Kisah dua orang sahabat yang dipertemukan kembali setelah mereka berpisah dari pasangan masing-masing !
Gadis Ayudia Zahira terpaksa menuruti permintaan Ibu dari sahabatnya untuk menikah dengan putranya.
Karena sang Ibu merasa sudah tidak mempunyai waktu yang lama di dunia ini.
Dipertemukan di usia yang tak lagi muda, apakah mereka bisa menumbuhkan benih-benih cinta, atau akhirnya berpisah seperti sebelumnya !
Yuk, ikuti terus ceritanya !
Jangan Lupa Like & komen setelah membaca, Terimakasih!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aquarius97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mungkin Aku tidak akan bisa membahagiakanmu
Malam harinya Alan datang dengan membawa beberapa makanan.
Saat Gadis dan Rendra sedang makan Alan mendekat ke ranjang Ibunya.
"Gimana? Apa yang mami rasakan sekarang?" tanya Alan melihat ibunya beberapa kali menahan sakit
"Sebaiknya kamu segera menikahi Gadis besok nak" pintanya lembut
"Apa? Menikah dengan kondisi Mami seperti ini? Alan ngga mau mi"
"Mami mohon lan....Mami rasanya sudah tidak kuat"ucapnya kembali meringis
Qqq
"Mami sehat dulu, baru Alan dan Gadis akan menikah" ucap Alan lembut
Alan segera memanggil Dokter, namun yang datang hanya seorang perawat karena Dokter yang menangani Mami Rosa sedang ada acara. Setelah mengecek kondisi dan menyuntikkan pereda nyeri perawat itu pamit, dan tak lama Mami Rosa bisa terlelap.
Alan mengajak Gadis keluar sebentar untuk membicarakan sesuatu hal.
"Titip Oma sebentar ya ndra" pinta Alan
Rendra hanya menganggukkan kepalanya, ia canggung harus memanggil Alan dengan sebutan apa.
***
"Mau bicara apa?" tanya Gadis sambil duduk.
Alan membawa Gadis ke cafe yang berada di samping rumah sakit
"tadi Mami nyuruh aku buat segera menikahi kamu dis..."
Gadis menghembuskan nafasnya pelan,
"aku serahkan keputusan sama kamu lan" ucapnya sambil menepuk bahu Alan
"tapi aku nggak mau mempermainkan sebuah pernikahan dis" sorot matanya serius
Gadis kembali menarik nafasnya dan menghembuskannya perlahan
"Hah...Sejujurnya setelah bercerai aku juga ngga punya keinginan untuk menikah lagi lan, tapi kamu percaya nggak ini semua adalah rencana dan sudah diatur oleh Allah. Jadi gimana kalau kita berusaha untuk saling membuka hati"
Alan menoleh ke arah Gadis yang sedang menatapnya dalam.
"Tapi mungkin aku nggak akan bisa membahagiakan kamu dis..." ucapnya sendu
"Kenapa?"Gadis mengernyit
"kamu belum bisa move on dari mantan istri kamu?" tebak Gadis asal
Alan menggelengkan kepalanya, ia ingin tertawa dengan tebakan Gadis tapi rasanya tidak bisaa. Ia menyerahkan map coklat kepada Gadis
Gadis yang penasaran segera membuka map tersebut. Ternyata hasil pemeriksaan yang menyatakan bahwa Alan mandul.
Gadis merasa iba dengan Alan, ia menggenggam jemari Alan untuk memberikan kekuatan.
"Aku ngga mempermasalahkan ini kok yang penting kita jalani dulu. Yang penting kita satu komitmen" Jelas Gadis dengan senyuman
"Kamu yakinn???" tanya Alan mencari kepastian
"Yakin" angguknya dengan mantap
"Baiklah terimakasih dis karena kamu mau menerima segala kekuranganku" balas Alan dengan senyuman pula
Mereka kemudian menghabiskan kopi nya dan kembali ke ruang perawatan Mami Rosa.
Disaat semuanya sudah terlelap, Rendra dan Alan sibuk dengan ponselnya masing-masing.
Tak lama Alan memanggil Rendra, Rendra pun segera mendekat.
"Sini duduk"pinta Alan sambil menepuk sofa di sampingnya
Rendra menurut kemudian ia duduk dan menatap Alan. Alan menyerahkan sebuah map kepada Rendra!
"Apa ini?" tanya nya lirih sambil menerima map tersebut
"Mulai sekarang panggil saya Daddy ya?" pinta Alan yang mengetahui sebenarnya Rendra bingung dan kikuk harus memanggilnya apa.
Rendra mengangguk,
"Kamu keberatan?"tanya Alan lagi
"Eng-Enggak kok dok! Eh Dad"jawabnya buru-buru dan grogi
Alan pun tersenyum,
"terimakasih, sini peluk Daddy dulu nak"ucapnya sambil merentangkan tangan
Rendra yang sedikit canggung akhirnya memeluk Alan. Airmatanya tiba-tiba tidak bisa ia tahan, sangat terharu dan bahagia sekali.
***
Pagi harinya tiba-tiba Mami Rosa kejang, Gadis dan Rendra sangat panik. Alan yang tak kalah panik segera memanggil Dokter.
Tak lama setelah diperiksa keadaan Mami Rosa menjadi tenang, Alan berada disamping Ibunya senantiasa menggenggam tangannya.
"Alan...Mami mohon hari ini menikahlah nak, Mami sungguh tidak kuat"ucapnya lirih sambil menitikkan air mata
Alan menjadi tidak tega menatap ibunya, ia menghela nafas panjang sebelum menjawab permintaan ibunya.
"Baiklah hari ini Alan akan menikahi Gadis di sini mi" pasrahnya pada akhirnya
"Iya nak, makasih yaa" Mami Rosa menjadi sumringah
Alan keluar dari ruangan menghubungi teman dekatnya untuk meminta bantuan mempersiapkan pernikahannya.
Dari seberang telepon ia pun di maki-maki oleh temannya karena pernikahan mendadak nya ini, meski begitu temannya tetap menyanggupi permintaan Alan.
Setelah mematikan panggilannya ia mengusap dadanya beberapa kali, ia tak pernah membayangkan akan menikah lagi.
"Hah, mau nikah kaya mau bikin seblak aja" ucapnya sambil menggelengkan kepalanya
...****************...