NovelToon NovelToon
Terjebak Dalam Cinta

Terjebak Dalam Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Anak Yatim Piatu / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Zhy-Chan

Amora Kiyoko, seorang gadis yatim piatu yang lembut hati, menjalani hidup penuh cobaan. Ia tinggal bersama bibinya, Tessa, dan sepupunya, Keyla, yang memperlakukannya dengan kejam.

Di tempat lain, Arhan Saskara, CEO muda PT Saskara Group, tengah menghadapi masalah di perusahaannya. Sikapnya yang dingin dan tegas membuat semua orang segan, kecuali sahabatnya, Galang Frederick.
Hari itu, ia ada pertemuan penting di sebuah restoran, tempat di mana Amora baru saja bekerja sebagai pelayan.

Namun, saat hendak menyajikan kopi untuk Arhan, Amora tanpa sengaja menumpahkannya ke tangan pria itu. Arhan meringis menahan sakit, sementara Galang memarahi Amora, "Kau ini bisa kerja atau tidak?!"

Penasaran kelanjutan cerita nya, yuk ikuti terus kisahnya, beri dukungan dan votenya🙏🏻😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Up 11

“Dia gak tahu soal kehamilannya,” jelas Arhan.

Zeline menghela napas panjang. “Lalu gimana nasib bayinya, Han ? Kita semua tahu kondisi Amora. Gak mungkin dia mengandung dalam kondisi seperti ini.”

“Aku yakin Amora pasti bisa,” ujar Arhan, yakin.

“Kita semua akan bersama-sama membantunya,” tambah Galang.

Zeline mengangguk. “Iya, kita berdoa semoga Amora cepat sehat kembali.”

Di tengah obrolan mereka, Amora memanggil. “Kak…”

Arhan mendekat. “Iya, Sayang?”

“Kalian ngomong apa, sih, kok serius banget?”

“Gak apa-apa, Sayang. Cuma soal kerjaan,” jawab Arhan sambil tersenyum.

Zeline mendekati Amora, melihat piring yang sudah kosong. “Wah, habis, Ra. Enak banget, ya?”

Amora tertawa kecil. “Iya, Zel. Enak banget!”

Zeline pamit tak lama setelah itu. “Aku pulang dulu, ya. Jaga kesehatan, Ra. Kapan-kapan aku main lagi.”

Amora memegang tangannya. “Janji, ya?”

“Janji,” jawab Zeline sambil tersenyum, sebelum pergi.

Di ruang tamu yang remang, Kinanti tak bisa lagi menyembunyikan rasa cemburu dan amarahnya. Ia menatap ibunya, Rara, dengan mata berkaca-kaca.

“Mama, kapan kita akan bertindak? Kinan gak rela Mas Arhan terus bersama wanita itu,” ucapnya dengan suara bergetar.

Rara menghela napas panjang, mencoba menenangkan anaknya. “Sabar, Sayang. Mama juga gak mau ini terus terjadi. Besok, Arhan akan mengurus proyek di Majalengka. Itu kesempatan kita untuk mengusir wanita itu dari hidupnya.”

Kinanti mengangguk, meski wajahnya penuh keraguan. “Tapi sampai kapan, Ma? Kinan gak kuat.”

Rara menepuk punggung Kinanti pelan. “Percaya sama Mama. Sebentar lagi kamu akan memiliki Arhan sepenuhnya.”

Di apartemen, Arhan duduk di sofa sambil memegang kepalanya. Wajahnya tampak gelisah, dan Amora yang baru keluar dari kamar menyadari hal itu.

“Kak, ada apa? Kenapa kelihatan gelisah?” tanya Amora, mendekatinya.

Arhan menatap Amora sejenak sebelum menjawab. “Aku bingung, Ra. Aku harus pergi ke Majalengka untuk mengurus proyek. Aku gak bisa meninggalkanmu sendirian.”

Amora tersenyum kecil, mencoba menenangkannya. “Aku gak apa-apa. Lagian kakak kerja untuk kita, kan? Supaya kita bisa cepat menikah.”

“Tapi, Sayang…”

“Aku serius, Kak. Kalau aku kesepian, nanti aku minta Zeline menemani aku,” kata Amora lembut.

Arhan mengangguk perlahan, meski hatinya masih berat. “Itu lebih baik. Aku akan tenang kalau ada Zeline bersamamu.”

Saat pagi tiba, Arhan bersiap-siap untuk pergi. Ia berdiri di depan pintu sambil menatap Amora dengan penuh rasa bersalah.

“Aku gak akan lama, Sayang. Hanya dua atau tiga hari,” ucapnya.

Amora tersenyum, meski ada sedikit kesedihan di matanya. “Iya, Hati-hati di jalan. Jaga kesehatan dan jangan lupa makan.”

Arhan mencium kening Amora dan secara spontan juga mencium perutnya.

Amora menatapnya bingung. “Kenapa perutku dicium?”

“Gak apa-apa, cuma ingin saja,” jawab Arhan singkat. Dalam hati, ia berbisik, "Sayang, jangan buat Mama kesusahan, ya. Papa harus pergi. Papa tahu kamu anak pintar."

Setelah berpamitan, Arhan pergi bersama Galang.

Tak lama setelah Arhan pergi, pintu apartemen diketuk. Amora yang mengira Arhan kembali karena lupa sesuatu, segera membukanya.

“Dasar Kak Arhan pelupa. Apa lagi yang ketinggalan?” gumamnya.

Namun, saat pintu terbuka, yang berdiri di depannya adalah Kinanti dan Rara.

“Heh, wanita jalang! Berani-beraninya kamu menggoda suami saya!” seru Kinanti dengan suara tinggi.

Amora terkejut dan bingung. “Suami? Maksud Mbak apa? Saya gak kenal kalian.”

Tanpa peringatan, Rara menampar Amora. “Jangan pura-pura bodoh! Arhan Saskara adalah suami anak saya. Kamu menggoda laki-laki yang salah!”

Amora tersentak. “Kak Arhan? Itu gak mungkin! Dia belum menikah. Dia bahkan bilang akan menikah dengan saya!”

1
♒ Zhy-Chan
mohon dukungan buat karya ini guys,
mohon dukungan like dan vote nya 🙏🏻😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!