NovelToon NovelToon
DATING? YOU'RE DEAD!

DATING? YOU'RE DEAD!

Status: sedang berlangsung
Genre:Horror Thriller-Horror / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / TKP / Dendam Kesumat / Psikopat itu cintaku / Trauma masa lalu
Popularitas:62.7k
Nilai: 5
Nama Author: Dae_Hwa

Banyak wanita muda yang menghilang secara misterius. Ditambah lagi, sudah tiga mayat ditemukan dengan kondisi mengenaskan.

Selidik punya selidik, ternyata semuanya bermula dari sebuah aplikasi kencan.

Parahnya, aparat penegak hukum menutup mata. Seolah melindungi tersangka.

Bella, detektif yang dimutasi dan pindah tugas ke kota tersebut sebagai kapten, segera menyelidiki kasus tersebut.

Dengan tim baru nya, Bella bertekad akan meringkus pelaku.

Dapatkah Bella dan anggotanya menguak segala kebenaran dan menangkap telak sang pelaku?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dae_Hwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DYD14

Suara erangan terdengar pelan dari ruangan bernuansa putih, ruangan yang tampak sunyi dan tak ada lagi penghuni selain satu orang pria yang tengah menjahit kembali luka di lengannya.

Tommy menyeka peluhnya yang bercucuran. Setelah memastikan luka nya sudah terjahit sempurna, pria itu menelan sebutir morphine guna meredakan nyeri yang tak lagi bisa ditahan.

Kini ia bersandar dengan kedua mata terpejam. Ia harus tidur sejenak demi memulihkan tenaga, pikirnya. Namun, bola mata setajam elang itu kembali terbuka.

"Apa wanita itu hidup?" gumamnya seorang diri.

Wajahnya datar, cenderung tak menunjukkan ekspresi. Kedua matanya kembali terpejam, malam sudah semakin larut jika ia harus memilih pulang dan beristirahat di rumah. Tidur di ruangan praktek nya sendiri merupakan pilihan terbaik untuk saat ini.

Malam itu, hujan tak kunjung reda. Kilat menyambar-nyambar dan menggelegar. Tanah dan bumi pun pasrah menerima takdirnya.

Tommy sudah terlena di alam mimpi. Pria itu mempercayakan pada malam untuk menjaganya hingga pagi. Sejenis analgesik yang di konsumsinya tadi, sudah mengurangi rasa sakit dan meninggalkan rasa kantuk yang luar biasa.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Matahari sudah condong ke arah barat, cahayanya tidak lagi terik menyengat seperti sebelumnya.

Abirama menyetir dengan kecepatan sedang, pria itu diminta untuk datang ke rumah sakit tempat Bella dirawat.

Mobil jeep hitam metalik nya kini sudah berdiam rapih di area parkir. Matahari menyoroti wajah pria itu ketika ia turun dari mobilnya.

Abirama mendongakkan kepalanya, ia terpukau melihat awan indah berpacu di langit biru. Bibirnya tersenyum manis saat melihat pesawat terbang membelah langit.

"Pesawat, minta duit doooong!" Jeritnya pelan sambil terkekeh, lalu berjalan dan mendorong pintu kaca rumah sakit.

Langkahnya yang terburu-buru akhirnya mengantarkan Abirama berdiri tegap di depan pintu kamar yang masih tertutup rapat.

Di sana, Agam berdiri menatap Abirama.

"Silahkan masuk. Pak Harun sudah menunggu anda," ucap Agam.

Abirama mengangguk dan mendorong handle pintu. Dilihatnya pria separuh baya tengah duduk sedikit membungkuk, membaca beberapa berkas dengan mimik serius.

Abirama mendekat, lalu membungkuk hormat. "Selamat siang, Pak. Mohon maaf saya terlambat, banyak yang harus saya selesaikan terlebih dahulu sebelum datang kemari."

Harun menoleh sekilas, lalu kembali membaca berkas di tangannya.

"Duduk ...," pintanya tegas.

Abirama meneguk kasar ludahnya, kerongkongan nya terasa tercekat.

'Apa jangan-jangan aku akan dipecat karena putrinya terluka parah gara-gara menyelamatkan aku?' Batinnya sembari menarik kursi dengan raut gelisah.

Rama duduk tanpa suara, jari-jari tangannya saling mendekap.

"Abirama Devanu?" Harun menelisik dengan tatapan.

"Benar, saya, Pak ...," jawab Abirama semakin gugup.

"Putra dari mendiang Devan Abinu dan Maryam Kandau?" Harun kembali menelisik.

Abirama terhenyak ketika nama kedua orang tuanya disebut-sebut.

"Benar, Pak," jawab Abirama lagi.

Harun manggut-manggut, lalu menatap pria tampan di hadapannya kini.

"Kau tumbuh dengan baik rupanya," lirih Harun.

Kedua alis Abirama bertaut, ucapan Harun terdengar ambigu baginya.

"Aku sahabat dari ayahmu. Kau pasti lupa, dulu kau masih segini." Harun meletakkan tangannya ke perut. "Masih cilik."

"Aku dan ayahmu dulu berada di divisi yang sama. Mendiang orang yang sangat bertanggung jawab dan selalu bersemangat dalam menyelesaikan tugasnya, instingnya kuat." Harun menerawang, mengingat masa silam.

"Saat itu kami menyelidiki kasus pembunuhan berantai dengan jumlah 12 korban. -- Aku masih ingat jelas hari itu, hari di mana ayahmu sedang menikmati hari liburnya bersama kau dan ibumu bertamasya ke sebuah lembah bukit. Devan menghubungi ku saat itu, dia mengatakan bahwa dia memiliki titik terang dari kasus yang tengah kami selidik. Sayang sekali, signal di sana tidak mendukung hingga ia akhirnya memutuskan untuk menjelaskan semuanya saat kembali ke kantor. Namun, ternyata semua tak berjalan semudah itu. --- Ayah dan ibumu ditemukan tewas mengenaskan di lembah bukit, tak jauh dari tempat Bella mengalami penyerangan malam tadi. Kemudian, aku menemukan dirimu di kolong mobil dengan kondisi tubuh basah kuyup dan wajah pucat pasi." Harun melirik Abirama yang sudah gemetar di kursinya.

"Aku masih ingat jelas, tubuhmu bergetar hebat saat itu. Mirip sekali seperti sekarang," ungkap pria separuh baya itu.

Abirama berusaha mengendalikan dirinya, ia menarik napas dalam-dalam. "Lalu, apa maksud anda menjelaskan semua ini dan membuat saya kembali teringat dengan masa-masa itu?"

"Apa ingatan mu sudah kembali sempurna? --- Apa kau sudah ingat dengan wajah pelaku?" tanya Harun.

Abirama menghela pelan napasnya, ia menggeleng lemah.

"Apa kau tidak ingin menangkap pembunuh kedua orang tuamu?" tanya Harun lagi.

"Tentu saja saya ingin, tapi, itu mustahil. Tak ada berkas yang bisa saya temukan untuk menguak kasus tersebut," jawab Abirama lirih.

Harun manggut-manggut, pria baya itu berdiri dan berjalan mendekati nakas yang berada di belakang kursi Abirama. Setelah meletakkan berkas-berkasnya di atas sana, Harun menepuk-nepuk lembut pundak Abirama.

"Bukankah, kau sedang menyelidiki kasus pembunuhan berantai bersama putriku?" Harun berdiri di sisi ranjang, menatap putrinya yang masih terpejam.

"Benar, Pak," jawab Abirama seperlunya.

"Kalau begitu, berusahalah semaksimal mungkin untuk menemukan pelaku. Dengan begitu, kau juga akan mengetahui siapa yang membunuh kedua orang tuamu." Ujar Harun seraya mengecup kening putrinya.

Abirama mematung sejenak, lalu menguasai dirinya kembali. "A-apa maksud anda, Pak?"

Harun berbalik badan dan sedikit menyandarkan bokongnya di tepian ranjang, kemudian pria itu menarik napas dalam-dalam. Ia memperhatikan air muka Abirama, sebelum melanjutkan kalimat nya.

"Metode pembunuhan yang sedang kalian selidiki saat ini, sama persis dengan metode pembunuhan yang kami selidiki di masa lalu." Jawaban Harun sontak membuat Abirama terhuyung. Dunianya serasa berputar, pendengaran pria itu berdenging.

*

*

*

1
Rini Handayani
pengen sy ketok itu kepala😒😒😒
Dae_Hwa💎: /Joyful/
total 1 replies
Bebe bee
Wkwkwkwkwk.. sabar lah probe... 🤭🤭
Vajar Tri
selamat selamat selamat 👰 baru 🥳🥳🥳🥳 wadidau mas kawin nya seluruh aset loh auto tambah bengkak keuangan Bella Thor langsung megelepar jiwa mis Quin kuh 🤣🤣🤣🤣🤣
Riaaimutt
jangan pingsan lagi oke..
99Elektronik
bella mendadak konglo 😭
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
kan? kan siapa hayo😁 apa yg dblng edwin jalang yg mnggodanya wktu d bar atau jgn2 wnta yg nksir edwin d RS..jgn deh
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
wahh g slh nih seluruh aset mahare
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
ya Allah mocoq psikopat
99Elektronik: sosiopat kak
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒: tp sama aja ding intinya perilaku yg menyimpang kan ya, identik dg kejahatan
total 2 replies
Yuli a
wanita itu sekertaris Edwin ya....??
abirama ini ya.... ganggu aja.
kan Bella jadi membeku ..
jangan mudah percaya bell. Edwin kan udah jujur kalau dia belum ngebunuh semenjak ganti identitas.
cuma ngasih pelajaran juga ke dua orang. jalang sama fedofil.
gaby
Maksud si Kompeng apaan sih?? Masa di hari pernikahan sahabatnya malah menyebar brita yg blm jelas pelakunya. Ingat y kompeng, menuduh tanpa bukti bisa kena pidana pencemaran nama baik, masa polisi ga ngerti sih. Aq aja yg emak2 ngerti karena sering nonton berita di tivi tentang kasus pencemaran nama baik. Jgn ngejar istri org, tungguin aja jodohmu dtg. Mungkin jodohmu lg di pinjem org atau belum lahir/Facepalm//Facepalm/
gaby: Msh mending di jagain org, coba kalo blm lahir. Apa ga kburu karatan tuh pistolnya
Yuli a: jodohnya masih dijagain orang kali kk, 🤭
total 2 replies
⚔️🧸🍁𝐘𝐖❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ🔱
Aku lupa 🙈🙈🙈
⚔️🧸🍁𝐘𝐖❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ🔱: Itu, De, wanita rambut pirang ny, yg mana ?
Yuli a: lupa apa kakak??
total 2 replies
💕Bunda Iin💕
ko udah saya nikah dan kawinkan sih thor😱...kan undangan nya blom sampai ke rumah ku🤭😊
Dae_Hwa💎: kurirnya lambat juga ya sampai, padahal udah pilih yg express 🤣
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
😂😂🤣🤣
Dae_Hwa💎: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
sabar ya win klo ngadapin wanita🤭😂
Dae_Hwa💎: mana ngitung pula 😭
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
lanjut...
💕Bunda Iin💕
good job edwin habisan aj orang seperti john diluaran sana...ak dukung dri mu🥰
Dae_Hwa💎: kita jd penyorak suara 🤣
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
dasar IBLIS kau john😡...edwin bunuh aj si john ini😡👊
Dae_Hwa💎: iblis memang 😭
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
denger anak² yg menjdi korban kebejatan manusia berhati iblis rasa nya pengen bgt ngebunuh tuh manusia iblis😡😡👊👊👊
Dae_Hwa💎: sama bangeeeet. mereka tu wajib banget dikebiri dan dimusnahkan 😭
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
orang kyk begini wajib di bunuh manusia dajjal😡😡👊👊
Dae_Hwa💎: dajjal aja sungkem sama dia 😭
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
mang binatang kau jhon😡🐒🐕🐷
Dae_Hwa💎: binatang masih mulia kak dr pada jhon 😭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!