NovelToon NovelToon
Gadis Desa Milik Mafia Muda

Gadis Desa Milik Mafia Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: bang poro

SYAFIRA ANATASYA, seorang gadis desa yang memiliki paras cantik jelita, yang terlahir dari keluarga sederhana namun sangat bahagia. Dia dengan terpaksa harus meninggalkan keluarganya, karna harus bekerja ke luar kota untuk menggantikan ayahnya sebagai tulang punggung keluarga, karna ayahnya belum lama ini hanya bisa terbaring tak berdaya karna penyakit yang di deritanya. Sesampainya di Kota yang sangat besar tersebut, gadis itu terlihat cukup di buat bingung dan pusing saat mencari alamat tempat ia akan bekerja nanti. Saat ia akan mencari tempat tinggalnya terlebih, tak senganja ada insiden kecil yg mempertemukan dirinya dengan seorang pria tampan dan gagah. yang tanpa gadis itu sadari bahwa pertemuan itu adalah suatu keberuntungan terbesar dalam hidupnya.. Gimana ceritanya yukk kita simak bareng bareng cerita lengkapnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang poro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

tidur satu ranjang?

Setelah beberapa saat kemudian, tibalah Leon bersama yang lain dengan membawa Raniya yang baik baik saja ke ruangan Rey, terlihat Alfaro masih duduk di sofa dengan Syafira yang masih tertidur di pelukannya.

"Lihatlah, tuan kau sudah tunduk pada pawangnya." Bisik Leon kepada Rey sembari tersenyum melihat Alfaro. Rey hanya tersenyum mendengar bisikan dari Leon tersebut.

"Kak, gua kira tuan muda gak bisa lembut sama cewek, ternyata bisa juga selembut itu" bisik Raniya kepada Rian.

"Tuan lembut cuma sama nona Syafira aja, kalo cewek lain kaya gitu ke tuan, mungkin udah tinggal jasad doang tuh cewek," ucap Rian ikut berbisik pada Raniya.

"Mengapa kalian saling bisik satu sama lain?," cetus Alfaro sambil terus mengelus kepala Syafira dengan lembut.

"Pake nanya lagi, ya bisikin lu lah.... Bisikin seorang ketua mafia yang kejam, namun tunduk pada kekasihnya," ucap Leon dengan nada yang sedikit keras sehingga tanpa sengaja membangunkan Syafira yang terlelap di pelukan Alfaro.

"Eumm, kalian sudah pulang?, mana Raniya?" Tanya Syafira setelah membuka matanya dan melepaskan pelukannya pada tubuh Alfaro. Alfaro yang menyadari Syafira terbangun karna suara keras Leon, seketika menatap tajam kearah Leon.

"Iya nona, kamu membawa Raniya dengan aman kok, nona tenang aja." Jawab Rian setelah duduk di sofa panjang yang berada tepat di hadapan Syafira. Di ikuti oleh Leon, Rey dan juga Raniya.

"Iya nona, nona gak perlu menghawatirkan saya seperti itu juga," ucap Raniya menimpali seraya menundukkan kepalanya karna takut pada Alfaro.

"Hei, kenapa kamu berbicara seperti itu pada ku, aku tidak suka yah!" Cetus Syafira yang tak suka dengan gaya berbicara Raniya kepadanya saat ini.

"Tap–"

"Gak ada kata tapi tapi!. Kamu berbicara ke aku seperti biasa aja. Jangan berbicara formal lagi ke aku, ingat itu.!" Tegas Syafira yang memotong ucapan Raniya.

"Baik kalau begitu" ucap Raniya pasrah.

Mereka pun mengobrol panjang lebar di ruangan tersebut sampai tak terasa waktu sudah menunjukkan jam sepuluh malam. Setelah selesai berbincang hangat dengan mereka, Syafira pun pamit untuk pulang yang akan di antar oleh Alfaro langsung.

Alfaro pun melajukan mobilnya meninggalkan parkiran caffe tersebut. Sepanjang perjalanan Syafira terus menatap paras tampan Alfaro yang tengah fokus menyetir.

"Kamu kenapa sayang, kok liatin aku terus?" Tanya Alfaro yang menyadari bahwa kekasihnya itu terus memperhatikan dirinya.

"Gapapa, aku cuma merhatiin wajah kamu aja," jawab Syafira sembari tersenyum manis menatap Alfaro.

"Kamu perhatiin apa emang dari wajah aku?, apa ada yang salah, atau apa?" Tanya Alfaro memastikan sambil terus menyentuh dan melihat pantulannya di kaca depan.

Syafira terkekeh kecil dan menghentikan tingkah Alfaro yang tengah memperhatikan dirinya sendiri.

"Ishh sudah, gak ada yang aneh kok dari wajah kamu. Aku cuma nyari yang membuat Raniya takut saat liat wajah kamu aja," jawab Syafira.

"Terus?, apa kamu menemukannya?" Tanya Alfaro.

"Enggak, aku cuma liat wajah tampan yang berhasil meluluhkan hati aku aja, aku gak liat yang menyeramkan di wajah kamu, yaa.... walaupun kamu berambut panjang." Ucap Syafira sambil tersenyum menatap Alfaro.

"Kamu lagi menggoda aku yahh?" Tanya Alfaro sambil tersenyum melihat sekilas wajah Syafira dan kembali fokus ke depan.

"Enggak kok, aku cuma ngomong apa adanya, gak berniat goda kamu" ucap Syafira.

"Baiklah, terserah kamu saja." Ucap Alfaro.

Tak terasa mobil Alfaro pun tiba di gerbang rumah Syafira, terlihat dua orang pria dengan tubuh tinggi kekar dan berpakaian scurity menyambut dan membukakan pintu gerbang.

Syafira yang melihat itu dibuat kebingungan, dia langsung menatap Alfaro dengan tatapan penuh tanda tanya. Alfaro yang di tatap hanya tersenyum dan menghentikan mobilnya di depan rumah Syafira.

"Mereka adalah anak buah aku, mereka aku utus buat jadi scurity di sini, biar jagain kita berdua dan membukakan pintu gerbang kalo aku keluar dari rumah, aku cape kalo harus terus buka tutup gerbang terus" jelas Alfaro yang mengerti tatapan Syafira.

"Hah!, kita berdua?, maksudnya?." Ucap Syafira ya Nn g masih belum mengerti akan penjelasan Alfaro.

"Iyah kita berdua, aku juga bakal tinggal di sini buat jagain kamu." Ucap Alfaro sembari mencubit lembut pipi Syafira.

"Auww, ish, kebiasaan deh, suka cubit cubit pipi!." Cetus Syafira sembari memanyunkan bibirnya.

"Habisnya kamu gemesin banget hmm" ucap Alfaro sembari menggoyang goyangkan pipi Syafira.

"Kitakan belum menikah, masa main tinggal serumah aja, apa kata orang nanti sayang" ucap Syafira dengan nada yang sedikit khawatir.

"Kamu tenang aja, beberapa tetangga terdekat kamu adalah anak buah aku yang sudah beristri, mereka sudah tau siapa aku, dan aku pastikan gak ada gosip buruk yang akan tersebar." Ucap Alfaro memastikan.

Syafira pun akhirnya mengangguk dan pasrah, mereka berdua pun langsung keluar dari mobil dan memasuki rumah bersama.

Mereka berdua pun bergantian membersihkan tubuhnya di kamar mandi. Setelah mandi Syafira langsung pamit untuk beristirahat duluan, sedangkan Alfaro mengerjakan tugas kantornya di ruang tamu terlebih dahulu sebelum beristirahat.

Pukul dua belas malam, Alfaro baru selesai dengan tugas kantornya, dia hendak pergi beristirahat di kamarnya, namun langkahnya terhenti saat tepat berada di depan pintu kamar Syafira. Seketika senyum jahilnya muncul saat mendapati bahwa pintu kamar Syafira tidak di kunci oleh Syafira.

"Pasti dia sudah tidur nyenyak, dia juga gak bakal nyadar kok" gumam Alfaro sembari berjalan memasuki kamar Syafira.

Sesampainya di dalam, Alfaro pun langsung merebahkan badannya di sambing Syafira yang tengah tertidur pulas, Alfaro memperhatikan wajah Syafira yang tertidur di sampingnya sambil senyum senyum sendiri.

"Ternyata kamu lebih cantik dan gemas kalo lagi tidur seperti ini" gumam Alfaro sambil tersenyum dan mengelus pipi Syafira dengan lembut dan hati hati, takut jika Syafira akan terusik dan terbangun.

Setelah puas memandangi wajah Syafira yang tertidur, Alfaro pun langsung memeluk tubuh Syafira dari samping dan ikut tertidur di sana, sedangkan Syafira tak terusik sedikitpun karna ia sudah merasa cukup lelah karna seharian di sibukan oleh pengunjung caffe yang padat.

******

Di tempat lain, tepatnya di markas utama Alfaro, terlihat seorang pria yang di ikat oleh Rantai, kedua tangannya di ikat rantai dan di gantung di tiang, terlihat keadaannya cukup menghawatirkan dengan luka di sekujur tubuhnya. Sepertinya dia habis di siksa oleh seseorang di sana.

******

Pagi hari pun tiba, terlihat Syafira terbangun terlebih dahulu. Dia merasakan tubuhnya berasa tertindih sesuatu, namun ia juga merasakan hangat yang cukup membuatnya nyaman. Dengan perlahan Syafira membuka matanya, namun seketika mata membulat dengan sempurna setelah melihat wajah Alfaro tepat di depan wajahnya, dia melihat tubuhnya ternyata tangan dan kaki Alfaro telah menindih dan memeluknya, selimut yang ia pakai sebelum tidur kini sudah tergeletak di lantai. Dia masih belum bisa berkata apa-apa karna masih terkejut dengan keberadaan Alfaro di kamarnya.

1
Desie Budie
sangat suka
Pororo Korong: makasih udah menyukai karya pertama aku🥹
total 1 replies
Laura Barón
Wuih, jadi terinspirasi.
Pororo Korong: terinspirasi apa tuhh🤭
total 1 replies
Juan Pablo Escamilla
Semangat terus thor, aku yakin ceritamu akan menjadi luar biasa!
Pororo Korong: terimakasih atas doa kak🥹, sering sering aja doain author biar cepet sukses hehe
total 1 replies
Felix
Aku rela begadang buat baca cerita ini, wajib banget dicoba!
Pororo Korong: terimakasih karna sudah luangin waktunya buat baca novel aku yah kak, sehat sehat terus☺️👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!