Rumah pojok yang selalu bersuara desahan nikmat setiap malam nya selama beberapa tahun terakhir ini, seorang gadis belia yang menjadi primadona sehingga tidak pernah istirahat dapat tamu.
namun ada pula kabar mengatakan bahwa diri nya memiliki susuk, karena setiap pelanggan yang usai berhubungan dengan nya selalu meninggal dunia dengan cara bermacam macam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14. Iblis kering
Desahan demi desahan puas terdengar di rumah paling pojok dan sama sekali tidak ada yang memprotes nya, karena kawasan ini memang kebanyakan di sewa untuk tempat berbuat begitu. Laura tidak menerima tamu di hotel karena itu akan butuh waktu yang lama, tidak bisa mau ambil nomor antrian para tamu tamu yang datang.
Laura tidak menerima bokingan yang mengajak dia menginap di hotel satu malam atau gadun yang mengajak dia liburan kemana mana, sebab itu nama nya hanya satu orang saja dan penunggu susuk tidak akan bisa memilih yang mana mau di makan nya. jadi untuk ketentuan ini semua, Laura tidak menerima mereka.
Padahal uang yang di dapat pasti nya sangat besar lah, mereka mau membayar sampai lima puluh juta apa bila Laura memang mau untuk satu malam full. pasti nya apa bila satu malam full, maka akan puas main dan bisa sampai tiga atau empat kali ronde di malam itu untuk mengocok goa nya Laura.
Sayang nya sampai saat ini memang tidak ada satu pun yang berhasil untuk mendapatkan nya, apa bila mau maka mereka harus ambil antrian di rumah dan itu sistem berburu saat siang hari dan malam nya baru lah mereka merasakan jepitan yang luar biasa dari apem gadis belia ini.
Kebanyakan mereka ini puas saat memegang dada Laura saja, kalau yang bawah kan memang tidak ada susuk nya, Laura memakai barang barang yang sering di jual pasaran saja. ini baru ada niat untuk menambah susuk di badan, agar dia tidak perlu repot untuk beli beli obat perapat sehingga apem nya bisa menggigit.
"Terima kasih ya, Manis! lain kali saya akan antri lagi buat bersama kamu." bisik pria perut buncit.
"Ya ampun sama sama dong, saya malahan yang terima kasih karena Om udah kasih tips banyak banget." Laura mencium sekilas bibir gadun tua ini.
"Itu tidak seberapa, kalau kamu besok bisa saya dapatkan lagi maka akan saya kasih lima puluh juta." om gadun mengedipkan mata genit.
"Auuh aku berharap Om besok bisa menang ya." Laura mengedipkan mata genit membuat pria ini tambah gemas saja.
"Lagian kamu susah sekali mau di dapat, saya sampai antri." keluh Om gadun.
Laura cuma tersenyum saja sekilas karena dia memang begini pembawaan nya, justru yang penuh misteri ini lah yang bisa membuat para pelanggan mabuk kepayang di buat nya. siapa pun yang sudah menjajal dan mereka selamat, maka esok nya akan berusaha untuk antri lagi sampai nanti pada akhir nya mereka akan mati juga seperti yang lain.
"Jangan kau incar dia, aku ingin mendapatkan uang itu!" Laura menatap iblis kering yang ada di sudut ruangan.
"Manusia gila uang!" iblis kering mengumpat nya marah.
"Sekali ini saja kau lepaskan dia, aku tidak mau kehilangan lima puluh juta!" tegas Laura tidak mau kalah dari iblis nya ini.
"Aaaaghkk!"
Baru saja Laura berhenti bicara pada iblis nya, gadis muda dan cantik ini menjerit sambil memegangi dada nya karena iblis kering marah sudah di tentang. payudara Laura terasa berdenyut seolah mau pecah, dia meringis kesakitan dan iblis kering itu langsung menghilang dari pandangan mata karena dia marah.
"Iblis sialan, andai saja aku tidak butuh daya tarik mu maka sudah ku buang kau!" geram Laura meremas lembut payudara nya.
"Awas saja kau bila aku nanti sudah tidak butuh dengan mu, akan ku cari susuk yang lebih bagus!" geram Laura karena dia tidak berhubungan baik dengan iblis penunggu susuk.
Beda dengan orang orang lain yang pasang susuk, kebanyakan mereka berhubungan baik dengan iblis nya, sama hal nya dengan Andini dan Sari dulu. mereka tetap menjalin hubungan satu sama lain, ini tidak dengan Laura karena dia hanya memikirkan ambisi nya saja tanpa mau memperbaiki hubungan yang sudah seharus nya terjalin.
...****************...
Braaaaak.
Arka membanting sepatu nya sembarangan saja karena hati ini sungguh dongkol sekali, Riski dan Digo saling tatap karena mereka sama sekali tidak tau apa yang menyebabkan Arka bersikap demikian. mereka merasa tidak ada salah dengan besty nya ini, namun dia mendadak diam dengan wajah masam seperti orang marah tidak ada sudah nya.
"Dia kenapa sih?" tanya Riski mendekati Digo.
"Aku tidak tau, dia berubah sejak tadi malam kan." sahut Digo.
"Kalian dari mana tadi malam? ini kok Arka jadi mumet begitu bawaan nya." tanya Riski kepo.
"Dari tempat nya Bintari, tapi kan itu sudah malam kemarin nah siang nya dia diam sampai lah malam ini." jelas Digo pula.
"Mungkin ada tersinggung ucapan Bintari kali." tebak Riski.
Digo berusaha mengingat dan dia sama sekali tidak menemukan di mana kata kata Bintari yang menyinggung hati pria ini, mereka terlihat ngobrol asik. asik bagi Digo dan Bintari saja sebenar nya, karena Arka memang kesal dan tidak mau lagi banyak omong.
"Jangan jangan dia cemburu kau sama Bintari." tebak Riski pula.
"Mana ada begitu, kan dia sudah jelas mengatakan kalau mau nya sama Lula saja!" sahut Digo.
"Oh dia sudah yakin dengan pilihan nya?" tanya Riski.
"Iya kok, dia malahan yang bilang kalau tidak ada cinta memang dengan Bintari." angguk Digo.
Braaaaak.
"Allahu Akbar!" Riski dan Digo kaget karena Arka kembali membanting pintu kamar.
"Ayo keluar saja, biar dia sibuk membanting semua barang." ajak Digo pada Riski.
Dua teman nya ini segera berjalan menuju warung depan untuk cari makanan, jarak nya juga cukup dekat sehingga tidak perlu naik motor. bisa menghemat bensin pula, jadi mereka santai lah jalan kaki dari pada mengurus Arka yang sibuk marah marah sendiri tanpa alasan yang jelas.
"Semua nya di banting sama dia, atau jangan jangan dia ketahuan sama Mama muda dan kena marah ya!" Digo baru ingat.
"Kan apa ku bilang, dia kalau ketemu Lula malah jadi masalah." seru Riski.
"Dari mana ya Mama muda tau, ah habis lah kalau kita sampai terseret juga." Digo sudah ketakutan.
"Maka nya kau jangan asal kasih info saja, aku akan lepas tangan kalau sampai Mama muda datang mengamuk loh." Riski ngeri sendiri membayangkan nya.
"Aku juga lah, biar Arka menghadapi sendiri karena dia yang gatal untuk tetap bersama Lula." Digo juga tidak mau kena.
Riski dan Digo sudah ngeri sendiri membayangkan apa bila nanti Mama muda akan mengamuk, tidak mengamuk saja dia kelihatan garang dan sadis, apa lagi nanti sudah marah. terlebih Mama muda juga pernah pesan agar mereka melarang atau melapor saat Arka mau ketemu Lula, dua teman ini bingung mau berpihak pada siapa.
Hallo guys, bab ke empat ni ya jangan lupa like dan komen nya ya.
mau apa kau disini pangeran ulo yunior???
Kau hanya boleh mendekati Bintari jika kau sudah memantapkan hatimu pada Bintari.Jika hanya ingin menyakiti hati Bintari,jangan harap kau bisa dekat2 dengannya.
semoga sembuh