NovelToon NovelToon
Bayang Yang Terlupakan

Bayang Yang Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Slice of Life
Popularitas:301
Nilai: 5
Nama Author: HARIRU EFFENDI

Di sebuah kota kecil yang diselimuti kabut tebal sepanjang tahun, Ardan, seorang pemuda pendiam dan penyendiri, menemukan dirinya terjebak dalam lingkaran misteri setelah menerima surat aneh yang berisi frasa, "Kau bukan dirimu yang sebenarnya." Dengan rasa penasaran yang membakar, ia mulai menyelidiki masa lalunya, hanya untuk menemukan pintu menuju dunia paralel yang gelap—dunia di mana bayangan seseorang dapat berbicara, mengkhianati, bahkan mencintai.

Namun, dunia itu tidak ramah. Ardan harus menghadapi versi dirinya yang lebih kuat, lebih kejam, dan tahu lebih banyak tentang hidupnya daripada dirinya sendiri. Dalam perjalanan ini, ia belajar bahwa cinta dan pengkhianatan sering kali berjalan beriringan, dan terkadang, untuk menemukan jati diri, ia harus kehilangan segalanya.


---

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HARIRU EFFENDI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5:Cahaya di Tengah Kekelaman

Ardan berdiri di jalan setapak yang terasa tak berujung. Jalan itu dipenuhi oleh lampu-lampu kecil yang tergantung di udara, berayun lembut tanpa adanya angin. Suasana di sekitarnya seperti melambai antara mimpi dan kenyataan, membuat setiap langkah terasa berat dan penuh keraguan.

Bayangan-bayangan bergerak di tepi jalan, mengintip dari kegelapan, tetapi mereka tidak menyerang. Sebaliknya, mereka hanya mengawasinya, membuat bulu kuduknya meremang. Setiap gerakan mereka terasa seperti pesan yang tidak diucapkan, bisikan yang tak terdengar.

Ardan menatap lampu-lampu di atas kepalanya. Cahaya mereka kecil, hampir redup, tetapi cukup untuk membimbing jalannya. Ia tidak tahu ke mana jalan ini akan membawanya, tetapi ia tidak punya pilihan lain selain terus melangkah.

“Ini semua hanya ilusi,” bisiknya kepada dirinya sendiri, meskipun suara hatinya meragukan kata-kata itu.

Di ujung jalan, ia melihat sesuatu yang berbeda—sosok kecil berdiri diam di tengah kegelapan. Sosok itu tampak seperti manusia, tetapi ada sesuatu yang aneh pada matanya. Mata merah yang bersinar terang, menembus hati Ardan seolah-olah bisa membaca semua rahasianya.

Ardan berhenti, mengamati sosok itu dengan waspada. Ia ingin bertanya siapa sosok itu, tetapi lidahnya terasa kelu. Entah kenapa, ia merasa bahwa apapun yang dikatakan sosok itu akan mengubah segalanya.

Setelah beberapa saat yang terasa seperti selamanya, sosok itu berbicara.

"Ardan," katanya dengan suara yang halus namun dalam,

"kau tahu apa yang kau cari. Tetapi, pertanyaannya adalah: apakah kau siap untuk menemukannya?"

Ardan mengerutkan kening. “Apa maksudmu? Aku bahkan tidak tahu apa yang sedang terjadi.”

Sosok itu tersenyum tipis, senyum yang tidak menghibur tetapi juga tidak mengancam.

"Ketidaktahuan adalah awal dari penemuan. Kau sudah jauh melangkah, tetapi perjalananmu baru saja dimulai."

“Aku tidak punya pilihan lain, bukan?” jawab Ardan dengan nada getir.

Sosok itu mengangguk pelan.

"Pilihan selalu ada, Ardan. Tetapi kadang-kadang, pilihan terbaik adalah menghadapi kegelapan yang ada di depanmu. Hanya dengan begitu, kau bisa menemukan cahaya di dalamnya."

Sebelum Ardan bisa membalas, sosok itu mengangkat tangannya. Cahaya kecil muncul di telapak tangannya, melayang di udara seperti kunang-kunang. Cahaya itu bergerak perlahan, mendekati Ardan, dan masuk ke dalam dadanya.

Ardan terhuyung ke belakang. Ketika cahaya itu menyentuh hatinya, ia merasa sesuatu yang hangat mengalir melalui tubuhnya—perasaan yang sudah lama tidak ia rasakan. Itu adalah harapan, kecil tetapi nyata.

Namun, bersamaan dengan perasaan itu, muncul bayangan-bayangan lain di benaknya. Wajah-wajah dari masa lalunya, kenangan akan kesalahan-kesalahan yang pernah ia buat, dan rasa sakit yang pernah ia alami. Semua itu membanjiri pikirannya, membuatnya ingin lari.

“Apa ini? Apa yang kau lakukan padaku?” teriak Ardan, suaranya penuh kebingungan dan ketakutan.

Sosok itu menatapnya dengan mata yang penuh pengertian.

"Ini adalah dirimu, Ardan. Semua yang kau coba lupakan, semua yang kau coba sembunyikan—sekarang kau harus menghadapinya. Tidak ada jalan lain."

Bayangan-bayangan itu mulai berbicara di kepalanya, memanggil namanya dengan suara yang berbeda-beda.

"Ardan, kenapa kau meninggalkan kami? Kenapa kau tidak bertarung?"

"Kau pengecut, Ardan. Kau hanya bersembunyi."

"Kami membutuhkanmu, tetapi kau pergi."

Ardan jatuh berlutut, memegang kepalanya dengan kedua tangan. Suara-suara itu terlalu keras, terlalu menyakitkan. Ia ingin mereka berhenti, tetapi semakin ia melawan, semakin keras suara itu terdengar.

“Aku tidak bisa! Aku tidak bisa melakukannya!” teriaknya, air mata mengalir di pipinya.

Tetapi di tengah kekacauan itu, ia mendengar suara lain. Suara yang lebih lembut, lebih tenang.

"Ardan, kau bisa. Kau lebih kuat dari yang kau pikirkan."

Suara itu berbeda dari yang lain. Itu bukan suara bayangan atau sosok di depannya. Itu adalah suaranya sendiri, suara yang ia pikir telah hilang.

Ardan mengangkat kepalanya, menatap ke depan. Sosok itu masih berdiri di sana, tetapi sekarang ia tampak lebih kecil, lebih samar.

"Kegelapan di dalam dirimu tidak akan pernah benar-benar hilang," kata sosok itu,

"tetapi kau bisa memilih untuk tidak membiarkannya menguasaimu. Cahaya kecil itu adalah harapanmu. Peganglah erat-erat."

Ardan mengangguk pelan. Ia masih merasa takut, tetapi ada sesuatu di dalam dirinya yang berubah. Ia tahu bahwa perjalanan ini belum selesai, tetapi untuk pertama kalinya, ia merasa siap untuk melanjutkan.

Lampu-lampu di atasnya mulai memudar satu per satu, meninggalkan jalan itu dalam kegelapan total. Namun, cahaya kecil di dalam hatinya terus bersinar, membimbing langkahnya ke depan.

Di tengah kegelapan, Ardan berbisik, “Aku akan menemukan jalan.”

Dan dengan itu, ia melangkah lagi, menuju takdir yang menunggunya.

---

1
Dzakwan Dzakwan
Sudah jadi fans berat cerita ini, semoga thor cepat update lagi.
HARI_MURU45MP3: Terima kasih banyak atas dukungannya! Senang banget tahu cerita ini bisa dinikmati. Update berikutnya akan segera hadir, jadi tungguin terus ya!
total 1 replies
Yoh Asakura
Aku udah binge-reading sampe tengah malem gara-gara cerita ini, teruskan ya thor! 💕
HARI_MURU45MP3: Terima kasih banyak atas dukungannya! Senang banget tahu cerita ini bikin kamu binge-reading sampai tengah malam 😄 Aku bakal terus berusaha memberikan yang terbaik. Jangan lupa kasih tahu pendapatmu tentang bab-bab selanjutnya, ya! 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!