"Jadi, ini yang membuat sikapmu berubah padaku selama ini?" Ucap Wita lirih. Menahan rasa sakit di hatinya.
"Dengarkan aku dulu! Semua tak seperti yang kamu kira. Ini hanya sebuah kesalahpahaman saja. Aku mencintai kamu." Randy mencoba meyakinkan. Wajahnya terlihat gusar, dia terlihat menyesali perbuatannya.
Tepat di delapan tahun pernikahannya, Wita mengetahui perselingkuhan suaminya dengan mantan kekasih suaminya dulu. Aplikasi rahasia di ponsel suaminya, yang akhirnya membuat Wita tahu. Kalau suaminya bertahun-tahun telah mengkhianati cintanya. Padahal, selama ini dia banyak berkorban untuk Randy. Dia harus menjadi tulang punggung, menggantikan posisi Randy saat tak bekerja. Lukanya begitu dalam.
Bagaimana kisah rumah tangga mereka, setelah Wita mengetahui perselingkuhan suaminya? Akankah Wita memaafkan Randy? Ataukah dia justru memiliki bercerai dari laki-laki pengkhianat itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SyaSyi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14. Terpaksa Melepasmu
Di dalam sujudnya, Wita berdoa. Semoga sidang perceraiannya besok dengan Randy bisa berjalan lancar. Wita merapikan mukena selesai dia sholat. Kemudian langsung keluar dari kamarnya, dan masuk ke kamar anaknya secara perlahan. Dia tatap wajah kedua anaknya yang saat itu sedang terlelap.
"Bunda dan ayah gagal menjadi pasangan suami istri. Gagal mempertahankan rumah tangga kami. Tapi, bunda janji! Bunda gak mau jadi ibu yang gagal untuk kalian berdua," ucap Wita dalam hati.
Bukan inginnya seperti ini. Bertahun-tahun dia sudah berusaha mempertahankan rumah tangganya. Dia lewati badai besar yang menghantam rumah tangganya dengan Randy. Di mana dia harus menjadi tulang punggung keluarga. Dia harus pontang-panting meraih semuanya. Dan kini semuanya harusnya hancur, karena Randy selingkuh di belakangnya selama bertahun-tahun.
Tak terpikir olehnya untuk menikah kembali. Dia ingin fokus menata hidup barunya, bersama kedua anaknya. Kebahagiaan kedua anaknya, menjadi prioritas. Dia takut, kalau suami barunya nanti akan memisahkan dia dengan kedua anaknya. Wita akan berjuang keras untuk membesarkan kedua anaknya.
Dia jadi teringat pada kedua orang tuanya. Di mana dulu, orang tuanya tak merestui pernikahannya dengan Randy. Mungkin, orang tuanya sudah memiliki sebuah firasat buruk. Jika dirinya menikah dengan Randy. Mereka menikah tanpa restu orang tua Wita. Bisa dikatakan ini hukuman, karena dia tak mendengar ucapan orang tuanya. Bersikeras ingin menikah dengan Randy. Sekarang dia menyesal. Namun, semuanya sudah terlambat. Nasi sudah menjadi bubur. Semuanya tak akan pernah kembali seperti dulu lagi.
"Maafkan Wita, Ma, Pa! Andai dulu Wita mendengarkan ucapan mama dan papa. Wita tak akan berada di posisi seperti sekarang ini," ucapnya. Daripada menyesalinya, lebih baik dia fokus menata hidupnya selanjutnya.
Dia pun memutuskan untuk tidur. Besok pagi dia harus menghadiri sidang pertamanya. Berharap proses perceraian dia dengan Randy bisa dipercepat. Mengingat, Wita memiliki bukti-bukti perselingkuhan Randy dengan Sella. Nantinya dapat memberatkan Randy.
Berbeda dengan Wita yang sudah terlelap, Randy justru masih terjaga. Dia belum bisa tidur, karena memikirkan sidang perceraiannya besok dengan Wita. Mau tak mau, dia harus menerima kenyataan yang ada. Apa yang sudah dia perbuat, sudah sangat keterlaluan. Wita tak akan pernah mau kembali dengannya.
Hidupnya kini luntang-lantung tak jelas. Sella tak ingin melepas suaminya. Dia hanya dijadikan simpanan olehnya. Di balik semua ini, tersimpan hikmah bagi Randy. Di mana Sella akan membantu dia membuka sebuah usaha. Usaha yang sejak dulu dia inginkan. Tapi belum bisa terwujud. Entah bisa bertahan atau tidak? Bisa dikatakan usaha itu nantinya berdiri karena dari uang yang tak halal. Hasil menjual dirinya kepada Sella. Dan dia berselingkuh di belakang suami Sella.
"Melepas kamu mungkin lebih baik. Sudah cukup aku menyakiti hati kamu. Kamu selalu menjadi terindah di hidupku. Maafkan aku, karena selama menjadi suami kamu. Aku bukan sosok laki-laki yang baik. Sampai saat ini pun, aku masih melakukan keburukan. Semoga kamu bahagia dengan pilihan kamu. Meskipun sebenarnya aku merasa berat melepas kamu. Sampai saat ini aku masih mencintai kamu. Aku gak rela melihat kamu dimiliki laki-laki lain."
Akhirnya, Randy menyerah. Dia tak akan memberatkan Wita di pengadilan besok. Dia akan mengakui kesalahannya, agar hakim segera memutuskan. Dia juga merelakan hak asuh kedua anaknya akan jatuh ke Wita. Karena memang Wita yang lebih pantas dan berhak. Randy menyadari juga, kalau selama ini dia bukan ayah yang baik untuk Kemal dan juga Rara.
***
Di tempat yang berbeda. Keduanya kini sudah bersiap-siap untuk berangkat. Wita menjadikan ART dan teman dekatnya sebagai saksi. Dia juga akan di dampingi kuasa hukumnya. Sedangkan Randy memilih datang sendiri. Dia tak ingin ibunya sakit nantinya. Meskipun sebenarnya, ibunya sudah tahu kalau dia akan bercerai dengan Wita.
"Bu, Randy berangkat dulu ya! Semoga ini yang terbaik. Randy sudah mengikhlaskan Wita. Biarkan dia bahagia. Randy gak memberatkan dia nanti di persidangan. Biar secepatnya hakim ketua memutuskan. Randy pun akan menyerahkan hak asuh Anak-anak ke tangan Wita. Dia yang pantas mendapatkannya. Anak-anak juga dekatnya sama bundanya. Randy juga 'kan belum mendapatkan pekerjaan. Gimana nasib mereka kalau ikut Randy. Selama ini Wita yang membiayai mereka. Kemarin pun Randy sempat menemui mereka. Mereka seperti membenci Randy. Karena Randy sudah menyakiti hati bundanya," ungkap Randy.
"Iya, memang itu yang terbaik. Kamu pun tetap harus berjuang segera mendapatkan pekerjaan. Harus tetap memberikan nafkah untuk kedua anak kamu. Jangan sampai mereka akhirnya membenci kamu. Karena kamu gak mau peduli sama mereka. Pada akhirnya mereka akan menjauh, karena melihat bundanya yang berjuang untuk mereka. Jangan sampai kamu menyesal nanti! Mereka tetap Anak-anak kamu, meskipun kalian sudah bercerai."
"Oh iya, kamu sama si Sella masih menjalin hubungan? Ibu jadi gak suka sama dia. Ternyata, yang dia ceritakan itu kamu. Gara-gara dia, kamu bercerai sama Wita. Sudahlah Ran, tinggalkan wanita seperti itu. Sampai kapan kamu berzina terus? Mau buat ibu kamu mati cepat. Sudah kamu harus bercerai dari Wita. Mau buat ibu malu? Mau ditaruh di mana muka ibu? Gimana kalau orang-orang tahu, kelakuan kamu di luar sana. Lagian si Sella itu udah punya suami. Emangnya dia mau cerai sama suaminya? Dia juga mau gak diajak hidup susah? Kamu aja gak kerja. Ibu udah tua. Jangan nambah beban ibu lagi dengan ulah kamu!"
Randy hanya mengiyakan. Tidak mungkin dia mengatakan yang sebenarnya terjadi. Ibunya pasti syok. Kalau tahu kelakuan dia bersama Sella. Sudah cukup dia membuat ibunya sedih karena perceraian dia dengan Wita. Makanya, Satu-satunya cara yaitu mendesak Sella agar segera bicara sama suaminya. Kalau dia butuh modal untuk membuka usaha. Dia terpaksa harus merelakan Wita. Karena dia masih harus menjalin hubungan dengan Sella, sampai tujuannya tercapai.
"Ya udah ya Bu, Randy berangkat dulu! Takut telat," ucapnya. Dia juga mencium tangan ibunya.
Kini Randy sudah dalam perjalanan menuju pengadilan negeri agama tempat sidang perceraian mereka akan dilakukan. Wita pun sudah dalam perjalanan menuju tempat yang sama. Saat ini kedua anaknya sedang sekolah. Dia sudah mengatakan kepada kedua anaknya. Setelah tugas ART-nya selesai. Dia akan langsung pulang. Mengingat kedua anaknya nanti akan pulang sekolah.
Sampai saat ini Wita belum berani mengatakan kepada kedua orang tuanya tentang perceraiannya dengan Randy. Dia masih ingin menyiapkan mentalnya untuk mengatakan yang sebenarnya. Ada perasaan malu di benaknya. Karena dia sudah melawan kedua orang tuanya. Selama ini dia lebih membela Randy.
Dia pikir dia bisa hidup bahagia dengan Randy. Wita selalu menunjukkan kepada kedua orang tuanya. Kalau dia hidup bahagia bersama Randy. Sempat suatu hari, orang tuanya sempat menyuruhnya bercerai dari Randy. Karena ternyata Randy tak bekerja, dan Wita yang selama ini berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup rumah tangganya.