Menurutku dia adalah wanita hebat, di lihat dari segi sudut yang tepat. Tapi tidak semua orang memandang dari segi yang sama. Karena keberadaannya yang di takdirkan lahir dari seorang ibu yang merupakan germo di sebuah club malam.
Membuat semua orang memandang remeh, dan rendah. Namun, atas kemampuannya dalam bermain billiard cue, ia aman dari keinginan laki-laki untuk meraup tubuhnya yang sexy. Bahkan mereka hanya mampu mengelap ludah melihat kecantikan Aneska.
Begitu pun dengan lelaki yang akan menjadi calon suaminya yang selalu memandang buruk tentangnya.
Lelaki yang kaya dan juga dingin, banyak wanita yang tergila-gila dengan ketampanannya. Tuan muda Arya Brasetyo, yang terlahir dari keluarga Kaya se- Asia harus bertemu dengan wanita serendah Aneska, menurutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Riskiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pernikahan mendadak
Disisi lain, Arya berdiri dengan begitu lemas. Arya begitu menyesal tidak mendengar peringatan dari dokter Rey. Sedangkan Aneska memilin-milin jemarinya dan menunduk cemas. Selain rasa ketakutannya terhadapan kesehatan Brasetyo, Aneska juga takut memandang pria yang tidak jauh darinya yaitu Arya.
Dimana tatapan terhadap dirinya begitu dingin seakan ingin melenyapkannya. Dimana tatapannya begitu mematikan dan penuh kebencian terhadap dirinya.
" Ya ampun, bagaimana ini? Mengapa aku harus ikut ke dalam situasi seperti ini! Seharusnya kakek tidak memilihku! Kenapa harus aku? Masih banyak wanita yang lebih baik dariku! Aku hanya sebuah kotoran! Dan mengapa kakek tidak menyetujui hubungan pria ini dengan kekasihnya? Ya tuhan, walaupun aku bukan wanita yang baik, tolong berikan kesembuhan kepada kakek! " Batin Aneska merasa bersalah dan cemas, mendoakan kesehatan Brasetyo.
Aneska tetap menundukkan kepalanya, ia begitu ketakutan menatap wajah Arya yang seolah ingin menerkamnya. Sedangkan Arya menyandar ke pintu kamar ICU dan memegang kepalanya yang terasa begitu berat.
Setelah setengah jam kemudian, dokter Rey keluar bersama para susternya. Rey sudah memasang wajah khawatir seperti biasanya dia menangani pasien yang sedang kritis.
" Rey, bagaimana keadaan kakekku?" Tanya Arya langsung menghampiri dokter Rey bersamaan dengan Aneska di belakangnya.
" Hemps...bagaimana aku menjelaskannya..sangat buruk! Jika terjadi tekanan lagi, kemungkinan bisa menyebabkan jantungnya tidak berfungsi kembali! Dan jika jantunnya tidak berfungsi, kamu tau kan apa yang selanjutnya akan terjadi? " Jelas dokter Rey yang membuat Arya berhasil membuka mulutnya lebar-lebar.
" Jangan teruskan, baiklah aku akan menuruti semua permintaan kakek, aku tidak akan membantahnya lagi. Aku bersalah karena tidak bisa mengendalikan emosiku! " Ucap Arya ketakutan mendengar penjelasan Rey.
Padahal penjelasan Rey, membuat Rey ingin tertawa tergelitik mendengar alasan yang tidak masuk akal tersebut. Bahkan jantung Brasetyo dalam keadaan sangat baik. Karena Brasetyo rajin datang ke kliniknya, membuat Rey tau perkembangan jantung Brasetyo, sekaligus dokter pribadi keluarga Brasetyo.
Sedangkan Aneska membungkam mulutnya sendiri. Mendengar begitu parahnya keadaan Brasetyo. Aneska juga merasa bersalah karena kehadiran dirinya lah, hampir sampai mengorbankan nyawa orang. Aneska juga ikut frustasi.
...****************...
Akhirnya Arya menyetujui permintaan sang kakek untuk menikah dengan Aneska. Arya begitu terpaksa, jika bukan karena kesehatan Brasetyo yang memburuk Arya akan menolaknya mentah-mentah.
Dan yang paling mengejutkannya, Brasetyo membuat kesempatan tersebut sebaik mungkin yaitu menyelenggarakan pernikahan Arya di rumah sakit tepatnya di hadapan Brasetyo sendiri.
Brasetyo hanya memanggil seorang penghulu dan juga ibu Aneska untuk datang. Arya pun terpaksa mengikuti segala keinginan Brasetyo. Sedangkan sang adik yang berada di luar negri pun masih tidak mengetahui sang kakak menikah, begitu pun dengan Viona.
Brasetyo ingin secepatnya menikahkan Arya dengan wanita pilihannya yaitu Aneska. Dengan begitu Brasetyo bisa tenang sang cucu terlepas dari ikatan kekasihnya yaitu Viona.
Hari itu pun sudah tiba, dimana dirinya menjadi wanita pengantin. Telah terpasang kain kebaya berwarna putih yang melekat cantik di tubuh Aneska.
Dengan rambut yang di sanggul membuat wajahnya semakin terlihat begitu cantik. Dalam ruangan kamar Vip dimana Brasetyo telah sadarkan diri dan meminta pernikahan cucunya berlangsung di depannya dan berniat resepsi akan di lanjutkan ketika sang cucu sah menikah dengan Aneska.
Aneska gemetar terlihat begitu ketakutan, bagaimana tidak? ia akan segera melangsungkan pernikahan yang sakral. Jantungnya berdebar hebat, entah pilihannya ini merupakan jalan terbaik atau dirinya akan masuk ke sesi masalah yang lebih besar daripada hidup sebelumnya di dunia malam.
Aneska menatap sang ibu yang telah membesarkannya, berharap jika setelah ini semua akan berubah menjadi lebih baik, hanya kebahagian yang didambakan yaitu mendapat status baru sebagai seorang istri. Paling tidak, dirinya akan terlepas dari dunia malam yang merenggut nama baiknya.
Namun, ketika melihat calon suaminya mencintai orang lain, seakan Aneska akan melewatkan ujian berbeda yang lebih menantang. Ditambah pria yang berada tidak jauh dari dirinya memandang buruk dirinya.
Lalu apakah Aneska bisa merubah pemikiran Arya tentang dirinya? Terlihat tatapannya begitu dingin dan keras. Bahkan tatapan Arya sama dengan orang lain memandangnya, yaitu memandang Aneska begitu buruk.
Berta tersenyum dengan mata berbinar-binar melihat sang putri akhirnya bisa menikah. Entah keburuntungan apa yang membuat sang putri bisa menikah dengan pria kaya dan tampan seperti ini?
Apa ketulusan Aneska? Yang pertama kali diakui oleh seseorang di muka bumi selain dirinya yaitu, Brasetyo? Atau, Aneska memiliki hoki baik? Entahlah, Berta benar-benar bahagia bisa menyerahkan sang putri yang dibesarkan dan dijaga sebaik mungkin kepada keluarga Brasetyo.
Sedangkan Arya hanya bisa pasrah dan terpaksa, tak terfikir sedikitpun dirinya bisa menikah dengan seorang wanita malam. Ah, mengapa takdirnya berubah menjadi seburuk ini, fikirnya.
Apa yang tidak bisa di dapatkan oleh Arya, bahkan semua yang diinginkan hanya dengan sebuah lontaran kata yang pasti akan langsung terpenuhi. Namun lihatlah sekarang, Arya begitu mengeluh dengan takdirnya yang seakan berputar terbalik.
Pandangan Arya begitu kosong ketika penghulu mengucapkan ijab kabul. Difikirannya hanya tentang setelah pernikahan ini, apa yang akan terjadi jika Viona yang masih menjadi kekasihnya tau jika dirinya telah menikah? Bahkan Arya telah mengingkari janjinya kepada Viona. Yah, semua demi Brasetyo. Demi kesehatan sang kakek yang sangat Arya sayangi.
" Arya!!!" Teriak Brasetyo yang masih terduduk di ranjang pasien melihat pernikahan berlangsung dan melihat sang cucu tidak segera menjawab ijab kabul dari penghulu.
Arya berhasil tersadar dari lamunannya, dan segera mengucapkan ijab kabul ketika dirinya meminta ulang sang penghulu untuk mengulangi perkataannya.
Hanya dengan hitungan menit, Arya sudah sah menikahi Aneska. Bahkan dirinya masih tidak percaya bisa berhasil menikahi seorang wanita malam, Arya menghela nafasnya dalam-dalam dengan begitu resah dan juga pilu.
Di lanjutkan dengan mencium tangan Arya yang telah sah menjadi suami Aneska. Arya rasanya tidak begitu rela ketika tangan kekarnya di raih oleh wanita yang di anggapnya begitu buruk dan menjijikkan.
Bahkan ia membuang muka dan tidak sedikitpun memandang wajah yang di rias secantik mungkin tersebut. Aneska hanya tersenyum palsu, mengetahui jika sikap Arya menunjukkan kebencian yang besar terhadapnya.
Lalu giliran Arya mencium kening Aneska. Rasanya Arya ingin sekali menolak, namun Arya memikirkan kesehatan Brasetyo, dimana kesehatan Brasetyo akan terganggu kembali dengan penolakannya.
Arya tidak ingin melihat sang kakek kambuh lagi. Dengan mata terpejam Arya mencium kening Aneska dengan singkat. Ia sangat terpaksa, andai saja di hadapannya adalah Viona. Pasti ia akan menciumnya cukup lama dan penuh cinta. Namun sayang di depannya adalah bukan wanita suci, wanita yang di anggap sangat kotor.