NovelToon NovelToon
Setengah SETAN

Setengah SETAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Rumahhantu / Matabatin / Kutukan / Hantu / Tumbal
Popularitas:65.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna Jumillah

"MAU MAIN PETAK UMPET NGGAK!!?"

"Dia bukan adikmu, Zoya. Dia itu Khhhkkk!!!"

Zoya merasa adiknya yang bernama Mia menjadi seperti orang lain, keanehan dan kejanggalan sering terjadi. Adiknya seperti memiliki dua kepribadian tanpa dirinya tau.

SEHARUSNYA Mia ikut mati terbunuh saat seluruh keluarga nya di bantai, tapi entah bagaimana caranya dia bisa selamat dan malah hidup dengan keluarga Zoya.

Kejadian aneh sering Zoya alami, sampai dia curiga dan merasa bahwa tubuh adiknya bukan adik nya saja yang mengendalikan. Lalu siapa yang mengendalikan MIA?? Rahasia atau misteri apa yang tidak Zoya ketahui??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 35. Melihat dari ingatan

Mia sedang di mandikan oleh Zoya di kamar mandi, Zoya tidak bertanya apapun dan terus membantu Mia mandi sambil menahan rasa penasaran nya dengan apa yang Mia maksudkan dirinya melihat ayah nya di sana. Pak Yusuf meminta agar Mia lebih dulu mandi dan akhir nya Zoya membantu nya mandi.

Mandi nya Mia bukan termasuk ruatan, itu hanya mandi biasa hanya saja air yang Mia gunakan mandi sudah di doakan oleh pak Yusuf. Setelah mandi, Mia pun di pakaikan pakaian yang baru dan kini mereka sudah kembali berkumpul di ruang tengah dengan pak Yusuf dan Gani.

"Jingga pulang, om?" Tanya Zoya, karena dia tidak melihat Jingga.

"Nggak, Jingga masih di sini. Dia lagi bersih - bersih juga di kamar lain." Sahut pak Yusuf.

Dan tak lama Jingga pun tampak keluar dan tampak sudah berganti pakaian juga karena pakaian yang sebelum nya sudah basah dan kotor.

"Mia, gimana perasaan kamu, dek?" Tanya Jingga dan menyentuh kepala Mia.

"Sedih, kak." Ujar Mia, dan semua orang mengangguk.

"Yang kamu alami ini adalah gangguan jin turunan, berbeda dengan kebanyakan jin turunan yang bersifat menjaga.. jin yang ada di kamu justru ingin menyesatkan kamu, dek." Ujar Jingga.

"Aku nggak ngerti, kak.. kenapa aku gini? Terus kenapa aku liat ayah di sana, kak?'' Tanya Mia pada Jingga.

"Jawaban nya tergantung apakah kamu mau kerja sama sama kakak apa enggak. Sekarang.. kakak mau minta bantuan kamu, kamu bersedia kan?" Tanya Jingga dan Mia mengangguk.

Jingga lalu menggenggam tangan Mia dan menatap kedua tangan Mia sambil membacakan doa, Zoya yang penasaran pun bertanya pada pak Yusuf.

"Jingga mau ngapain Mia, om?" Tanya Zoya.

"Jangan khawatir, nak. Jingga hanya mau melihat apa yang Mia lihat sebelum nya, dari ingatan Mia sendiri. Om bisa melakukan nya tapi Mia mungkin akan lebih merasa nyaman kalo Jingga yang melakukan nya, mereka sama - sama perempuan." Ujar pak Yusuf.

"Jingga udah biasa berurusan sama yang ghoib, Zoy." Ujar Gani sambil tersenyum. Mendengar itu Zoya pun mengangguk.

"Yang harus kita lakukan bantu Jingga dengan doa." Ujar pak Yusuf dan Zoya kembali mengangguk.

"Mia.." Panggil Jingga.

"Ya, kak." Sahut Mia.

"Ceritakan ke kakak apa yang kamu lihat di sana sebelum nya, okay.. jangan takut, kakak menggenggam tangan kamu." Ujar Jingga, dan Mia mengangguk.

Mia pun menceritakan semua yang di alaminya saat jiwa nya berada di alam astral, dan dari ingatan Mia lah Jingga bisa melihat apa yang Mia lalui dan Mia lihat. Jingga juga melihat manusia - manusia berjubah merah itu dan juga dia melihat wajah laki - laki yang merupakan ayah Mia dan Zoya.

Dan yang Jingga tidak mengerti adalah mengapa Mia menggunakan jubah merah yang sama dengan yang lain pakai di sana, Jingga pun mengingat dengan saat dirinya di bawa ke dimensi lain dimana dia masuk ke tubuh entah siapa dan di tetesi darah oleh perempuan yang terus mengucapkan agar tetap hidup.

Setelah Mia menceritakan semua nya, Jingga melepaskan tangan nya dari Mia dan Mia di beri minum air putih yang sudah di doakan, kemudian Jingga sendiri kini berpikir keras dengan asumsi nya.

"Makasih, Mia.. kamu udah kasih kakak banyak informasi. Kamu boleh istrahat dulu, dan abisin minum nya yah?" Ujar Jingga, Mia pun mengangguk.

"Makasih kak, Jingga." Ujar Mia dan Jingga tersenyum sambil mengusap kepala Mia.

"Zoya, boleh kita ngobrol sebentar?" Tanya Jingga dan Zoya tentu langsung mengangguk dan bangun.

"Om, kami ngobrol di luar dulu." Ujar Jingga dan pak Yusuf mengangguk.

Jingga menggandeng tangan Zoya, saat tangan Jingga menyentuh tangan Zoya.. Zoya merasa seolah dia nyaman dan tenang. Entah mengapa seperti Jingga mengalirkan energi yang positif pada tubuh nya.. dia merasakan itu.

Mereka berdua kembali berada di pendopo saat ini, padahal jam saat itu sudah menunjukan pukul 12 malam. Jingga juga melihat aki yang sedang berdiri dengan tubuh tinggi bongsor nya tengah siaga menjaga Jingga, jika aki sudah menunjukan full tubuh nya itu berarti hal yang Jingga hadapi itu cukup kuat.

"Apa di tubuh nya Mia udah nggak ada yang merasuki, Jingga?" Tanya Zoya.

"Untuk sekarang nggak ada, tapi aku nggak tau kedepan nya. Aku bawa kamu keluar karena apa yang akan aku tanyain ini sangat sensitif, Zoya.. dan aku harap kamu nggak tersinggung dan marah." Ujar Jingga, Zoya pun mengangguk.

"Tanya apa?" Tanya Zoya.

"Tentang Mia.. apakah Mia anak kandung orang tuamu?" Tanya Jingga.

Mendengar pertanyaan Jingga, Zoya sesaat terdiam. Jingga pikir Zoya marah jadi Jingga merasa tak enak hati pada Zoya..

"Maaf aku nanya gini, aku nggak bermaksud buat.."

"Apa yang lu liat saat lu minta Mia cerita tadi? Apa lu liat sesuatu?" Potong Zoya.

"Banyak yang aku liat, dan ya.. ada ayah kalian di sana." Sahut Jingga, Zoya menutup mulut nya.

"Masalah nya Zoya.. ini seperti teka - teki ghoib, dan seperti yang kamu tau nggak semua orang percaya ghoib dan nggak semua bisa bersinggungan dengan ini." Ujar Jingga.

"Gue ngerti.." Ujar Zoya.

"Waktu kamu dan Gani pergi kemarin, aku di bawa ke alam astral.. di sana aku berada di sebuah rumah mewah, aku yakin itu mewah karena di pandanganku rumah nya memang megah bahkan meja makan nya pun besar." Ujar Zoya mulai bercerita.

"Dan entah apa yang terjadi, adegan berubah menjadi mencekam dan aku di bawa lari seorang perempuan, dia membawaku ke ruangan serba merah dan.."

"Tunggu!! Lu bilang apa? Ruangan serba merah?" Tanya Zoya dan Jingga mengangguk.

"Gue pernah ke sana, Jingga. Gue pernah nggak sengaja pindah dimensi dan gue di ruangan serba merah itu, gue denger suara perempuan yang bersenandung dan juga ada suara bayi yang mengoceh." Ujar Zoya dengan antusias.

Jingga melihat dari apa yang Zoya ceritakan, dan ternyata..

"Ruangan nya sama." Gumam Jingga.

"Maksud lu??" Tanya Zoya.

"Apa lagi yang lu liat?" Tanya Jingga balik sambil memegang tangan Zoya.

Zoya pun menceritakan apa yang di lihat nya selama dia secara tidak sengaja berpindah dimensi, dari yang hanya sebuah senandungan sampai berubah menjadi hal mengerikan, dan Jingga melihat itu dari ingatan Zoya.

"Puzzle nya mulai tersusun. Besar kemungkinan ruangan merah yang kamu masuki adalah ruangan merah yang sama yang aku liat." Ujar Jingga.

"Tapi gue nggak liat orang - orang berjubah merah yang Mia bilang." Ujar Zoya.

"Itu tempat yang berbeda. Sekarang aku tau arah nya kemana, jadi.. apa Mia adik kandung kamu?" Tanya Jingga, kembali menanyakan itu.

"Tentu saja Mia adik kandung gue, Mia lahir dari perut mama gue. Bahkan gue nemenin mama sepanjang kehamilan nya mengandung Mia." Ujar Zoya.

Mendengar itu, Jingga pun mengangguk. Tapi anggukan Zoya itu seperti mengandung pertanyaan besar. Hanya saja jika Jingga liat dari cerita Zoya, Jingga juga memang melihat Zoya menemani kehamilan ibunya.

'Aku yakin ada yang terjadi di sini, ada hal yang nggak di sadari atau mungkin di rahasiakan dalam hal ini..' Batin Zoya.

'Masalah nya, jika yang Zoya dengar di ruangan serba merah adalah suara bayi, maka besar kemungkinan saat aku masuk ke sana, aku masuk ke tubuh bayi itu. Dan aku curiga..' Batin Jingga menggantung.

Jingga menoleh ke rumah pak Yusuf dan melihat Mia yang berdiri di jendela salah satu kamar yang akan menjadi tempat Mia dan Zoya menginap malam itu, Mia terlihat tersenyum manis pada Jingga..

'Aku curiga Mia lah bayi di ruangan itu.' Batin Jingga.

...BERSAMBUNG.....

1
Hidayah Hanan
cerita yg sangat menarik
🇦 🇩 🇮 🇱 мᷟєⷽяⷦαᷟтͧαᷢ ⍣⃝☠️​
mau lanjut bc tapi mata dah ngantuk.
2 bab 2 sajalah. besok disambung lg.
bagus ini ceritanya.
1 mawar dulu deh. biar bau darah nya hilang/Facepalm/
🇦 🇩 🇮 🇱 мᷟєⷽяⷦαᷟтͧαᷢ ⍣⃝☠️​
awal cerita yg menegangkan.
jd penasaran dgn bab berikutnya.
🇦 🇩 🇮 🇱 мᷟєⷽяⷦαᷟтͧαᷢ ⍣⃝☠️​
berarti si kakek adalah tukang bersih2?
✎𒆜❦☆Î'𝖆𝖒 𝕽𝖆𝖙𝖓ª☆❦𒆜 ✍: Iya kak..
total 1 replies
neni nuraeni
thor semoga cerita nya masih pnjang ya,semangat thor..lnjut
neni nuraeni: sama",,,semoga ya soal nya serita nya seru menarik ga trllu serius,pokonya seru deh ga bosen aku baca nya,sehat" ya author💪☺️
✎𒆜❦☆Î'𝖆𝖒 𝕽𝖆𝖙𝖓ª☆❦𒆜 ✍: Makasihhh kakkkk... InshaAllah masih panjang
total 2 replies
Itha Tha
wahh kasian Zoya ...semoga saja ada jalan keluar nya ,,misal nya Mia meninggal krna keadaan nya yg sudah sangat lemah 🤭🤭
Yuliana Tunru
sulit bgt ya jingga gmn cara x mia lepas atw dgn nati mia semua bisa dihancurksn
Susilawati
tegang tegang tegang
huhh bisa nggak ya Zoya membuat Mia kembali
Hary Nengsih
masi panjang perjalanan nya,,g mn nasib mia
Riska Salahudin
seru sekali thor
Susilawati
kasihan Ruth, dia terjebak atau mungkin lebih tepatnya di jebak oleh suaminya sendiril.
Susilawati
lagi tegang bacanya, bersambung......

lanjut Thor lanjut
Susilawati
oooh jadi itu yg terjadi sama Gani, syukurlah kalo kayak gitu
Hidayah Hanan
lnjut kakak😍😍
Heri Wibowo
berarti banyak pengikut sekte yang awalnya kena tipu.
Aris Setyawan
wah,,kaya ritual gunung Kemukus ne kayaknya
Hary Nengsih
pnya anak tapi bukan anak nya
tundra mahkota
streesss nih suaminya
Heri Wibowo
lanjut kakak
neni nuraeni
lagi seru" nu eeeh bersmbung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!