menggunakan kata 180an cm yang artinya lebih dari 180 cm agar pembaca bisa berimajinasi sendiri, dan tinggi 190 cm itu bisanya pemain basket international seperti MBI. dan untuk asia tinggi rata-rata pria 165-170 an. Bahkan yang eropa yang memiliki tinggi badan melebihi benua lain rata-rata sekarang 180 an. Gampangnya google aja yah. soalnya Basic cerita saya wajib research dulu bahkan untuk nama tol sekalipun. But makasih informasinya /Smirk/
total 2 replies
Lina Wahyu Ratnasari
mantul.. Lucas is the best.. lanjut ekstra partnya.. klo perlu sesi kedua untuk anak²nya Rion dan Lili...
Yhunie Arthi: Semoga ketemu konsep bagus ya kalau ada sekuelnya para bocah /Determined/
total 1 replies
ros
ceritanya menarik 👍
Yulia
bagus
Pucung Pucung
Thor,klau bisa buat cerita nya anak Rion sampai dewasa Thor .cerita nya sangat bagus😉😉😌😌
Yhunie Arthi: Lihat nanti ya, sedang dipikirkan konsep ceritanya /Chuckle/
total 1 replies
emma
Luar biasa
Anna Rakhmawaty
cerita yg bagus👍🤗
Yhunie Arthi: terima kasih ya udah baca sampai akhir cerita, dan juga dukungannya 🥰
total 1 replies
Yuni Martopo
/Rose//Rose//Rose//Rose/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!