Dokter Al yang sudah sukses dengan kariernya berniat untuk membantu semua temannya yang belum sukses. Karna rasa iba dan tak tega. Membuat Al pun berusaha membantu semampu yang dia bisa. Dan itu dengan persetujuan Bee.
Namun pada suatu hari Al tidak sengaja di jebak seseorang. Orang jahat yang ingin menghancurkan lab di rumah sakit yang selama ini Al bangun.
" Apa mau mu ?" tanya Al pada pria bertopeng itu. Saat pria itu berhasil menangkap Al dan membawanya ke suatu tempat yang asing bagi Al.
" Aku menginginkan kehancuran mu dan juga harta mu" jawab pria itu serak. Sambil menatap tajam pada Al. Hingga membuat Al berusaha untuk tetap tenang. Walau ia dalam bahaya.
Dapatkah Al lolos dari para musuhnya...baca di sini ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 Di Kira Masih Gadis.
Bee hanya tersenyum. Karna itulah faktanya. Banyak orang yang tidak percaya. Jika ia sudah menikah, dan punya empat anak. Karna Bee selalu tampil cantik alami apa adanya Bee juga rajin minum jus colagen yang ia buat sendiri. Untuk merawat kecantikannya agar tidak cepat menua. Begitu juga dengan Al yang terlihat semakin tampan.
" Hehehe... apa tuan tidak percaya, tapi saya tidak berbohong. Semua orang di rumah sakit ini tahu," kata Bee. Membuat kedua perawat yang menemani Bee mengangguk.
" Ya aku hampir tidak percaya dok. Apalagi punya empat orang anak. Itu terlalu tidak masuk akal. Apalagi di negara kita ini. Banyak wanita yang memilih kariernya, ketimbang repot mengurus rumah tangga.," kata pria tua itu menarik nafas dalam.
" Tapi tidak semuanya tuan. Oh ya kesehatan tuan sudah semakin membaik. Kami hanya akan memberikan vitamin saja. Nanti biar saya yang akan mengurusnya. Agar tuan merasa tuan tidak repot memakan obat saat pulang kerumah," kata Bee tersenyum, saat memeriksa kondisi si pasien.
" Terimakasih dok, saya sangat senang. Selama berada di rumah sakit ini. Para dokternya ramah dan baik, juga perhatian," kata pria tua itu.
" Terimakasih tuan, kami hanya melakukan pelayanan terbaik bagi semua pasien. Agar cepat sembuh dan bisa pulang," kata Bee.
" Bukannya rumah sakit seharusnya senang. Jika banyak punya pasien. Karna akan banyak uang yang masuk. Tapi kenapa dokter disini malah berharap pasiennya cepat sembuh. Bukannya para dokter harus berbisnis obat juga?" kata pria tua itu bercanda.
" Hehehe....tuan bisa saja, tapi setiap rumah sakit punya cara sendiri untuk mengatur manajemen keuangannya. Kita tidak berbisnis obat pada pasien, tapi di luar. Kami sebagai dokter tidak munafik, memang butuh uang untuk bertahan hidup. Tapi dengan jalan yang baik dan sedikit manusiawi," jawab Bee
" Hebat, kalian dokter baik dan jujur. Jarang ada orang yang mau rugi dalam berbisnis. Pasti pemimpin rumah sakit ini sangat pintar dan berpengalaman mengelola usaha nya," kata pria tua itu. Yang seorang pebisnis.
" Terimakasih tuan, kalau begitu saya pamit dulu. Karna saya harus memeriksa pasien lain juga," kata Bee. Yang tidak bisa berlama lama ngobrol. Karna Bee harus berkeliling.
" Baik dokter cantik, tapi apa boleh saya minta kartu nama anda?" kata pria tua itu lagi
" Oh maaf , kartu nama saya tertinggal tuan. Bagaimana lain kali saja. Pasti saya punya jadwal untuk memeriksa tuan," kata Bee berusaha tetap sopan bersikap pada pasiennya. Walau sebenarnya ia tidak suka. Memberikan kartu namanya ke sembarang orang, yang tidak di kenal. Karna Bee harus menjaga batasannya. Antara seorang dokter dan si pasien.
" Baiklah dokter, silahkan kembali bertugas," kata pria tua itu. Tidak mau memaksa. Karna tahu pasti seorang dokter punya banyak pasien. Yang harus segera di tangani.
" Baik tuan, selamat beristirahat," kata Bee pamit. Lalu Bee pun meninggalkan pasiennya di iringi dua orang perawat Yang sedari tadi hanya diam mendengar obrolan Bee dan si pasien.
*************
Sedangkan Al sedang berada di kantin. Duduk sambil menyesap kopi panasnya. Agar ia tidak terlalu mengantuk saat bertugas
" Hmm.. tumben dok nongkrong di sini," kata dokter Frans menyapa Al
" Ya saya hanya ingin menyegarkan pikiran sambil menikmati kopi. Mumpung pekerjaan saya sudah selesai dok.Lalu bagaimana dengan dokter sendiri?" tanya Al
" Hehehe....saya juga dok, mumpung sudah selesai," kata dokter Frans, menarik kursi dan duduk di hadapan dengan Al
" Bagaimana rasanya menjadi dokter kandungan dok. Apa punya banyak tantangan atau dokter punya tip kusus agar tidak tergoda," kata Al menyindir sembari tersenyum tipis.
" Itu harus dok, jika tidak kepalaku akan nyut nyutan. Apalagi jika pasiennya cantik dan seksi. Itu kadang membuat saya stress berat Entah kenapa dulu saya bisa berpikir ingin menjadi dokter kandungan ya," kata dokter Frans. Yang membuat Al terkekeh.
" Hehehe.....tapi itu tidak aneh dok, karna memang banyak dokter wanita tidak bisa mengambil spesialis kandungan. Lantaran terbentur waktu, pernikahan dan kesibukan.
Sehingga jarang ada spesialis kandungan wanita. Padahal itu sangat perlu," kata Al
" Ya ..dokter benar, tidak seperti dokter Al, terlalu sempurna. Bisa menguasai semua ilmu kedokteran dan punya jabatan penting di rumah sakit ini ?" kata dokter Frans memainkan alisnya matanya.
" Itu tergantung takdir dan hoki seseorang dok. Mungkin saya hanya beruntung saja. Atau mungkin juga para leluhur saya banyak berbuat kebaikan. Di masa lalunya yang belum sempat terbalas Hingga Tuhan membalasnya pada cucu buyutnya ini. Agar saya bisa mengangkat derajat mereka kelak," kata Al tersenyum.
" Ya ya itu pemikiran yang logis. Memang kadang kita harus banyak bersyukur kan dok. Karna orang bilang. Kita sukses bukan hanya berkat doa kedua orang tua kita. Tapi ada doa leluhur kita. Yang berharap anak cucunya menolong mereka di alam sana," kata dokter Frans. Teringat pertama kali bertemu Al. Saat ia menyuruh Al untuk membantunya menolong wanita melahirkan.
" Ya begitulah " kata Al menyesap kopinya Sedangkan kopi dokter Frans baru datang.
" Dok...ini kopinya," kata seorang pelayan.
" Ya terimakasih ," kata dokter Frans. Langsung menyesap kopi pahitnya.
" Ck....mantap. Rasanya saya ingin tidur dok, jika sudah pulang. Dan bersenang senang ke club malam ini ," kata dokter Frans.
Membuat Al hanya tersenyum tipis. Mendengar perkataan dokter Frans yang sudah biasa pergi ke club malam.
" Huh...apa di club dokter dapat kesenangan?" tanya Al.
" Lumayan tapi hanya sebentar saja dok. Karna saya bisa berkumpul teman teman Tapi tidak untuk masalah yang lain ," kata dokter Frans jujur.
" Ya saya mengerti," jawab Al sembari Mengambil ponsel dari jas putihnya dan ....
" Ya hallo saya sendiri," kata Al langsung mengangkat no asing yang masuk.
" ..........."
" Bukannya anda harus melapor langsung pada tuan Kristian. Kami akan kesana siang ini," kata Al lagi.
" ......."
" Baik, sampai bertemu di sana tuan," kata Al menutup pembicaraan. Membuat dokter Frans mengernyitkan dahinya. Sembari menatap wajah Al.
" Ada apa?" tanya dokter Frans
" Biasa masalah obat.Ada yang merasa tidak di bagi rata atau di kirim tepat waktu. Saya sendiri kurang tahu masalah itu.Tapi selama ini, tidak ada masalah menurut Bill. Semuanya berjalan lancar. Atau mungkin ada orang lain yang bermain?" kata Al
" Bisa jadi dok, karna obat dari rumah sakit kita sekarang sangat terkenal saat ini. Dan bagian farmasi kita, cukup kewalahan. Untuk menangani semua pesanan," kata dokter Frans. Yang juga ikut mengurus pengiriman barang dan mengecek stock obat.
Al pun terdiam. Walau Al tidak langsung percaya pada si penelpon. Tapi ia harus mengecek langsung kebenarannya dari Bill dan Jack
" Ya sudah dok, saya sudah selesai. Selamat bersantai," kata Al beranjak dari tempat duduknya.
" Ya dok, selamat bertugas," kata dokter Frans tersenyum. Saat Al berdiri. Lalu Al bergegas pergi melangkah ke lorong rumah sakit .Sambil menelpon Bill untuk menemuinya.
" Al......!!" panggil sebuah suara. Membuat Al menoleh dan memicingkan matanya melihat pria itu.
Apa kalian lupa bagaimana jeniusnya Dok Al, cari gara gara cari penyakit saja kalian
Salut sama Albi kok kepikiran bawa kredit card maminya
Tinggal berjuang keluar dari wilayah musuh, jangan sampai ke tangkap lagi
Semoga Dok Al dan anak anak selamat semuanya
Ga sabar nunggu aksi anak anak menyelamatkan Dok Al