NovelToon NovelToon
Balas Dendam Sang Don Juan

Balas Dendam Sang Don Juan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Balas Dendam / Playboy / Romansa
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Leona Night

Catherine, seorang psikolog berbakat dengan kemampuan membaca pikiran, selalu mengira bahwa bakatnya akan melindunginya dari kebohongan dan manipulasi. Namun, semuanya berubah ketika dia bertemu Leo, seorang pria misterius yang pikirannya bisa dia baca, tetapi perasaannya tetap menjadi teka-teki. Apa yang Catherine tidak tahu, Leo adalah kakak dari mantan kekasihnya—seorang pria yang menyimpan dendam karena kematian adiknya.

Dulunya, adik Leo adalah kekasih Catherine, yang sakit hati dan bunuh diri. Leo, yang mengetahui kemampuan Catherine, bertekad untuk membalas dendam dan menghancurkan hidupnya. Dengan kecerdikannya sebagai mafia, Leo dengan sengaja memanipulasi pikiran Catherine, membuatnya terjebak dalam permainan pikiran yang semakin dalam dan penuh misteri.

Namun, rencana Leo terancam gagal saat ia mulai merasakan cinta yang tulus kepada Catherine.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leona Night, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tangan yang Pandai Memijat

Cathay menghubungi Yuliet begitu Mr. Jackson keluar dari Klinik untuk suatu keperluan.

“Yuliet datanglah kau ke kantorku sekarang,” ujar Cathy

“ Baik aku segera ke sana,” jawab Yuliet

Tak berapa lama Yuliet pun tiba di ruang kerja Cathy.

“Yuliet, bisakah aku pinjam risalah rapat Dewan Komisaris yang diselenggarakan kemarin?” ujar Cathy penuh harap.

“Eh itu bersifat confidential, aku rasa sulit bagiku meminjamkannya,” jawab Yuliet.

“Okelah aku tidak pinjam, aku hanya ingin membacanya sebentar dihadapanmu. Sehingga kau tidak disalahkan jika mereka Curiga,” balas Cathy

“Baiklah Cathy, kebetulan aku membawanya bersamaku,” tukas Yuliet sambil menunjukkan risalah rapat Dewan Komisaris pada Cathy.

Cathay pun segera membaca risalah rapat itu. Dibacanya satu satu terkait komentar dan pendapat yang bergulir saat rapat. Disanalah dia tahu, bahwa Henry lah yang menunjukkan salinan Diary Nicholas, dan juga mengangkat isu seputar masalahnya dengan Nick.

“Baiklah Yuliet aku sudah paham. Ini aku kembalikan dokumen mu. Kau boleh kembali ke tempatmu,”

“Baik, terimakasih Cathy, kau paham posisimu,” jawab Yuliet

Cathy hanya tersenyum tipis. Sepeninggal Yuliet, Cathy segera berdiri dan mendatangi ruang kerja Henry. Cathay tau tidak ada klien. Segera dia masuk ke ruang kerja Henry tanpa melalui sekretarisnya. Dan kebetulan Henry sedang berbicara dengan Sekretaris pribadinya.

“Tuan Henry, saya ingin bicara dengan anda,” ujar Cathy tidak sabar.

“Ah selamat datang Cathy, apa yang bisa saya bantu?” ujar Henry seraya menyuruh sekretarisnya keluar sembari mempersilahkan Catherine duduk.

“Kurang ajar sekali anda membawa masalah pribadiku pada rapat dewan komisaris. Aku sudah membaca keputusan Dewan, dan rupanya kau yang memprovokasi dewan dengan masalah pribadiku. Tidak seharusnya kau menyerang personalku tuan Henry,”

Dengan pandangan Sinis Henry pun berkata,” Apa yang aku sampaikan pada dewan, adalah sebuah realita. Kau memang menjalin asmara dengan klien. Dan itu melanggar etik profesi.”

“Aku dan Nick adalah kawan lama, jauh sebelum aku menjadi psikolog apa lagi bekerja di sini. Kami sudah dekat sebelumnya.” debat Cathy.

“Seharusnya, jika klien berpotensi menimbulkan masalah pribadi dengan diri anda Nona Catherine, sudah seharusnya anda mengalihkan Konsultasi tersebut pada kolega anda yang lain. Bukan malah melayaninya sampai timbul konflik internal macam ini,” jelas Henry

“Konflik internal yang kamu katakan adalah semacam isapan jempol. Salinan buku pribadi almarhum Nick tidak bisa menjelaskan hubunganku dan dia apalagi menjadi dasar sebuah penilaian Judgemental seperti yang kau katakan,” sanggah Cathy

“Apapun itu, aku hanya mencoba membantu Klinik untuk pulih Cathy. Aku tidak ada tendensi lain.” jawab Henry diplomatis.

“Oya? Kau sejak awal datang ke klinik ini selalu berusaha memojokkanku dan berusaha mengacaukan Klinik,” teriak Cathy.

Dengan emosi Henry berdiri dari tempat duduknya dan berbicara keras pada Cathy.

“Cukup Cathy, jangan memaksaku mengucapkan kata kata keras. Kau sendirilah yang tidak becus bekerja. Kamu mencampur adukkan urusan pribadi dengan profesi. Sebagai akibatnya klien kecewa dan melakukan bunuh diri. Untung saja pihak keluarga Nick tidak menuntutmu. Seandainya mereka menuntutmu, maka Klinik ini sudah lama tutup. Kau lah yang menjadi biang kerok hancurnya reputasi Klinik. Sadarilah hal itu.” ujar Henry dengan suara keras.

“Jangan ikut campur dengan masalah pribadiku. Kau tidak tahu apa apa soal hubunganku dengan Nick terlebih lagi kau kaitkan dengan Profesionalisme. Memang aku punya hubungan dengan Nick, tapi itu sudah terjadi sejak aku belum masuk ke klinik ini, Dan kedekatan kami bukan karena aku terapisnya. Kau jangan main menyimpulkan sendiri,” debat Cathy

“Begini Cathy, kalau kau merasa reputasimu masih bagus dimata dewan komisaris dan kau punya alasan kuat untuk menyanggah isu negatif seputar hubunganmu dengan klien, silahkan ajukan pada dewan komisaris dan kita lihat, apakah mereka percaya pada omongan mu atau fakta yang aku bawa,” jelas Henry.

“Ohw Rupanya kau berambisi untuk menggantikan posisiku ya. Kau ingin aku menguji apakah Dewan komisaris masih mempercayaiku atau tidak, sama saja dengan kau minta aku mempertanyakan keputusan mereka menunjukku sebagai direktur pelaksana. Simpan saja ambisi gilamu itu Henry. Aku tidak akan pernah terpancing dg taktik kotormu,” Jawab Cathy sambil keluar dari ruangan Henry dan membanting pintu.

****

Sore itu Cathy mendapat pesan singkat dari Leo, “Hallo Cantik, aku merindukanmu. BIsakah aku bertemu denganmu?”

Hati Cathy seketika merasa berbunga bunga dan terhibur. Segera dia menjawab pesan singkat itu.

“Tentu Leo aku juga merindukanmu,” jawab Cathy.

Tak berapa lama Cathy keluar dari Klinik Donovand dan menemui Leo di Penthouse pribadinya.

Sesampainya di Penthouse, Leo sudah menyiapkan Champagne dan beberapa snack ringan untuk mereka sore itu.

“Selamat datang Cathy, aku sangat senang kau mau menemuiku,” ujar leo dengan senyum hangat.

“Aku juga senang mendapat undanganmu leo. Aku butuh hiburan dan pengalih perhatian,” kata Cathy.

Leo lalu mengajak Cathy masuk ke ruang tamu pribadinya. Dibawanya Champagne dingin itu masuk berikut makanan kecil yang sudah disiapkannya.

“Lebih baik kita bicara di ruang tertutup, sehingga kau bisa mencurahkan kegelisahan hatimu padaku tanpa khawatir ada yang mendengarnya,” ujar Leo.

Cathy mengangguk setuju dan mengikuti langkah Leo untuk berbicara di ruang tamu pribadi Leo. Ruang tamu itu terletak di lantai dua, dan suasananya sangat Cozy, aroma pewangi ruangan cedarwood memberikan nuansa hangat dan nyaman bagi siapapun yang ada di dalamnya.

Cathy lalu mulai bercerita pada Leo terkait permasalahan klinik. Dia juga sampaikan perasaan kecewanya pada tuang Jackson. Saking asyiknya bercerita cathy sampai tidak sadar dia sudah menghabiskan setengah botol Champagne, dan mulai mabuk.

Leo menghampirinya lalu memijat pundak Catherine dari belakang. Sementara Cathy terus saja nyerocos tentang persoalannya di klinik. Leo lalu memeluk Catherine dan mulai menghiburnya.

“Lupakan sejenak permasalahan klinik mu Cathy, bersenang senanglah, aku akan menemanim”

Leo melakukan pijatan lembut pada pundak Cathy, sehingga Cathy mengerang rendah.

“Oh leo pijatan tanganmu sungguh luar biasa, aku merasa sangat nyaman dan rileks.”

Leo tersenyum lalu mendekatkan mulutnya ke telinga cathy dan berbisik, “ Tidak ada yang bisa menolak tanganku dan lidahku Cathy, tidak juga dirimu.”

Lalu Leo menelusupkan kepalanya ke leher jenjang Cathy dan menciumi leher itu serta menghisapnya untuk membuat beberapa mark. Cathy mendesis keenakan, hingga kepalanya bersandar pada dada leo yang bidang.

Leo pun makin berani, dibukanya kancing depan baju cathy dan tetap samil menciumi dan menjilat leher cathy dia mendesakkan tangannya masuk dan meremas dada Cathy hingga Cathy pun mengerang dan mendesah lebih keras. Alkohol benar benar membuat cathy lupa diri, tanpa malu dia mengikuti semua permainan Leo.

Ketika laeo makin berani menyingkap roknya dan menjelajahi bagian dalam dirinya yang terbungkus lingerie, cathy pun tidak menolaknya malah mendesis dan berkata,” Euhhm yah leo aku membutuhkannya, terus leo,”

Mendengar desahan Cathy yang makin menjadi Leo segera mengangkat tubuh Cathy dan menidurkannya di atas sofa lalu menarik semua pakain Cathy bagian bawah dan membuka kaki Cathy lebar lebar. Cathay yang sudah setengah mabuk, hanya mengikuti saja apa yang leo lakukan, termasuk ketika leo memasukkan kepalanya diantara dua kaki cathay yang terbuka lebar dan mulai bermain di lembah basah itu.

Leo seperti terbakar api dan dia pun berkata,” Kau terlihat sangat cantik Cathy”

Leo memainkan lidahnya di sana sehingga membuat Cathy tak dapat mengendalikan diri lagi. Desahan cathy dan jeritan manjanya memenuhi ruang dengan aroma cedarwood yang hangat. Sampai beberapa kali Cathy masih mendesah dan menjerit namun tak lama kemudian dia pun tertidur karena mabuk berat.

1
rucee
Leo kamu akan menyesall
Leona Night: Semoga tidak terlambat ya bestie/Heart/
total 1 replies
rucee
kasian cathy
rucee
lanjutt thorr penasaran gimana selanjutnya
rucee
lanjut dong Thor😭😭
Leona Night: besok pagi saya upload. Terimakasih supportnya/Heart/
total 1 replies
rucee
lanjutt thorr
rucee
sumpah novelnya baguss bgttt
Leona Night: Terimakasih /Heart/
total 1 replies
🏘️⃝𝐏 ⃟🏘️⃟Siska Marcelina
aku suka,, semangat y kkak..
Leona Night: Terimakasih /Heart/
total 1 replies
Khanifah Ani
menarik
Leona Night: like and vote ya bestie, terimakasih
total 1 replies
OBES20
suka
Leona Night: kasih bintang ya bestie/Heart/
total 1 replies
FANTASTIS
sesuai janji like and follow
Leona Night: Terimakasih /Heart//Good/
total 1 replies
范妮·廉姆
menarik....
semangat
Leona Night: Terimakasih sayang/Heart//Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!