NovelToon NovelToon
Is This A Perfect Marriage?

Is This A Perfect Marriage?

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Konflik etika / Selingkuh
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Byerlyan

Adelia Kirani seorang mahasiswi cantik terpaksa menikahi Azzam Prasetyo mantan kekasihnya, karena sebuah jebakan.
Mereka putus karena Azzam terlalu mengekang dan berani bermain api di belakangnya.
Akankah pernikahan mereka berjalan dengan lancar?
Bagaimana cara Adel bertahan dengan sikap Azzam yang tidak pernah Ia ketahui?

Yuk simak terus kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Byerlyan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Pagi ini masa cuti kuliahnya telah selesai, Adel akhirnya keluar rumah setelah selama seminggu terkurung dirumah tanpa pergi kemana mana.

Diantar oleh Azzam dengan status mereka yang sudah berbeda kali ini, membuat hati Adel sangat berbunga bunga. Rasanya dia tak percaya, banyak hal yang masih mengganjal di perasaan dan pikirannya.

Sampai dihalaman kampus, dia berpamitan kepada suaminya dan melangkah menuju ruang kelas mata kuliah pertama. Berjalan santai, sampai dimana tiba tiba dia berhenti. Menoleh ke kanan ke kiri, merasa ada yang memperhatikannya. Namun Adel hanya melihat para mahasiswa lalu lalang.

Adel mencoba tak mempedulikan sekitar, dia berusaha berjalan seperti biasa. Langkahnya semakin lama semakin di cepat, sampai napasnya ngos-ngosan.

"Adel!" teriak Sela dari belakangnya.

"Huh.." Adel menarik napas dalam dalam menetralisir degup jantungnya.

"Kenapa cepet banget sih jalannya. Ada apa?" raut wajah Sela tampak kebingungan melihat Adel.

"Nggak papa, ayo masuk" jawab Adel mengalihkan pembicaraan mereka. Sela hanya menurut ketika Adel mengajaknya masuk, dia hanya diam tanpa memaksa Adel untuk bercerita.

Siang ini, setelah Adel selesai konsul dengan dosen pembimbingnya. Dia akan pergi ke kantor sang suami, dengan menggunakan taksi. Di pertengahan jalan, dia lagi lagi melihat seseorang berdiri diseberang sedang memperhatikan kaca mobil yang dia tumpangi. Mirip dengan orang yang pernah ia lihat saat berbelanja waktu itu.

Ketika Adel akan memperhatikannya, ponselnya berdering menunjukkan nama Azzam disana.

"Dimana sayang" tanya Azzam di seberang sana.

"A-aku sedang dijalan, sebentar lagi sampai kok" sahutnya gemeteran.

"Suara kamu kenapa sayang?"

"Nggak papa, aku hampir sampai ini bye" sahut Adel, dengan cepat dia langsung mematikan teleponnya tanpa menunggu jawaban Azzam.

Adel terdiam merenung, banyak yang dipikirkannya saat ini. Entah siapa dia atau mereka, seingatnya Adel tak pernah merasa mempunyai masalah dengan seseorang. Tapi Adel mencoba berpikir positif, bahwa semua hanya kebetulan.

Tiba di depan gedung pencakar langit yang menjulang tinggi dihadapannya. Adel masuk dan langsung diarahkan ke lantai atas, dimana tempat suaminya berada.

"Halo nona" sapa Rama.

"Hai kak, panggil aja Adel. Kayak sama siapa aja" jawabnya tersenyum ramah.

"Waduh mana berani saya nona, anda tahu sendirikan suami anda seperti apa. Lagian ini masih jam kantor, rasanya tidak etis" jelas Rama.

"Iya deh iya" Adel memutar bola matanya malas.

Mereka berjalan beriringan menuju ruang Azzam, bisa dilihat didepan pintu bertuliskan Chief Executive Officer Mr.Azzam Prasetyo.

"Langsung masuk saja nona, Saya ada pekerjaan lain." kata Rama sembari melihat jam ditangannya.

Adel hanya mengangguk pelan melihat Rama mulai melangkah meninggalkannya. Dengan perlahan, dia membuka pintu.

"Sayang.." Adel tak melanjutkan kalimatnya melihat suaminya dengan seorang wanita. Miranda yah dia wanita itu.

Azzam menoleh ke arah pintu, dia melihat istrinya datang langsung menyambut Adel, "Kamu datang" ucapnya senang. Azzam mengarahkan Adel untuk duduk disebelahnya.

Adel segera menuju Azzam, memeluknya singkat dan duduk disebelahnya. Dia melirik kearah Miranda yang sedang fokus dengan laptopnya, sesekali mencuri pandang kearah mereka.

Mengerti tatapan Adel pada miranda, Azzam langsung mengarahkan Miranda untuk keluar ruangannya. "Bahas besok saja, anda boleh keluar sekarang." ucapnya tanpa membalas tatapan Miranda yang menatap penuh minta padanya.

Miranda mendengus kesal mendengar perintah Azzam. Dia muak melihat kemesraan pengantin baru itu.

"Tapi Zam, ini nanggung banget loh. Kamu nggak boleh seenaknya nunda pekerjaan dong." ucapnya bersungut-sungut.

Azzam memberi tatapan tajam pada Miranda, "Ini waktunya makan siang, jadi bisa kita lanjutkan nanti. Dan ingat, walaupun saya sepupu anda tapi saya juga atasan anda. Jadi tolong perbaiki sopan santun anda." tegas Azzam.

Miranda memberengut kesal, dia menatap sinis Adel yang mengelus bahu Azzam. Dengan kasar bangkit dari duduknya dan berjalan keluar tanpa berpamitan. Dibalas dengan senyum kemenangan oleh Adel.

"Seneng hem" ucap Azzam mengelus kepala Adel.

Adel hanya tertawa nyengir, dia mengecup bibir merah muda itu. Dilanjutkan mengecup seluruh wajah Azzam.

"Sayang," Azzam menghentikan kecupan ringan Adel. Dia menatap manik mata Adel penuh gairah.

"Mati" batin Adel.

"Hehehe, peace. Ayo katanya mau makan siang bareng." adel mencoba mengalihkan perhatian.

"Ini mau makan siang" jawab Azzam menggendong Adel menuju kamar yang ada didalam ruangannya.

"Aaaaa, nggak mau. Azzam!" Adel berusaha memberontak.

Azzam tak menghiraukan jeritan Adel, dia langsung menutup pintu kamar. Untuk memulai aktivitas rutinnya.

...****************...

Sore hari, Adel baru keluar kamar. Dengan rambut yang setengah basah dan wajah tertekuk. Dia berjalan menuju sofa, duduk disamping Azzam.

Azzam tertawa melihat bibir itu cemberut. Dia mengambil makanan diatas meja, dengan telaten menyuapi Adel sampai semua makanan ditelan habis. Setelah itu, Azzam segera membereskan semua dokumen dokumennya, ia akan pulang cepat hari ini. Rencananya mereka akan pulang ke rumah Ayah Adam.

Azzam melajukan mobilnya pelan, dijalanan yang cukup padat. Suasana mobil yang ramai dengan ocehan Adel karena terjebak macet. Sungguh ini adalah macet paling menyenangkan, dia rela menunggu disini asal bersama Adel. Dasar bucin!

Menjelang malam mereka baru tiba dikediaman ayah Adam. Adel turun mobil dia berlari kedalam meninggalkan suami yang mengekor dibelakangnya.

"Ayah! Ibu!" teriak Adel ketika melihat orang tuanya berada di ruang keluarga.

"Sayang" Ibu langsung menyongsong putrinya dengan pelukan. Dia sangat rindu dengan Adel. Ayah juga ikut memeluk kedua wanita yang sangat ia cintai.

"Kamu baikkan?" Ayah bertanya sambil memutar-mutar tubuh Adel.

"Ih Ayah, aku baik. Suamiku menjagaku dengan baik" jawab Adel dengan bangga.

Ayah Adam hanya mencibir mendengar ucapan Adel, ia menatap sinis Azzam saat mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Azzam yang ditatap seperti itu hanya membalas dengan raut wajah mengejek.

"Dasar menantu durhaka" batin Ayah.

Akhirnya Ibu menghentikan perang batin mereka dengan mengajak makan malam bersama. Di meja makan hanya ada suara Ibu dan Adel. Sedangkan kedua pria itu, saling menatap satu sama lain. Seolah olah mereka bisa berbicara menggunakan mata batin.

Ibu yang menyadari itu lantas berdehem, "Kalian ini kenapa sih? Ayah juga, malu udah tua." Ibu mencubit paha Ayah.

Ayah mengadu sakit, tanpa berbicara apa apa. Ayah berjalan meninggalkan meja makan dengan muka masamnya. Ibu menghela napas pelan, sebelum menyusul suaminya.

Tersisa Adel dan Azzam, mereka saling menatap lalu tertawa. Mata Adel bahkan sampai keluar air mata, ternyata semua pria sama saja!

"Ayah kayak kamu kalo marah" ucap Adel.

Sontak membuat wajah Azzam kembali datar. Masak dia disama samakan dengan mertuanya. "Bedalah!" bantahnya.

"Dih sama kok, sama sama kekanak kanakan" ejek Adel.

"Sayang" rengek Azzam.

Tuh kan, apa Adel bilang. Tidak kuat dengan Azzam yang merengek-rengek, Adel mengajak suaminya naik keatas masuk kedalam kamar untuk membersihkan diri.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Little Sister
mampir di novelku jg kak
Little Sister
lanjut lg kak, episode selanjutnya
byerlyan: Update besok ya kak
Thank you!
total 1 replies
I'm your.hero
semua anak ttp jd anak kecil dihadapan orang tuanya
I'm your.hero
kayaknya emaknya adel bener² definisi emak² di Indonesia, klo liat jam dilebihin/Sob//Sob/
seftiningseh@gmail.com
wah novel ini tuh menurut aku bagus bgt
dan tak membosankan kan sama sekali
oh ya jangan lupa dukungan nya di novel ku judul nya
istri kecil tuan mafia dan juga
dia imam ku Jagan lupa mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!