NovelToon NovelToon
Emergency 31+

Emergency 31+

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:248.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Dfe

Bukan musuh tapi setiap bertemu ada saja yang diperdebatkan. Setiap hari mereka bertemu, bukan karena saking rindunya tapi memang rumah mereka yang bersebelahan.

Mungkin peribahasa 'witing tresno jalaran soko kulino' itu memang benar adanya. Karena intensitas keduanya yang sering bersama membuat hubungan antara mereka makin dekat saja.

Di usia Abhista Agung yang ke 31, masalah muncul. Dia ditodong untuk segera menikah, mau tidak mau, ada atau tidak calonnya, ibu Abhista tak peduli! Yang penting ndang kawin, kalau kata ibunya Abhi.

Lalu bagaimana cara Abhi mewujudkan keinginan sang ibu? Apa dia bisa menikah tahun ini meski calonnya saja belum ada?

Ikuti kisah Abhista selanjutnya di Emergency 31+

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ke kantor mamas

Siangnya, mas pengacara tidak datang ke kantor radio tempat pacarnya bekerja untuk makan siang bareng. Ternyata rapat yang diagendakan akan berlangsung jam 13.00 siang malah dimajukan di waktu makan siang. Alasannya? Senior Abhi mau berangkat cek kesehatan ke Singapura. Lagi-lagi masalah kesehatan.

Mau bagaimana lagi, terpaksa dia pasrah menerima keadaan. Abhi mengikuti rapat dengan setengah hati. Bukan karena menahan lapar, ataupun perkara demam yang dia rasakan tapi seperti ada yang kurang jika belum bertemu dengan Deepika, pacar cerewetnya. Bucin? Mungkin.

"Apa kamu yakin bisa menangani kasus ini? Kecerobohan mu kemarin karena menghilangkan barang bukti penting yang sudah diberikan klien mu dan berakhir dengan kekalahan klien di meja persidangan harusnya bisa menjadi bahan pertimbangan bagi mu untuk tidak gegabah kali ini Bhi."

Sindir Teja, sesama advokat seperti dirinya tapi karirnya tak secemerlang Abhi. Teja hanya menangani kasus-kasus ringan seperti gugatan perceraian atau pun pengusutan harta gono-gini bagi pihak yang sudah bercerai.

Karir Abhi bisa melejit seperti sekarang karena satu kasus yang dianggap sulit untuk ditangani tapi dia berhasil membawa kliennya yang seorang pengusaha memenangkan gugatannya. Dan Abhi dengan segala intelijen yang dia punya, berhasil membersihkan nama pengusaha itu dari dakwaan penyelundupan uang ratusan milyar. Hadiah dari jerih payahnya adalah satu buah mobil Toyota Camry yang sekarang menjadi penghias di garasi dirumahnya, tak hanya itu.. Satu buah apartemen mewah dilengkapi fasilitas mumpuni di dalamnya juga disabet Abhi sebagai hadiah atas kemenangan kasus yang dia tangani.

Abhi melihat dengan tatapan mata mengintimidasi ke arah Teja. Belum mengeluarkan suara saja aura Abhi sudah menyeramkan, membuat siapapun mati kutu ditatap seperti itu. Teja tidak tahu, dia sedang mendapat peringatan secara tak langsung melalui tatapan sengit yang Abhi layangkan padanya.

Karena Abhi diam saja, Teja mengira jika lelaki itu takut mendengar ucapannya tadi. Teja langsung tersenyum remeh. Dia bermaksud mendapatkan kasus ini, bisa sangat bagus jika senior memasukkan dirinya ke dalam tim untuk menangani kasus penyelewengan dana besar-besaran di tambang timah milik pemerintah. Dia bisa mendongkrak popularitas serta bisa mendapatkan komisi yang besar jika sampai kasus ini goal di tangannya, begitu pikir Teja.

"Kita lihat saja, siapa yang akan tersenyum di akhir." Ucap Abhi menaruh bolpoinnya di meja.

Hanya kalimat singkat tapi mampu menghilangkan senyum Teja. Teja bahkan terlihat meremas kasar kertas yang ada di depannya. Ternyata di dunia ini banyak manusia macam Teja ataupun Lisa, iri membuat hati mereka berkabut. Manusia-manusia seperti itu tidak bersyukur dengan apa yang dimiliki tapi lebih asik mengotori hati dengan berusaha mengungguli orang lain, sayangnya semua itu dilakukan dengan berbagai cara hingga melupakan sisi baik di dalam dirinya.

Masih berada di meja rapat, Tisya terus memperhatikan Abhi. Seakan tak ingin melewatkan barang sedetik saja apa yang tersaji di depan matanya. Meski tak sedikitpun Abhi melihat ke arah Tisya, tidak masalah bagi wanita itu. Dia terus mengagumi pahatan indah yang Tuhan karunia kan kepada lelaki yang sangat dia suka, Abhi! Nama itu mungkin tidak akan pernah luntur atau terganti di hati Tisya.

Rapat ditutup. Semua yang ada di dalam sana keluar dengan perasaan masing-masing. Jika semua orang lantas pergi meninggalkan ruang rapat tersebut, tidak dengan Teja. Dia mendekati seseorang dan memulai merencanakan sesuatu. Karena benar kata Abhi, Teja harus menelan pil pahit karena kenyataannya kasus besar itu ditangani langsung oleh senior dan juga Abhi untuk mengurai keganjilan di perusahaan timah itu.

"Dulu kita berhasil membuatnya di skors seminggu. Kali ini, kita akan membuat dia dipecat secara tidak hormat! Hahaha." Tertawa saja terus sampai JK Rowling membuat seri ke delapan buku Harry Potter!

Teja berkata sinis. "Iya. Salah siapa jadi orang sok! Harusnya dia tolak kasus besar itu! Aku yakin dia tidak mampu. Tapi, karena dia tidak mau mundur dengan sukarela.. Kita yang akan membuatnya diseret paksa keluar dari pekerjaannya. Hahahaha."

Di lobby gedung perkantoran itu terlihat ada gadis dengan pakaian berbeda dari orang-orang di sana. Pakaian yang dia kenakan terlihat santai tapi tetap fashionable. Membawa bungkusan paper bag di tangannya, dia berjalan ke arah meja resepsionis untuk mendapat sedikit informasi di sana.

"Permisi kak. Bisa bertemu dengan mas Abhi?"

"Mas Abhi?" Tanya sang resepsionis mengulang.

"Oh maaf. Pak Abhista Agung. Advokat di sini."

"Oowh pak Abhi. Sudah ada janji sebelumnya kak?"

Deepika tersenyum canggung. Ya, gadis itu adalah Deepika. Dia datang ke kantor Abhi untuk menemui mas pacarnya itu.

"Belum. Apa nggak bisa ya, misal mau bertemu tapi belum buat janji?"

Deepika merasa macarin manusia super sibuk di muka bumi, mau ketemu aja kudu janjian dulu.

"Bisa."

Suara itu...

Deepika langsung menoleh ke belakang. Dia tersenyum riang. Yang dia ingin temui ternyata datang menghampirinya. Abhi menarik tangan Deepika mendekat padanya.

"Kenapa ke sini? Kangen?" Tanya Abhi dengan sedikit senyum.

"Inget aja kata mamahnya mas tadi pagi kalo mas Abhi lagi sakit. Aku ke sini mau ngasih ini. Di dalem udah ada obat penurun panas juga." Deepika memperlihatkan paper bag yang dia bawa.

Nyatanya interaksi kedua manusia yang dirasa tidak biasa ini seketika menjadi magnet untuk orang lain yang berlalu lalang di lobby sana.

"Mau ke ruangan ku?"

"Mauuu.. Hiii mas, atmosfer di sini kok horor ya. Aku berasa diliatin mata-mata kagak nampak gitu."

Mereka berjalan menuju ruang kerja Abhi.

Abhi tersenyum mendengar penuturan dedek pacar, ya jelas aja mereka jadi pusat perhatian.. Wong selama ini Abhi tidak pernah terlihat dekat dengan perempuan manapun. Baik di kantor maupun di luar jam kerja. Abhi terkenal dingin tak tersentuh, tak terjamah siapapun!

Kebersamaan Abhi dan Deepika yang tidak biasa itu lantas menjadi buah bibir yang langsung menyebar cepat di area perkantoran tersebut. Tisya pun tak luput mendapat bagian informasi yang jelas membuat hatinya ngilu.

Tisya mengekor kemana perginya Abhi dan Deepika, meski dia sendiri tahu mereka akan ke arah mana. Rasanya tak rela crush nya berduaan dengan wanita lain. Meskipun Tisya tau sebelumnya dari Abhi jika lelaki itu sudah memiliki calon istri, tapi tak pernah terbesit di benaknya jika Abhi akan memamerkan calon istrinya ke tempat kerja.

Berjalan beriringan, mereka tak banyak bicara. Satu tangan Abhi diselipkan ke dalam saku celana, satunya lagi memegang erat tangan Deepika. Tentu hal itu cukup memperlihatkan seberapa dekat hubungan mereka.

"Buset... Pak Abhi bawa gandengannya, Tapi sumpah, mereka keliatan serasi. Aku yang berniat jadi pelakor langsung tertampar kewarasan ku." Seorang mulai bicara ketika Abhi dan Deepika sudah melewati mereka.

"Hahaha, kenapa? Takut kalah saing?" Ujar yang lain.

"Mata mu buta apa? Itu pak Abhi se protektif itu sama bakal biniknya, insecure duluan lah aku Jumiati!!! Mana ceweknya juga bening banget lagi. Ternyata selera pak Abhi remaja-remaja baru lulus SMA njiiir!"

"Heh sopan! Jumiati itu nama nenekku yang udah meninggal kampreet!! Betewe.. Keliatan kayak bocah ya pacarnya pak Abhi tadi. Hahaha.. Aku harap gadis tadi adiknya lho. Ya sapa tau suatu saat nanti pak Abhi bakal melihat ke arahku." Cuit yang lain.

"Mimpi lu ketinggian Marpuah!!!"

Dan mereka tertawa terbahak-bahak. Mereka sadar diri, hanya bisa mengagumi ciptaan Tuhan bernama Abhista Agung. Tanpa ada obsesi ingin memiliki, diajak ngobrol aja udah suatu keberuntungan bagi mereka.

Pintu itu terbuka, Abhi mempersilahkan Deepika masuk ke dalam ruang kerjanya.

"Makasih mas." Ucap Deepika yang diperlakukan semanis itu.

"Tadi ke sini minta dianterin siapa?" Tanya Abhi.

"Kang ojol. Kan aku nggak bawa motor."

"Pinter. Tapi lebih pinter kalo nggak usah repotin diri kamu dengan datang ke sini. Di luar panas. Kamu bisa sakit karena cuaca yang sering berubah-ubah. Ngerti?"

Dan ya.. Semua yang dilakukan Abhi pada Deepika terlihat manis. Dari tutur kata yang tegas tapi juga perhatian, serta gestur tubuh yang ketara sekali jika Abhi memperlakukan Deepika dengan istimewa.

"Ngerti. Lagian juga baru sekali ini ke sini kan mas. Biasanya mas yang ke tempat ku. Mana jauh banget ya Allah Gusti.. Aku mikir tadi di jalan, mas kayak gini mondar-mandir dari kantor ke tempat ku kerja pasti capek banget. Ya kan? Tapi tetep mas lakuin. Mana kadang juga masih nunggu aku kelar siaran lagi. Makasih ya mas."

Tentu setelah ini rasa sayang di hati keduanya akan bertambah dengan tindakan-tindakan kecil yang sarat akan kepedulian yang dilakukan untuk pasangan mereka.

Paper bag itu dibuka Deepika, ada sup iga yang masih mengeluarkan asap panasnya, ada nasi putih, ada rendang daging dan salad buah di sana. Abhi sampai mengerutkan keningnya karena melihat banyaknya makanan yang ada di hadapannya.

"Deep." Abhi sampai menghela nafas pelan.

"Dalem mas. Gih dimakan. Abis itu minum obat. Nurut ya mamas.."

"Ini kamu sengaja ngasih program penggemukan buat ku nggak sih Deep?"

Deepika tertawa. "Ya enggak lah mas. Ini tuh biar mas Abhi cepet sehat. Liat, muka mas udah kayak orang kurang darah. Pucet banget! Aku nggak mau ya mas, sakitnya mas jadi makin-makin nantinya. Yuuuk Aaaaaaaaakkk" Deepika sudah bersikap menyuapi Abhi.

"Heh. Nggak gini juga cah ayu. Aku bisa makan sendiri." Ulululuuuu... Cah ayu nggak tuh.

Deepika yang salah tingkah tak sengaja menyenggol map dan kertas bertumpuk di meja Abhi. Kaget dan takut jika keteledorannya membuat Abhi marah, Deepika langsung jongkok memunguti kertas yang bertebaran tersebut.

"Udah Deep. Nggak usah, nggak apa-apa. Lanjut makan aja dulu. Kamu juga belum makan kan?"

Abhi memegangi ujung meja dengan tangannya agar kepala Deepika tidak terbentur ujung meja kerjanya itu, karena Deepika langsung mendongak tanpa melihat benda lain di sekitarnya setelah mendengar suara Abhi.

"Tapi mas.. Ini berantakan."

Masih belum sadar jika kepalanya nyaris kena hantam ujung meja jika saja pacarnya itu tidak sigap menggunakan tangannya sebagai tameng.

Mereka membereskan kertas-kertas yang bertebaran itu bersamaan. Tepat di kertas terakhir, tangan mereka sama-sama memegangnya. Abhi menatap intens ke manik cokelat milik Deepika. Tanpa Deepika sangka, Abhi maju dan mencium kening Deepika singkat.

"Mas..." Lirih Deepika menyentuh keningnya.

"Dalem. Ayo makan." Bersikap seolah tak terjadi apa-apa.

"Dih mas main nyium-nyium aku hiiih." Deepika ngeblush.

"Nggak main-main Deep. Nyium beneran tadi. Kenapa? Kurang? Udah segitu aja.. Nanti ketagihan. Bahaya. Jangan ya dek ya."

'Gusti... Jantung aman jantung aman. Aku nggak apa-apa. Ini cuma berdebar, bukan kena serangan jantung! Apa ini yang dia bilang mau cintai aku secara ugal-ugalan? Kalo caranya kayak gini bukan lagi ugal-ugalan tapi malah terkesan brutal!! Aduuuh siapapun tolooooong.. Dedek nggak kuat liat senyumnya!!!'

1
Dewi kunti
iki arep hirup po hidung,saking konsentrasi ro Sik nganu dadi hurufe mbuh to
Dewi kunti
ini nich gaya ne author e Yen LG nganu 😂😂😂😂
Dewi kunti
weeeee wong edyan nyapo ak mbok Gowo2 😠😠😠😠😠
🍊 NUuyz Leonal
pria macam gini harusnya lempar aja ke rawa rawa
ſᑎ🎐ᵇᵃˢᵉ
pengantin baru yang maunya kelonan terus ya😅🤭
ſᑎ🎐ᵇᵃˢᵉ
jangan² deep lagi ngidam nih...
aduh² deep mau nyoba sesuatu yang baru ya Wkwwk
piyol🤸🤸
tetep semangat kak otor ❤️
𒈒⃟ʟʙᴄ ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ
tau ngini aku skip dulu thor lihat pasangan ini yang so sweet bgt🙈🙈🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
𒈒⃟ʟʙᴄ ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ: kan aku skip di anuuu nya erl🙈🙈🤣🤣🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Dfe: heeeh! Jan numpuk bab😅 tak siram air rendaman jengkol lho kak😌
total 2 replies
@ida_delima
aaa jdi pngen cpet cpet hari sbtu... gragra mas abhi nie ngdadaknjdi kngen misua🥺🥺🥺🥺😆😆
piyol🤸🤸
udah tor ❤️ kalo boleh tau kak otor domisili mana .. Jawa juga?
Dfe: Kita masih berkebangsaan satu.. Bangsa Indonesia!
Nggeh Kulo tiang jawi kakak.
total 1 replies
@ida_delima
ceritanya makin kesini makin kesana sll asyik untuk d bca... jdi terabhi abhi dech🥰🥰
🍊 NUuyz Leonal
pindah kemana Thor aku mangkalnya cuma di sini 🤭🤭
tapi ya terserah othtor saja senyaman nya othor
🍊 NUuyz Leonal
🤣🤣🤣 segitunya kamu mas abhi
🍊 NUuyz Leonal
astaghfirullah bengek pisan aku bacanya
🍊 NUuyz Leonal
🤣🤣🤣kocak pisan
🍊 NUuyz Leonal
mbuh lah
yg benerin genteng aja suka bikin was was takut jatuh 🤣🤣🤣
🍊 NUuyz Leonal
iya Nanti cucu mu jadi penerus Avatar 🤭🤭
🍊 NUuyz Leonal
laaaaah lebih Afghan kmu lah bhi 🤣🤣
🍊 NUuyz Leonal
ternyata ini Lisa toh
🍊 NUuyz Leonal
gak beda jauh sama si sae kelakuan nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!