Karina tak pernah menyangka liburan mewahnya di kapal pesiar akan mengubah hidupnya selamanya. Malam yang diawali dengan angin laut yang menenangkan berubah menjadi malam penuh gairah bersama seorang pria misterius bernama Demian.
pertemuan pertemuan tidak sengaja membuatnya semakin tenggelam dalam gelombang gairah yang tidak bisa padam.
Namun, semuanya berubah menjadi rumit ketika pria itu terus mengejarnya padahal pria itu tahu bawa dirinya telah menikah.
Lebih mengejutkan lagi Demian adalah seorang mafia yang berkedok sebagai pengusaha sukses.
Kehidupan Karina semakin jungkir balik saat
Demian terus mengejar Karina, dan pria itu tahu rahasia besar dibalik pernikahan Karina dan Malvin yang selama ini di sembunyikan dari banyak orang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon umnai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 14
"Siera bisa ceritakan padaku secara lengkapnya?" pinta Dean.
"No, Rahasia, aku tidak akan menghianati sahabatku" ucap Siera menutup mulutnya membuat Dean mendesah frustasi.
"ayolah, kau mau apa?, liburan kapal pesiar lagi, aku akan mengurusnya" ucap Dean seperti orang gila yang tengah membujuk Siera yang tengah mabuk.
"ayo Siera cantik" lanjut Dean dengan gemas, saat inilah waktu yang tepat untuk mendesak Siera karna jika kondisi Siera tidak mabuk, wanita itu akan tetap setia pada Karina untuk tidak membocorkan Rahasia yang Karina sembunyikan darinya.
"Rahasia, nanti aku di bunuh Karina, aku tidak mau" ucap siera menggeleng.
"tidak ada yang akan berani membunuhmu, kekasihmu seorang Alex," ucap Dean dengan jengah meladeni perkataan Siera yang menyebalkan.
Nampak Siera yang masih dalam pengaruh alkohol, seperti menimbang nimbang dengan ucapan Dean.
"jadi katakan padaku mengapa Karina bisa memakan cake yang ada kacangnya?" tanya Dean.
"karna karina bodoh, aunty stella membenci Karina" ucap Siera lebih ke pertanyaan.
"bicara apa kau Siera!!, bagaimana kau bisa berkata begitu, Karina putrinya, mana mungkin mamah membenci Karina" ucap Dean dengan marah
"lalu mengapa kemarin aunty menghidangkan makanan yang semua itu adalah favorite Katia bukan memasakan makanan Favorite Karina!!, jelas aunty tidak suka Karina, dia tidak perduli dengan apa yang karina sukai atau tidak" ucap Siera dengan marah.
"aunty juga membuatkan cake kacang favorite Katia yang mana Karina alergi kacang, aunty tidak tahu itu atau memang sengaja hah" marah Siera pada Dean.
"bisa jadi mamah tidak tahu Siera, saat Karina kuliah mereka tinggal terpisah" ucap Dean dengan tidak yakin.
"tidak kakak!!!, aunty membenci Karina!!! aunty membenci Karina!!!! di seperti Katia menginginkan Karina Mati!!!" tangis Siera.
"jangan membual sialan!!" bentak Dean dengan emosi.
"tenang Dean" ucap Daniel.
"Karina harusnya mati" ucap Siera membuat semua terkejut, bahkan Sean dan Daniel yang sedari tadi cuek mendekatkan tubuhnya untuk mendengar kelanjutan ucapan Siera.
"yeayyy sahabatku tidak jadi mati" ucsp Siera semakin membuat Dean bingung.
"jangan sakiti sahabatku sialan, aku bersyukur kau mati Katia!!" ucap Siera dengan Marah.
"astaga kepalaku pusing mendengar celotehannya" ucap Sean yang habis sudah kesabaran menghadapi Siera namun meski begitu ia tetap penasaran dengan apa yang terjadi.
"kecelakaan itu di sengaja" ucap Siera membuat Dean terkejut mengepalkan tanganya.
"apa maksudmu, siapa pelakunya!!!" geram Dean
"dia ingin Karina mati, tapi tuhan lebih sayang Karina, jangan sakiti Karina lagi"
"siapa pelakunya Siera!!!
"Siera!!!,
"aarggghh,..,. " Dean mendesah frustasi, tinggal sedikit lagi ia mengetahui siapa pelakunya namun kesadaran Siera hilang, wanita itu tertidur.
"kai bisa menanyakan lagi besok saat dia sudah sadar" ucap Daniel.
"hhh jika dia sudah sadar dia akan berada di kubu karina, dan semakin sulit mengulik lebih Rahasia itu" ucap Devan mendesah frustasi.
"Dean kami tahu , kami baru mengenal Karina dan Siera, bolehkah kami mengetahui tentang apa yang terjadi?" tanya Sean.
Demian mengubah posisinya menjadi duduk. secara otomatis membuat Karina juga jatuh dalam pelukan Demian.
"hubungan mamah dan Karina memang tidak dekat karna dulu Karina kuliah di luar kota, mungkin ini alasan yang membuat mamah tidak tahu apapun tentang Karina, tapi aku yakin mamah menyayangi Karina, dan selama ini Karina tidak merasa mamah membencinya"
"Dan soal kecelakaan itu, karina dulu pernah kecelakan bersama Katia saudara kembarnha, namun Karina masih beruntung dia selamat dari mau, tapi tidak dengan Katia, adiku yang satunya meninggal.
"setelah kepergian Katia, mamah meminta Karina untuk menikah dengan malvin suami Katia, karna saat itu ada Angel yang masih bayi dan butuh sosok seorang ibu, Karina menyutujui itu namhn dari sanalah hubungan Karina dan mamah memburuk sampai sekarang" ucap Dean.
"jadi Karina menikahi suami saudara kembarnya sendiri?" tanya Sean, Dean mengangguk sebagai jawaban.
"iya, karna mamah mengetahui bahwa sebelumnya Karina sempat ada rasa lada Malvin" jawab Dean.
"soal kecelakaan itu di sengaja atau tidak aku belum bisa memastikan, meski saat itu aku di pais aku selalu mengikuti setiap perkembangan kasus, dan semua tidak ada yang janggal" lanjut Dean.
"sudah malam, aku harus pulang, Demian tolong angkat adiku bawa ke mobil, aku akan menggendong Siera" ucap Dean.
"kau dudah mau pulang, ayolah ini belum tengah malam, kita baru saja bertemu" kesal Sean.
"kita lanjutkan di apartementku" ucap Dean.
"kau tidak pulang ke rumah?" tanya Daniel.
"Rumahku sangat jauh dari sini dibanding dengan apartement" ucap Dean mengangkat tubuh Siera.
"kalian ke apartementku dahulu, aku akan mengantar Siera pulang" lanjutnya melempar kunci apartementnya pada Daniel.
selama perjalanan, hanya diisi oleh keheningan.
"setelah apa yang kau ketahui tentang Karina, apa yang akan kau lakukan?" tanya Sean menoleh ke kursi belakang dimana Demian dan Karina berada.
Tangan Demian merangkul tubuh Karina dengan posesif.
"tidak ada" jawab Demian dengan datar.
"ayolah bro, kami tahu kau sudah tertarik dengan Karina sejak di kapal pesiar itu, kau bahkan menghabiskan malam panas lebih dari sekali denganya" ucap Sean dengan nada ejekan membuat Demian mendengus kesal.
"tidak ada yang spesial, kita melakukannya karna sama sama menginginkan satu sama lain, di luar itu tida ada, hanya sebatas hubungan biologis saja" jawab Demian
Tiba di apartement Dean, Demian langsung membawa Karina menuju Kamar, Pria itu dengan hati hati membaringkan tubuh Karina di ranjang, aroma alkohol tidak membuat Demian terganggu.
Demian meundur beberapa langkah, terdiam mengamati wajah Karina yang damai tanpa makeup dalam diam. Setelah menyelimuti tubuh Karina, Demian segera beranjak pergi, namun sebuah cekalan pada tanganya membuat dirinya berhenti, ia menoleh, disana Karina membuka mata.
"Dem,.., mi.,an,.." bisik Karina seperti tengah memperjelas penglihatanya.
"tidurlah ini sudah larut malam" ucap Demian dengan datar, Karina merasa bingung mengapa ada Demian di hadapannya.
Demian melepas tangan karina yang tengah mencekal tangan nya. Namun Karina segera menarik lengan Demian, hingga membuat pria itu tersungkur di atasnya karna kaki Demian yang tidak seimbang, kedua tangan Demian betada di sisi kana dan kiri tubuh Karina.
Jarak wajah Karina dengan Demian sangat dekat, baik Demian dan Karina biaa merasakan hembusan masing masing nafas mereka. Mata Karina bersiteru dengan mata Demian yang tajam dan dalam itu, lalu berpindah pada hidung mancung pria itu dan selanjutnya pada bibir Demian.
Demian memejamkan mata saat tangan Karina mengusap rahang kokoh miliknya, memberikan sinyal listrik dalam sentuhan tersebut. Tanganya terkepal erat, menahan segala gejolak pada tubuhnya.
"Demian.,.," bisik Karina wajahnya semakin ia dekatkan pada wajah Demian.
"aku menginginkanmu" bisiknya mengecup telinga Demian membuat tubuh Demian merinding. Tanpa aba aba Demian langsung melumat bibir Karina dengan menggebu, Karina tidak mau kalah, ia membalas dengan tak kalah menggebu tangan mungilnya bergerak melepas kancing kemeja hitam yang dipakai Demian, Begitu pula sebaliknya, tangan Demian juga tidak kalah dalam meloloskan dres yang dikenakan Karina.
Tubuh keduanya telah polos, Demian mengecupi setiap inci tubuh Karina dengan bibir panasnya membuat Karina meloloskan suara yang semakin membangkitkan gairah keduanya.
"baby kita harus cepat sebelum Dean kembali" bisik Demian langsung mengecup bibir Karina.
"aahhhhsss.,.,
"fuck.,. Damn baby., " rancau Demian.
Keduanya kembali terlibat malam panas, dengan gelombang gairah yang tidak bisa dihentikan.
