Novel ini Terdapat dua cerita yang berbeda, sengaja Author gabung, karna cerita nya pendek.
1.Rumah Kos Terkutuk
Perjalanan Tono yang mencari kosan, untuk tempat tinggal nya, yang sengaja ia di pinggiran kota supaya dapat yang tarif nya murah.
namun apes nya, Tono malah di tipu oleh pakde yang ternyata jelmaan jin.
2.Pendakian Terakhir
.......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 16
Tiba-tiba wanita muda itu lari menjauh dari depan pintu kamar nya Tono dan menuju ke anak tangga, turun ke ruang bawah.
Dia yang tadi bingung sesaat dengan tindakan wanita yang di hadapan nya itu, lalu keluar kamar langsung mengejar nya. Namun sangat cepat sekali wanita itu lari, kecepatan larinya seperti tidak pada umum nya wanita biasa, hingga dia kehilangan jejak.
"Kemana wanita itu pergi nya ?" gumam nya sambil kedua tangan nya bertolak pinggang, ia berdiri sejenak di pintu keluar.
"Ah, mungkin dia kembali ke kamar nya" asumsi nya dengan ekspresi tanda tanya.
"Lebih baik aku ke kamar nya untuk memastikan semua nya baik-baik saja"
Ia melangkah ke pintu kamar nomor 1, yang dekat dengan pintu utama rumah. Tepat nya di sebelah arah kiri dari pintu utama. Pintu itu sudah setengah terbuka, kemudian ia melangkah pelan mendekati pintu kamar kost wanita misterius itu.
"Assalamualaikum.....mbak" ucap nya pelan
Kedua matanya memperhatikan ruangan kamar yang minim pencahayaan
"Assalamualaikum" ulang nya lagi
Dugdugdugdug
Jari telunjuk tangan kanan Tono memberanikan diri untuk mengetuk pintu kayu tebal itu, yang sudah setengah terbuka.
"Assalamualaikum" ucap nya untuk yang ke tiga kalinya.
Ia ragu untuk masuk, tapi rasa penasaran nya begitu besar. Akhirnya ia memberanikan diri untuk masuk ke kamar yang sangat minim pencahayaan itu.
Ngiìiiiiitttt
Pelan-pelan ia mendorong pintu kayu itu yang berpolytur warna coklat tua yang sudah kusam. Ia melangkahkan kakinya ke depan dengan hati-hati, dan mendorong pintu itu lagi mengembalikan seperti semula.
"Mbak....." sapanya pelan.
"Mbak...maaf, apakah anda baik-baik saja?"
Dengan mata waspada melihat sekeliling ruangan yang samar-samar karena minim penerangan, ia mencoba mencari saklar yang biasanya menempel di tembok. Tangan kirinya yang meraba-raba tembok akhir nya menemukan tombol saklar lampu.
Klik..klik..klik.. ternyata lampu nya tak berfungsi.
"Sial" gumam Tono kesal.
Tiba-tiba terdengar suara sendal mules Bu Darminto yang alas nya terbuat dari kayu galih asem, suara itu kian mendekat. Dengan hati-hati Tono menutup pintu yang masih setengah terbuka, berharap keberadaan nya tidak di ketahui Bu Darminto.
Tok..Tok..Tok..Tok..
Suara sendal itu berhenti pas di depan pintu kamar nomor 1. Jantung nya Tono mulai berdebar-debar, takut keberadaan nya di ketahui wanita tua itu.
Krek!
Daun pintu itu di tekan ke bawah dari luar. Tono yang berada di balik pintu bersandar tembok mulai panik, sesekali ia memejamkan mata nya dengan ekspresi wajah mulai ketakutan.
"Nyonya" suara itu menyelamatkan Tono.
"Semua nya sudah siap nyonya" sambung suara serak Pak Jarwo, orang kepercayaan nya Bu Darminto.
Ia pun langsung menoleh ke arah lelaki tua itu yang baru keluar dari pintu utama. Wanita tua berpostur badan tegap itu mengurungkan niat nya masuk ke kamar nomor 1, ia langsung bergegas menghampiri lelaki tua itu lalu masuk ke dalam rumah di susul Pak Jarwo di belakang nya.
Setelah berdiri mematung di balik tembok dan di rasa sudah aman, Ia langsung bergegas keluar dari kamar itu dengan langkah kaki penuh waspada. Dia dengan langkah cepat naik ke lantai atas menuju kamar nya.
Tono segera menutup pintu kamar nya dan langsung merebahkan badan nya di atas kasur. Di pikiran nya masih di selimuti rasa penasaran dan tanda tanya tentang wanita penghuni kamar nomor 1.
