Happy Reading ....
Jangan lupa tinggalkan jejak berupa komen dan like ya
****
Sebagai anggota buangan klan Shen, Erlang Shen tidak diperbolehkan untuk menggunakan nama Shen di depan namanya. Oleh karena itu, dia membalik posisi namanya dan menjadikan Erlang sebagai marga. Banyak hal yang tak boleh dia lakukan, termasuk berkultivasi. namun, semua larangan itu tak dihiraukan olehnya. Dengan modal nekat, ia memulai kultivasinya. Ini adalah titik awal perjalanan sang legenda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena_Novel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 27 Keluar Dari Alam Kuno
"Jadi, selama ini kristal inti langit ada padaku?" tanya Erlang Shen kepada pria yang mengaku sebagai penjaga inti langit.
"Benar sekali, dan itu sebabnya dewa perang ingin mengambil alih tubuhmu," jawab pria tersebut.
"Dan sepertinya dewa perang yang baru itu hampir menemukan naga agung," lanjut Pria itu.
"Dia selalu menemukan sesuatu dengan cepat." Erlang Shen menimpali.
"Keberuntungannya sangat bagus, peningkatan kultivasinya juga sangat cepat. Kekurangannya hanya satu, sifatnya yang sombong dan angkuh. Dia selalu memandang rendah siapapun," jelas pria tersebut.
"Apakah dewa perang sebelumnya juga seperti itu?" tanya Erlang Shen lagi.
"Dari generasi pertama hingga sekarang, dewa perang selalu menonjol dalam kecerdasannya. Selain itu, dia juga sangat jenius," jelas pria itu.
"Kuserahkan semuanya padamu. Jangan biarkan kegelapan berkuasa." Pria itu menghilang. Setelah pria itu menghilang, Erlang Shen langsung mengambil inti langit. Ajaibnya, inti langit langsung melebur dan menyatu dengan Erlang Shen.
Boooommmmm
Boooommmmm
Boooommmmm
Tiga kali ledakan beruntun terdengar. Kultivasi Erlang Shen menerobos tahap 1 ranah leluhur. Sebelum meninggalkan kehampaan, Erlang Shen menyerap inti elemen air terlebih dahulu.
Di wilayah barat, terlihat Yun Feng melesat dengan sangat cepat. Ia memasuki sebuah portal dimensi. Di dalam portal itu, terdapat naga emas yang terbaring.
"Hanya tubuh kosong. Inti langit tidak ada di sini," kesal Yun Feng.
"Perjalananku selama setahun ini tidak ada artinya," ucapnya.
Karena kesal, Yun Feng menendang kepala naga emas itu. Naga itu tidak terpental, justru tulang kaki Yun Feng yang patah.
"Berhubung aku menemukan naga ini, maka aku akan menyerapnya. Setidaknya, kekuatan fisiknya semakin kuat," gumam Yun Feng. Sayangnya, tubuh naga emas itu sudah menghilang. Yun Feng yang kesal langsung menghancurkan dimensi tersebut.
******
Kultivasi Erlang Shen meningkat ke tahap 4 ranah leluhur setelah menyerap inti elemen air. Setelah menstabilkan fondasi kultivasinya, Erlang Shen membuka matanya. Ia kembali melesat menyusuri Kehampaan.
"Kakak, apakah kau tahu jalan keluar dari dimensi ini?" tanya Lao Hu.
"Aku juga tidak tahu," jawab Erlang Shen.
"Jangan sampai kita terjebak di sini selama ratusan tahun," celetuk Lao Hu.
Erlang Shen berhenti. Ia menggunakan kekuatan kehampaan miliknya untuk membuat portal. Awalnya, ia berpikir kalau itu akan gagal, tapi ternyata portal yang dibuatnya itu terbentuk sempurna.
Erlang Shen memasuki portal yang baru saja ia buat. Tak berselang lama, ia muncul di salah satu gunung yang terdapat di pegunungan bintang. Tempat itu sangat sepi. Bahkan, dua pilar portal sudah menghilang.
Erlang Shen yang tak mau pusing langsung melesat meninggalkan pegunungan bintang. Tak berselang lama, sebuah portal menghisap Erlang Shen. Erlang Shen berpindah tempat ke sekte bintang es.
"Dulu, seseorang menyelematkanku. Sayangnya aku mengira jika klan Shen yang membawaku ke gua itu," ujar Erlang Shen.
Erlang Shen kembali berteleportasi. Ia muncul di sebuah gua. Gua itu adalah tempat dimana seseorang menyelamatkannya.
"Kenapa kita ada di sini?" tanya Lao Hu.
"Dulu, ada seseorang yang membawaku ke gua ini. Dia juga membantuku meredakan racun bulan es di dalam tubuhku. Sayangnya, aku melarikan diri karena saat itu, aku mengira jika klan Shen yang membawaku ke sini," jelas Erlang Shen.
"Gua ini sangat terawat," gumam Erlang Shen.
Ia menyusuri gua itu. Setiap tempat yang ada di dalam gua ia periksa. Erlang Shen sendiri ingin mencari petunjuk mengenai orang yang menyelamatkan bertahun-tahun yang lalu.
"Tidak ada petunjuk sama sekali." Erlang Shen yang tak menemukan petunjuk apapun keluar dari gua tersebut. Kebetulan, ia juga berpapasan dengan seorang pria tua. Pria itu menatap Erlang Shen dari ujung kaki hingga ujung rambut.
"Kau sangat familiar. Sepertinya kita pernah bertemu," ucap pria tua itu.
"Maaf, tapi aku tidak pernah bertemu dengan kakek," timpal Erlang Shen.
"Wajahmu sangat mirip dengan anak yang kubawa kesini 23 tahun yang lalu. Sayangnya, anak itu pergi," jelas Kakek tua itu.
"Kakak, jangan mengatakan yang sebenarnya. Bilang saja kalau kau adalah anak dari orang yang ditolongnya bertahun-tahun yang lalu," jelas Lao Hu.
"Kebetulan aku adalah anak dari orang itu," jelas Erlang Shen berbohong.
"Tak kusangka bocah kecil itu memiliki seorang anak," ujar pria itu.
"Maaf, Kek, aku terpaksa berbohong," batin Erlang Shen.
"Aku selalu mencari anak itu, tapi tak aku temukan. Aku ingin mengembalikan cincin miliknya." Kakek tua itu mengeluarkan sebuah cincin. Ia memberikan cincin itu kepada Erlang Shen.
Erlang Shen mengeluarkan cincin ruang yang lain. Ia mengisi cincin ruang itu dengan sumber daya. Setelah itu, ia melemparkan cincin itu di dekat kaki kakek tua itu.
"Dimana ayahmu sekarang?" tanya Pria tua itu.
"Dia hilang entah kemana," jawab Erlang Shen.
"Oh, iya, kek aku pergi dulu. Kebaikan kakek di masa lalu akan selalu ingat. Terima kasih atas semuanya," ujar Erlang Shen.
Erlang Shen kemudian menghilang. Tepat setelah ia pergi, pria tua tersebut menemukan cincin ruang yang di sengaja ditinggalkan oleh Erlang Shen.
"Anak yang sangat baik," pria tua itu menyimpan cincin ruang tersebut lalu ia ke balu menyuling pil.
******
"Kak, kita kemana sekarang?" tanya Lao Hu kepada Erlang Shen.
"Membunuh seseorang di sekte Bintang Es," jelas Erlang Shen.
"Aku kira kakak ingin menghancurkan sekte itu." Lao Hu menimpali jawaban Erlang Shen, kemudian kembali tidur.
"Aku hanya akan membunuh orang-orang yang pantas untuk mati, terkecuali klan Xie," gumam Erlang Shen.
Erlang Shen menatap bangunan berlapis es yang ada dibawahnya. Tanpa berlama-lama lagi, Ia langsung mencari targetnya. Ia memeriksa seluruh bangunan sekte, tapi orang dicarinya tak ia temukan.
"Seharusnya dia ada di sini," gumam Erlang Shen.
"Sudahlah, Kak. Percuma kakak mencari orang itu. Lebih baik kakak melanjutkan perjalanan saja," ujar Lao Hu.
"Oh, iya, aku ingin ke klan dulu." Erlang Shen berteleportasi ke klan Erlang. Seperti biasa, ia langsung menerobos masuk ke aula.
"Permisi, Kak," ucap Erlang Shen.
"Tumben bilang permisi. Biasanya muncul tiba-tiba, lalu menghilang," timpal Erlang Juan.
"Aku kesini ingin memberikan sumber daya kepada kakak. Aku tahu sumber daya ini tidak berguna untuk kakak, tapi ini berguna untuk generasi muda klan Erlang," jelas Erlang Shen.
Erlang Shen mengeluarkan cincin ruang. Cincin ruang itu berisi pil berbagai tingkatan, kristal energi, dan juga herbal-herbal muda.
"Di sini juga ada herbal, kakak bisa menanamnya." Erlang Shen memberikan cincin ruang itu kepada seorang tetua, kemudian dalam sekejap, ia sudah menghilang.
"Sudah pergi saja," gumam Erlang Juan.
Erlang Shen muncul ditempat yang sangat jauh dari klan Erlang. Tujuannya sekarang adalah klan Xie. Erlang Shen melesat menuju ke klan Xie. Ia berteleportasi beberapa kali, setelah itu ia melesat dengan sangat cepat.
*****
Klan Xie berdiri dengan megah di pusat kota. Satu tahun terakhir, Klan Xie menjelma menjadi klan terkuat di kekaisaran Sui. Itu karena para tetua klan Xie memiliki kultivasi ranah dewa tahap 2 hingga tahap 7, sedang patriak sendiri memiliki kultivasi ranah dewa tahap 9. Selain itu, ada puluhan kultivator ranah leluhur di klan Xie.
Erlang Shen berdiri di atas salah satu bangunan yang ada di klan Xie. Ia mengamati klan itu dengan seksama sebelum memulai aksinya.
"Pantas saja tidak ada yang berjaga," gumam Erlang Shen.