Hasrat Kakak Ipar

Setelah selesai dari kamar Kaira, Arka menuruni anak tangga ia kembali menuju ruang keluarga menghampiri yang lain di sana.

"Bagaimana dengan Kaira?." Tanya pak Rangga.

"Dia menyetujuinya.." Jawab Arka sengaja seraya duduk di samping Indah.

"Syukurlah, papa senang Kaira bekerja sama dengan perusahaan Ditama mulai sekarang, asal kau tahu Arka papamu memiliki peran penting dalam perusahaan kami jadi kami tak sungkan-sungkan untuk balas budi.." Ujar Rangga.

Arka hanya tersenyum...

"Proyek antara dua perusahaan sudah selesai, apa Arka akan membawa Indah ke kota A? papa serahkan saja kepada kalian karena ini hubungan kalian juga.." Ujar Rangga menunggu keputusan dari Arka.

Indah sedikit terkejut dengan perkataan Rangga. "Aku di sini saja pah gak usah pindah ke kota A, lagian kan harus kerja ngurusin marketing perusahaan papa.."

"Papa bisa cari yang lain, kau harus berbakti pada suamimu hargai keputusannya biarkan Arka yang mengatur.." Timpal Rangga merasa heran dengan sikap Indah yang layaknya tak memiliki suami.

Indah dibuat gelagapan sendiri. "Gawat aku tidak bisa meninggalkan kekasihku! marketing perusahaan juga cukup aku yang harus pegang!..." Batinnya.

"Kami akan bicarakan ini dulu..." Jawab Arka.

Akhirnya Indah bisa bernafas lega..

"Ya sudah papa ikut saja, Indah sudah jadi tanggung jawabmu sekarang.." Ucap Rangga sambil tersenyum pada mantunya itu.

"Iya..."

Setelah selesai bicara Indah dan Arka kembali memasuki kamarnya.

"Aku tidak mungkin ikut denganmu ke kota A, hubungan kita berdua juga hanya sandiwara.." Ucap Indah.

Arka mengambil sebuah kertas dan bolpoin dari tas ia menyodorkannya kepada Indah. "Proyek sudah selesai, kita akhiri sandiwara ini tanda tangani surat perceraian itu!.."

Indah menerimanya dengan perlahan. "Secepat ini?."

"Aku tidak mau buang-buang waktu dengan hal yang tak nyata, tentang orang tua kita buat saja drama bagaimana kita bisa bercerai. Untuk saat ini biarkan saja mereka tak tahu..." Timpal Arka to the point.

Indah terdiam, dalam hatinya menyayangkan pernikahan ini karena uang tambahan dari Arka tidak ada lagi. Tapi di sisi lain Indah bahagia karena bisa kembali dengan leluasa pada sang kekasih Novan.

"Sebelum kita resmi bercerai boleh aku bertanya?."

Arka menoleh ke arah Indah.

"Apa kau memiliki seorang kekasih?."

"Hmmm maka dari itu aku tak mau menyakiti hatinya.." Jawab Arka.

"Pasti beruntung sekali dia..." Batin Indah iri walaupun tidak ada hubungan dengannya.

Surat cerai itu indah ambil dari tangan Arka lalu menandatanganinya, resmilah hubungan mereka berakhir sebagai pasangan suami istri.

"Apa kau akan menginap lagi di sini?."

"Untuk dua hari ke depan..." Jawab singkat Arka.

"Oke..."

***

Malam pukul 07:00...

Kaira sudah berada di sebuah restoran untuk berkencan dengan lelaki yang direkomendasikan Yuna.

"Baiklah kita tunggu lelaki pertama datang..." Lirih Kaira.

"Lupakan, ayo lupakan lelaki itu!..." Ucap Kaira berkali-kali, tetapi tidak lama ia menghela nafas panjang. "Aaah sepertinya akan sedikit susah..."

Tiba-tiba ada panggilan masuk dari Yuna sontak saja Kaira menerimanya. "Kenapa lama sekali Yun?."

"Haish lo gak sabar banget Kai, tunggu saja baru juga jam 7 malam..."

"Oke oke..."

"Identitas pria pertama namanya Sean Candra ingat itu Kai, menurut gue lo bakal respon karena orangnya cocok banget sama lo selain tampan dia juga tajir. Tunggu saja nanti juga datang maklumi Kai orang sibuk..." Ujar Yuna dari seberang.

"Hmmm gue tunggu..." Jawab singkat Kaira.

"Have fun Kai walaupun gue gak yakin lo bisa ngelupain cinta pertama lo, secara kan lo baru suka cowok sama kakak ipar sendiri lagi..."

"Gimana nanti aja..." Pasrah Kaira.

"Oke see you gue tutup ya ada panggilan masuk.."

"Oke..." Panggilan pun berakhir.

Sementara itu...

Arka menerima panggilan saat seseorang menghubunginya berkali-kali.. "Ada perlu apa?."

"Gue minta tolong sekali aja sama lo Ka, kalo gue gak meeting dadakan sama papa lo pasti udah pergi dari tadi.." Ujar Sean dari seberang.

"Iya apa?.."

"Pergi kencan sama cewek gantiin gue, kalo lo nolak kasihan banget tuh cewek udah nungguin lama dari tadi..."

Bersambung....

Tinggalkan jejaknya sebagai dukungan, kasih saran juga kritiknya di kolom komentar!..🤗