seorang gadis manja yang lahir di keluarga miskin dengan serba kekurangan, tak ubahnya menjadikan ia sebagai sosok wanita yang tangguh dalam menjalani kehidupan yang penuh rintangan dengan tekad yang kuat demi mengubah nasib keluarganya.
"kamu gadis manja yang tidak berguna di keluarga ini, sekolah tinggi di perantauan hanyalah membuat makin susah orang tua, di tambah kita ini serba kekurangan, biaya kuliah sangatlah mahal" hardik ayah gadis tersebut
"coba kamu lihat anak tetangga sebelah kita, kamu mau seperti mereka ? yang katanya pergi mau nuntut ilmu, eeh pulang malah bawa anak heh"😏
akankah gadis manja tersebut dapat mewujudkan impian nya dengan bermodalkan tekad saja dan uang yang hanya mencukupi biaya transportasinya ?
yuk, di simak kisahnya yang penuh konflik
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 14
Setelah keributan semalam yang di tenangkan oleh saudara dari Amira yang kebetulan ingin bertamu di rumah adiknya itu langsung menengahinya setelah mengetahui keributan yang terjadi.
Pagi harinya Killa berangkat sekolah dengan emosi yang tidak stabil apalagi di umur nya yang memang lagi labil labilnya, membuat Killa sedikit kesusahan mengimbangi pikiran yang terjadi dalam keluarganya.
Dia sampai sempat berpikir untuk lari meninggalkan rumah jika saja dia tidak memikirkan nasib ibunya itu dengan sang calon adiknya nanti.
Setibanya di sekolah Killa kini duduk termenung sendiri di bawah pohon sembari melihat teman temannya latihan berbagai macam cabang olahraga persiapan pertandingan perayaan 17 Agustus nanti
Killa memang sengaja berangkat sejak awal dengan pakaian resmi yang menunjukkan jati diri dia sebagai salah satu anggota paskibra terpilih. Tak ada alasan lain selain dari tidak ingin melihat muka orang yang sudah meruntuhkan mentalnya sedikit demi sedikit itu.
sementara di tempat lain tepatnya di sebuah kelas yang berada tidak jauh di belakang pohon dimana Killa duduk, terdapat sepasang mata yang memperhatikan gerak gerik Killa. Hingga tiba saatnya mereka mulai latihan dan menuju ke camp pelatihan mereka, orang tersebut diam diam membututi Killa entah dengan alasan penasaran atau hanya untuk memastikan keadaan perempuan yang sedang tidak baik baik saja itu sampai dengan selamat.
Kebetulannya mereka satu camp, yah orang tersebut salah satu anggota paskibra juga yang terpilih satu angkatan Killa namun beda kelas. Dia menghampiri Killa dengan menggunakan motor sport miliknya dan membunyikan klakson untuk membuyarkan lamunan Killa, pasalnya tanpa Killa sadari kini dia telah berjalan di tengah tengah lintasan para pengendara, untungnya saat itu jalanan terlihat sepi, yah namanya juga masih daerah yang akan berkembang lah yaa jadi kendaraan pun masih sedikit yang berlalu lalang
"assalamualaikum, naik kita ke camp sama sama"ucapnya sembari menatap sekilas Killa kemudian membalikan pandangannya lurus kedepan. Suara itu merupakan instruksi yang terdengar dingin di telinga Killa, bagaimana tidak orangnya saja di lihat tanpa ekspresi seperti itu Alias datar
Terlihat Killa masih kebingungan dengan maksud orang itu pasalnya, dia berbicara namun hadapnya di depan
"aku bilang naik, kalau kamu tidak ingin dapat hukuman dari pelatih. sekarang kurang dari lima menit waktu latihan di mulai" ucapnya lagi namun tetap seperti setelan awal tidak ada ekspresi apapun di sana
"oh iya, terimakasih" jawab Killa yang tak kalah jutek nya. sebenarnya agak ragu menerima tawaran orang itu, namun melihat kondisi juga yang memang tidak memungkinkan membuat Killa terpaksa menuruti perkataan cowok tersebut
Setelah sampai di camp, mereka pun turut mengikuti barisan yang telah mulai di siapkan oleh pelatih, untungnya mereka masih bisa bergabung karena pelatih selalu memberikan. Mereka waktu 5 menit batas terlambat selebihnya mendapatkan hukuman yang pas atas ketidakdisiplinan mereka.
dua jam telah berlalu, yang menandakan waktunya mereka beristirahat.
"baik saatnya istirahat, semua anggota silahkan minum atau lakukan aktivitas lain yang di perlukan waktu 15 menit kemudian kembali kebarisan." instruksi dan peluit dari pelatih itu membuat barisan bubar, kemudian seluruh anggota barisan itu berlari mencari tempat teduh, karena mereka tadi berada di tengah-tengah lapangan dengan panas terik matahari secara langsung mengenai tubuh.
"bang tolong ambilin mereka minum" ucap salah satu pelatih dari mereka
tak lama seseorang datang dengan membawa satu dos di tangannya yang bisa di pastikan bahwa itu adalah akua dilihat dari gambar merek produk itu.
"waah enak nih, dari tadi aku haus bangat"ucap seorang anggota lainnya yang bernama beni dan tanpa aba aba dia langsung mengambil akua itu
Brak
"saya tidak pernah sekalipun mengajarkan kepada kalian semua untuk bersikap tidak sopan dan tidak memiliki aturan seperti di saat berkegiatan di luar dari latihan" ucap pelatih mereka yang mengalihkan semua atensi anggota paskibra dan seketika mereka langsung berbaris dengan satu gerakan tangan dari pelatih, tentu saja kode itu sudah di ketahui oleh tim itu dan bagi orang luar mohon maaf yaa anda tidak di ajak cukup nyimak aja.
Oke lanjut pada seluruh anggota paskibra yang sedang kena hukuman akibat ulah seorang semua dapat jatah, ialah jalan merangkak keliling lapangan sebanyak 2 kali putaran
"ingat baik baik, di saat sedang pelatihan maupun istirahat selagi dalam ruang lingkup camp pelatihan semua anggota wajib bertutur maupun bertingkah sesuai aturan yang berlaku, dan tidak ada kata tidak terhadap aturan yang ada, jika saja hal itu ada sebaiknya ajukan pengunduran diri saat ini juga sebelum latihan inti di mulai." interupsi itu terdengar begitu mengerikan bagi seluruh anggota tim paskibra apalagi di ikuti oleh tatapan elang dari sang pelatih yang memindai wajah satu per satu anggota nya
"jika diantara yang terpilih ini ada yang tidak siap, maka ajukan pengunduran diri sekarang"ucapnya yang penuh dengan ketegasan
"ada?" tanya sang pelatih
"siap, tidak ada pak" jawab mereka serempak
"baik berarti semua paham dengan aturan yang ada"
"siap, paham pak" ucap mereka lagi serempak
"baik silahkan istirahat sesuai aturan yang berlaku"
"siap, terima kasih pak"
kini semua anggota terlihat tenang menikmati waktu istirahat mereka, ada yang sedang bercerita ada juga yang sedang bersenda gurau akibat ulah beni yang sesuka hati berbuat tanpa mengingat aturan yang berlaku.
Di sudut lain Killa mengambil duduk bagian sudut pojok agar terhindar dari keriuhan teman temannya, dia ingin sendiri tanpa ada yang mengganggu niatnya ingin menenangkan jiwa hati dan pikiran yang lelah akan semua kondisi dari keluarganya, apalagi ke syok kannya yang semalam akibat ulah dari ayah tirinya belum juga reda. Rasanya Killa ingin menangis tapi entah kenapa bulir bening itu tak kunjung keluar apakah karena lelah semalaman menangis atau karena memang hati Killa yang sudah mulai keras bertekad untuk tidak ingin lagi terlihat sebagai gadis lemah lembut gadis yang manja, tetapi dia ingin mengubahnya menjadi gadis yang kuat dan tidak tersentuh.
Di tengah tengah lamunan itu, Killa melihat ada sebotol akua yang melayang di depannya, tanpa melihat ke arah tangan yang berbaik hati mengambilkannya minum, Killa berucap
"terima kasih tali aku sedang tidak ingin minum"
"begitu banyak ion yang terbuang setelah melakukan aktivitas lebih di luar ruangan, setidaknya hargai tubuh kamu untuk memberikan hak yang dia minta" ucapnya sembari menyodorkan botol minuman itu semakin dekat dengan Killa
"terima kasih" kemudian mengambil botol itu di tangan orang tersebut sembari menolehkan kepalanya dan Killa sedikit terkejut ternyata orang itu adalah orang yang sama menawarkan tumpangan tadi menuju di camp pelatihan ini
"hmmm" tanpa permisi orang itu kembali melangkah menjauh dari Killa dengan satu tangan berada di saku celana dan satu lagi sibuk memainkan handphone sambil jalan. Killa yang melihat itu hanya menatapnya tanpa ekspresi hingga dia menghilang dari pandangannya.