NovelToon NovelToon
Dendam Putri Gemuk

Dendam Putri Gemuk

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Balas Dendam / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Romansa / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:23.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rzone

Menjadi wanita gemuk, selalu di hina oleh orang sekitarnya. Menjadi bahan olok-olokan bahkan dia mati dalam keadaan yang mengenaskan. Lengkap sekali hidupnya untuk dikatakan hancur.


Namanya Alena Arganta, seorang Putri dari Duke Arganta yang baik hati. Dia dibesarkan dengan kasih sayang yang melimpah. Hingga membuat sosok Alena yang baik justru mudah dimanfaatkan oleh orang-orang.


Di usianya yang ke 20 tahun dia menjadi seorang Putri Mahkota, dan menikah dengan Pangeran Mahkota saat usianya 24 tahun. Namun di balik kedok cinta sang Pangeran, tersirat siasat licik pria itu untuk menghancurkan keluarga Arganta.


Hingga kebaikan hati Alena akhirnya dimanfaatkan dengan mudah dengan iming-iming cinta, hingga membuat dia berhasil menjadi Raja dan memb*antai seluruh Arganta yang ada, termasuk istrinya sendiri, Alena Arganta.


Tak disangka, Alena yang mati di bawah pisau penggal, kini hidup kembali ke waktu di mana dia belum menjadi Putri Mahkota.

Akankah nasibnya berubah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rzone, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34 Jenuh

"Saya juga kurang tahu, namun itu adalah keinginan istri saya. Banyak para anggota asosiasi tersebut yang merupakan sahabat istri saya." Ucap Mattias enggan berkepanjangan.

"Baiklah, saya menjadi tertarik dengan sosok istri anda tersebut. Lain kali, saya akan mengundang anda berdua dalam acara minum teh, senang bertemu dengan anda Duke Mattias." Ucap sang Raja, Mattias mengangguk.

“Saya juga merasa senang Baginda, saya hanya ingin menghadap untuk memberikan informasi atas kedatangan saya dan Istri saya di tanah ini. Saya juga telah menyampaikan keinginan saya pada anda, dengan ini saya akan pamit undur diri. Saya akan kembali ke penginapan, karena Istri saya tak bisa istirahat dengan baik tanpa saya. Saya permisi,” Mattias mengangkat wajahnya, hingga mereka pada akhirnya saling bersitatap.

“Baguslah, saya akan menyambut anda dan akan memberikan sebuah perayaan.” Ucap sang Raja, Mattias hanya tersenyum simpul mendengarnya.

“Baiklah Yang Mulia, saya pamit.” Mattias pamit undur diri dan pergi dari Istana tersebut, Raja mengepalkan tangannya setelah melihat Mattias yang melangkahkan kakinya pergi dari sana.

“Dia sangat tidak sederhana, apa yang sebenarnya dia rencanakan?” Gumam sang Raja, dalam kondisi yang sangat menegangkan itu, Duke Mattias datang dengan rencananya berbulan madu. Namun Raja tidak berpikir demikian, karena dia sangat yakin adanya sesuatu yang disembunyikan oleh Mattias.

“Entah mengapa, aku justru merasa telah masuk kedalam jebakannya.” Gumam lagi sang Raja, dia merasa kedua tangan dan kakinya telah terjerat oleh kedatangan Mattias.

Sedangkan Mattias yang tengah pulang menyeringai, kini sang Raja sudah masuk kedalam perangkapnya. Sepintar apapun sang Raja, dia tak akan lepas dari jeratan yang di buat oleh Mattias.

Mattias sampai di penginapan, seorang Ksatria menunduk memberi hormat. Sedangkan di balkon di lantai 3 penginapan itu, nampak Alena yang tengah melambaikan tangannya.

Perasaan Mattias langsung melebur, rasanya Mattias ingin berlari secepatnya untuk menggenggam tangan itu, dan memeluk tubuh itu. Mattias melangkah masuk dan menemui sang istri.

“Bagaimana pertemuannya?” Tanya Alena, Mattias tersenyum lembut. Untunglah Raja tak menanyakan perihal Alena, tentu saja itu berkat Mattias yang membuat tatapan tidak nyaman pada sang Raja. Hingga seorang Raja saja tak sanggup untuk tetap merasa nyaman.

“Berjalan dengan baik, umpan yang saya berikan juga sudah dimakan dengan baik. Sekarang, kita hanya perlu menarik ikan saja.” Alena menghela nafas lega, setidaknya di Kerajaan Timur dan Barat tidak akan ada pertempuran setelahnya.

“Bolehkah saya juga ikut berinvestasi?” Tanya Alena, Mattias mengangguk pasti.

“Mungkin dalam waktu dekat akan diadakan pesta penyambutan. Alena, saya merasa tidak nyaman.” Bisik Mattias memeluk sang Istri, Alena terkekeh dan mengusap kepala Mattias.

“Lantas apa yang harus saya lakukan?” Tanya Alena, seringai muncul di sudut bibir Mattias.

“Kita tak melakukannya dengan benar saat diperjalanan,” Mattias menindih tubuh Alena, senyum terukir di bibir Alena setelahnya. Kedua pipinya memerah, Alena melingkarkan tangannya di leher sang suami.

“Anda benar,” Bisik Alena, mereka kembali berciuman dengan begitu mesranya. Pakaian mereka dibuka satu demi satu, hingga akhirnya kejadian yang sudah sepatutnya terjadi, terjadilah.

(Bentar, Bang Zo sebenarnya gak begitu ahli dalam masalah penerangan mengenai hal ranjang gays, mungkin bila sedikit mah bisa. Tapi kalo banyak, Bang Zo gak begitu ahli dan ingin fokus ke alurnya aja, lagian ini bukan novel harem, nah kalo mau baca yang spesial mengenai hal gituan nanti Bang Zo buatin novelnya.)

Suara burung pagi itu terdengar begitu indah, Mattias menggeliat dan menyadari bila sang Istri telah tak ada lagi di sisinya. Penglihatan tertuju pada balkon kamar itu, dari sana Mattias dapat melihat dengan jelas sang istri yang tengah disinari mentari pagi sembari menggenggam sebuah bunga dengan amat hati-hati.

Alena yang sadar bila dirinya tengah diperhatikan oleh Mattias tersenyum dan melambaikan tangannya pada Mattias, Mattias membalasnya dengan senyuman.

Damai sekali kehidupan Mattias dan Alena saat itu, bahkan sepanjang hidup Mattias yang selalu dipenuhi rasa takut itu, tak pernah merasakan kehidupan sedamai itu.

Alena berjalan menuju kamar mereka, dia menaruh bunga yang baru saja dia ambil di sebuah pot yang cukup besar di kamar itu. Mattias mendekat dan memeluk Alena dari belakang, Alena hanya tersenyum simpul saat mendapatkan perlakuan hangat itu.

“Perjamuan akan dilakukan besok malam, saya mendengar kabar itu dari surat yang diberikan oleh sang Raja.” Ungkap Alena, Mattias mengecup leher Alena dan menghirup aroma dari tubuh wanitanya itu.

“Mattias, apa anda mendengarkan saya?” Alena mengangkat wajah Mattias dan saling berhadapan.

“Entahlah, apakah orang mabuk akan mendengarkan sesuatu dengan benar?” Mattias mengangkat tubuh Alena.

“Apa anda Mabuk?” Tanya Alena, dia meletakan tangannya di kening Mattias. Mattias menggenggam tangan Alena yang semula diletakan di keninya itu, dia mengecup tangan itu dan menatap mata Alena dengan penuh damba.

“Ya, saya mabuk kepayang. Rasanya saya akan gila bila tanpa anda Alena, saya sudah kecanduan.” Ucap Mattias, Alena terkekeh dan mengecup bibir suaminya.

“Tidak Mattias, ini masih pagi.” Alena menutup bibir Mattias saat pria itu akan melakukan sesuatu hal yang lebih.

“Saya juga tahu ini masih pagi, tapi saya ingin.” Bisik Mattias, Alena terkekeh dan menutup pintu kamar mereka. Ya itulah yang dimaksud bulan madu agaknya, Alena pada akhirnya pasrah menerima apa yang diinginkan sang suami. Meski, bila suaminya itu sudah sangat keterlaluan. Alena akan memilih pura-pura tidur dan tidak menghiraukannya.

Malam perjamuan itu akhirnya tiba, beberapa orang yang sudah menjadi kaki tangan Mattias akhirnya menyebarkan sebuah rumor. Para Bangsawan Timur yang sudah hampir bangkrut itu akhirnya tertarik akan rumor yang beredar.

Mattias memang sengaja agar anak buahnya menyebarkan rumor, bila Mattias akan memberikan pinjaman pada mereka yang membutuhkan dengan bunga yang sesuai dengan pinjaman mereka, dan waktu yang telah ditetapkan.

Sebagai gantinya, bila mereka tak memiliki tanah. Mereka dapat menggadaikan gelar mereka, dengan menyerahkan dokumen yang menjadi identitas atas gelar mereka. Atau bila mereka memiliki tanah, maka dapat juga dijadikan jaminan.

Para Bangsawan Timur yang telah muak dengan kemiskinan akhirnya sangat tertarik dengan rumor tersebut dan menghadiri perjamuan yang diadakan di Istana, mereka sudah muak dengan gelar kosong yang selama ini mereka miliki dalam nama mereka.

Tak ada sedikitpun kebanggan dalam hati mereka karena telah memiliki gelar dalam nama mereka, padahal mereka tak ada bedanya seperti rakyat biasa dengan gaji yang kecil.

Sedangkan para penguasa wilayah juga sudah merasa jenuh, meski mereka menguasai beberapa wilayah. Namun, tak ada penghasilan yang mereka dapatkan. Karena rakyat juga hidup dalam kesusahan.

Namun para saudagar yang sering kali pamer di hadapan mereka sering kali memunculkan rasa iri dalam hati mereka. Para saudagar memiliki harta berlimpah meski tak memiliki gelar, mereka juga memiliki banyak hal yang tak dimiliki oleh para Bangsawan.

1
nacho
😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘
nacho
😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘okk
nacho
😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘
Eliana Sari
semoga cepet sembuh ya kk author. sukses slalu
Rzone: aamin makasih do'anya
total 1 replies
NR
yahh...jngan sakit2 dong bang.....
Rzone: hihi, maaf ya itumah gak bisa di ubah. Abang nulis banyak kalo dah sembuh ya..
total 1 replies
Dilys
Suka banget sama buku ini. Jangan lupa update terus ya!
Rzone: aassiap Kak/Smile/
total 1 replies
Pajar
Bikin deg-degan.
Rzone: 😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄
Rzone: 😄😄😄😄😄😄😄
total 2 replies
kokichi.oma.panta
Wah, gak sabar nunggu kelanjutan ceritanya, thor! 😍
Rzone: makasih kak/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!