ilyas nama seorang pemuda sederhana , tabib muda yang kelak akan menjadi raja disebuah negeri karena memenangkan sayembara, lalu karena tampan dan kesaktian nya dia terkenal sampai kerap menjadi idaman para gadis-gadis, khusus nya dikalangan bangsawan, mulai dari anak raja sampai rakyat jelata, dan karena itu pula terkadang yang menjadi konflik yang membuat perjalanan nya sebagai seorang prabu penuh dengan cobaan dan tantangan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Brayen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
adu sakti didesa muara tewe
tak lama setelah mendengarkan nasehat dari biyung dan kakeknya, paryanto pun menghampiri ilyas yang menandakan bahwa ia sudah siap untuk mengikuti perjalanan ilyas ke istana, mereka berdua pun langsung berangkat ke istana raja, yang diperkirakan akan memakan waktu selama 2 minggu, karena jarak yang lumayan jauh, dan merekapun akan melewati beberapa kadipaten-kadipaten yang dipimpin oleh temenggung- temenggung yang rakus dan tamak akan kekuasaan dan harta kekayaan.
Saat didalam perjalan singgah lah mereka di sebuah kedai warung milik seorang penduduk desa, yang mana kedai tersebut memang merupakan tempat persinggahan orang-orang yg berpergian, atau musafir. Saat berada di kedai makanan mereka memang sudah di intai oleh preman- preman/ bandit dari desa tersebut, tak lama saat mereka baru saja mau duduk, bandit- bandit tersebut , yang terdiri dari hampir 12 orang mendekati nya, dengan dipimpin oleh ketua banditnya langsung, yaitu bejo codet (pimpinan bandit desa muara tewe)
"prakkk !! Sambil menggebrak meja, bejo codet bertanya kepada ilyas dan paryanto
"Kalian orang mana , kok masuk kedai asal duduk aja, emang kalian siapa berani sekali tanpa izin dengan ku" Ucap bejo dengan tatapan tajam yang mengerikan.
Memang si bejo codet sudah sangat terkenal meresahkan didesa muara tewe tapi tidak ada yang berani melawan nya , dia sangat kejam bahkan sering memalak orang yg beristirahat maupun sedang makan dikedai warung tersebut, dia juga sangat dekat dengan temenggung yang mengusai kadipaten didesa tersebut.
Paryanto yang ketakutan langsung, lari mundur kearah tempat penjual kedai warung, untk bersembunyi dibalik meja ilyas yang sangat santai, dan tidak ada rasa takut pun menjawab pertanyaaan bejo dengan santai.
"Kami hanya pengembara, yang menjadikan bumi tempat kami ber istirahat dan bawah langit tempat kami berteduh, tanpa harus izin dengan modelan bandit- bandit kutu busuk seperti mu!. Ucap ilyas.
"Kurang ajar, berani sekali kau berkata seperti itu didepan ku, sudah ada nyawa seribu kah kau anak muda, gertak bejo codet.
Bejo pun langsung memukul meja tempat ilyas duduk, sehingga meja itupun ambruk terbelah , karena kekuatan pukulan bejo, seketika gerombolan bejo, mengeluarkan golok dan pedang- pedang mereka, yang menambah kacau suasana didalam kedai warung.
Ilyas pun langsung berdiri , memasang kuda-kuda untuk bersiap menangkis apa bila ada serangan dari pihak bejo codet.
"Melawan sekali kau anak muda, kau tidak tau kah bahwa pukulan ku ini mampu merontok kan dinding-dinding goa," ancam bejo sambil mengepal kan tangan.
Ilyas pun hanya tersenyum renyah, menanggapi ancaman bejo.
"Kau baru memiliki ilmu sejumput pasir kali, kau sdh menganggap ilmu mu seluas padang gurun. Jawb ilyas Menanggapi ancaman bejo.
Dan terjadilah perkelahian diantara mereka, 11 anggota bejo codet dalam waktu singkat sudah terkalah kan oleh ilyas yang memang sudah sangat sakti.
Sisa bejo yang mulai berpikir dan was was karena melihat kehebatan seni bertarung ilyas. Bejo pun menawarkan pertaruhan untuk mengadu ilmu kesaktian kepada ilyas.
Ilyas yang sudah dapat menilai kemampuan bejo pun menyanggupi tantangan bejo, karena bejo merasa ia memiliki pukulan yang sangat dahsyat dia menantang ilyas untuk saling adu pukul, tetapi dia merencanakan kelicikan nya dengan cara dia duluan yang akan memukul. Ilyas pun tetap menerima tawaran bejo.
"Aku akan memukul perut mu, apabila engkau mampu menahan nya maka engkau dapat gantian memukul ku. Tapi kalo engkau tidak mampu, maka engkau akan mati dan mulutmu akan mengeluarkan isi perut mu yang hancur, ancam bejo,
"Jika engkau tidak berani silahkan kau pergi dari sini dan membayar lah pajak denda ganti rugi yang kau sebabkan, tambah bejo untuk merendahkan mental ilyas
Ilyas yang tak mau kalah gertak pun menyanggupi nya, dan berkata.
"Kalo aku berhasil menahan pukulan mu , maka aku tak perlu membalas memukul perutmu, yang ada perut buncit mu akan pecah dan darah nazis mu malah muncrat kemana mengotori tanah desa ini yang akan membuat bau tempat ini, gertak dan ledek ilyas meremehkan bejo codet.
Aku hanya akan memukul kaki mu dari sisi samping saja, supaya bila kau tidak mampu menahan nya , kau hanya akan lumpuh dan patah kaki, dan tidak jadi mati, jadi masih bisa kau gunakan hidupmu itu untuk bertobat. Tambah ilyas menggertak bejo
Karena adu tanding kesaktian itu, warga pun ramai- ramai berkumpul menyaksikan tanding tersebut, banyak dari warga yang sebenarnya mendukung ilyas tapi karena mereka takut jadi mereka hanya diam dan besorak - sorak saja.
Adu tanding pun dimulai, bejo dengan kepalan tangan nya membacakan mantra nya, dan ia bersiap mengambil ancang- ancang untuk memukul ilyas.
Ilyas yang siap dipukul pun, memasang kuda-kuda dengan menggunakan ilmu nya.
"lembut dan kokoh seperti gunung
kejam dan keras seperti ombak, kuat dan kokoh seperti karang," ucap ilyas dalam batin nya.
Dan bejo pun memukulkan tangan nya tepat diperut ilyas yang bidang, dan yang terjadi ilyas hanya tersenyum saja, melihat bejo yang terheran sambil menahan sakit tangan nya.
Buuukkkk!!! Suara pukulan bejo ke perut ilyas.
"Kurang ajar, hebat sekali ilmi pemuda ini !bisik bejo dalam hatinya
"Sekarang giliran ku, apakah kau takut dan ingin bertobat atau memilih menerima pukulan ku, ucap tawaran yg diberikan ilyas kepada bejo.
Karena merasa ditonton orang banyak dari warga warga desa muara tewe, bejo pun gengsi , dan lantas menjawab.
"Silahkan kau pukul aku, kau juga bebas mau memilih yang mana, karena ilmu ku lebih sakti dari mu, ucap bejo yang tak mau malu dihadapan warga desa.
"Aku akan menepati perkataan ku semula tidak perlu kau repot- repot menawarkan kepala atau pun perut mu, karena aku masih memberikan mu kesempatan untuk hidup dan bertobat, ucap ilyas menambah ketakutan dihati bejo.
Ilyas pun bersiap memukul kaki dari sisi samping bejo, bejo pun bersiap- siap dengan kuda-kudanya.
"hancurlah seperti ranting kering, ucap ilyas dalam hati, lalu bersiap memukul kaki bejo
Breeakkkk,(suara pukulan) aaaaaaaakhhhhhh, jerit histeris bejo codet merasakan kesakitan yang luar biasa, dan ia melihat kebawah bahwa ke 2 kaki nya sudah patah dan remuk, dia pun langsung jatuh tersungkur sambil terisak-isak menangis kesakitan. Dan warga pun histeris terkagum-kagum melihat itu, anak buah, bejo pun langsung menyelamatkan diri, lari berhamburan, sisa bejo seorang diri yang masih dalam kesakitan.
Melihat itu Ilyas pun memberikan pill ramuan obat penahan sakit yang diberi ke bejo, dan karena mustajabnya obat tsb, bejo pun tidak merasakan sakit lagi, namun tetap saja kakinya sudah patah, dan ia tidak dapat menggunakan nya, akhirnya bejo mengakui kekalahan nya dan ia pun memohon ampun kepada ilyas dan mengaku bertobat.