NovelToon NovelToon
Petir Abadi Dan Tawa Di Antara Kematian

Petir Abadi Dan Tawa Di Antara Kematian

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Reinkarnasi / Fantasi Isekai
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Raven Blackwood

mengikuti perjalanan Kaelan, seorang remaja yang terjebak dalam rutinitas membosankan kehidupan sehari-hari. Dikelilingi oleh teman-teman yang tidak memahami hasratnya akan petualangan, Kaelan merasa hampa dan terasing. Dia menghabiskan waktu membayangkan dunia yang penuh dengan tantangan dan kekacauan dunia di mana dia bisa menjadi sosok yang lebih dari sekadar remaja biasa.

Kehidupan Kaelan berakhir tragis setelah tersambar petir misterius saat dia mencoba menyelamatkan seseorang. Namun, kematiannya justru membawanya ke dalam tubuh baru yang memiliki kekuatan luar biasa. Kini, dia terbangun di dunia yang gelap dan misterius, dipenuhi makhluk aneh dan kekuatan yang tak terbayangkan.

Diberkahi dengan kemampuan mengendalikan petir dan regenerasi yang luar biasa, Kaelan menemukan dirinya terjebak dalam konflik antara kebaikan dan kejahatan, bertempur melawan makhluk-makhluk menakutkan dari dimensi lain. Setiap pertarungan mempertemukan dirinya dengan tantangan yang mengerikan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raven Blackwood, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Petir yang Mengguncang Langit

Kaelan berdiri tegak di tengah arena, tatapannya fokus pada Renara yang memegang tombak apinya dengan penuh keyakinan. Udara di sekitarnya terasa berat, dipenuhi ketegangan dan adrenalin. Penonton di sekeliling mereka bersorak, bersiap menyaksikan pertarungan epik yang sudah lama mereka nantikan. Kilatan petir halus berdesir di sepanjang tubuh Kaelan, sementara napasnya tetap teratur dan tenang.

 

“Wuuss!” Renara meluncur maju, tombaknya berputar seperti kobaran api, siap menghantam Kaelan dengan serangan yang mematikan. Namun, dengan sekejap, Kaelan mengaktifkan kekuatan petirnya. Tubuhnya bergerak secepat kilat, menghindari setiap serangan dengan presisi yang luar biasa.

 

“Zraakk!” Pedang Kaelan beradu dengan tombak Renara, menciptakan percikan yang menghiasi udara seperti kembang api. Kedua petarung bergerak cepat, saling menyerang dan bertahan dalam serangkaian gerakan yang begitu gesit hingga hampir tidak bisa diikuti mata telanjang.

 

Kaelan terus menekan Renara, mengandalkan kecepatan dan kekuatan petirnya untuk menyerang dari segala sudut. Namun Renara, meskipun tampak terpojok, tidak menyerah. Dengan tekad yang luar biasa, dia mengayunkan tombaknya, menciptakan gelombang api yang membakar tanah di bawah mereka.

 

“Wuuusss!!” Gelombang api itu menghantam Kaelan, tapi sebelum panas itu bisa menyentuh kulitnya, tubuh Kaelan sudah menghilang berubah menjadi kilatan petir yang bergerak dengan kecepatan yang tak terbayangkan.

 

“Tak ada gunanya!” Kaelan berteriak dengan nada penuh keyakinan. “Kekuatanmu hebat, tapi kecepatan petir tidak bisa diatasi dengan api!”

 

Renara terengah-engah, keringat bercucuran dari dahinya. “Ini belum berakhir!”

 

Tapi Kaelan tahu, pertarungan ini sudah mendekati akhir. Dengan kilatan tajam di matanya, dia menyiapkan serangan pamungkasnya. Petir semakin intens menyelimuti tubuhnya, seolah-olah seluruh langit memusatkan energinya padanya.

 

“CTARRRR!!!” Dengan satu tebasan kuat, Kaelan melepaskan serangan kilatnya. Renara terlempar ke belakang, tombaknya patah menjadi dua, dan dia terjatuh ke tanah dengan napas yang tersengal-sengal. Pertarungan selesai.

 

Sorak-sorai dari penonton bergemuruh memenuhi arena. Nama Kaelan diteriakkan dari segala arah, menyatakan kemenangannya yang luar biasa. Kaelan berdiri di tengah arena, pedangnya terhunus dan petir yang masih berdesis pelan di sekitarnya, memberikan aura yang sangat mengintimidasi.

 

Namun, baginya, ini bukanlah sesuatu yang perlu dibangga-banggakan. Pertarungan ini hanyalah satu langkah kecil dalam perjalanan panjangnya menuju puncak. Dia tahu bahwa musuh-musuh yang lebih kuat masih menantinya di babak-babak selanjutnya.

 

----------

Setelah pertarungan selesai, Kaelan menyaksikan beberapa pertarungan lain di arena. Para peserta yang tersisa semakin sedikit, namun setiap pertarungan dipenuhi dengan intensitas dan teknik yang berbeda-beda. Ada yang menggunakan seni bela diri kuno, ada yang memanfaatkan kiryoku unsur alam seperti tanah dan air, dan beberapa bahkan menggunakan kekuatan magis yang lebih rumit.

 

Grup-grup yang sebelumnya tersebar dalam ratusan peserta kini mulai terfokus pada mereka yang paling kuat. Setiap harinya, jumlah peserta terus berkurang. Di babak awal, ada lebih dari 30 grup dengan empat petarung per grup, namun kini hanya tersisa lima belas grup, dengan masing-masing grup hanya memiliki dua orang yang lolos ke babak berikutnya. Setiap grup hanya terdiri dari petarung-petarung terkuat, dan mereka akan terus bertarung hingga akhirnya tersaring menjadi sepuluh petarung terkuat yang akan melaju ke babak final.

 

Nama-nama besar mulai dikenal di antara peserta lainnya. Selain Aesir, Seron, dan Lilith, ada juga Ivar ‘Penjaga Rantai,’ yang terkenal dengan kekuatan fisik dan rantai besinya yang tak tertembus. Eira ‘Sang Pengendali Es,’ seorang wanita yang mampu memanipulasi suhu dan mengubah arena menjadi medan beku. Kemudian ada Feron ‘Sang Pemburu Langit,’ yang menggunakan kekuatan angin untuk menyerang dari jarak jauh dengan presisi mematikan.

 

Setiap petarung yang berhasil masuk ke dalam 100 terkuat di dunia bukan hanya mendapatkan ketenaran, tapi juga banyak keuntungan lainnya. Nama mereka terdaftar di seluruh kerajaan sebagai pejuang yang disegani. Mereka memiliki kebebasan istimewa untuk memasuki dungeon kerajaan tanpa perlu melalui prosedur rumit. Mereka juga bisa melewati pos-pos penjagaan dengan mudah, bahkan memiliki akses ke tempat-tempat yang biasanya membutuhkan izin khusus. Bagi banyak orang, status sebagai salah satu dari 100 petarung terkuat merupakan simbol kekuasaan dan kebebasan, di luar popularitas mereka.

 

Kaelan memerhatikan salah satu petarungan dengan serius, ketika seorang pria berbadan kekar dengan rambut perak mendekatinya. “Kau Kaelan, kan?”

 

Kaelan melirik ke arah pria itu, mengangguk singkat. “Ya, kenapa?”

 

Pria itu tersenyum kecil. “Kau pasti tahu, begitu kau masuk daftar 100 terkuat, hidupmu akan berubah. Tidak akan ada lagi prosedur rumit untuk masuk ke dungeon kerajaan, tidak perlu repot dengan identitasmu di mana-mana. Kau bisa pergi ke mana pun yang kau inginkan.”

 

Kaelan hanya tersenyum tipis. Dia belum memikirkan hal-hal seperti itu. Bagi Kaelan, status dan kekuasaan bukanlah tujuannya. Pertarungan itulah yang dia cari. Pertarungan yang bisa membuat darahnya mendidih, yang bisa menantang batas-batas kekuatannya. Itu yang membuatnya terus maju.

 

“Menarik,” jawab Kaelan singkat. “Tapi aku tidak tertarik pada popularitas.”

 

Pria itu tertawa pelan. “Tentu saja. Kau pasti tipe yang lebih tertarik pada kekuatan, bukan?”

 

Kaelan tidak menjawab, tapi pria itu sudah bisa membaca dari ekspresinya. Dia menepuk bahu Kaelan sebelum pergi, meninggalkan kata-kata terakhirnya, “Jaga dirimu. Pertarungan ini masih panjang.”

 

------

Hari itu, pertarungan terus berlanjut dengan intensitas yang semakin meningkat. Nama-nama yang lolos dari setiap grup mulai memperjelas siapa yang akan menjadi pesaing berat di babak final nanti. Meskipun masih panjang perjalanan menuju babak final, setiap petarung yang tersisa tahu bahwa mereka harus memberikan segalanya.

 

Kaelan menyaksikan dengan tenang, mempersiapkan dirinya untuk pertarungan berikutnya. Sorak sorai penonton bergema di telinganya, namun pikirannya tetap fokus pada apa yang akan datang.

 

“Aku sudah sampai sejauh ini,” gumamnya pelan. “Dan aku akan terus maju.”

 

Pertarungan mungkin semakin sulit, tetapi bagi Kaelan, inilah jalan menuju tujuan yang sesungguhnya menghadapi lawan terkuat dan berdiri sebagai pemenang sejati.

 

**

 

Pertarungan demi pertarungan berlangsung tanpa henti, jumlah peserta semakin menyusut, dan hanya yang terkuat yang akan bertahan hingga akhir. Dunia menonton dengan penuh perhatian, menantikan siapa yang akan muncul sebagai juara, namun Kaelan tahu satu hal dia tidak akan berhenti sebelum sampai ke puncak.

1
Hr⁰ⁿ
bagus Thor,tpi tolong di perbaiki aja si buat bicara dan untuk bicara dalam hati,agak pusing kalo baca lngsung kaya gitu,
coba cari novel lain trus cek buat nambah referensi 🙏
Raven Blackwood: masukkan yang menarik, di bab selanjutnya langsung saya pakai nih saran nya, thanks.
Raven Blackwood: siap, terimakasih masukannya
total 2 replies
Hr⁰ⁿ
mantap Thor lanjutkan
Shion Fujino
Merasuki jiwa
Mia001
semangat kak
Raven Blackwood: terima kasih 😁
total 1 replies
Mia001
Semakin di baca semakin penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!