NovelToon NovelToon
Obsessed

Obsessed

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / BTS / CEO / Mengubah Takdir / Bad Boy
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: OrchidCho

Obsesi Mafia kondang pada seorang gadis yang menjadi jaminan hutang kontrak nya dengan ayah gadis tersebut.

Kisah keluarga yang saling menyakitkan namun menyembuhkan kedua nya saat bertemu. Sang kakek yang mempunyai rencana lain untuk menyatukan kedua nya, untuk mengatur Cucu nya dia butuh Gadis itu.

Tak disangka Mafia tersebut membawa gadis itu keluar dari dunia nya yang tidak baik-baik saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon OrchidCho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sweetest Thing

Alhasil Leon tetap diam di pelukan Hana, namun anehnya kini ia merasa nyaman, bahkan wangi tubuh Hana sudah menyapa indranya sangat manis dan lembut.

"Aku sangat khawatir" ungkap Hana yang mulai menggigil.

Leon tetap diam namun tangannya meraba punggung Hana dan membuatnya makin mendekat, bahkan hidung Leon kini berada di pundak Hana entah wanginya kini sangat candu baginya manis serta lembut bersamaan.

Perlahan Leon melepaskan pelukannya, lalu menggendongnya ala bridal style, reflek Hana langsung mengalungkan tangannya dileher Leon.

Leon menaruh tubuh Hana dimeja makan, dan membiarkan Hana duduk dengan kaki menggantung.

"Kita harus bereskan pecahan kaca nya" tutur Hana melihat pecahan lampu yang berserakan kemana-mana.

Leon mengambil sendal rumah, namun sampai didepan Hana melihat kakinya lecet dan kotor.

"Aku kan sudah bilang, pakai lah selalu sepatu mu" tutur Leon yang memasangkan sendal rumah pada Hana.

"Aku tidak berpikir panjang, hanya saja.. Kalau kau ditangkap oleh mereka, buat apa aku sendiri di villa sebesar ini" ungkap Hana.

"Aaa.. Kau tidak khawatir dengan ku melainkan dirimu sendiri??" Betulkan Leon.

"Tidak, kau juga" jawab Hana.

Leon semakin mendekat wajahnya sedangkan kedua tangannya berada disisi paha Hana. Mata mereka bertemu sedangkan bola Mata Hana bergerak-gerak. Leon memiringkan wajahnya untuk melihat wajah Hana dari sisi manapun.

"Kau harus bersihkan tubuh mu dahulu" tutur Leon dengan suara deep nya.

"Oh, benar" terdengar nada kecewa Hana.

"Apa itu?? Kenapa nada mu begitu? Apa yang kau harapkan, hum?" Tanya Leon dengan suara rendahnya tepat di depan wajah Hana.

"Tidak ada" jawab Hana menahan senyum nya.

Dengus Leon sambil menunjukkan smirknya.

"Nanti akan aku suruh orang untuk membersihkannya" Leon memundurkan tubuhnya.

"Tapi.. Aku tidak punya baju lagi" adu Hana.

Leon langsung menurunkan Hana dari meja dengan mengangkatnya.

"Baju ku banyak" santai Leon yang jalan lebih dulu ke lantai atas, lalu diikuti oleh Hana dengan langkah kecilnya.

"Orang tadi, apa punya masalah? Kenapa nyari masalah dengan mu??" Oceh Hana sambil menaiki tangga sampai masuk dalam kamar pun Hana tetap mengoceh.

"Tadi.. Aku seperti mendengar suara pistol dari lantai atas, sungguh tidak ada yang terjadi dan terluka kan??" ucap Hana yang masuk ke kamar sebelum mendekati kasur Leon menghadangnya sampai tubuhnya terpentok pintu. Leon lakukan itu karena Hana berisik. Tangan Leon berada di samping kuping Hana yang memegang pintu belakang.

Tanpa aba-aba Leon menempel kan bibirnya.

Cup

Meski hanya sekilas itu mampu untuk Hana berhenti ngoceh.

"Akhirnya berhenti juga" tutur Leon yang wajahnya masih sangat dekat dengan Hana.

"Kenapa terus mencuri ciuman ku" protes Hana.

"Coba lihat.. Seharusnya aku bunuh mereka, membuat bibir mu terluka" ucap Leon tidak menghiraukan protes Hana.

"Apa terlihat parah bibirku??" Tanya Hana.

"Tidak juga, aku lebih suka yang begini. Hm" Ucap Leon dengan suara deep nya lalu menjauhkan tubuhnya.

"Berhenti menggoda ku" antara kesal dan tersipu sambil menuju ruang ganti.

...

Suara alarm ponsel berbunyi milik Hana, padahal sang pemilik masih terlelap sambil memeluk pinggang Leon yang samanya juga masih tidur.

Namun Hana bukan nya bangun tapi Leon lah yang kebisingan karena bunyinya sangat mengganggu. Leon menggeliat lalu dengan wajah khas bangun tidur ia mematikan alarm tersebut.

Bukannya bangun Leon malah kembali tidur, dan mengeratkan pelukannya ke arah leher Hana, Hana yang sedang tidur pun jadi terbangun, tangannya meraba ponselnya melihat jam disana.

"Sudah siang, aku bisa telat" ujar Hana yang melihat jam 6 pagi tapi langit masih gelap. Hana yang hendak bangun di tahan oleh Leon yang masih betah di pelukannya.

Tanpa bangkit Leon mengambil ponselnya diatas nakas lalu mendial nomor, terdengar suara bergetar dari sambungan telfon.

"Eo.. Hari ini Hana tidak bisa masuk, bayar dia seperti biasa" terang Leon dengan santai.

"..."

"Dia baru bangun tidur, hm.. Disamping ku" jawab lagi Leon sambil menatap Hana yang terperangah. Bagaimana dia bisa mengatakan hal memalukan itu, direktur nya pasti akan berpikiran dia wanita tidak baik.

Lalu Leon mematikan sambungan telfon nya dan menaruh ponselnya.

"Sudah kan??" Santai Leon.

Hana hanya diam, tangan Leon menarik tubuh Hana untuk mendekat lagi.

"Tidur lagi, langit masih gelap" tutur Leon dengan suara serak nya sambil tidur di leher Hana.

Wajah Hana memanas karena Leon terus mendekat ke arah lehernya, bahkan tangan Leon melingkar di pinggang ramping Hana. Dengan posisi seperti itu tidur membuat Leon tambah lelap. Perlahan pun Hana juga ikut tertidur kembali.

...

Sampai pada matahari telah muncul hari semakin siang tentu waktu sudah menunjukkan pukul 10 pagi, dikasur dalam selimut Hana masih terlelap sedangkan Leon ia sudah tidak ada berada disamping Hana.

Hana menggeliat kecil dalam balik selimutnya, ia memegang dahinya lalu matanya melihat sekeliling tidak ada Leon disampingnya. Dengan keadaan baru bangun tidur Hana turun dari kasur dan langsung ke luar kamar.

Kakinya menuruni tangga, matanya melihat Leon yang sedang di dapur sedang membuat sesuatu. Hana pun duduk di kursi sambil melihat gerak-gerik Leon yang sibuk dengan masakan nya.

"Sudah bangun??" Tanya tiba-tiba Leon tanpa melihat ke arah Hana yang sudah duduk.

"Bagaimana kau tau?" Tanya balik lagi Hana seingatnya ia melangkah dengan sangat pelan bahkan tidak menimbulkan suara.

"Saat menuruni tangga, aku sudah dengar" ucap Leon dengan suara khasnya lalu ia berjalan menuju meja makan tangan nya membawa sepiring telur dadar gulung dan menaruhnya ditengah lauk lain nya.

"Ini.. Semuanya.." Hana menganga sarapan yang sudah siap ada sayur, protein serta buah.

"Mari makan" jawab Leon yang langsung memakan makanan nya dengan sumpitnya.

Hana merasa badan nya kurang enak, jadi ia mengambil mangkuk berisi sup toge, dengan kedua tangannya ia menyeruput langsung dari mangkuknya.

"Aaauggghh.. Segar sekali" desah seperti pria paruh baya Hana sambil menaruh mangkuknya. Bahkan air sup itu sudah setengah habis.

"Suara apa itu?? Kau seperti pria" dengus kecil Leon mendengarnya.

Hana tak menghiraukan dan lanjut makan, disaat makan dengan tenang Leon menukar mangkuk sup nya yang belum tersentuh pada mangkuk sup Hana yang tinggal setengah kuahnya.

"Kenapa ditukar?" Tanya Hana.

"Makanlah yang banyak" singkat Leon yang menyendok sup nya dan lanjut makan.

Perhatian kecil tiba-tiba Leon membuat Hana senyum.

"Kalau aku makan banyak, aku akan gendut" tutur Hana sambil mengunyah.

Leon pun samanya melihat Hana, mata Leon melihat ada sisa makanan dibibir Hana, ibu jari Leon mendekat ke arah bibir Hana.

Dan mengusap lembut ibu jari nya dibibir Hana, sisa makanan nya jadi di ibu jari Leon, namun bukannya dilap Leon malah mengemut jarinya mengambil sisa dari bibir Hana.

"Berhenti melakukan itu" protes Hana ia sudah berkali-kali hati nya berdebar karena perlakuan Leon padanya.

"Apa?" Pura-pura tak tahu Leon sambil mengunyah.

"Tapi.. Apa kau punya obat??" Tanya Hana tiba-tiba membuat Leon mendelik maksud dari kata obat membuatnya menatap Hana dengan mata sipitnya.

"Obat apa?" Tanya Leon dengan nada serius nya.

"Itu.." Ucapan menggantung Hana membuat Leon menunggu.

"Kupikir aku demam" jawab Hana sambil mengunyah makanan nya.

"Demam??" Ulang Leon yang menempelkan tangannya ke dahi Hana secara tiba-tiba. Lagi membuat Hana membeku pipinya memanas.

1
Atthaya Raisya AqiLah
mampir thor,, ceritanya bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!