Seorang gadis bernama Lee Anna berusia 18 tahun seorang mafia kejam yang tidak segan membunuh korbannya dengan keji, mati karena menjatuhkan diri dari jurang saat di kejar oleh polisi.
Lalu bereinkarnasi ke tubuh seorang puteri kecil bernama Annaelise Scherzinger yang mati berusia 15 tahun karena di bunuh oleh ayah kandungnya sendiri yang seorang kaisar bernama Antonio Scherzinger karena di tuduh meracuni saudara tirinya bernama Erika Scherzinger.
Apa Lee Anna bisa mengubah takdir Puteri tersebut?
Dengan cara apa Lee Anna mengubahnya?
Apakah Lee Anna bisa membuat sang ayah menyayangi nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reiza Muthoharah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 Apa Itu?
Annaelise kembali ke istana White setelah bertemu dengan Erika untuk pertama kalinya.
Annaelise tidak peduli kalau dirinya tidak sopan kepada ayahnya yang penting bisa secepatnya kembali ke istana White.
" Serena." panggil Eli.
" Tuan Puteri sudah kembali ada apa?" tanya Serena.
" Nanti tidak usah membuatkan makan malam Eli malam ini hanya ingin di kamar jangan ada yang ganggu Eli, bye Serena." jawab Eli.
" Tapi Tuan Puteri Yang Mu...." kata Serena
Berusaha mencegah Annaelise.
Tetapi Annaelise sudah pergi dahulu ke kamarnya.
" Padahal, Yang Mulia mengundang Tuan Puteri ke istana Gold, lebih baik aku sekarang memberitahu bahwa Tuan Puteri menolak makan malam bersama, Yang Mulia." kata Serena.
Sebelum meninggalkan istana White menuju ke istana Gold.
" Hah hari ini sangat melelahkan." kata Eli.
Sambil tiduran di ranjangnya.
" Sekarang aku harus berpikir bagaimana caranya agar aku bisa pergi ke desa untuk membuat senjata kan tidak mungkin aku lewat gerbang utama." kata Eli.
" Wah....aku bingung." kata Eli.
Sambil berguling-guling di atas ranjang nya.
" Apa aku harus ke perpustakaan! mungkin di sana aku bisa mencari buku tentang sihir perubahan tubuh! yosh semangat Eli menuju perpustakaan." kata Eli.
Dengan semangatnya Annaelise berjalan menuju perpustakaan.
" Hallo paman." sapa Eli.
Kepada salah satu pengawas perpustakaan istana.
" Hallo juga Tuan Puteri apa anda ingin membaca buku lagi?" tanya Pengawas itu dengan ramah.
Pengawas itu mengetahui kalau Tuan Puteri sering ke perpustakaan sejak berusia 4 tahun dan dirinya mengetahui kalau Tuan Puteri Annaelise jenius dibandingkan Puteri Erika.
" HN bye paman." kata Eli.
Sambil melambaikan tangannya.
Annaelise hanya menunjukkan sifat baiknya kepada orang mau menerima dengan tulus salah satunya pengawas itu karena sejak pertama kali bertemu Pengawas itu berkata ramah dan menatap Annaelise tanpa pandang rendah tidak seperti yang lain selalu memandang nya rendah karena dianggap Puteri buangan apalagi sejak adanya Erika.
Mereka semakin gencar menghina dan mencemoohnya di depan nya, tapi Annaelise tidak peduli dirinya tidak akan lemah seperti dulu yang memiliki sifat lemah dan penakut.
Saat ini Annaelise sedang mencari buku tentang sihir perubahan.
" Hah itu bukunya tapi tinggi sekali." kata Eli.
Annaelise berusaha mengambil buku tersebut dan tanpa sengaja menyenggol salah satu buku hingga.
Bruk....
Antonio POV
Siang ini setelah aku menghadiri rapat para bangsawan yang membuat kepala ku sedikit pusing apalagi Duke Charles Darwin yang selalu menanyankan tentang Erika yang di perkenalkan oleh ku sebagai anak kandung setahu yang lalu saat pesta perayaan ulang tahun ku karena gadis itu memiliki warna mata kerajaan aku menerimanya dan menetapkan kan di istana Gold.
Saat aku bersama Luke di belakang ku berjalan di lorong istana aku mendengar keributan aku segera mencari tahu.
Saat aku mendekati lokasi tersebut aku bisa melihat anak itu yang ku ingat bernama Annaelise menampar keras Erika hingga merah.
Aku sendiri sedikit terkejut bagaimana bisa seorang bocah 6 tahun memiliki tenaga sebesar itu.
Sepertinya aku ketinggalan pertumbuhan nya ada sedikit rasa bersalah pada diriku karena meninggalkan nya di istana White sejak bayi.
Tapi dengan segera ku tepis perasaan itu.
Aku hanya diam melihat kejadian aku ingin tahu apa yang akan di lakukan bocah itu.
Saat Erika ingin menampar balik bocah dengan cepat aku menahan tangan kecil yang menampar nya.
Aku sendiri tidak tahu tangan ku refleks menahannya aku sedikit perasaan lega saat bocah belum terkena tamparan.
Aku coba bertanya pada mereka sambil menatap tajam yang lain.
Aku bisa melihat semua orang ketakutan saat diriku mengeluarkan aura menyeramkan dan menunduk kepala mereka masing masing terkecuali bocah sepertinya tidak ketakutan sama sekali bocah itu hanya memandang datar yang lain.
Saat mengetahui alasan bocah itu menampar Erika membuat perasaan ku sedikit sakit.
Saat bocah itu menjawab bahwa dirinya ingin membela mama nya setelah itu bocah itu pergi tanpa mengatakan sepatah kata pun.
Sepertinya aku harus sedikit memperhatikan nya.
Dengan mengajaknya makan malam di istana Gold.
Antonio POV End.
Bruk....
Annaelise jatuh tersungkur dan melihat apa yang sedang terjadi.
Tiba tiba mata nya biru membelak tidak percaya apa dirinya saat ini.
Eli melihat.....
Continue...