Menceritakan tentang dimana nilai dan martabat wanita tak jauh lebih berharga dari segenggam uang, dimana seorang gadis lugu yang baru berusia 17 tahun menikahi pria kaya berusia 28 tahun. Jika kau berfikir ini tentang cinta maka lebih baik buang fikiran itu jauh - jauh karena ini kisah yang mengambil banyak sisi realita dalam kehidupan perempuan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Just story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14
" Tunggu !!!! Saya mohon untuk menghentikan semuanya karena pengantin wanita telah hadir di sini untuk melanjutkan pernikahan!!!!! "
Yeon ji : ayah...
Yeon Ji menahan air matanya saat melihat semua senjata yang diarahkan pada ayahnya. Tangannya gemetar, namun ia berusaha berdiri tegak. Suasana di ruangan itu mencekam ketegangan memenuhi udara, dan setiap detik terasa begitu panjang.
Kim woon : Nak, bagaimana kau... ( suara nya terdengar gemetar, antara lega dan cemas )
Mingyu (tersenyum sinis) : Ini manis sekali, jika dia disini lalu siapa yang menaiki mobil itu? (Tatapan mingyu berubah tajam, penuh kecurigaan.)
Mingyu : tapi siapapun dia apa peduli ku? Dia sudah tetap telah berkomplot untuk menghinati ku kan? (Nada suaranya penuh kebencian, Matanya menyorot tajam pada gae yeong)
Gae yeong : mingyu ku mohon jangan nak... (Suara Gae Yeong dipenuhi ketakutan dan keputusasaan. Air matanya mulai mengalir, namun Mingyu tidak memedulikannya.)
Mingyu : Maka tidak ada hukuman yang lebih baik dari kematian bagi nya
Ledakan dahsyat langsung mengguncang udara, membakar pagi dengan cahaya oranye yang menyala-nyala. Suara dentuman keras bergema, diikuti serpihan logam dan kaca yang berhamburan. Mobil itu hancur dalam sekejap-dan bersama dengan itu, nyawa putra pertama Wang He pun melayang.
Pria yang seharusnya ditugaskan untuk membawa Yeon Ji pergi kini telah tiada. Namun, Yeon Ji menolak meninggalkan rumah itu sejak awal. Keputusan yang kini berujung pada tragedi lain.
Saat menyadari bahwa rencana pelariannya gagal, Wang He terpaksa memerintahkan putranya untuk meninggalkan rumah lebih dulu. la berharap putranya menyelamatkan diri dari kekacauan yang akan datang. Saat Do Hyun telahmengetahui pengkhianatan Wang He. Pria itu tahu konsekuensi dari perbuatannya.
Namun, takdir berkata lain. Putranya kini telah menjadi korban.
Wang He terdiam, Tubuhnya gemetar, dan kepalanya tertunduk. Air mata mengalir pelan, mencerminkan kepedihan yang tak mampu diucapkan dengan kata-kata. Hatinya hancur. Anak yang selama ini ia lindungi, ia banggakan, kini telah tiada-direnggut dengan kejam oleh keputusan yang terpaksa ia ambil demi menyelamatkan Yeon Ji.
Do hyun : Baiklah mingyu, jika urusan mu sudah selesai sebaiknya cepat kita selesaikan pernikahan ini karena yeon ji telah kembali
Do hyun : dan untuk kalian, jauhkan senjata kalian dari besan ku. Rapi kan dia kami masih harus mengambil foto keluarga setelah ini
Penjaga : Baik tuan, kim bangunlah!!! Kau harus bersiap!!!
Do Hyun berdiri tegap di sisi Yeon Ji, jemarinya mencengkeram pergelangan tangan gadis itu dengan erat, seolah takut kehilangannya meski tak ada satu pun yang berani mendekat.
Pendeta yang berdiri di depan altar tampak pucat. Tangan gemetarnya menggenggam kitab suci, tetapi matanya lebih sering melirik Do Hyun dengan waspada daripada membaca ayat-ayat yang seharusnya dia lantunkan. Keringat dingin membasahi pelipisnya, dan ia menelan ludah berulang kali, berharap semua ini bisa segera berakhir.
Pendeta : silahkan tanda tangani berkas ini dan setelah itu kalian sah menjadi suami istri
Tanpa ragu mingyu langsung mendatangani nya tapi yeon ji hanya berdiri diam disamping nya.
Mingyu : Kenapa tidak tanda tangan?
Yeon ji : Ma-maaf tuan saya tidak mengerti cara untuk melakukan nya
Pendeta : Itu tidak masalah, anda bisa menggunakan cap ibu jari anda sebagai pengganti nya
Mingyu : Benar-benar wanita tolol
Pendeta menyerahkan bantalan tinta. Yeon Ji mengambilnya dengan tangan gemetar, menekan ibu jarinya ke tinta, lalu menempelkannya ke dokumen.
Pendeta : Dengan ini kalian telah sah dinyatakan sebagai suami - istri semoga tuhan selalu memberkati hubungan kalian
Melihat hal itu, Do Hyun bangkit dari tempat duduknya. Tanpa ragu, ia melangkah mendekat dan memeluk mingyu serta Yeon Ji erat.
Do hyun : selamat mingyu, kakek sangat senang dengan pernikahan ini
Mingyu : Tidak usah basa basi, urus saja wanita tolol ini. Aku pergi...
Tanpa banyak bicara, Mingyu mendengus kesal, menatap Yeon Ji dengan tatapan tajam sebelum mendorongnya ke arah Do Hyun.
Do hyun :Anak itu ntah kapan dia akan belajar dan bisa bertanggungjawab
Yeon Ji berdiri dalam keheningan, seolah tidak mendengar apa pun di sekitarnya. Tatapannya terpaku pada ayahnya yang masih terduduk di tempat yang sama, tubuhnya lesu, seolah kehilangan semangat hidup.
Wajah Kim Woon terlihat pucat, matanya kosong dan redup, seperti seseorang yang sudah lama kehilangan arah. Tidak ada ekspresi kegembiraan atau harapan, hanya kebisuan yang menyesakkan.
Do hyun : Yeon ji, tolong jangan ambil hati perbuatan jimin pada mu. Kakek pasti akan menegur nya untuk bersikap lebih baik pada mu
Yeon Ji diam, matanya tetap tertuju pada ayahnya, tidak mengalihkan pandangan meskipun segenap perasaan yang berkecamuk dalam dirinya. Raut wajahnya kosong, seolah-olah segala kata yang hendak ia ucapkan telah terperangkap dalam dada, tak mampu keluar.
Do Hyun yang menyaksikan keheningan itu perlahan mendekat, mencoba menarik perhatian Yeon Ji tanpa mengganggu terlalu banyak. Dengan suara lembut namun penuh perhatian.
Do hyun : Maafkan kakek karena kau melihat semua itu, ini semua kesalahan kakek yang gagal mendidik mingyu dengan baik. Seandainya kakek bisa lebih tegas semua nya pasti tidak akan terjadi
Do hyun: sekarang temui lah ayah mu, kakek masuk dulu
Setelah Do Hyun pergi, Dengan langkah hati-hati, Yeon Ji mendekati Kim Woon.
Kim woon : Jangan mendekat nak, karena tangan ayah mu telah berlumuran darah. Karena demi menyelamatkan mu ayah telah membuat ayah lainnya kehilangan seorang putra
Kim woon : Dan karena keputusan ayah yang gegabah ayah bahkan hampir membahayakan nyawa mu. Ntah kenapa tuhan membuat mu menjadi putri ku, seandainya aku bukan ayah mu kau tidak perlu melalui segalanya nak
Yeon Ji duduk di hadapan ayahnya, dengan hati yang berat dan penuh perasaan yang tak terungkapkan. Perlahan, ia menghapus air mata yang membasahi wajah Kim Woon, merasa betapa dalamnya luka yang telah ia sembunyikan selama ini.
Yeon ji : ayah, sekeras apa pun takdir menyiksa ku tapi aku tidak akan meninggalkan mu sekali pun. Seperti diri mu yang tak menyerah kan ku dan mengambil semua resiko untuk menyelamatkan hidup ku. Seperti itu pula aku akan selalu menggegam tangan mu sekali pun harus menyerah kan nyawa ku
Yeon ji : ibu mungkin pernah lari dari mu, tapi tidak dengan putri nya. Karena dalam tubuh ini juga mengalir darah mu, aku tidak akan kalah atau menyerah. Aku akan lakukan semua yang terbaik sesuai yang kau ajarkan
Yeon ji menggenggam tangan ayah nya guna memberikan nya kekuatan ketika wang he Datang menghampiri keduanya.
Wang he: kim, kematian putra ku bukan lah tanggung jawab mu
Wang he : Ini murni keputusan ku untuk mengirim nya, jadi tolong dengar kan putri mu dan bangkit lah
####################################
kakek yg egois dan berhati iblis...bagaimana jika cucux benci yeon ji berubah menjadi bucin...