NovelToon NovelToon
Kisah Klasik Remaja

Kisah Klasik Remaja

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Idola sekolah
Popularitas:545
Nilai: 5
Nama Author: 123123tesmenulis

Simon adalah remaja berusia 16 tahun yang mempunyai pacar bernama Maria.

mereka sudah pacaran selama 3 tahun. ya, sejak SMP sampai saat ini. seluruh murid sekolah Bina Bangsa sudah tidak asing lagi dengan pasangan ini. bukan pasangan yang romantis sebenarnya namun mereka berdua sama sama berprestasi.

Simon yang pandai dalam berorganisasi dan calon ketua osis, sedangkan Maria yang berprestasi di bidang olimpiade sains.

Mari kita ikuti kisah cinta mereka disini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 123123tesmenulis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Khawatir

Acara motivasi bagi tim OSN baru saja berakhir, Maria selaku PIC sekolah tentu saja harus mengantarkan Viky ke depan untuk sekedar mengucapkan terimakasih.

"makasih ya kak Viky, semoga ga kapok ke sekolah kami." Maria mengatupkan tangannya di dada sebagai tanda salam.

"sama sama Maria, by the way, nomor yang kemarin menghubungi itu nomer kamu kan? " tanya Viky yang dijawab anggukan oleh Maria.

"oke kalo gitu sampai berjumpa lagi.. Aku pamit ya Assalamualaikum.." Viky memasuki mobil nya beserta beberapa orang asistennya.

Sepeninggalan Viky, Maria menghela nafas, akhirnya acaranya selesai. Ia lantas kembali ke kelasnya.

"guys, kalian mau makan apa? gue pesenin sekarang.." ucapnya ketika kembali ke kelas.

"Mar, acaranya udah selesai?" kini Lucky datang dan bertanya.

"loh kok lu kesini si? Kak Mon gimana?" tanya Maria khawatir.

"tadi nyuruh gue hubungi ka Raffi. jadi sekarang sama kak Raffi"

Maria menghela nafas syukurlah, ia sangat khawatir dengan keadaan pacarnya itu. Apalagi ini pertama kalinya dia melihat Simon selemah ini.

"nih catetan pesenan anak anak.. lo yakin mau pesenin sendiri?" Tiara memberikan secarik kertas berisi keinginan teman temannya.

"iya, gue ke kantin dulu ya.. Ky lo langsung tonton video motivasi tadi. Semuanya udah di rekam sama Sandy, gue pergi dulu"

Setelah dari kantin dan meminta petugas kantin untuk langsung mengantarkan pesanan mereka ke kelas, Maria menuju klinik dimana Simon berada. Sesampainya disana Maria melihat Raffi yang sedang mencatat dibuku dan Simon yang sedang tidur.

"Kak.." ucap Maria pelan, Raffi menoleh dan mengajak Maria bicara diluar ruangan.

"dia baik baik aja. dokter sengaja ngasih obat yang bikin ngantuk supaya dia istirahat"

"hufhh.. Syukurlah... "

"Simon berjuang banget buat OSN ini. Kadang dia sampe ga tidur buat belajar, makanya sampe drop. Tambah urusan OSIS yang ga beres beres juga pasti sedikitnya bikin dia tertekan. Tambah pacarnya cemburuan banget kalo liat dia deket sama Cintia atau cewe lain"

Kalimat terakhir dari Raffi membuat Maria mencebikan bibirnya kesal.

"eh yang terakhir engga ya, aku ga cemburu sama siapapun"

ucapnya sambil menghentakkan kaki kanannya.

"hahaha canda Marr, tapi kalo cemburu juga gapapa sih, biar ada seni nya juga hubungan kalian wkwkwk"

"apa sih Kak Raff.. "

"yaudah nih aku bawa beberapa buah sama makanan, kalo sekiranya kak Mon masih lama bangunnya makan aja dulu nanti buat dia aku beli lagi. Aku harus balik ke kelas. Assalamualaikum"

Ucap Maria lalu beranjak pergi. Setidaknya dia sudah tenang ketika melihat Simon bisa beristirahat.

Memang terkadang tengah malampun Simon suka menghubunginya hanya untuk sekedar bertanya konsep logika matematika.

Namun belakangan ketika ayahnya tau tentu saja dia kena tegur, jadilah dia tidak ada menghubungi Maria lagi.

...****************...

"Marr, fokus dong! dari tadi salah mulu dehh" kini Clara berucap.

"masih khawatirin kak Mon ya?" Lucky bertanya, sebenarnya ini wajar kalo mengingat omongan kak Mon tadi sebelum Lucky meninggalkannya. Tapi disini dia kan pura pura ga tau.

"emang kak Mon kenapa? Bukannya tadi izin ada rapat sama ketua voly ya?" kini Clara yang bertanya.

"yaudah sih biarin aja Mar, nanti juga kesini. Lagian progress dia kan paling bagus "

"Simon di klinik, sakit nihh Raffi baru ngshare di grup kelas" kini Cintia menghampiri mereka.

"Marr ini jawaban gue, langsung masukin ke aplikasi?"

Maria mengangguk.

"oke abis ini gue izin nengok dulu Simon ya.. Sama anak anak kelas juga soalnya. Mumpung jamkos katanya"

Maria kembali mengangguk.

"nanti kabarin aku kondisinya ya kak. Sama aku tadi udah pesenin makanan di kantin. Boleh minta tolong diantarkan juga?" balas Maria, raut khawatir tentu saja tidak bisa dia sembunyikan. Dan semuanya hanya menganggap bahwa itu hanya ke khawatiran biasa. Tapi tentu saja tidak dengan Cintia, dia jadi semakin curiga apa jagan jangan pacar yang dimaksud Raffi itu beneran Maria ya?

"kak?" Maria menyentuh tangan Cintia karena Cintia hanya termenung.

"eh.. Iya Mar.. Nanti gue ke kantin dulu abis ini" Cintia langsung mengambil ipadnya dan memasukan jawabanya ke aplikasi yang sudah di buat khusus sebelumnya.

"thanks kak.. Yang lain ada yang udah beres?"

"Marr, shalat ashar dulu ya.. " kini Sandy izin keluar.

"oh iya gantian aja ya.. Jangan sampai kelas kosong. Kita semua lagi di pantau sama pihak yayasan melalui CCTV. Jadi gue harap semua nya bisa nunjukin progres masing masing dengan sebaik baiknya. Agar pihak sekolah juga ga ragu buat ngasih kucuran dana pengembangan kita.."

Semuanya mengangguk kompak.

Di klinik, Cintia dan teman teman kelas nya menjenguk Simon.

Saat ini Simon sudah bangun dan sedang memeriksa buku catatan OSIS. Ia menoleh ketika melihat teman temannya datang.

"wuissshh lebay banget pada kesini semua.. Gue gapapa kok "

"kalo gapapa ga mungkin ada disini" balas Cintia sambil duduk di bangku yang cukup dekat dengan Simon ia lalu menyerahkan sebuah bungkusan plastik.

"nihh.. Dari Maria, katanya suruh makan.."

Simon menerimanya dengan berbinar ketika mendengar itu dari kekasihnya. Dan hal itu tentu saja tak luput dari perhatian Cintia.

"thanks.. " Simon langsung membukanya dan mengeluarkan isinya.

Makanan kesukaannya.

"masih hangat" ucapnya semangat sambil menyendokan nasi itu kedalam mulutnya.

"iya, dia pesan dari tadi tapi baru diambil barusan.. Perhatian banget ya dia sama ketua kita gaes!!" kini Cintia berbicara sedikit keras membuat semua teman temannya mendengar.

"cieeee ada yang lagi pdkt kayaknya..! "

"witwiwwww.!!!"

"Cintia patah hati dong!!"

Cintia langsung memandang orang yang berbicara itu tajam.

"berisik lo semua, gue lagi makan nihh.."

"iya deh iyaa yang makan makanan dari...." ucapan orang itu terhenti ketika Raffi memukulnya pelan.

"udah biarin Simon makan. Tadi makanan dia gue yang makan soalnya"

"owhhh jadi ceritanya digantiin nihh yeee... Ciyeee.."

"ciyeee "

Simon hanya menggedikqn bahunya acuh. Ia sangat lapar saat ini.

"dokter bilang lo sakit apa?" kini Cintia bertanya setelah beberapa saat semuanya terdiam karena ditegur perawat yang jaga.

"cuma kecapean aja. Bentar lagi juga udah boleh pulang kok.."

"ouwh.. Sekarang gimana? Masih pusing atau apa gitu?" tanyanya lagi perhatian.

"pusing dikit, tapi masih oke.."

Drttt drtt..

Handphone Simon bergetar.

'hari ini bisa ke rumah ? Ada hal yang perlu om diskusikan'

Pesan dari Brian

Simon pun membalas

'Bisa Om, saya juga sama'

Simon sedikit tersenyum melihat pesan itu, hal itu tentunya membuat Cintia penasaran, 'apa dari Maria?' batinnya.

"dari siapa?" Raffi yang bertanya. Pasalnya baru saja dia juga di hubungi oleh Brian.

"biasa," balas Simon singkat.

"jadi sepeninggalan gue sehari, kalian ngapain aja di kelas gaes?"

"data ukuran kaos OSIS udah di garap kan ?"

Semuanya mengendus kesal

"lagi sakit aja lo mikirin kerjaan Monn.."

"ya apa salahnya? Eh gue ga mau ya nanti kaosnya sampe salah ukuran!"

"iya iyaaa.. tender kaos buat anak tahfidz udah dibicarakan?"

"wah itu tuh yang susah. Kayaknya harus sama lo sendiri deh itu.. Ketuanya yang sekarang bilang pengen bikin gamis atau koko aja ga mau kaos. Terus mereka juga pengen desain sendiri dan akan nyari vendor sendiri kalo kelas kita ga sanggup"

Simon mengangguk mendengar penuturan dari Lea. Dia memang bagian pemasaran di kelasnya.

Bisnis kelas yang awalnya hanya untuk angkatan mereka kini memang berkembang pesat. hampir semua organisasi bahkan gurupun membeli seragamnya kepada kelas Simon.

Dan hal itu tentu saja menjadi pundi pundi rupiah untuk mereka.

Selain uang kas kelas yang jadi free, kini semuanya bisa menggunakan uang tersebut untuk Makan siang di kantin setiap hari secara gratis.

"oke, besok gue datengin ketuanya.. Tadi dia minta apa? Gamis dan koko?"

Lea mengangguk.

"di kelas kita beneran ga ada yang bisa desain? Orang uang biasa desan kayaknya lagi sibuk. Gue ga janji dia bisa bikin desain atau engga."

"emang siapa sih Mon? Ditanya dari kelas X kok lo masih maen rahasia rahasiaan sampe sekarang."

" kalian masih nanya, ya jelas pacarnya lah!!" sahut Raffi. Ia gemas sekali pada Simon. Kenapa ga jujur aja sih, biar mereka cewe cewe yang masih berharap padanya juga bisa mundur teratur kalo tau dia punya pacar.

"ooww... Siap tuu pacar nyaa?"

"anak kelas X bukan sih? Kan dulu lo pernah bilang mau anterin pacar lo?" ucap Chika.

"ssttt.. Ga usah berisik dan jangan cari tau pacar gue siapa" Simon menggelengkan kepalanya dan lanjut mengetikan sesuatu di HPnya.

'aku butuh desian gamis dan koko buat anak tahfidz. buat besok. Bisa ga?'

'ok.' balas orang itu singkat

"permisi, di luar ada anak anak yang katanya dari OSIS ingin menjenguk ketuanya. karena tempatnya terbatas, barangkali bisa di switch?" ucap seorang perawat.

"ah iya, yu guys kita pulang!"

"yaudah GWS ya Mon.."

"cepet sembuh Bro!!"

"thanks ya semua.. " balas Simon.

Dan anak OSIS pun masuk.

"Kak Mon kenapa? Ada yang sakit? Masih pusing? ini Laura bawain kaka buah buahan" seorang cewe berhijab mendekati Simon yang langsung membuat Simon memundurkan badannya.

"heh jaga jarak!!"

Ucap seorang yang dari divisi Kedisiplinan.

"ehehehe maap maap" Laura mundur lalu menyimpan buah buahan itu di meja.

"aduhhh kalo yang sakit idola sekolah semuanya berbondong bondong jenguk yaa.. Klinik saya jadi ramai" ucap seorang dokter yang baru saja masuk sambil tersenyum.

"semuanya bisa keluar dulu sebentar ?saya mau memeriksa pasien"

Semuanya pun keluar,

"masih pusing?" dokter itu menaruh stetoskop nya di dada Simon.

"dikit dok, udah makan barusan jadi lebih bertenaga "

"semuanya udah normal. Kalo masih pusing obatnya diminum lagi. vitaminnya juga jangan lupa. Mau pulang atau nginep disini?"

"ya pulang lah dok, masa nginep disini"

"yasudah bagian jaga saya sudah habis. Nanti ada anak PMR yang nungguin buat ngunci klinik"

Simon mengangguk mengerti.

"baik dok terimakasih. Untuk pembayaran nya..."

"ah iya, nanti akan ditagihkan kepada orang tua kamu oleh pihak sekolah"

"baik dok"

Setelah dokter itu pergi para anggota OSIS itu masuk kembali.

"kak Monnn" Laura berujar Manja lagi.

"Laura jaga sikap ya!!" ucap seorang divisi disiplin.

"sebenarnya yang lain nunggu diluar Mon, tempatnya ga muat" dia Indra, salah satu anggota OSIS kelas XI.

...****************...

"yakin kuat nyetir?" tanya Raffi ketika mereka sedang menunggu Maria diparkiran.

Seperti biasa Maria memang selalu pulang telat.

"iya, gue udah baikan kok"

"lo udah bilang nyokap lo kalo mau ke rumah Om Brian dulu?" Raffi mengangguk.

toktoktok..

Maria mengetuk kaca mobil seperti biasa. Ditangannya ada beberapa buku kimia.

"kebiasaan, kenapa ga beli yang digital aja sih Mar? Biar ga berat" lagi Raffi berkomentar.

"ini buku keluaran lama. Ga ada versi digital nya. Tapi isinya bagus baget "

"kak Mon gimana? Udah sehat? Maaf tadi aku mau kesana tapi penuh banget sama anak OSIS"

Simon tersenyum lembut sambil menatap Maria. 'sekali ini saja yaallah.. Aku kangen dia'

"iya aku udah gapapa kok. makasi ya makanan nya.."

Maria yang ditatap seperti itupun salting. dan deheman dari Raffi membuyarkan suasana mereka.

"jangan lama lama, nanti gue aduin ke om Iyan biar..."

Simon membalikan badannya lagi dan mulai menstater mobilnya.

1
Muslimah 123
🙏🙏🙏🙏🙏🙏
Muslimah 123
🌷🌷🌹🌹
Nakayn _2007
Saya terhibur dengan ceritanya, semangat terus!
Arjuna Cakra
Makin penasaran! 🤔
Roxy-chan gacha club uwu
Cepat update dong, seru banget ni ceritanya! 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!