cerita ini adalah cerita fiksi yang menceritakan tentang seorang wanita yang bernama Aulia. Dia diberi kesempatan hidup sang pencipta untuk memperbaiki hidupnya yang selalu menderita. Bagaimana kisah Aulia dalam hidupnya yang kedua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenanga Rb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Ternyata apa yang dilihat Aulia itu memang benar." Aplikasi investasi emas?. "Batin Aulia.
"...... "
"Mungkin banyak hal aku lakukan banyak hal dengan handphone ku, untung nomor alma aku tidak aku buang. "
"Sebaiknya besok aku mau melihat-lihat disekeliling di tempat tinggal ku dulu. "
Helaan napas Aulia
"Aku sampai lupa kalau hari ini mau ke bank tempat aku membuka tabungan dari koperasi itu. "
Sebenarnya saat dia menemukan handphone miliknya itu. dia hanya membuka sebagian aplikasinya saja.
Bahkan dia belum membuka yang lainnya. Rasa kantuk.menyerang Aulia.Pikiran-pikiran Aulia membiat dia kelelahan dan tertidur dengan lelapnya.
Ditengah malam Arya membangun kan istrinya.
"Aulia, bangun dek. " Ucap Arya lirih.Dia takut kalau Aulia terkejut.
"Mas sudah pagi ya?. " Ucap Aulia yang masih mengantuk.
"Ini tengah malam, kamu masih ngantuk ya?. " Ucap Arya yang tidak jadi membangunkan Aulia.
Ditengah malam Arya menjalankan ibadahnya seorang diri. Dia melihat bayangan seseorang yang ada disekitarnya.
"Assalamualaikum."Ucap orang itu.
"waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. "
"Maaf, kamu siapa dan mengapa ada di rumah saya malam-malam begini. " Tanya Arya sedikit bingung. Dia melihat seluruh pintu terkunci.
"Dari mana kakek ini muncul, bukankah semua rumah juga masih terkunci. " Batin Arya.
Orang tua di hadapannya tersenyum pada Arya.
"Arya, kamu tidak usah takut. Aku kakek istri kamu Aulia."Ucap kakek itu.
"...... "
"Dia juga mengenal diriku. " Pikir Arya.
"..... "
Arya terdiam sesaat dan dia baru teringat sesuatu dan membuat dia terkejut.
"Bukankah, kakek sudah lama meninggal?. " Batin Arya.
"Kamu percaya kalau roh itu ada?. "Tanya kakek itu.
Arya mengangguk, akhirnya dia sadar kalau sebenarnya dia melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat orang lain.
Semenjak gurunya melatih dan menyuruh dia untuk bersabar dalam menghadapi segala sesuatunya.Dia semakin peka dan merasakan segala sesuatu yang ada didalam dirinya.
" Jiwaku sudah tenang di alam sana. Namun aku terbangun dan terusik saat cucu ku dalam bahaya. "
"Saat ini aku hanya bisa membantu dia dengan peringatan karena aku sudah meninggal terllau lama. "
"Aku sangat senang mempunyai cucu menantu seperti kamu. "
"Aku minta satu hal padamu, jaga dia untuk aku.Hati dia begitu tulus. "
Saat Arya berkomunikasi dengan Arwah Kakekny Aulia. Aulia berada dalam alam mimpinya.Dia merasa berada didalam sebuah koperasi.Disana dia melihat keanehan.Banyak kejadian yang dia lihat sampai dia mengundurkan diri dengan cara yang mustahil baginya.
Aulia terbangun dari mimpinya dia duduk dengan melalui. Aulia tidak menyangka orang yang selama ini dia kasihani dan dia tolong di koperasi tempat dia bekerja malah menikamnya dari belakang.
Atasan yang dia kira sholeh dan baik ternyata, dia itu malah berbuat tidak baik.Ternyata atasannya menaruh iri hati dan dengki padanya karena dia sangat disayang oleh pemilik koperasi itu.
Ternyata iri hati mampu membuat seseorang berani melakukan sesuatu yang menghalalkan segala cara.Salah satu penyebab dia melakukan hal-hal yang tidak manusiawi dan dipermalukan didalam koperasi dengan tidak wajar.
Aulia masih mengingat wajah-wajah yang bekerjasama dalam melakukan cara curang yang membuat dia mengundurkan diri dari koperasi itu. Air mata membasahi pipinya.
Isakan tangis Aulia membuat komunikasi antara Arya dengan arwah kakeknya Aulia terhenti.
"Aulia?. " Panggil Arya yang datang dengan terburu-buru.
Aulia memeluk suaminya dan menumpahkan rasa kesedihan pada dirinya.
"Mas aku bermimpi dan berada dalam sebuah koperasi. "Ucap Aulia pada Arya yang baru datang itu.
"Apa aku pernah bekerja disana?. "Tanya Aulia penasaran.
"..... "
Arya mengangguk dan berkata "Kamu pernah bekerja disana dan menjadi salah satu orang kepercayaan salah satu pemilik koperasi itu. "
"Memangnya, apa yang kamu lihat. "Ucap Arya sedikit khawatir dengan keadaan istrinya.
"Sesuatu yang membuat aku terkejut. " Ucap Aulia.
"Sebaiknya semua hal yang memalukan yang aku lihat dalam mimpi yang merupakan kepingan ingatan aku itu, tidak akan kuberi tahu pada suamiku dahulu.Biar aku sendiri yang mengetahuinya. " Batin Aulia.
"Mas Arya aku mau menceritakan sesuatu yang terjadi hari ini?. "Ucap Aulia memandang suaminya yang begitu cemasnya.
"Tadi sewaktu aku kerumah ibu, aku terkejut kalau disana ketiga anak kecil malah ditinggal pergi sendiri dirumah?. " Ucap Aulia mengalihkan pembicaraan.
"..... "
"Selain itu aku begitu taut saat masuk ke rumah itu sepertinya aku mengalami sesuatu yang membuat dirinya ini begitu sedih."
"..... "
"Sepertinya keluarga aku sedang membutuhkan banyak uang, Belum satu hari disana sudah banyak yang menagih hutang dan aku sempat bertengkar dengan orang yang menagihnya. "Ucap Aulia lirih.
"Kemarin kamu bilang mau memberi uang pada ibu, apa sudah jadi kamu berikan?. "
Aulia menggelengkan kepalanya.
"Banyak kejadian di sana hari ini. Aku masih menunggu keputusan kamu mas."
"Bukan kah, kamu bilang aku harus menunggu keputusan kamu. "
"sekarang apa rencanamu?. "Ucap Arya penuh tanda tanya pada istrinya.
"Aku besok akan kesana lagi, mungkin satu minggu ini aku akan kesana setiap hari. Semoga saja aku bisa mengingat semua yang terjadi dimasa lalu dengan cepat."Batin Aulia.
"Sebenarnya, tadi sewaktu dalam perjalanan aku bermaksud mau berjualan. Hatiku merasa dengan semua itu bisa membuat ku mengingat semuanya. "
"Aulia, kondisimu masih seperti ini. Aku merasa sementara ini kamu tidak bekerja dahulu. "Ucap Arya yang tidak setuju usulan istrinya, dia merasa semenjak terbangun banyak hal yang masih misteri.
"Kalau untuk pergi ke rumah ibumu aku rasa, mas bisa mengijinkan kamu. "
"Disana ada Arga, Resta dan Jihan. "
"Mereka keponakan kamu dan dulu sangat kamu sayangi. "
"Aku masih belum mengingatnya, hanya saja aku merasa dekat dengan Arga dan Jihan."
"Lalu apa rencanamu sekarang. "Ucap Arya lagi dan membuat istrinya tersenyum lagi.
"Mas, aku tidak jadi memberi mereka uang dahulu. aku mau membelikan mereka sembako. Kurasa saat ini yang dibutuhkan mereka. "
"Besok antar aku dulu ke pasar dulu ya mas.. "
"Aulia, tadi setelah aku beribadah malam...... "
"Aku berkomunikasi dengan kakek kamu, kami membicarakan banyak hal."
"Tentang Aulia?. "
"Kata guru benar berarti, kalau mas bila melihat hal-hal seperti itu. "
"Bukankah kita sama-sama memiliki kelebihan dari pada orang lain. "
"Aku rasa hanya kita berdua saja yang tahu mas,nanti orang yang merasa kalau semua ini tidak benar malah jadi maslah bagi kita sebenarnya."
"Aulia, aku senang kamu berubah. Semoga saja kamu seperti ini seterusnya. "
"..... "
Aulia bingung dengan ucapan Arya suaminya. Saat ini dia hanya mengingat kepingan tentang dirinya bahkan dia sendiri belum tahu kebenarannya. Apa benar itu yang terjadi atau hanya mimpi semata.
Sudah hampir setengah tahun sejak dia terbangun. Keadaannya memang sudah baikan diluar, namun sebenarnya hati dan pikiran dia terasa kosong.