Dara, gadis yang baru berusia 19 tahun yang mempunyai ibu tiri yang sangat jahat, kini Dara yang baru saja tamat SMA di nikahkan oleh ibu tiri nya dengan pria asing yang tidak Dara kenal. Selama pernikahan nya suaminya tidak pernah mencintai nya, Dara malah sering mendapatkan siksaan dan hinaan dari mertua dan kakak ipar nya.
Dengan tiba-tiba Dara diceraikan oleh suaminya, lantaran tidak bisa memiliki anak atau mengatakan Dara wanita mandul oleh keluarga suami nya. Padahal usia pernikahan mereka baru seumur jagung, akhirnya Dara merasakan frustasi dan dia nekat memasuki sebuah bar.
Dibar Dara bertemu dengan pria misterius, dari sana lah Dara tak sengaja melakukan hubungan terlarang dengan pria itu. Saat ini lah kehidupan Dara berubah menjadi 180 derajat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 16
"Baiklah." jawab Carlos seakan paling mengerti Dara.
Dara memeluk Carlos dengan sayang, "Mommy sayang sekali pada kalian nak..? Kalian adalah alasan Mommy bertahan hidup selama ini, jadi jangan membuat Mommy merasa sedih atau takut ya? Mommy tidak akan bisa hidup jika terjadi sesuatu pada kalian." ucap Dara.
Carlos mengangguk membalas pelukan Dara, dia memang sering sekali mendengar kata-kata ini dari Bunda Maria kalau Dara hidup sendiri dan tak pernah bahagia. Tapi saat mereka lahir kehidupan Dara mulai berubah bahkan impian nya menjadi wanita karir yang sukses itu demi mereka.
Carlos lebih dewasa dari Caitlin, itu sebab nya Bunda Maria bisa menceritakan hal itu pada Carlos, supaya anak sulung Dara itu paham mengapa Dara tak punya waktu bersama si kembar.
" Mom belhati-hati lah di jalan ya? Kami akan menunggu Mom di dalam lumah." kata Carlos dengan dewasa nya.
Dara melepaskan pelukan nya dari Carlos,Dara mengecup lama kening Carlos dengan penuh kelembutan, "Jaga adek mu baik-baik ya sayang?" ucap Dara.
Carlos mengangguk dan tangan mungil nya menghapus air mata Dara. Dara yang dengan gemas nya menciumi telapak tangan kecil itu, rasa nya Dara tak ingin berjauhan dengan anak-anak nya, tapi dia tak punya pilihan lain karna hidup itu memang keras.
Si kembar dan Bunda Maria melambaikan tangan melihat kepergian Dara, kedua nya kembali memasuki rumah dan berkemas membersihkan serta saling membantu satu sama lain.
***
Dara tiba di sebuah bank terbesar, dia mengutarakan keinginan nya membuat 2 ATM yang bisa menampung uang sebanyak yang di mau tanpa ada batasan sama sekali.
"Silahkan tunggu nona..!" ucap salah satu pekerja Bank dengan sopan.
Dara mengangguk pelan dia duduk di tempat duduk yang kosong, Dara menunggu giliran seperti yang lain nya. Tanpa memperdulikan tatapan semua orang yang tertuju pada nya, bola mata Dara sangat memikat belum lagi bentuk tubuh nya. Walaupun Dara memakai baju longgar tapi pesona nya masih terpancarkan, beruntung Dara memakai masker.
"Nona Adara?" memanggil pekerja bank.
Dara mengangkat tangan nya, dia menghampiri pekerja Bank, ternyata ATM itu tidak boleh kosong harus di isi sehingga Dara memindahkan 2 ATM milik Carlos ke salah satu ATM tanpa batas. Serta 2 ATM milik Caitlin juga sama, tabungan itu sungguh menggiurkan bagi seorang wanita yang banyak kebutuhan seperti Dara, tapi sayang nya Dara telah memiliki prinsip nya sendiri tak akan memakai uang anak nya walau la butuh uang sekalipun.
Karna umur Carlos dan Caitlin masih terlalu kecil, jadi Dara membuat buku tabungan atas nama diri nya karna umur Dara lebih memungkinkan membuat buku tabungan, tapi tetap saja Dara tak akan mengambil keuntungan dari apa yang telah menjadi hak anak nya.
"Terima kasih..!" ucap Dara dengan santun dan Dara tersenyum di balik masker nya kemudian pergi dari sana.
Disaat Dara keluar, Dara malah menabrak seseorang hingga dia hampir terjatuh tapi tangan nya di pegang oleh orang itu, Dara mengangkat pandangan nya melihat siapa orang itu membuat bola mata nya melebar seketika.
" Si brengsek ini?"Batin Dara ternyata orang yang menolong nya adalah orang yang Dara benci yaitu Abian Adipati.
"Kamu nggak apa?" tanya Abian seperti pria yang sangat pengertian dan baik saja.
Dara segera melepaskan diri dari Abian yang memperhatikan Dara yang sungguh cantik, pesona nya tak bisa di tutupi walau sebagian wajah nya memakai masker .
"Perkenalkan nama ku Abian Adipati..!" ucap Abian mengulurkan tangan nya dan Dara menatap cukup lama tangan itu.
"Maaf..! Saya terburu-buru." kata Dara memilih pergi dari hadapan Abian.
Dara memang berniat balas dendam pada keluarga Adipati tapi tidak secepat ini juga, Dara masih belum menyiapkan segala nya.
Abian melihat kepergian Dara, Ia menelan saliva nya memperhatikan bentuk tubuh bodygoal Dara yang benar-benar seperti gitar spanyol di versi nyata bahkan model pun kalah jika Dara memakai baju ketat.
"Seksi nya." gumam Abian tersenyum miring lalu mencium aroma tubuh Dara tadi yang membangkitkan gairah mesum nya.
Abian terkejut saat di dorong oleh pengunjung bank lain nya, bahkan dia juga dimarahi karna berdiri didepan pintu, dengan terpaksa Abian meminta maaf, Sebab dia harus menjaga sikap baik nya sebagai anak kebanggaan keluarga Adipati. Walaupun terlalu banyak gosip miring tentang rumah tangga nya dengan Anya.
Sekarang Dara berada di dalam taksi menatap kosong ke arah kaki nya, "Kenapa pertemuan kami harus seperti tadi? Ckk..! Aku bisa melihat tatapan menjijikkan nya itu pada ku..! Dia benar-benar ngga berubah sama sekali." Batin Dara.
Dara menggeleng kepala nya pelan, dia tak ingin membahas balas dendam nya terlebih dahulu karena masih banyak waktu untuk nya terbuang sia-sia, sehingga Dara lebih memikirkan pekerjaan terlebih dahulu.
Dara mengeluarkan ponsel nya dan mencari acara-acara besar fashion show, takdir seakan berpihak pada nya sehingga Dara segera mendaftarkan nama nya dalam acara itu sebagai Desainer dari Jepang tentu saja Dara di terima dalam sekejap mata.
"Wahh??! ternyata Adara sangat terkenal di Indonesia, apa aku banyak fans disini?" gumam Dara merasa bangga dengan karir nya selama di Jepang.
Dara mengeluarkan buku catatan nya, dia masih ada waktu 2 minggu lagi membuat hasil karya busana yang akan menggemparkan dunia fashion show di Negara Indonesia, Dara juga harus menciptakan momentum berbakat nya dalam acara ini.
Barang-barang Dara belum tiba di Indonesia karna Dara mendatangkan nya lewat angkutan laut yaitu kapal, jadi untuk sekarang Dara harus membuat gaun baru yang lebih ternilai dari gaun-gaun ciptaan nya sebelum ini.
Dara menggambar sketsa nya sampai dia tiba di rumah, Setiba nya Dara di depan rumah Dara segera menyimpan buku itu, tak lupa Dara membayar taksi.
"Mommy?" sorak dua orang bocah dibalik gerbang.
Dara terkejut saat membuka gerbang setinggi bahu nya itu, Dara dipanggil oleh kedua anak kembar nya, ternyata mereka sudah menunggu Dara sedari tadi.
"Ayo masuk sayang..!" ajak Dara menggenggam tangan Carlos dan Caitlin di sisi kiri-kanan nya.
Dara juga meminta maaf sebab terlalu lama pulang karna antrian di bank yang begitu lama, Ia juga memberikan buku yang tertera atas nama diri nya pada kedua anak nya, Dara bisa membuat 2 ATM sekaligus dengan syarat harus di isi dengan nominal yang fantastis.
"Maaf ya sayang..! Di Indonesia, kalian nggak bisa membuat buku tabungan atas nama kalian, karna umur kalian yang masih terlalu kecil, tapi Mommy janji saat kalian berumur....?" ucapan Dara terpotong.
"Tidak apa Mom." jawab Carlos dan Caitlin serentak langsung memeluk Dara serta mengucapkan terima kasih, membuat Dara terharu dengan pengertian kedua anak nya.
Selama beberapa hari Dara sibuk menyiapkan rancangan gaun yang akan la pamerkan di acara fashion show selama beberapa hari lagi.
Dara tak menyerah, siang dan malam Ia menjahit serta merakit gaun nya tanpa lelah, malahan si kembar ikut membantu Dara. Dengan segala tingkah konyol dan lucu kedua nya seperti hiburan tersendiri bagi Dara disaat dia lelah.
Bunda Maria malah rajin mengantarkan makanan supaya Dara tidak sakit dan tetap menjaga kesehatan sampai acara itu tiba, mana mungkin Dara si perancang gaun yang jatuh sakit ketika acara itu di mulai.
"Terima kasih Bunda." ucap Dara tersenyum manis seperti biasa Bunda Maria mengantarkan snack makan malam dengan kopi susu untuk nya.
"Setelah ini istirahatlah nak.! Acara nya masih lama 6 hari lagi kok, kamu juga harus tidur." kata Bunda Maria serius.
"iya bunda, gaun nya sebentar lagi selesai, bunda tahu sendiri kan kalau aku nggak akan bisa tidur kalau gaun ku belum sempurna." ucap Dara tersenyum manis.
Maria menggelengkan kepala nya pelan, "Jangan terlalu dipaksakan ya sayang, sesuatu yang dipaksakan itu hasil nya nggak akan baik." ucap bunda Maria mengusap kepala Dara.
"Iya bunda." jawab Dara tersenyum lebar.
*
Bersambung................................