Ardhana Cloe pria 29 tahun baru menyandang status duda beranak satu. Perceraian yang menimpa ardhana membuat sifatnya semakin dingin terkecuali keluarga yang dicintainya.
Teratu Nasution gadis 23 tahun cantik, mandiri serta sifatnya yang keibuan membuat anak kecil nyaman dekat dengan ratu.
"Dad.. Aku ingin kak ratu jadi Mommy aka" Ucap Akasya.
Akankah akasya menjadi makcomblang untuk Ardhana dan Teratu???
Ini novel pertamaku iya gessss. Mohon dimaklumi dan dimaapi apabila ada kata yang kurang berkenan 😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eppi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Bab 24
Giani mencoba menenangkan Akasya tapi tetap menangis. Giani pun tak sampai hati melihat tangis pilu sang cucu.
"Sayang sudah dong nangisnya grandma jadi ikut sedih" Ucap Giani lembut sambil memeluk Akasya.
"Aka mau mommy Ratu, grandma" Kata Akasya.
"Dia bukan mommy mu Akasya" Bentak Ardhana marah, yang terus menerus memanggil Ratu dengan sebutan mommy.
"Ar, Akasya sedang sakit. Tidak perlu kamu membentak anak mu sendiri. Dia masih kecil wajar saja dia membutuhkan sosok mommy nya" Ucap Giani Memarahi balik Ardhana.
Akasya pun semakin nangis dan tidak mau meminum obatnya. Giani sempat kewalahan dengan gerakan Akasya yang menolak terus minum obatnya.
Giani pun melihat ke Ardhana yang tengah duduk di sofa sembari bersedekap dan melihat Akasya.
"Ar, lebih baik kamu datang kan saja yang bernama Ratu itu kesini" Kata Giani memohon pada Ardhana.
Ardhana menimbang perkataan mommy nya. Dari pada Ia terus-terusan melihat Akasya menangis lebih baik Ia pertemukan dengan Ratu.
"Baiklah mom" Kata Ardhana mengalah, Ia pun menghampiri Giani dan anaknya.
"Daddy akan membawa Kak Ratu ke sini tapi aka janji sama daddy bahwa aka harus sembuh.. Oke" Kata Ardhana tersenyum.
"Aka janji dad" Kata Akasya semangat dan memeluk Ardhana. Dan Ardhana pun membalas pelukan Akasya.
20 menit berkendara Ardhana pun sampai di halaman rumah Riani.
Ting nong..
Bel rumah Riani pun berbunyi terus menerus, membuat Ratu geram.
"Menyebalkan sekali sih anak ini, menganggu saja, masuk iya tinggal masuk kan ini rumah nya kenapa harus nunggu dibuka" Gerutu Ratu yang masih asik membersihkan kamar mandi dekat dapur sambil mendengarkan lagu.
Ratu pun membukakan pintunya dan..
"Pa-pak Ardhana a-ada apa? Kata Ratu gugup yang masih membawa sikat lantai kamar mandi.
Glek
'Bagus juga body nya' kata Ardhana dalam hati yang melihat nya dari atas sampai bawah.
Ratu pun mengikuti arah pandang Ardhana dan tepat pada da da Ratu yang terlihat menonjol karena menggunakan baju ketat dan celana jeans pendek.
"Yakkhh.. " Teriak Ratu sambil menutupi da da nya.
"Tidak usah di tutup, saya juga tidak bernafsu melihat tubuh mu" Kata Ardhana berkilah hanya untuk menutupi rasa malu yang telah melihat ke arah da da Ratu.
"Kedatangan saya kesini hanya ingin ngasih tau kamu kalau Akasya sedang demam" Kata Ardhana.
"Akasya demam, kenapa bisa? " Tanya Ratu khawatir terlihat jelas di wajahnya.
"Akasya demam karena kelelahan dan Akasya terus memanggil nama mu dan memintamu datang kesana" Jawab Ardhana.
"Iya ampun sayang" Kata Ratu yang terlihat berkaca-kaca matanya.
"hmm.. tunggu sebentar. Saya mandi dan ganti baju dulu Pak, hanya sebentar tenang shaa pak" Kata Ratu berlalu meletakan sikat lantai di kamar mandi dapur terus menuju ke kamarnya untuk mandi sebentar.
Ardhana pun menunggunya di sofa ruang tamu dan melihat ke sekeliling yang terlihat rapih tata letak nya.
Beberapa menit kemudian Ratu keluar dari kamar nya dan menghampiri Ardhana di ruang tamu.
"Ayok Pak" Kata Ratu yang sudah siap.
Ardhana terus memandangi wajah Ratu yang selalu cantik.
"Hmm" Kata Ardhana.
Mereka pun masuk ke dalam mobil dan langsung menuju Mansion Ardhana.
"Kamu bawa apa itu?" Tanya Ardhana yang melihat Ratu membawa kotak makan.
"Ini puding mangga kesukaan Akasya, Pak" Kata Ratu.
"Bisa tidak kalau lagi berdua atau di luar kerjaan jangan panggil saya dengan sebutan pak" protes Ardhana kesal pada Ratu.
"Terus bapak mau di panggil apa? " Kata Ratu bingung.
"Iya terserah kamu tapi jangan pak" Kata Ardhana.
"Ar saja iya" Ratu hanya mau memanggil namanya saja.
"Baiklah"
Mereka sampai di Mansion sekitar 15 menit karena Ardhana mengendarai mobilnya sangat pelan.
Ardhana pun mengajak Ratu masuk ke dalam kamar Akasya.
Ceklek..
Ardhana membuka pintu kamar Akasya dan masih ada Giani dan Bibi An, Akasya terus meminta Giani untuk digendong .Giani pun menurutinya. Ardhana pun mendekat pada Giani dan Akasya.
"Sayang coba liat siapa yang datang" Kata Ardhana pada Akasya dan Akasya pun melihatnya.
"Mommy" Kata Akasya yang meminta turun dari gendongan Giani, dan menghampiri Ratu.
"Iya sayang, mommy di sini" Ucap Ratu lembut sambil membawa Akasya dalam gendongan nya.
"Aka rindu mommy" Kata Akasya dan menitikan air matanya lagi.
"Jangan nangis lagi dong sayang, kan mommy sudah ada di sini" Ucap Ratu sambil mengelus punggung Akasya.