NovelToon NovelToon
Perjalanan Cinta Dokter Zonya

Perjalanan Cinta Dokter Zonya

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Paksaan Terbalik / Menikah Karena Anak / 续弦
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.5
Nama Author: Ratu jagad 02

9

Pernikahan adalah cita-cita semua orang, termasuk Dokter Zonya. Namun apakah pernikahan masih akan menjadi cita-cita saat pernikahan itu sendiri terjadi karena sebuah permintaan. Ya, Dokter Zonya terpaksa menikah dengan laki-laki yang merupakan mantan Kakak Iparnya atas permintaan keluarganya, hanya agar keponakannya tidak kekurangan kasih sayang seorang Ibu. Alasan lain keluarganya memintanya untuk menggantikan posisi sang Kakak adalah karena tidak ingin cucu mereka diasuh oleh orang asing, selain keluarga.

Lalu bagaimana kehidupan Dokter Zonya selanjutnya. Ia yang sebelumnya belum pernah menikah dan memiliki anak, justru dituntut untuk mengurus seorang bayi yang merupakan keponakannya sendiri. Akankah Dokter Zonya sanggup mengasuh keponakannya tersebut dan hidup bersama mantan Kakak Iparnya yang kini malah berganti status menjadi suaminya? Ikuti kisahnya

Ig : Ratu_Jagad_02

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu jagad 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Sean menggendong Naina keluar dari ruangan Dokter Kenan setelah selesai check up. Sedangkan Zonya, wanita itu berjalan dibelakang Sean, setelah menanyakan lebih lanjut mengenai keadaan Naina. Karena bagaimanapun, Zonya adalah seorang dokter, dan ia pasti lebih paham mengenai apa yang Dokter Kenan jelaskan

"Langsung pulang 'kan?" Sean membalik tubuhnya untuk menatap Zonya

"Mas dan Nai tunggu di mobil saja. Aku izin ke ruanganku sebentar"

"Untuk?"

"Mengambil berkas laporan rumah sakit"

"Baiklah, aku dan Nai menunggu di mobil kalau begitu"

Sean langsung membawa Naina ke mobil. Ia menurunkan gadis kecil itu di kursi bagian belakang, lalu ia juga ikut duduk di samping Naina, dengan pintu mobil yang dibiarkan terbuka

"Papa... Papa..."

"Iya ini Papa. Ada apa, hm?"

"Cucu... Cucu..."

"Susu lagi? Padahal botolnya saja masih hangat bekas nyeduh susu" gerutu Sean

Bagaimana tidak menggerutu jika putrinya ini akan minum susu setiap waktu. Bahkan, sebelum memasuki ruangan Dokter Kenan, ia sudah meminum susu. Masuk ke ruangan Dokter Kenan 'pun, tidak ada yang gadis gembrot itu lakukan selain meminum susu, lalu sekarang ia kembali meminta susu lagi. Pandangan Sean teralihkan pada perut putrinya yang terlihat mengembang, ia terkekeh kecil saat melihat perut besar sang putri

"Anak asuh Ibu Dokter malah menyusu setiap waktu. Dasar gadis nakal" batinnya. Namun tak ayal, ia tetap menyeduhkan susu untuk gadis kecilnya yang memiliki tubuh gembrot itu

Sean memberikan susu yang berhasil ia seduh. Membuat Naina langsung riang tak terkira dan menyedot susunya dengan rakus. Sesekali, bocah itu akan melepas dot susunya, lalu mengajak Sean bicara, membuat Sean hanya menjawab asal karena tidak mengerti. Sean melirik jam di pergelangan tangannya. Sudah beberapa menit berlalu, tapi Zonya belum kunjung datang. Padahal, tadi wanita itu mengatakan hanya akan ke ruangannya sebentar

"Papa..." panggil Naina

"Iya, ada apa Nai?"

"Mama..."

Tampaknya anak itu juga ingin mempertanyakan keberadaan Zonya. Karena memang, sudah cukup lama Zonya belum kembali "Mau Mama?" tanya Sean yang langsung dijawab Naina dengan anggukan "Baiklah, kita susul Mama kalau begitu"

Sean menggendong Naina untuk masuk kembali ke rumah sakit. Ia langsung melangkahkan kakinya menuju ruangan Zonya, dengan ditemani celotehan-celotehan tiada henti dari Naina. Ya, gadis kecil itu memang cukup bawel. Padahal, saat ini mulutnya tersumpal dot susu, tapi tampaknya hal itu sama sekali tidak mengurangi tingkat kebawelannya

"Papa... Huhu wle..."

"Iya, kita cari Mama dulu"

"No no wle Papa..."

Sean menggelengkan kepala mendengar ucapan Naina. Sepanjang jalan ada saja yang ia ucapkan. Tidak tahukah ia kalau kepala Sean hampir meledak karena tidak mampu menalar ucapannya. Sean kembali melanjutkan langkah, hanya tinggal melewati satu lorong lagi, maka ia sudah sampai di ruangan Zonya. Namun barusaja akan kembali melangkah, Sean harus menghentikan langkahnya saat melihat Zonya yang tengah bercengkrama bersama Amir

Melihat interaksi antara Zonya dan Amir, tampaknya mereka memiliki kedekatan khusus. Pasalnya, Sean melihat Zonya tertawa senang, hingga menampakkan deretan gigi rapinya. Hal yang sama sekali belum pernah Zonya lakukan saat bersama dengannya. Sean langsung membalikkan tubuhnya untuk kembali ke mobil. Namun seruan Naina yang memanggil Zonya berhasil menghentikan langkah Sean, sekaligus mengalihkan perhatian Zonya dari Amir

"Mas Sean, Naina..." Zonya kembali tersadar saat melihat Sean yang sudah pergi bersama Naina "Amir, terima kasih atas bantuanmu, semoga Salsa cepat pulih kembali. Kalau begitu aku pulang dulu, permisi"

Sean mempercepat langkahnya menuju mobil. Begitu tiba di mobil, ia langsung masuk dan duduk di depan kemudi. Ia memilih membantu memegang botol susu Naina dan mengarahkan botol susu tersebut ke mulut Naina. Membuat bocah kecil menggemaskan itu girang bukan kepalang, sebab diperhatikan sedemikian rupa oleh Sean

"Papa... Papa... Mama..." Naina menarik kerah kemeja Sean agar melihat keluar, dimana Zonya berada. Tidak lama, Zonya ikut masuk ke mobil

"Maaf lama" Zonya menaruh berkas-berkas yang ia bawa ke kursi belakang. Setelah itu tangannya terulur untuk mengambil Naina, yang langsung disambut riang oleh Naina

Begitu Naina berpindah ke pangkuan Zonya, Sean langsung menghidupkan mesin mobilnya dan langsung tancap gas menuju rumah. Tidak memakan waktu lama, akhirnya mobil 'pun tiba di rumah. Sean lekas turun dari mobil dan akan melangkah masuk, tapi Zonya memanggil dirinya

"Ada apa?" tanya Sean datar

"Mmm bisa tolong bawa Nai masuk tidak, Mas? Aku akan membawa berkas yang tadi"

Sean langsung mengambil alih Naina dan membawanya masuk. Meninggalkan Zonya yang terlihat mengernyitkan dahinya. Entahlah, dimata Zonya, Sean sudah seperti anak kecil yang merajuk karena mainannya diambil. Bahkan Zonya 'pun sedikit aneh melihat perubahan Sean yang seperti itu. Padahal beberapa minggu ini hubungan mereka semakin membaik, bahkan interaksi antara mereka juga sudah tidak lagi secanggung biasanya. Tapi kali ini, raut wajah datar Sean kembali terlihat

"Mas Sean tidak mungkin cemburu pada Amir 'kan?" monolog Zonya. Ia menggelengkan kepalanya dan langsung mengambil berkas, lalu menyusul Sean masuk kedalam

"Nya..." Mbok Ijah menyapa Zonya, dengan Naina yang berada dalam gendongannya

"Sepertinya tadi Nai sama Mas Sean?" tanya Zonya

"Kata Tuan, Tuan ada pekerjaan di kamar, Nya. Makanya Non Nai sama Mbok"

"Oh... Begitu ya? Mmm tolong asuh Nai sebentar ya Mbok, aku ingin memeriksa laporan, mumpung Nai lagi anteng" pamit Zonya

"Siap Nya"

*

Zonya duduk di ranjang dengan memangku laptop-nya. Didepannya tumpukan berkas terlihat menumpuk dan siap untuk diperiksa satu-persatu. Sudah satu jam lebih Zonya menghabiskan waktu untuk memeriksa berkas-berkas itu, bahkan kepalanya sudah terasa sakit karena sudah cukup lama menangani berkas-berkas yang sudah enam bulan terbengkalai itu. Ya, selama ia menikah, ia sama sekali belum pernah ke rumah sakit untuk meninjau pekerjaannya. Jadilah sekarang pekerjaannya semakin menumpuk

Tok... Tok...

"Ya Mbok, sebentar" Zonya membuka pintu kamar, karena yakin yang mengetuk adalah Mbok Ijah. Namun ternyata dugaannya salah, karena yang ada dihadapannya kini bukanlah Mbok Ijah, melainkan Sean "Mas?"

Sean terpaku menatap wajah Zonya yang terlihat begitu cantik dengan kaca mata yang bertengger di hidung mancungnya. Jangan lupakan rambut panjang wanita itu yang dicepol keatas, membuat leher jenjangnya terlihat begitu menggoda. Sungguh, enam bulan menganggur, membuat sesuatu dalam diri Sean bergelora saat melihat penampilan Zonya. Namun buru-buru ia mengalihkan tatapan, tidak mau membuat pikirannya kian melanglang jauh

"Ada apa, Mas?"

"Mmm itu, kata Mbok, bahan makanan hampir habis. Susu Nai juga tinggal sedikit. Jadi aku ingin mengajakmu membeli bahan makanan di super market"

"Mengajakku?" Zonya menunjuk dirinya sendiri seakan tak yakin. Jujur saja, perubahan Sean terlalu signifikan, membuatnya merasa tidak yakin dengan ajakan yang barusaja Sean utarakan

"Iya kau, apa kau keberatan?"

"Ti-tidak, baiklah aku bersiap-siap sebentar"

1
Gina Safitri
Luar biasa
Mutiara Syarifatul amanah
bagus zonya jangan hiraukan si sendok
Mutiara Syarifatul amanah
adakah seorang ayah yang tidak mengharapkan kehadiran seorang anak...? sungguh tidak masuk akal alasan Sean jika memang dia mencintai istrinya....
Mei Mei
Luar biasa
Wayan Suryani
katanya dokter msk dak tau kalo anaknya panastdk msk akal
Diah Ayu Mufitasari: Cowok di sampul itu nama aslinya siapa sih?
total 1 replies
ayu eka2169
Luar biasa
aca
katanya dokter tp kek gk punya ilmu
𝐵💞𝓇𝒶𝒽𝒶𝑒🎀
di novel liat bayangan orang mati apalagi orang terdekat biasanya b aja cenderung seneng klu di dunia nyata jangankan seneng menetap ditempat aja blm tentu kerna udh pasti lari duluan😭😭
𝐵💞𝓇𝒶𝒽𝒶𝑒🎀: kan😭😭😭🤣
Queenaa: Iya ya kak.
Kalo di dunia nyata mah ngga bakal bisa bergerak dari satu tempat, bahkan buat napas aja susah😀
total 2 replies
Aini 1997
tinggal anggep seperti ank kandung knapa lo zoy biarpun blum pnya ank jg
Ati Rohayati
Luar biasa
Yukeu Nadhira
wah wah ada yang kongkalikong nih
Yukeu Nadhira
kurang lebih mirip
abcdefg
Lumayan
Blurr
suasana romantis hilang seketika 😭😭
Queenaa: wkwk/Chuckle/
total 1 replies
Blurr
zonya kan dokter yaa. tapi kanapa dalam cerita ini tidak menunjukkan karakter seorang dokter yg tenang dan tau apa yg harus dilakukan saat keadaan darurat.
Yayi Maryati: iya bingung diktor kovawam ma orang sakit ,spa cmn gelar aja yah
Blurr: cemangat 💪
total 4 replies
tuti sriyono
Luar biasa
Mamak QiaLea
Buruk
Mamak QiaLea
Biasa
Queenaa
Hai semuanya, aku udah update karya baru yang berjudul Kisah Manis Seorang Penulis. Jangan lupa baca dan tinggalkan dukungannya ya. Terima kasih.
Khotinah Busro
ini crita ga nyambung banget katanya zonya dr tpi ga tau spa"katanya yang punya rumah sakit tpi di tanya keluarganya aneh deh
Queenaa: Simpelnya, orang yang teman saya kenal, belum tentu saya juga kenal.
Queenaa: Kan dokter yang naganin Zonya ngga krnal sama Amir. Amir 'kan pengusaha, bukan dokter seperti mereka. Lagian wajar dokter itu nanya apakah ada hubungan kekerabatan antara Zoe dan Amir, karena dokter itu tidak mengetahui semua anggota keluarga Zoe. Mohon dipahami lagi deh kak.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!