Gandari adalah gadis desa yang menjadi sebatangkara karena ibunya telah meninggal dunia, namun ia dinikahkan dengan Prama~ seorang anak juragan tanah didesa Waringin. padahal keduanya masih sangat muda pada saat itu..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon reni ambar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bercerai
Sementara itu dikediaman Juragan Darsa..
Prama datang kesana seraya meminta maaf pada orangtuanya yang tentunya kaget akan berita tersebut, namun
PLAAAAKKK!!
Juragan Darsa menampar pipi Prama dengan keras hingga membekas kemerahan dipipi Prama
"Wawanianan sia teh, Prama!! Naha ari aing pernah ngajarkeun sia jadi lalaki kitu patut, hah? Kurang naon si Gandari nepi ka sia kabandang ku bikang kota? Goblog siah!! (Beraninya kamu, Prama!! Memangnya saya pernah mengajarkan kamu jadi lelaki seperti itu, hah? Kurang apa si Gandari sampai kamu kegoda sama wanita kota? Dasar goblok!!)"
Bentak Juragan Darsa menatap nyalang pada Prama
"Ampun, bapak!! Prama benar-benar khilaf.. Prama janji akan bertanggung jawab pada anak itu.. Prama akan membesarkannya bersama Gandari" jawab Prama yakin
Lastri yang mendengar ucapan Prama langsung menghampiri anak tunggalnya itu dan memukul punggungnya
Bughhh!
"Ambu teh nyesel udah biarin kamu ke kota kalo akhirnya kamu jadi begini, Prama!! Kamu pikir semudah itu tinggal kamu membesarkan dan menerima anak itu lalu semuanya beres, begitu? Lalu bagaimana nasib wanita kota itu setelahnya? Hah? Kamu gak mikir sampe sana, hah?" gerutu Lastri tak habis pikir dengan pola pikir putranya
"Ya tapi kan Prama gak mau nikahin Feli atuh, bu!! Jujur memang Prama sempat menyukai dia, tapi setelah pulang kemari dan bertemu lagi dengan istriku, Prama jadi sadar ngapain Prama nyia-nyiain Gandari? Dia istri yang baik dan idaman setiap lelaki.. Prama gak mau ngelepasin dia demi Feli, ambu!!" ujar Prama tanpa rasa bersalah
"Lalu bagaimana dengan keluarga gadis itu, hah? Pakai otak kamu, Prama.. Katanya kamu sekolah tinggi dan berpendidikan.. Masa kamu gak kepikiran sampe sana? Mungkin ambu bisa membesarkan anak itu tanpa membebani Gandari, Bapak juga mampu membiayai kehidupannya.. Tapi gadis kota itu? Kamu pikir dia mau hamil dan melahirkan tanpa seorang suami?" omel Lastri merasa ucapan Prama sudah keterlaluan
Prama pun menjambak rambutnya kasar karena merasa kalut dan frustasi
"Ambu.. Sebenarnya kan tinggal aku bilang kalo aku mau bertanggung jawab atas anak itu aja pada keluarganya, atau mungkin Feli tak usah bilang pada orangtuanya karena mereka jauh.. Kita bisa membawa Feli tinggal disini selama kehamilannya agar orang-orang disekitarnya tak tau kalo Feli sedang mengandung, setelah melahirkan dia bisa meninggalkan anak itu disini dan kembali ke kota dan melanjutkan hidupnya tanpa terbebani dengan anak ini.. Dia pasti akan setuju mengingat dia punya karir yang bagus dan masih muda!!" ujar Prama menjelaskan
"AKU GAK MAU KALO KAYA GITU! AKU GAK RELA!" Teriak Feli lantang yang ternyata sudah berada dibelakang mereka, tentu mereka langsung melirik kearah Feli yang tengah berdiri diambang pintu
Feli pun berjalan kearah mereka dengan raut wajah cemas
"Kamu pikir aku ini cewek sewaan yang bisa melahirkan anak kamu lalu setelah itu pergi seperti tidak terjadi apa-apa? G*la ya pikiranmu itu, Pram!" hardik Feli tak habis pikir
Prama pun mendengus kasar dan menatap heran pada Feli
"Ya terus kamu maunya gimana? Kamu kan tau aku udah punya istri!!" jawab Prama ngegas
"Loh.. Kita kan ngelakuinnya suka sama suka, kamu juga bilang akan tanggung jawab kalo ada apa-apa sama aku. Ya berarti sekarang tinggal kamu milih.. Dia atau aku!" jawab Feli percaya diri
"Ya berarti kamu udah tau jawabannya dong! Aku jelas pilih Gandari karena dia adalah istriku.. Aku kan udah bilang bakal tanggung jawab untuk mengurus dan membesarkan anak dalam kandunganmu itu, lagian bukannya menguntungkan buat kamu? kamu kan gausah mikirin biaya dan pendidikan anakmu, sebab aku akan mengurus segalanya!!" jelas Prama
"Gak! Aku gak mau.. Aku mau kamu nikahin aku!! Kalo kamu gak mau aku bisa nuntut kamu loh, Pram!! Aku bakal laporin kamu ke polisi! Kebetulan pamanku juga aparat!!" ancam Feli tanpa ragu
Juragan Darsa mulai kesal dengan perdebatan kedua anak muda itu, lalu ia pun menghela nafas panjang seraya menenangkan dirinya. Ia pun langsung berjalan menghampiri mereka untuk menengahi
"Sudah.. sudah.. kenapa jadi ribut begini, hah? Duduklah.. Kita bicarakan baik-baik!!" titah Juragan Darsa
Akhirnya mereka pun duduk bersama membicarakan hal yang serius
"Jadi neng maunya dinikahkan sama Prama, begitu?" tanya Juragan Darsa menatap Feli
Feli hanya menganggukkan kepalanya menandakan iya atas pertanyaan Juragan Darsa. Sementara Lastri langsung mendelikan matanya karena sebal
"Ya berarti kamu harus siap jadi istri kedua!!" ucap Lastri ketus
"Sa-saya siap kok, bu.. Saya yakin saya bisa mengambil perhatian kang Prama lagi mengingat saya sedang hamil" ucap Feli yakin sembari tersenyum melirik Prama, namun Prama langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain karena kesal
"Ck! Anak hasil diluar nikah aja bangga!!" cibir Lastri nyinyir
Feli pun menghela nafas panjang berusaha tetap tenang menghadapi Lastri
"Tapi kan bu.. Itu berarti ibu akan segera punya cucu mengingat menantu ibu tidak bisa memberikan kang Prama anak!!" tukas Feli
Seketika Prama langsung bangun dari duduknya dan menatap nyalang pada Feli
"Jaga bicaramu, Fel! Bukan tidak bisa memberikanku anak. Tapi memang aku yang belum mau, bohong jika Gandari belum mau juga.. Tapi dia menghormati keputusanku dan setia menungguku. Tapi aku yang b*doh malah tergoda sama cewek egois kayak kamu!!" gerutu Prama kesal
Lastri yang mendengar itu hanya bisa tersenyum sinis menatap kearah Prama dan Feli secara bergantian
"Belum mau tapi malah bikin anak sama perempuan lain.. Entah dimana akal sehatmu, Prama!!" sindir Lastri sembari melipat tangannya didada sembari menggerakkan kedua kakinya. Iya, Lastri memang terkenal judes dan suka nyinyir pada siapapun. Hanya pada Gandari lah ia sangat lembut
Juragan Darsa pun menghela nafas berat sembari menatap serius pada pasangan itu
"Bapak benar-benar bingung, Prama!! Satu sisi aku ini adalah bapakmu dan bertanggung jawab juga pada semua kesalahanmu. Tapi bapak juga bingung bagaimana harus menjelaskannya pada Gandari. Bapak merasa sangat sayang padanya bagaikan anak sendiri, makanya bapak menikahkannya denganmu. Tapi apa ini? Kamu menyakitinya.. Bapak harus bagaimana menjelaskannya pada wanita malang itu?" lirih Juragan Darsa merasa sedih
Tiba-tiba Gandari sudah berada diambang pintu dan langsung nimbrung bersama mereka
"Saya ridho, bapak!!" ucap Gandari dengan senyuman ramah dipipinya
Semua tentu menoleh pada wanita itu
"Neng.." lirih Prama merasa sedih
"Nikahilah dia, kang! Anak itu adalah tanggung jawabmu" titah Gandari tulus
"Tapi bagaimana denganmu, neng?" lirih Prama sembari berusaha memegang tangan Gandari, namun wanita itu langsung melepaskannya pelan
"Jika saya harus jujur. Saya memang merasa sakit hati atas semua yang akang lakukan pada saya. Saya memang sangat mencintai akang, tapi saya tidak mau dimadu, kang!! Rasanya saya ingin menolak tegas pernikahan kalian.. Tapi anak dalam kandungan teh Feli lebih penting. Dia butuh akang sebagai ayahnya dan teh feli juga membutuhkan sosok suami selama kehamilannya" lirih Gandari dengan mata yang sudah berkaca-kaca
"Neng.." Lastri langsung memeluk Gandari dengan mata yang sudah berkaca-kaca juga
"Kalau begitu, kamu maunya bagaimana, neng? Walau begitu, kamu juga tanggung jawab Bapak disini mengingat kamu sudah tidak punya siapa-siapa didesa ini" tanya Juragan Darsa yang juga merasa sedih atas keputusan Gandari
"Saya ingin bercerai dengan kang Prama!" tegas Gandari yang membuat mereka kaget bukan main
Sontak Prama langsung mendekati Gandari dan berusaha membujuknya
"Neng, kamu teh ngomong apa? Jangan bilang begitu atuh, neng!!" tanya Prama yang tak kuasa menahan tangis lagi