NovelToon NovelToon
Dikira MONTIR Ternyata SULTAN

Dikira MONTIR Ternyata SULTAN

Status: tamat
Genre:Konglomerat berpura-pura miskin / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Tamat
Popularitas:536.6k
Nilai: 5
Nama Author: Moms TZ

Akibat ditikung saudara kembarnya, Darren memilih keluar dari rumah mewah orang tuanya, melepas semua fasilitas termasuk nama keluarganya.

Suatu hari salah seorang pelanggan bengkelnya datang, bermaksud menjodohkan Darren dengan salah satu putrinya, dan tanpa pikir panjang, Darren menerimanya.

Sayangnya Darren harus menelan kecewa karena sang istri kabur meninggalkannya.

Bagaimana nasib pernikahan Darren selanjutnya?
Apakah dia akan membatalkan pernikahannya dan mencari pengantin penganti?

Temukan jawabannya hanya di sini

"Dikira Montir Ternyata Sultan" di karya Moms TZ, bukan yang lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms TZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Apa kamu yakin akan tetap bersamaku?

Darrel menghela napas berat, matanya menerawang, mencari kata yang tepat. "Aku... sejujurnya, aku masih bingung dengan perasaanku sendiri," ucapnya kemudian, nada suaranya terdengar ragu.

"Selama ini, aku memang kagum sama kamu, Nancy. Kecantikan kamu, kepribadian kamu... aku nggak bisa bohong, aku terpesona olehmu. Tapi, aku nggak yakin apa itu cinta, atau hanya sekadar kekaguman semata."

Darrel berhenti sejenak, lalu melanjutkan ucapannya lagi. "Dan yang pasti, aku nggak mau membuat orangtuaku kecewa."

"Tapi, Rel...?" Nancy mencoba menyela, raut wajahnya memohon.

"Tapi apa?" Darrel memotong cepat. "Sejak awal, sejak orang tua kita menjodohkan kita, aku sudah berusaha membuka hati buat kamu. Meski jujur, aku merasa nggak yakin."

"Apalagi setelah aku mendengar sendiri rekaman obrolan kamu dengan temanmu. Membuat semua rasa simpatiku ke kamu langsung hilang dalam sekejap dan berganti dengan kekecewaan," ucap Darrel dingin, bahkan tanpa menatap mata Nancy.

"Nggak, Rel, itu nggak bener! Ini semua hanya salah paham!" Nancy berusaha meyakinkan Darrel, suaranya bergetar.

Ia menunduk, setetes air mata jatuh membasahi pipinya. "Aku tahu aku salah... tolong maafkan aku. Aku siap melakukan apa saja untuk menebus kesalahanku."

Nancy mengangkat wajahnya, menatap Darrel dengan pandangan nanar. "Kumohon, kasih aku kesempatan. Aku akan membuktikan ke mami kamu, kalau aku pantas buat kamu, Rel," mohonnya, airmatanya semakin deras mengalir.

Darrel menggeleng pelan. "Nggak, Nan. Mami sudah membuat keputusan, dan aku... aku nggak bisa mengecewakan Mami. Aku nggak mau menyakiti hatinya."

"Jadi kamu lebih milih mami kamu daripada aku?" tanya Nancy, suaranya tercekat, dengan rasa tak percaya.

"Ini hidup kamu, Rel! Kenapa kamu harus selalu menurut sama orang lain, sih?" Nada suara Nancy meninggi, menunjukkan frustrasinya.

"Orang lain kamu bilang?" Darrel balas meninggikan suaranya, kali ini dengan nada sinis.

"Lantas, kamu siapa? Kamu itu yang justru orang lain buat aku, Nan. Kita bertemu karena perjodohan orang tua kita. Kamu bahkan menolak cinta seseorang hanya karena dia seorang montir, dan lebih memilih aku yang punya 'kedudukan'!"

"Lalu, apa aku salah? Aku rasa semua wanita pasti berpikiran sama denganku. Memilih pria yang lebih mapan sebagai pendamping agar hidupnya terjamin." Nancy mencoba membela diri.

Darrel mendekat, menatap Nancy tajam. "Jika seandainya aku lebih memilih kamu dan meninggalkan semua fasilitas keluarga aku, apa kamu yakin akan tetap bersamaku?" tanyanya, kata-katanya begitu tajam dan menusuk.

Nancy terhenyak, seolah baru saja ditampar oleh kenyataan. Ia menatap Darrel dengan rasa tak percaya. Semua harapan yang tadi sempat membumbung tinggi kini pupus sudah. Namun, Nancy bukanlah tipe wanita yang mudah menyerah.

Hening sesaat menyelimuti mereka. Hanya suara isak tangis Nancy yang terdengar memilukan. Darrel memalingkan wajahnya, tak sanggup melihat kesedihan di mata Nancy. Dia tahu, kata-katanya tadi sangat menyakitkan, tapi dia merasa perlu mengatakan yang sebenarnya.

Nancy menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan diri. Ia menghapus airmatanya kasar, lalu menatap Darrel dengan pandangan intens. "Baik, tapi aku tidak akan menyerah begitu saja. Aku pasti akan mendapatkanmu kembali!"

Darrel terdiam, menatap Nancy dengan tatapan tak terbaca. Dia lantas memalingkan wajahnya, menyembunyikan ekspresi yang sebenarnya. Dia merasa sedikit tidak nyaman dengan tatapan Nancy yang begitu intens. Namun, dalam hatinya, dia penasaran ingin melihat apa yang akan dilakukan Nancy selanjutnya.

"Terserah kamu. Tapi aku minta, jangan ganggu aku lagi!"

Nancy mengepalkan tangannya erat-erat, giginya gemeretak menahan amarah. Ia merasa dipermalukan dan diremehkan oleh Darrel. Airmatanya sudah mengering, digantikan oleh tekad yang membara.

"Dia pikir aku akan menyerah? Dia salah besar! Aku akan buktikan padanya, dan akan membuatnya menyesal telah menolakku!" ucapnya dalam hati, lalu pergi begitu saja dari ruangan Darrel dengan membawa amarah di dadanya.

Setelah kepergian Nancy, Darrel berjalan ke arah jendela besar yang menghadap pemandangan kota. Dia menatap jauh ke luar, merenungkan situasi yang baru saja terjadi. Dia merasa bersalah, bingung, dan sedikit takut.

"Apa yang sebenarnya aku inginkan? Kenapa semuanya jadi serumit ini?"

*

Nancy keluar dari ruangan Darrel dengan kepala tertunduk. Ia berjalan cepat, ingin segera menjauh dari sana. Di depan lift yang terbuka, ia langsung masuk begitu saja tanpa melihat, sehingga tak sengaja menabrak seseorang.

Bruk!

"Aduh!" Nancy terhuyung ke belakang, tangannya berusaha mencari pegangan di dinding lift. "Maaf, maafkan saya tidak melihat," katanya cepat, seraya membungkukkan badannya berulang kali. Wajahnya memerah karena malu dan terkejut.

Mami Mia, yang saat itu hendak keluar dari lift, sedikit terdorong ke belakang oleh benturan itu. Ia mendengus kesal, membenarkan letak kacamata hitamnya. Kemudian, tatapannya menajam saat melihat siapa yang menabraknya. "Kamu...!"

Nancy mendongak dan seketika membeku. Di hadapannya berdiri Mami Mia, menatapnya dengan tatapan dingin dan menusuk

Jantung Nancy berdebar semakin kencang. Ia merasa seperti tertangkap basah melakukan kesalahan besar. Ia meneguk ludah, berusaha menenangkan diri.

"Tan-tante Mia..." ucap Nancy pelan, nyaris tak terdengar. Ia berusaha menyembunyikan keterkejutannya.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Mami Mia ketus.

"Ooh, jangan bilang kamu mendatangi Darrel dan mencoba merayunya, iya?" lanjutnya dengan tatapan mata yang tajam.

Nancy menghela napas, lalu berkata dengan lembut. "Tante, tolong restui kami, jangan batalkan pertunangan kami. Saya akan melakukan apapun asal Tante merestui kami."

Mami Mia tertawa sinis. "Oh, ya? Kamu yakin, akan melakukan apapun?"

Ia lantas mendekat selangkah. "Dengar ya, Nancy! Saya sudah membatalkan pertunangan kalian. Apa itu belum cukup jelas? Saya sudah tidak menginginkan kamu lagi menjadi bagian dari keluarga kami."

Nancy menegakkan tubuhnya, menatap Mami Mia dengan berani. "Ini tidak adil, Tante. Saya dan Darrel saling mencintai. Tante tidak bisa memisahkan kami begitu saja."

Mami Mia balas menatap Nancy dengan tajam. "Saya melakukan apa yang terbaik untuk Darrel. Dan kamu-- bukanlah wanita yang tepat untuknya."

"Tante, salah!" bantah Nancy dengan nada berani. "Justru Darrel merasa bahagia saat bersama saya, dia bisa menjadi dirinya sendiri tanpa tekanan dari siapapun."

"Baiklah, jika kamu sangat mencintai Darrel dan yakin bisa membuatnya bahagia, maka saya akan merestui kalian. Tapi dengan syarat...." Mami Mia sengaja menggantung ucapannya.

"Apa syaratnya, Tante?" tanya Nancy penasaran. "Saya pasti akan akan menerimanya," lanjutnya dengan percaya diri.

Mami Mia menatap Nancy dari ujung kepala sampai ujung kaki sambil mengetuk-ngetuk dagunya.

"Darrel harus keluar dari rumah, dan meninggalkan semua fasilitas yang selama ini dinikmatinya, termasuk menanggalkan nama besar keluarganya," ucap Mami Mia tegas penuh tekanan.

.

.

.

Bagaimana kira-kira reaksi Nancy, ya? Apa dia akan menerima seperti ucapannya tadi atau mundur teratur?

Silakan komennya, ya🤗

1
Hariyanti
si panji kemana ajeng😒😒😒
Hariyanti
Ajeng itu sepertinya waktu dlm perut ga kebagian urat malu🤔
Hariyanti
sinting sepertinya Ajeng 🤔 otaknya dan hatinya sdh cemar🤔 dia yg kabur trus pulang minta ditalak trus minta dimengerti perasaannya🙀🙀😒🤮
Hariyanti
paling si Ajeng jadi simpanan si panji😒
Hariyanti
kok aneh ya 🤔di jakarta Darren punya bengkel besar tp sekarang kesannya kyk baru belajar buka bengkel 🤔
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: kan yg di jakarta bengkelnya join sama teman temanya, ada dokongan dana dr ortunya juga, klo di surabaya itu benar benar darren bangun dari nol pake duitnya sendiri. semuanya sendiri, lagipula dia kan perantauan di surabaya.... pasti ada yg lompat nih bacanya....
total 1 replies
Hariyanti
mau sampai kapan bertahan 🤔 mending batalin aja😒status bukan duda karena batal nikah
Hariyanti
tolol😒😒 kan ga ada yang maksa kamu utk terima perjodohan itu😒😒
Hariyanti
gimana sih🤔🤔🙀 kan dia yg mau sendiri tanpa paksaan 😔eh ... udah gitu kabur 🙀🙀🙀
LENY
AKHIRNYA HAPPY ENDING. CUMA PENASARAN KOK AJENG MENGHILANG YA
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: tengkyu🫰
total 5 replies
LENY
YA WAJARLAH SDH SUKSES PUNYA RUMAH SENDIRI KL MASIH KOST ANEH 😊
LENY
WADUH LAHIR DI MOBIL TELAT BAWANYA KE RMH SAKIT
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: ya nggak telat, tp bayinya dah pengin keluar duluan gimana dong🤭
total 1 replies
LENY
NGOMONG2 AJENG KEMANA THOR KOK GAK IKUT SYUKURAN KE JAKARTA
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: sibuk dianya🤭
total 1 replies
LENY
DARREN DIPA KLOP SAMA2 BAIK HATI DAN BERHATI MALAIKAT BAGUS BERMANFAAT BUAT ORANG LAIN 👍👍
Hariyanti
ohhh gampang dikadali sepertinya 🤔😒
Wulan Sari
ceritanya bagus banget semangat 💪 Thor salam sukses selalu ya cip 👍❤️🙂🙏
Wulan Sari: sama2 salam
total 2 replies
Wawan Rustandi
rasain tuh di cap lima jari pasti Semerah cabe
LENY
AYO DARREN BELI MOBIL DAN RUMAH KASIHAN NIKEN BUAT APA HARTA KL GAK DINIKMATI YA YG WAJAR AJA🙏
LENY
TERBALIK DUNIA BUKAN NYA MINTA MAAF AJENG YG SALAH MAU CELAKAIN DARREN NIKEN KENA SENDIRI ITU NAMSNYA SENJATA MAKAN TUAN😡
LENY
ASTAGHFIRULLAH MASIH GAK SADAR LEBIH BAIK MATI AJA KAMU AJENG. BU HASNA LG MINTA AJENG MAAFIN SALAH DARREN DAN NIKEN GAK TERBALIK MEMSNG DARREN NIKEN SALAH APA BU. YG SALAH DAN HRS MINTA MAAF ITU AJENG BU ANAK KESAYANGAN KALIAN 😡🙈
Hariyanti
barang palsu atau kW adalah hal biasa 🤔 pilihan ada pada costumer
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!