Cooper Anderson, laki-laki dingin dengan sejuta rahasia.
Dia menikahi putri pertama Keluarga Pratama tapi dimalam pertama yang dia tiduri adalah si bungsu nya bukan istri nya.
Malam pertama yang seharusnya menjadi malam pertama Elia, dijadikan nya malam pertama bersama Rihanna.
Tidak ada yang tahu rahasia apa yang sebenarnya Cooper sembunyikan dari semua orang.
Laki-laki itu lebih tertarik pada Rihanna bahkan mengklaim gadis itu dari ujung kaki hingga ujung kepalanya adalah milik nya.
"Kau gila...... kakak lepaskan aku...aku benci pada mu"
Rihanna Zivilia
"Aku tidak akan pernah melepaskan mu, jika kamu macam-macam maka akan aku pastikan aku akan menarik seluruh saham milik ku di perusahaan ayah mu, akan aku pasti kan keluarga kalian Jatuh bangkrut dan aku akan menghancurkan keluarga mu tanpa sisa"
Anderson Cooper
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nila KingShop Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Merasa curiga
Mendengar ucapan Cooper, Rihanna hanya bisa diam tidak berani menjawab.
"Lupakan saja, mungkin Rihanna belum siap untuk menceritakan nya sekarang"
Ucap Papa Rihanna kemudian.
Mendengar ucapan laki-laki tua itu, Cooper langsung membuang pandangannya dari Rihanna.
"Aku akan mengatasi laki-laki itu"
Setelah berkata begitu, Cooper langsung beranjak untuk pergi.
"Kami akan pergi sekarang"
Cooper bicara lantas bergerak menuju ke arah pintu luar.
"Hati-hati dijalan"
Mama Rihanna bicara cepat.
Rihanna mengangguk kemudian dia langsung menyalami Papa nya, mencium pipi laki-laki tua itu setelah itu langsung melesat pergi mengikuti langkah Cooper.
Rupanya laki-laki itu telah membukakan pintu untuk dirinya.
Meskipun terkesan begitu dingin dan masa bodoh, laki-laki itu selalu memperhatikan hal-hal kecil untuk Rihanna.
Gadis itu buru-buru masuk kedalam mobil, membiarkan laki-laki itu menutup pintu mobil tersebut.
Rupa-rupa nya dikala Cooper akan memutar jalan, mobil Elia tahu-tahu masuk ke halaman rumah tersebut.
Bisa mereka lihat perempuan itu buru-buru memarkirkan mobilnya, mematikan mesin mobil kemudian turun dengan tergesa-gesa.
"Kalian mau kemana?"
Perempuan itu bertanya dengan cepat, menatap wajah Cooper dengan tatapan yang begitu penuh harap.
Dia berharap dia yang dibawa pergi saat ini.
"Kami akan menemui seorang relasi bisnis kak, apa kakak mau ikut pergi bersama kakak ipar? aku akan turun sekarang"
Rihanna seolah-olah mendapatkan angin segar, dia langsung keluar dari mobil nya, menyambut perempuan itu dengan penuh kebahagiaan.
"Naiklah kembali"
Tiba-tiba Cooper bicara sambil membuang pandangannya dari Elia.
"Tapi..."
Rihanna langsung terdiam.
"Pulanglah dan bersihkan dirimu yang terlihat begitu kacau"
Cooper bicara cepat ke arah Elia tanpa berniat menatap wajah perempuan tersebut.
"Dan Pastika Orang tua mu tidak melihat tanda merah di leher mu"
Lanjut laki-laki itu lagi.
Mendengar ucapan sang kakak ipar seketika Rihanna mengerut kan keningnya, dia menatap ke arah leher kakak nya.
Satu tanda merah terlihat disana.
Rihanna fikir apakah itu bekas gigitan nyamuk? dia baru ingin memperhatikan nya dengan seksama tapi kakak nya buru-buru menaikkan jaket yang digunakan nya.
Bisa dia lihat rona wajah kakak nya yang berubah begitu saja, langsung memerah dan menatap malu serta takut ke arah Cooper.
"Cooper, aku... maafkan aku..."
Nada suara Elis terdengar sedikit bergetar.
"Naiklah, Rihanna"
Alih-alih menjawab ucapan Elia, Cooper langsung memberikan perintah.
"Tapi kakak..."
"Naiklah, kakak baik-baik saja"
Elia tiba-tiba mendorong tubuh Rihanna kedalam mobil.
"Kakak baik-baik saja, pergilah bukan masalah"
Ucap Perempuan itu lagi.
"Kemungkinan kami tidak pulang, kau bisa menjelaskan alasannya pada orang tua kalian"
Setelah berkata begitu Cooper langsung masuk kedalam mobil nya.
"Ya?"
Rihanna jelas membulat kan bola matanya.
Tidak pulang?!. Tunggu dulu, bukankah tadi tidak ada pembicaraan tidak pulang?!.
Dia jelas panik, langsung menoleh Arah kakak nya dengan cepat.
Dia Fikir kakak perempuan nya akan marah mendengar kata mereka tidak pulang, tapi realita nya sang kakak tidak menampilkan ekspresi yang dia harapkan.
Perempuan itu menundukkan sedikit kepalanya, menyentuh wajah Rihanna sambil berkata.
"Baik-baik lah dengan Cooper, jangan khawatir soal apapun"
Ucap Elia sambil mengembangkan senyuman nya.
Seketika Rihanna menatap bola mata kakak nya, tidak tahu kenapa tiba-tiba dia merasa Apakah kakak nya sengaja melakukan itu?!.
"Kak..?"
Dia mencoba menggenggam erat telapak tangan Kakak nya tapi tiba-tiba sang kakak melepaskan telapak tangan secara perlahan.
apalagi ada gambar perangnya juga
siiip thor
mantab thor