Cerita tentang dua keluarga hebat, bersatu melalui penerus mereka. Yang mana Zayd, dari keluarga Van Houten. Dan si cantik Cahaya, dari keluarga Zandra...
Ingin tau kisahnya?? Cuss... otewe keun guys🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masih tentang Jane
"Sebenernya... gue sempet curiga, kalo ada seseorang yang selalu ngikutin kita kalo kencan sih. Tapi... gue tepis perasaan itu" jawab Jane
Karena setiap kali kencan, pasti ada seseorang yang serba tertutup ada di dekat nya dengan sang kekasih. Seolah ia memantau pergerakkan kekasihnya, Jane pun tercerahkan... Setiap kali kekasihnya hendak menggenggam tangannya, ia selalu melihat ke arah lain. Sehingga membuatnya tak jadi melakukan hal itu, jadi... selama 2 tahun ini. Jane tak pernah sekali pun, bergandengan tangan dengan kekasihnya. Benar... kenapa ia baru menyadarinya
"Gue ngerti maksud lo" ucap Jane
"Jadi... beneran ada yang bikin skenario, atas hubungan lo." Jane mengangguk yakin
"Pantas saja, dia ga pernah sekalipun pegang gue. Kaya yang takut banget, kalo di khianatin seseorang. SIALAN, GUE DI KIBULIN SELAMA 2 TAHUN INI. DAN GUE JUGA DI JADIIN ATM BERJALAN, MA TU LAKI." Jane mengepalkan kedua tangannya, ia merasa sakit hati dan ter khianati
"Abang, bisa selidiki kejadian pembegalan. Yang terjadi pada tetua dari keluarga Cahyadi, sekitar setahun yang lalu. Iya ga Jane?" Jane mengangguk
"Oke, tunggu sebentar." Zayd segera mengambil ponsel buatan Zara, ia mulai sibuk sendiri.
"Jane, lu... baik-baik aja kan?" tanya Ansika, melihat Jane hanya diam saja
"Hati gue ga baik An, tapi gue ga mau mempertaruhkan hidup gue cuma karena kata cinta. Gue emang cinta ma tuh laki, tapi ga bikin gue sampe segila itu buat mertahanin dia. Laki modelan dia mah, di emperan juga banyak." jawab Jane, Cahaya mengusap punggung Jane. Meski terlihat kuat, tapi Cahaya tau... Bila Jane menahan rasa sedihnya
"Kita tunggu hasilnya" ucap Cahaya, ia merasa ngeri setiap kali mengingat kejadian itu.
"Kalo semua ini beneran, ada hubungannya sama si Susan atau keluarganya. Gue pastiin, mereka bakal gue bikin hancur.Sehancur-hancurnya..." Jane menatap marah ke depan, Cahaya hanya mengangguk
Cahaya mengingat kembali kejadian yang ia lihat, pria itu memang tidak ikut memperkosa Jane. Dia hanya duduk di pojokan, sedangkan... Susan, ya... dia ada di sana. Dia merekam kejadian itu, dimana Jane berteriak memohon untuk di lepaskan. Namun Susan malah tertawa, ia bahagia melihat Jane tersiksa.
Padahal Jane menjerit takut, juga kesakitan. Cahaya bisa menebak, bila kamar itu di pasang kedap suara. Sehingga tetangga tak ada yang mendengar, jeritan pilu Jane.
Pria yang menjadi kekasih pura-pura nya, dia hanya melihat Jane. Tanpa ada ekspresi apapun, tapi Cahaya bisa melihat ada rasa bersalah yang besar di matanya. Semakin dilihat, Cahaya semakin membenci pria itu.
Setelah teman-teman pria itu puas menggilir Jane, Susan berdiri dan mendekati Jane. Di tangannya memegang sebuah pisau.
"L-lu.. lu kenapa lu lakuin ini sama gue?" Jane berbicara dengan susah payah, air matanya sudah habis. Rasa sakit dan benci di hatinya, begitu menggebu.
"Gue? Kenapa lakuin ini sama lu? HAHAHAHA.... KARENA GUE BENCI MA LU, LU UDAH BIKIN GUE MALU PAGI TADI. DAN ASAL LU TAU, GUE BAKAL BUNUH NENEK LO. SETELAH DIA TANDA TANGANI, SURAT SERAH TERIMA HARTA NYA KE GUE." Jane menatap benci Susan, ingin ia melawan nya. Tapi jangankan untuk membalas, untuk bergerak pun ia kesulitan. Seluruh tubuhnya, terasa remuk.
"Katakan selamat tinggal sayang, tunggu gue di neraka. Ohhh.. gue lupa bilang, pacar lo itu adalah pacar gue. Gue yang suruh dia buat deketin lu, nguras duit lo. Makanya dia ga mau nyentuh lo sama sekali, karena gue selalu ngawasin kalian kalo pergi. HAHAHAHAHA" ingin sekali Jane mengepalkan kedua tangannya, hatinya benar-benar hancur. Ia menatap pria itu, dia berdiri di belakang Susan, Tatapannya begitu dingin, menatap Jane tanpa ada keinginan untuk membantu..
"Bye sayang...
JLEB
JLEB
JLEB
HAHAHAHAHA... MATI LO, MATI SIALAN!!!
JLEB
JLEB
Entah berapa kali, Susan menusuk tubuh Jane. Jane mati dalam keadaan kedua matanya terbuka, tatapan kebencian tersirat di sana. Tak sampai situ, Susan juga menyayat wajah Jane. Ia tertawa bahagia melakukan hal itu, menurutnya ini sangat menyenangkan.
Cahaya menggelengkan kepalanya, ia belum bisa menceritakan hal ini pada Jane. Sampai Zayd, menemukan titik terangnya. Dan dia... takkan membiarkan hal itu sampai terjadi, ia akan membuat Susan menerima balasan nya.
"Yang... sesuai dugaan, pembegalan itu memang sudah di rencanakan. Dan ayahnya Susan, memang dalang dari semua ini. Dia tau neneknya Jane, sangatlah menjunjung tinggi balas budi. Karena itu, dia membuat skenario ini." ucap Zayd, mengejutkan Jane dan yang lainnya.
Ezra memang sudah bisa menebak, tapi mengetahui hal ini. Tetap saja membuatnya kaget, tebakannya tak meleset ternyata.
"Gue ga nyangka, tebakan gue bener." ucap Ezra, ia merasa bangga. HAHA
"Buktinya ada kan by?" tanya Cahaya, Zayd mengangguk
"Kalo gitu, kita serahin semuanya ke pihak berwajib." ucap Cahaya
"Apa gue boleh minta salinan buktinya?" tanya Jane, Cahaya menatap Zayd. Zayd pun mengangguk, ia segera mengirim bukti pada Cahaya. Cahaya mengirimkan ulang pada Jane, Jane tersenyum dan berterima kasih.
"Apa rencana lu?" tanya Ansika pada Jane
"Gue mau kasih liat ini sama nenek, beliau harus tau. Bila orang yang ia bantu, adalah lintah yang siap menguras habis darahnya." jawab Jane, Cahaya menatap ragu Jane
"Kenapa?" tanya Jane
"Sebenernya pacar lo... adalah pacar Susan, dia yang buat rencana ini. Susan suruh pacarnya, buat deketin lo dan jadiin lo pacar nya. Dengan tujuan mempermudah nguras harta lo, jadiin lo ATM berjalannya. Susan nguras harta nenek lo, dan pacarnya nguras harta lo." ucap Cahaya, membuat Jane hampir menjatuhkan ponsel miliknya.
SHOCK... itu yang ia rasakan, jadi selama ini... Bukan cuma Jane, Ansika dan yang lainnya juga terkejut. Bener-bener di luar ekspetasi, ini mah udah di luar perkiraan hilal lebaran.
"HAHAHAHA... " Jane tertawa, namun bisa di rasakan oleh Cahaya dkk. Bila itu tawa, yang menyiratkan sakit hati terdalamnya.
"Ternyata gue tolol ya, bisa-bisanya gue ketipu 2 tahun ini. Bisa-bisanya gue buta, dan cuma bisa liat dia." ucap Jane, Grisha memeluk Jane
"Makanya, mendingan jomblo Jane. Kaya gue, single bahagia. Daripada punya pasangan, tapi ngebatin. Lebih baik menunggu yang tepat, daripada gonta ganti." ucap Grisha, membuat Ansika menatap Ezra
"Jangan macem-macem kamu yang, ga akan aku putusin." ucap Ezra
"Siapa juga yang minta putus, iya kali gue tinggalin laki langka modelan lu." jawab Ansika, Cahaya dan Zayd terkekeh. Cahaya melihat waktu di ponselnya, pukul 15.35.
"Sebentar lagi, ponsel lu terima pesan" ucap Cahaya dan...
TING
...****************...
Jangan lupa masukin ke favorit, like, komen, gift sama vote nya yaaaa ❤️❤️❤️❤️
lanjutttt mak
masih bocil udah pinter ngegombal🤣🤣
pasti zayd tambah cinta😘😍 karna cahaya keren badass sekali cocok lah sama zayd.. jangan di kasih cewek yg lemah ya maakkk😘
dasar Domi si gembul, makan terus. awas loh nanti jadi kayak gentong😅