Warning ❗
Mengandung kata-kata mutiara (sebaliknya).
Bacalah dengan bijak, tidak suka pun tak apa bisa skip ya🤗
Alexa gadis berusia 20 tahun, anak broken heart. 3 tahun lamanya ia tinggal sendiri disalah satu rumah mewah setelah kedua orang tuanya cerai, dan melanjutkan kehidupan mereka bersama pasangannya masing-masing.
Kurangnya kasih sayang dari kedua orang tua. Menjadi Alexa tidak membatasi dirinya didunia malam. Kerap kali ia selalu menghabiskan malam bersama teman-temannya dan pulang larut malam dalam keadaan mabuk.
Pada suatu hari ia bertemu seseorang disebuah club malam dan berkenalan dengan seorang pemuda.
Satu malam yang panjang, mengubah kehidupan Alexa pada saat itu.
Next untuk mulai baca👇👇👇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MomoCancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Sudah satu pekan lama ya, mereka memutuskan untuk segera pulang sebelum orang rumah menaruh curiga pada Alexa dan Evan, setelah sampai di bandara Evan maupun Alexa harus berpisah disana.
Sesampainya Alexa gegas pulang kerumah papanya, seperti yang sudah mereka rencanakan Alexa diminta untuk pulang lebih dulu kerumah. Sedangkan eva ia akan menginap selama dua hari dirumah temannya untuk menghindari kecurigaan dari keluarga nya.
Tepat kepulangan nya Alexa disambut hangat oleh Anwar dan Sofie, membuat gadis itu seketika dibuat heran. Sikap mereka yang selalu acuh kini mereka seolah peduli terhadap nya.
Bahkan Alexa diperlakukan begitu baik oleh Sofie dan Clara. Denga menyajikan minum dan makanan untuk nya namun meskipun begitu sikap mereka tetap lah tidak akan berubah bagi Alexa.
"Ada apa nih? Kalian gak sakit jiwa kan?" cibirnya Alexa memperhatikan sikap Sofie dan Clara ya g tiba-tiba baik didepan Anwar.
"Loh kenapa, kita memang baik bukan selama ini sama kamu." ujar Sofie seolah tidak pernah merasa bersalah akan sikapnya yang menjadikan Alexa babu dirumah itu.
Bahkan Clara ikut bersikap baik, mustahil bagi Alexa dua nenek sihir itu bisa berubah dalam waktu yang singkat.
"Ngomong aja deh langsung, gak usah so perhatian. Risih tahu gak gue liatnya," celetuk Alexa to the point. Ia seolah sudah tahu dibalik perlakukan Sofie dan Clara tengah mengharapkan imbalan dari Alexa.
Kedua wanita itu menyeringai tipis satu sama lain, mereka memanggil Anwar dan memintanya menyampaikan sesuatu yang hendak ia sampai kan.
Pria itu melipat majalah yang ia pegang saat ini, dan menghampiri Alexa yang tengah duduk disalah satu kursi meja makan.
"Nak, .."
"Panggil aja Alexa, geli denger nya."cetus Alexa membuat Anwar dibuat mati kutu.
Panggilan yang selalu dirindukan oleh semua anak dari orang tuanya, namun kini bagi Alexa sama saja. Apapun panggilan untuk nya dibalik itu pasti ada maksud.
"Oke, papa akan langsung aja. Besok seseorang akan datang kemari dan ..."
"Datang ya tinggal datang aja kenapa harus laporan sama Alexa," celetukan Alexa selalu berhasil membuat Anwar Kelu.
"Bisa gak sih kalau orang tua lagi ngomong tuh dengerin dulu, jangan asal motong aja omongan orang tua."Ucap Sofie dengan keras mengingat kan Alexa agar mendengarkan ucapan Anwar terlebih dulu sebelum ia menjawab.
Alexa pun diam melipat kedua tangannya didada, seraya menunggu Anwar menyelesaikan ucapannya.
"Dengar Alexa, kamu putriku satu-satunya dari Alena. Papa tidak ingin masa depan mu suram, jadi papa hendak menjodohkan kamu dengan seseorang, mereka dari keluarga yang baik dan berada. Mereka akan membuat kamu bahagia, dari segi materi maupun perilaku mereka yang murah hati. Papa ingin kamu menikah dengan Felix"
Seketika Alexa tercengang mendengar pengakuan papa nya, seolah ia tengah diperjual belikan pada seseorang untuk mencari keuntungan pribadi nya dengan cara menjodohkan nya dengan pria kaya raya.
Seringai Alexa tengah tidak percaya papanya nekat untuk menjodohkan dirinya dengan seorang laki-laki yang dia sendiri tidak tahu pria itu seperti apa.
"Pa, ini bukan jamannya Siti Nurbaya. Jaman kita sudah maju, sudah modern. Masih ada ya di jaman yang udah maju kek gini jodoh-jodohin anak. Aku masih berusia 22 tahun pa, usiaku masih muda aku belum mau nikah." tolak keras Alexa dengan rencana papanya, Anwar juga Sofie yang begitu antusias untuk menjodohkan dirinya dengan pria kaya raya.
"Gak tahu diuntung ya kamu, udah bagus ada yang mau sama kamu bahkan dari keluarga terpandang dan kaya raya, harusnya kamu bersyukur Alexa ada yang mau sama kamu, gadis liar." cecar nya Sofie, akhirnya sifat aslinya keluar tanpa berpura-pura lagi terlihat peduli pada Alexa.
Alexa mendelik tajam kearah Sofie, membuat wanita itu berpaling dari tatapan nya.
"Heh, nenek lampir! kenapa bukan anak Lo aja yang dijodohin sama cowok yang namanya Felix itu. Kenapa harus gue, Lo cuma mau duitnya kan? Yaudah tuh si Clara aja suruh dia kawin sama si Felix itu."
"Heh kurang ajar kamu ya! emang gak tahu diri anak kamu ini, mas. Sikap nya memang sama gak jauh beda dengan emaknya, si Alena sama-sama kurang ajar. Gini nih kalau anak gak di didik dengan baik, gak bisa dibaikin dikit langsung ngelunjak."Sungut Sofie tidak terima dengan ucapan Alexa.
Alexa tidak menggubrisnya, ia pun beranjak dan berniat untuk masuk kedalam kamarnya dari pada mendengar kan celotehan Sofie, yang memaksa nya untuk menikahi Felix.
Anwar hanya terdiam melihat anaknya diolok-olok seperti itu, bahkan sepertinya pria itu sudah tidak sedikitpun peduli padanya.
"Mau Lo ngomong apa gue gak perduli, paham! intinya gue gak mau nikah, gue masih ingin menikmati masa muda gue, ngerti!"
Alexa pergi melengos kedalam kamarnya, wanita itu kesal bahkan apa-apa ia selalu menjadi korbannya. Bahkan tidak sedikitpun diberi kesempatan untuk menjalani kehidupan yang layak.
Selama ini ia sudah cukup menderita menerima ketidak adilan yang ia terima selama tinggal di sana. Bahkan apapun yang mereka lontarkan untuk menghakimi perasaannya terus menghina dan memakinya sudah ia telan bulat-bulat ocehan mereka.
Namun untuk masalah ini Alexa ingin memutuskan sendiri kebahagiaannya, mau seperti apa, bersama siapa, ingin ia putuskan sendiri. Terlebih lagi kini ia tengah mencintai seseorang.
Anwar dan Sofie saling bertukar pikiran, berusaha mencari cara agar Alexa mau menikahi pria yang sudah dipilih kan oleh ayah dan juga ibu tiri nya.
Setelah beberapa saat berdiskusi dan beradu argumen, Mereka masih belum bisa mencari cara untuk membujuk Alexa agar ia mau menyetujui perjodohan ini.
Sofie sudah nyaris kehabisan cara bagaimana agar ia bisa mengendalikan Alexa namun, sampai sekarang anak itu masih sangat berani kepadanya bahkan tidak segan untuk membalas tindakan nya.
Hanya saja prilaku nya bisa ia tahan, hanya karena pertolongan dari Anwar yang meminta seseorang untuk menutup kasusnya dan menghack ponsel David agar video itu tidak tersebar lebih luas lagi.
"Mas, keuangan kita sedang krisis. Ayok, cari cara agar Alexa mau menerima Felix. Jika bukan karena kamu terkena tipu temen kamu, kita gak akan terlalu banyak kerugian. "ucap Sofie menyalah Anwar dari sebab musabab kini Keluarga mereka diambang kemiskinan.
Mendengar perkataan Sofie Anwar mendelik dan menatap nya dengan perasaan tidak terima. "Kamu gak perlu salahin aku terus sofie bukanya kamu juga ikut terlibat untuk menginvestasikan uang kita ditempat Bimo?"
"Aku hanya meminta kamu untuk menginvestasikan sebagian uang itu, bukan menginvestasikan semua uang kita, mas. Sekarang apa yang kamu perbuat kita sekarang diambang kemiskinan dan aku gak mau jatuh miskin"
Anwar terdiam seribu bahasa mendengar ucapan Sofie.