Ananda adalah seorang gadis yatim piatu yang tinggal di panti asuhan sejak usianya lima tahun. Setelah lulus SMA ia bertekad untuk mencari pekerjaan serta meninggalkan panti asuhan agar posisinya bisa digantikan oleh anak yatim piatu lain yang bernasib malang sepertinya yang tidak punya orang tua sejak usia masih kecil.
Dengan bermodalkan kemampuannya dalam mengurus pekerjaan rumah, ia akhirnya memberanikan diri untuk melamar pekerjaan sebagai asisten rumah tangga di sebuah rumah mewah milik seorang pengusaha kaya raya.
Dari sinilah kisah cintanya bermula, menjalin pernikahan dengan seorang duda berhati dingin tanpa berlandaskan cinta dan terpaksa menjadi ibu sambung bagi putri semata wayang sang suami. Akankah Ananda bertahan dalam rumitnya kehidupan pernikahannya?
Bagaimana pula kisah Ayu sang adik angkat yang juga sedang sama-sama berjuang meraih cita dan cintanya? Mungkinkah ia juga bisa menggapai sang CEO pujaan hatinya?
Seri Pertama Novel The Andersons Family.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosi Lombe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Desakan Menikah
"Ayolah ma, sampai kapan mama akan terus memaksaku menikah lagi?" protes Mike ketika nyonya besar menghampirinya di ruang kerja.
"Mike, kau itu masih muda, umurmu masih panjang, tataplah masa depanmu, jangan terus terpuruk pada masa lalu!" Nyonya besar selalu mengulang kata-katanya setiap kali ia hendak menjodohkan Mike dengan para gadis pilihannya.
"Bukankah sudah ku katakan berulang kali, bahwa aku sudah cukup bahagia dengan kehidupanku saat ini? aku tidak perlu seorang istri!" Mike mempertahankan argumennya.
"Baiklah, katakanlah kau tidak ingin mempunyai istri dan sudah bahagia dengan kehidupanmu yang sekarang, tapi apa kau tidak memikirkan putrimu Gaby yang membutuhkan figur seorang ibu? kau lihat sendiri bagaimana dia tumbuh dalam kesendirian, lihat bagaimana perangainya yang sangat buruk karena tidak ada bimbingan dari seorang ibu yang dia butuhkan dimasa tumbuh kembangnya? apa kau mau mengorbankan masa depan anakmu demi keegoisanmu?" Nyonya besar sudah tidak tahan lagi, selama ini dia selalu menjaga ucapannya agar tidak menyakiti Mike, namun melihat Gaby yang tumbuh dalam kondisi tidak sehat memaksanya mengeluarkan semua isi hatinya.
"Maaaaa" Mike yang sadar bahwa ucapan sang Mama adalah kebenaran tidak bisa berkata-kata lagi untuk membantahnya.
"Mama hanya berpesan, kalau kau tidak ingin mencari seorang istri, setidaknya carilah ibu untuk anakmu, buat dia bahagia, jangan sampai kau menyesal dikemudian hari, camkan itu!" nyonya besar bersiap meninggalkan ruang kerja.
"Ini yang terakhir kalinya Mama memohon padamu, Mama tidak akan mengkandidatkan wanita manapun seperti sebelumnya, kau yang harus menentukan sendiri calon ibu bagi anakmu, aku yakin kau lebih tau apa yang paling baik bagi GABY!" katanya lagi sebelum akhirnya menutup pintu.
Selepas nyonya besar pergi dari ruang kerja, Mike masih merenung dengan semua ucapan yang tadi dikatakan oleh sang Mama. Dia membuka laci meja dan kembali menatap photo pernikahannya dengan mendiang istrinya.
"Sayang, apa yang harus aku lakukan sekarang? kau dengarkan tadi yang mama bicarakan?" Mike mengelus gambar wajah istrinya.
"Apakah aku selama ini terlalu egois sampai melupakan perasaan putri kita? tapi kalau aku menikah lagi, artinya aku mengkhianatimu kan?" Mike masih bermonolog.
"Aku harus berbuat apa sayang? sungguh aku bingung!" Mike meneteskan air matanya.
..........
"Apa Anda yakin kalau rencana ini akan berhasil?" Maya menatap ke arah nyonya besarnya dengan penuh tanda tanya.
"Semoga saja!" nyonya besar memiliki harapan yang besar.
"Bagaimana kalau calon yang dipilih tidak cocok dengan nona?" Maya penuh keraguan.
"Tenang saja, aku sudah menekankan poin pentingnya, kalau Mike cerdas dia pasti paham apa yang menjadi fokus utamaku!" nyonya besar meyakinkan lagi.
"Tapi kalau ternyata ketakutan itu terjadi, apa yang akan Anda lakukan selanjutnya nyonya?" Maya yang sangat menyayangi Gaby seperti putri kandungnya sendiri tetap merasa gelisah.
"Terpaksa aku akan turun tangan kembali, aku akan menjodohkannya dengan wanita yang sudah bisa mengambil hati Gaby, bagaimana pun caranya akan aku tempuh!" tekad Nyonya besar.
"Apa maksud anda adalah??" Maya menelisik tajam.
"Ya, kau sudah tau siapa yang aku maksud!" nyonya besar menyunggingkan senyum misteriusnya.
.........
"Sayang, bujuklah Tuan Mike agar mempertimbangkan semua perkataan Nyonya besar!" kata Maya kepada suaminya saat mereka sudah berada di rumah dan bersiap untuk istirahat.
"Kau tau kan bagaimana keras kepalanya Tuan Mike?" George menghela nafas dengan berat.
"Setidaknya kau bisa membantu untuk mengatakan bahwa GABY BUTUH SOSOK SEORANG IBU!" Maya menekankan poin pentingnya.
"Aku akan mencobanya, namun aku tidak janji ini akan berhasil!" George meraih tubuh istrinya ke dalam pelukannya dan mengecup keningnya.
"Terima kasih sayang!" Maya membalas pelukan George dan meletakkan wajahnya di dada bidang pria tampan itu.
"Ayo kita tidur!" George mematikan lampu kamar dan menarik selimut sampai dada mereka.
"Selamat malam!" kecupan singkat Maya mendarat di bibir suaminya mengakhiri perbincangan mereka.
padahal itu yg ditunggu2🤪