NovelToon NovelToon
Pernikahan Karena Sebuah Wasiat

Pernikahan Karena Sebuah Wasiat

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Chiqi17

Lili gadis cantik yang masi berada di bangku SMA harus menikah dengan laki laki yang bahkan ia tidak kenal sama sekali gara gara sebuah wasiat dari bapaknya.

Ia di jodohkan dengan rendi pria tampan dan populer di sekolah. Rendi adalah anak muda yang suka pergaulan bebas seperti anak muda lainnya. Yang selalu melakukan kenakalan remaja seperti balapan liar, mabok dan bahkan terlibat dengan dunia gelap.

" Apa pendapat kak rendi soalnya perjodohan ini?" tanya lili pada rendi

" Entah la mungkin gw bakal menerimanya" ucap rendi yang sudah benar2 merasa tertarik kepada lili apa lagi ketika melihat lili yang terlihat lebih cantik dari pada di foto

" Mungkin aku juga bakal menerima perjodohan ini kak" ucap lili kepada rendi

Rendi yang mendengar kata kata itu sontak kaget, ketika semua orang yang di jodohkan akan merasa tertekan dan marah akibat pernikahan yang mereka tidak inginkan tapi beda dengan mereka. Apakah kehidupan mereka akan tenang walaupun mereka saling menerima!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiqi17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2. pertemuan

Waktu menujukan jam lima pagi rendi baru saja sampai di Surabaya ia langsung pergi menuju hotel yang sudah di pesan oleh Denis untuk mereka berdua menginap.

" Lu baru sampai ren?" Tanya denis ketika melihat rendi masuk kedalam kamar hotel.

" Iya bang capek banget ini" ucap rendi dan langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur

" Lu mau ngeretas kapan?"

" Malem aja gw tidur dulu bang" ucap rendi dan langsung tertidur di kasur yang empuk itu.

Saat ini lili masi merenung atas kepergian ayahnya, orang tua satu satunya yang ia punya malah pergi cepat meninggalkan dirinya. Sampai ketika lamunannya buyar karena ana memanggilnya untuk datang ke ruang tamu karena teman temanya datang untuk mengucapkan bela sungkawa.

" Lia, jihan " ucap lili sambil lari kearah temanya

" Lili" ucap lia dan jihan dan langsung memeluk lili

" Li maaf ya kemarin aku gak bisa datang" ucap lia merasa bersalah dengan sahabatnya ini karena tidak bisa datang ke acara pemakaman orang tuanya.

" Iya li gw juga minta maaf ya baru datang sekarang, kamu yang sabar ya."

"iya, Gak papa kok" ucap lili dan melepaskan pelukannya." Duduk dulu yuk" timpal lili mengajak mereka untuk duduk di sofa ruang tamu.

" Gw bener bener kaget pas aku dapat kabar kaya gini li gw gak nyangka."

"Turut berduka cita ya li."

" Iya makasih ya" ucap lili yang mencoba tegar dari kesedihannya.

" Oh iya li Minggu depan kita main yu mumpung masi libur kenaikan kelas " ucap Lia berniat menghibur lili untuk keluar jalan jalan.

" Iya li kita pergi kemana aja yang kamu mau camping, ngemall, beli seblak yuk."

" Kayanya gak bisa deh Minggu depan aku bakal pindah ke Jakarta " ucap lili dengan nada pelan memberi tahu karena emang rumah ini sudah bukan miliknya lagi

lia dan jihan yang mendengar itu sontak kaget dan berteriak bersamaan." JAKARTA!"

" kamu pindah di sana sama siapa li?"

" Aku bakal pindah ke rumah sahabat ayah aku. Mungkin aku juga bakal sekolah di sana."

" Kamu bakal sekolah di sana?. Bakal sepi dong kalo gak ada kamu iya kan han" ucap lia Liri sambil melihat ke arah Jihan

" Padahal kita udah akrab banget. Tapi mala kamu harus pergi!"

" Gw minta maaf ya. Mau gimana lagi keadaan memaksa aku buat pergi ke jakarta." ucap lili dengan nada pelan. Jelas ia sangat sedih meninggalkan rumah ini yang sudah banyak kenangan dengan ayahnya.

Mendengar itu para sahabat lili pun langsung memeluk lili dengan penuh kasih sayang jelas mereka sangat sedih kehilangan sahabat yang sudah lama bersama mereka.

"aku pasti bakal kangen Kamu."

" Kalo kamu gak betah di jakarta nanti kamu datang lagi aja dan tinggal sama aku li" ucap jihan yang juga ikut memeluk lili

" Hahha makasih ya kalian baik banget" sambil mengeratkan pelukannya kepada para sahabatnya itu.

Saat ini rendi baru bangun dari tidurnya dan berniat untuk mandi karena nanti malam ia harus meretas data dari pt laba dan segera memberikan datanya ke bang sandi. Setelah mandi ia langsung bersiap siap untuk mencari lokasi yang aman untuk melakukan aksinya. Tapi saat ia fokus pada leptopnya tiba tiba denis datang dan melemparkan bingkisan kepada dirinya.

" itu hp baru dan SIM-card yang lu mau" ucap denis memberi tahu apa yang tadi ia lemparkan

" Ni usb, tolong masukin ke dalam pc pt laba ya biar gampang ngeretasnya" ucap rendi dan menyerahka usb itu ke Denis.

"Ck. Lu harusnya ngomong kekgini dari tadi biar gw nyamar jadi pegawai di sana kalo kaya gini kan repot" ucap denis kesel dan mengambil usb itu secara kasar dari tangan rendi

" Kan lu mahir nglinap bang tinggal masuk doang terus pasang itu usb"

" Mudah bapak lu anjir. Ini udah sore parah pegawai juga udah pada pulang!." ucap denis ketus dan langsung melangkah pergi

" Mau kemana bang kan katanya malam anjir masa sekarang gw belum makan ini "

" Bodo amat, cepet sana siap siap!" ucap denis dan keluar dari kamar hotel itu.

Rendi yang melihat itu kesal bukan main ia lapar banget dari tadi malem belum makan dan ia baru bangun sore ini dan malah langsung di suruh buat kerja.

Rendi pun kemudian bergegas dan langsung keluar dari kamar hotel itu untuk menjalankan tugasnya. Ia kemudian pergi menuju motornya dan pergi ke taman dekat pt laba

Setelah sampai di taman itu rendi langsung membuka hp yang tadi di beli oleh denis. Tidak lama kemudian ada notifikasi dari hp tersebut yang menandakan denis berhasil memasang usb ke dalam pc pt laba.

Rendi kemudian bergegas mengotak atik hpnya. Dan Tampa membutuhkan waktu lama rendi langsung bisa mencuri data tersebut dan langsung mengirimkannya ke bang sandi.

Sandi yang mendapatkan notifikasi dari Rendi bahwa pekerjaannya telah selesai pun langsung meneleponnya. Rendi yang mendapatkan telepon dari bang sandi pun langsung mengangkatnya

" Hallo bang udah gw kirim ya datanya tadi" ucap rendi kepada bang sandi

" Iya, lu mau gw kirimin mobil atau pulang sendiri?" Tanya sandi menawarkan

" Gk usah la bang lagian gw pengen di sini dulu." ucap rendi pasalnya ia pengen melihat lili terlebih dahulu sebelum pergi meninggalkan Surabaya

" Tumben banget lu?"

" Mau liat liat liat dulu bang hehhe."

" Ya Uda gw tutup. Eh gw juga udah transfer ya tadi seratus juta ke lu" ucap bang sandi kepada rendi dan langsung mematikan teleponnya.

Setelah telepon itu di matikan Rendi kemudian berdiri dan membuang hp dan SIM-card itu secara terpisah. Ia kemudian berencana ingin membeli makanan karena perutnya sudah sangat keroncong. Tapi Saat rendi pergi menuju motornya ia tiba tiba di tabrak oleh seorang cewek yang membuat cewek itu terjatuh karena menabraknya.

" Auhhh" pekik cewek itu kesakitan.

" Ck. mala yang nabrak yang jatuh. Harusnya kan yang di tabrak yang jatuh" denggus rendi kesal.

" Bantuin dong" ucap cewek itu yang mendongakan mukanya menatap ke arah rendi yang hanya diam saja dari tadi.

Rendi yang menata cewek yang jatuh itu sontak langsung kaget. Bak kebetulan ternyata cewek itu lili yang akan di jodohkan dengan dirinya. Ia kemudian langsung terpaku pada wajah lili yang ternyata lebih cantik dari pada di foto.

Lili yang dari tadi menatap cowok itu hanya diam kesal bukan main. Bukanya bantuin ini malah mlongo batin lili. ia kemudian langsung berdiri tapi saat ia berdiri ia balik terjatuh lagi karena kakinya benar benar merasakan sakit sampai akhirnya ia kembali duduk.

Rendi yang sadar dan melihat lili kesakitan akhirnya membantu dia untuk berdiri. Ia kemudian langsung membawanya duduk di kursi yang ada di pinggir taman tersebut

" Kaki kamu masi sakit li?" Tanya rendi sambil memegang kaki lili

Lili yang mendengar namanya di panggil itu sontak kaget. Siapa dia sampai tau nama dirinya bahkan ia tidak kenal sama sekali dengan cowok ini batin lili.

" Kamu siapa,? Kok bisa tau nama aku!" Tanya lili heran sambil memindai matanya menatap waja rendi untuk mengingat ingat

Rendi yang tampa sadar memanggil nama lili sontak ikut kesal dengan dirinya sendiri, gw bodoh banget batin rendi.

" gw anaknya dodi sama Mira li " ucap rendi jujur takut lili salah paham

" Oh jadi kamu anak dari keluarga Erlangga itu" ucap lili yang terkejut dengan laki laki yang ada di hadapannya ini

" Iya aku rendi anak dari keluarga Erlangga salam kenal."

"Jadi dia orangnya?. cowok yang bakal jadi suami gw ternyata gini" guman lili yang cukup pelan sampai tidak di dengar oleh rendi

Rendi pun mulai melepaskan sepatu yang di pakai oleh lili, berlahan lahan ia mulai memijit kaki mulus milik calon istrinya itu.

"Auhhh" Pekik lili ketika kakinya di tekan oleh rendi

" Sakit ya?. Tahan bentar ya biar lebih mendingan." ucap rendi ketika melihat lili yang merintih kesakitan.

Lili yang melihat rendi sangat telaten memijat kakinya pun merasa sangat tersentuh akan kebaikan rendi. Apa lagi melihat rendi yang penuh keringat di bagian jidatnya membuat lili Tampa sadar mengusap area pelipis rendi untuk mengusap keringat milik sang calon suami.

Rendi yang kepalanya di sentuh sontak langsung mendongak menatap ke arah lili yang ternyata sangat dekat dengan mukanya sekarang karena lili sedikit menundukkan badannya untuk mengusap jidat rendi.

" Eh anu, eh maaf. Tampa sadar aku melakukannya." ucap lili langsung menjauh dan membuang mukanya karena malu.

" Iya gak papa." ucap rendi yang pipinya mulai merona karena malu sekarang.

Saat mereka masi diam karena kejadian yang membuat mereka canggung tiba tiba suara perut rendi berbunyi dan membuat lili langsung melihat kearah sumber suara.

Krukkkkkk

" Kak rendi laper?" Tanya lili yang mendengar suara itu.

" Hehhe iya li gw belum makan soalnya" ucap rendi malu karena perutnya berbunyi.

Lili yang mendengar itu langsung mencari makanan dari kantong belanjaannya yang tadi ia bawah, lili kemudian langsung mengeluarkan roti dan juga air mineral yang kemudian ia berikan ke rendi.

" ini buat aku? Makasih ya" ucap rendi dan langsung menerimanya.

" Duduk di sini kak" ucap lilit menepuk nepuk sebelah kursinya yang kosong.

Rendi yang melihat itu sontak langsung duduk di samping lili dan mulai menyantap makanan yang di berikan lili tadi padanya.

" Kak rendi udah tau kalo kita bakal di jodohkan?" Tanya lili to the poin.

" Iya gw udah tau."

" Apa pendapat kak rendi soalnya perjodohan ini?"

" Entah la mungkin gw bakal menerimanya" ucap rendi karena ia sudah benar benar merasa tertarik kepada lili sekarang.

" Mungkin aku juga bakal menerima perjodohan itu kak" ucap lili kepada rendi yang langsung membuat rendi kaget.

" Emang kamu gak punya pacar li?" tanya rendi penasaran.

" Hahha gak kalo punya pacar juga ngapain aku Nerima perjodohan ini"

Rendi yang mendengar kata kata itu sontak kaget, ketika semua orang yang di jodohkan akan merasa tertekan dan marah akibat pernikahan yang mereka tidak inginkan beda dengan rendi dan lili yang hanya pasrah dan menerimanya.

Rendi yang tertarik pada lili sejak pertama kali dia stalking dan sekarang bertemu dengannya membuat rendi semakin suka dengan lili.

" Haha iya juga ya, tapi kan biasanya orang orang bakal nolak kalo di jodohkan?" Ucap rendi heran dengan apa yang ia dengar.

"Perjodohan ini adalah salah satu wasit ayah kak buat lili, lili hanya ingin ayah senang di atas sana kalo lili bisa mewujudkan wasiat terakhir ayah. itu yang hanya bisa lili lakukan" Ucap lili menjelaskan

Rendi yang mendengar itu jelas mengerti tidak seperti dirinya yang langsung tertarik terhadapnya beda dengan lili yang hanya mau membuat Ayahnya di atas sana tenang.

" Kamu bisa anggap aku Kaka kamu li ataupun teman kamu. Aku bakal sebisa mungkin jaga kamu." ucap rendi sambil memandang wajah lili dengan lembut

" Makasih kak, oh iya kakak ngapain di sini?" Tanya lili kepo dengan calon suaminya ini.

" Ada Kerjaan si li, tapi ini juga baru selesai kok" ucap rendi menjelaskan

" Oh jauh banget kak kerjanya sampai sini?"

" Iya lumayan si, eh kamu habis kemana li?"

" Aku habis nganterin ana belanja tapi karena lama jadi aku mau pulang aja duluan."

" Jadi kamu mau pulang li? Aku anterin ya"

" Eh gak usah kak nanti ngerepotin"

" Gak papa yuk gw anterin " ucap rendi yang akhirnya di iyakan oleh lili

Mereka pun kemudian pergi menuju motornya yang terparkir emang tidak jauh dari tempat itu. rendi kemudian memberikan helem yang ia pakai untuk di kenakan oleh lili karena ia hanya membawa satu helm.

Rendi pun langsung melajukan motornya dengan kecepatan sedang ia yang biasanya mengendarai motornya dengan kecepatan 100km lebih kini hanya 50km perjam saja. Setelah sampai di rumah lili rendi langsung masuk kedalam kediaman rumah lili yang cukup besar itu.

" Mau mampir dulu gak kak?" tawar lili kepada rendi

" Eh boleh? " ucap rendi senang dan langsung turun dari motornya.

Tapi saat ia hendak masuk ke dalam rumah lili tiba tiba ponselnya berdering dan menampakkan notifikasi panggilan dari denis. Ia kemudian langsung mengangkat telepon tersebut.

" Li aku angkat telepon dulu ya" ucap rendi yang kemudian menjauh dari lili

" Woi lu di mana anjir?" ucap denis marah dari sebrang sana

" Lu napa si tiba tiba marah gak jelas gitu anjir" ucap rendi ketus

" Sini cepetan ke hotel gawat anjir!" ucap denis dengan nada yang di buat buat seperti sedang ada sesuatu yang terjadi

" Kenapa anjir ngomong dulu lu kenapa?" Tanya rendi yang jadi khawatir

" Ahhhhh ren cepet!" teriak denis dan langsung mematikan teleponnya.

Rendi yang mendengar temanya berteriak kaya gitu langsung khawatir. Takut kalo denis di tangkap karena menerobos masuk kedalam pt laba.

Rendi kemudian buru buru ingin pergi dari rumah itu dan menyusul temanya. Lili yang melihat rendi buruh buruh menuju motornya pun langsung menghampirinya.

" Mau kemana kak?" Tanya lili khawatir melihat rendi yang buru buru pergi

" Mau nyusul temen aku. Maaf ya li gw harus balik dulu" ucap rendi yang kemudian buru buruh meninggalkan kediaman lili

Rendi pun langsung menjalankan motornya menuju hotel dengan kecepatan penuh karena terlalu khawatir terhadap Denis temanya itu.

1
Sri Ramadaniah
lanjut dong jangan nyendat nyendatn
Yoko Littner
Udah lama banget ga baca cerita sebagus ini. Makasih, thor!
TAE.MI.PATRON
Mantap lah!
indah 110
Jiwa saya terkoyak!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!