Gea gadis berusia 18thn yang tanpa sengaja bertemu dengan Steven seorang CEO sekaligus mafia kejam,gadis cupu itu mampu membuat sesuatu dalam diri mafia yang sudah lama tertidur akhirnya bangkit.
Berkali-kali dia berusaha lepas dari sang mafia,namun sayangnya dia sudah terjerat belenggu sang mafia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellapsha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 ke kebun
Sore hari setelah mandi dia keluar dari kamar mencari Keberadaan Lis. terlihat Lisa yang duduk di teras rumah dia pun menghampirinya.
"Sore mah,"sapa Gea dengan ramah
"Sore Gea, udah cantik aja anak mama. Steven mana?" tanya Lisa yang belum melihat batang hidung Steven.
"Masih mandi Mah," jawab Gea . Di sini Enak ya Mah udaranya, ada kebun bunganya juga lagi,"ucap Gea.
"Iya itu semua tanahnya Steven tadinya dia nggak mau dibikin kebun gitu tapi mama maksa biar mama yang urus dan akhirnya Mama tinggal di sini "jelas Lisa.
"Gea boleh ke sana nggak Mah,' tanya Gea meminta izin.Sejak pertama kali datang Gea memang sudah Terpukau dengan kebun bunga itu.
"boleh, tapi bentar biar ditemani simbok,"ujar Lisa "Mbok....mbok"Panggil Lisa Yang Tak lama kemudian Mbok Inem pun keluar.
"Iya Bu,"jawab mbok inem.
"Tolong temani Gea ke kebun bunga ya,"titah Lisa.
"Baik Bu,"jawab mbok inem
"Ya udah Gea ke sana dulu ya Mah,nanti kalau Om Steven nanya bilang ya sudah izin sama mama,"minta Gea.
"Iya Gea nggak usah khawatir ,"ucap Lisa membuat Gea tersenyum.
Gea diikuti Mbok Inem menuju ke kebun bunga yang berada di dekat rumah. Senyum Gea merekah melihat bunga-bunga yang penuh warna di kebun itu.
"Gea boleh petik ga Mbok," tanya Gea.
"Kalau non yang petik pasti boleh non,"jawab Mbok Inem membuat Gea senang.
Gea berlarian di kebun bunga membuat Mbok Inem tersenyum melihat tingkah Gea yang seperti anak kecil .
Steven yang selesai mandi pun keluar dari kamar mencari keberadaan Gea "Ma"Panggil Steven saat melihat Lisa duduk di teras.
"Cari Gea?"tanya Lisa sebelum Steven bertanya.
"Iya dimana mah?"
"Di kebun bunga sama Mbok Inem," jawab Lisa.
"Ya udah Steven susul ya Mah,"ucap Steven.
"Iya sana,"jawab Lisa yang terlihat senang saat Steven perhatian dengan Gea.
Terlihat jelas di mata Lisa jika putranya itu mencintai Gea.
Steven berjalan ke arah kebun, dia geleng-geleng kepala saat melihat betapa cerianya Gea berlarian di kebun itu.Steven langsung memberi isyarat kepada Mbok Inem untuk kembali ke rumah. Mbok Inem pun langsung pergi dari sana meninggalkan Gea dan Steven.
Cekrek. Gea menoleh ke belakang saat mendengar suara jepretan foto."Ih om diam-diam foto Gea Pasti karena Gea cantik ya."ujar Gea dengan pedenya.
"Jelek tau, Ini hasilnya aja jelek," ucap Steven yang tidak mau mengakui kecantikan Gea.
"Mana Gea lihat,"minta dia ingin melihat namun Steven langsung mengangkat ponselnya hingga Gea tidak dapat meraihnya."Pendek,"ledek Steven saat Gea berjinjit untuk mengambil ponsel Steven tetapi tetap saja tidak nyampe.
"Ih biarin,"ucap Gea yang berbalik berjalan meninggalkan Steven.
"Honey jangan lari,"ujar Steven memperingati Gea tetapi Gea tetap berlari. Dia yang tidak hati-hati pun terjatuh "Aduh,"eluh Gea.
"Honey"Steven berlari ke arah gaya dia langsung memeriksa lutut gea yang untungnya tidak ada yang terluka."Kan udah aku bilang jangan lari dibilangin bandel banget,"omel Steven yang gemes.
"Nggak papa kok nggak sakit,"ucap Gea yang hendak berdiri.
"Naik,"pinta Steven yang berjongkok di depan Gea.
"Gea nggak papa Om masih bisa jalan Kok," tolak Gea yang tak mau digendong.
"Ini perintah,"ucap Steven yang membuat Gea mengerucutkan bibirnya. Dia pun naik ke punggung Steven, Steven menggendong dia mengelilingi kebun bunga.
"Berat nggak om?"tanya Gea yang dagunya dia tempelin di pundak Steven.
"Enggak, kan kamu Mini,"jawab Steven sambil meledek Gea. Gea pun langsung menepuk punggung Steven "Honey"Panggil Steven.
"kenapa"
"Udah menurut aja jangan banyak tanya,"ucap Steven.
"Okay deh,"jawab Gia yang akhirnya menyetujuinya.
Steven membawa Gea pulang ke rumah Gea meminta Steven menurunkannya sebelum mereka masuk ke dalam rumah. namun, tidak mau mendengarkan dia dan tetap menggendong Ghea masuk ke dalam rumah saat melewati ruang keluarga terlihat Lisa yang sedang duduk di sana.
Gea pun tersenyum canggung karena merasa malu. namun Lisa malah terlihat senang melihat kedekatan keduanya. Steven menurunkan Gea di ruang keluarga lalu dia duduk di sofa. mau tak mau dia pun ikut duduk dengan mereka.
"Kenapa Itu bajunya kok kotor?"tanya Lisa yang melihat noda di pakaian Gea.
"jatuh ma,biasa Dibilangin nggak mau dengar," adu Steven membuat Gea merasa malu.
"Iya tapi kan nggak luka jadi nggak papa,"ucap Gea membela diri.
"Udah udah jangan berantem,' ucap Lisa melerai mereka Oh ya "Gea umur berapa?".
"19 ma"jawab Gea.
"Pantes aja waktu umur 20 tahun semua teman Steven punya pacar bahkan ada yang mulai tunangan, tetap aja jomblo. ternyata jodohnya baru umur 4 tahun," terang Lisa sambil tertawa.
"Emang Om Steven sekarang umur 35 ?"tanya Gea dengan polosnya.
"Iya dia umur 35,"jawab Lisa membuat gea terkejut.
"Apa?"tanya nyolot Steven saat melihat perubahan ekspresi Gea.
"Ternyata emang setua itu,"celetuk Kia sambil menahan tawanya "bercanda Om" ucap Gea seketika saat melihat Steven menatapnya tanpa ekspresi.
Suasana di ruang keluarga semakin mencair karena Keberadaan Lisa. Canda Tawa terus terdengar di sana hingga Gea bisa melihat sisi lain dari Steven. selama ini Ketika di rumah Stefan selalu terlihat serius dan mudah marah.tapi saat di rumah mamanya Stefan sering tertawa dan terlihat lebih lembut.
"Oh ya Mah besok ya sama Om Steven mau pulang, Maaf banget nggak bisa lama-lama nemenin mama di sini,"ucap Gea membuat Lisa langsung terlihat sedih.
"Kenapa buru-buru sih,"tanya Lisa yang merasa akan kesepian ketika mereka pergi."Pasti karena Steven mau kerja, kerja terus nggak pernah ada waktu buat keluarga,"imbuh Lisa membuat season terdiam.
"Sebenarnya kami tuh mau honeymoon mah harusnya hari ini, tapi karena Gea datang bulan Jadi Om Steven memutuskan untuk ditunda dulu," terang Gea yang pintar sekali Mencari Alasan,
"Kalian mau honeymoon kalau gitu nggak papa besok kalian pulang. buat Gea Istirahat dulu biar nanti Saat kalian honeymoon dia nggak kecapean," ucap Lisa yang seketika langsung terlihat senang.
"Lain kali,Steven pasti bawa Gea ke sini lagi jadi Mama tenang aja ya,"tutur Steven.
"Kapan pun Geo mau ke sini pintu rumah Mama selalu terbuka, mau sama Steven atau diantar supir nggak papa ke sini aja jangan sungkan." tutur Lisa membuat Geo merasa senang karena diterima dengan baik oleh Lisa.
"iya mah"jawab Gea.
"Oh ya Satu lagi kamu Jangan pernah merasa terbebani untuk punya anak, mama nggak nuntut kalian untuk segera punya cucu.Mama juga pernah muda bahkan di umur 20-an saja Mama masih takut untuk punya anak tutur Lisa "membuat dia merasa lega.
"Jadi untuk Steven Jangan pernah paksa dia buat segera hamil, usia kamu memang sudah matang tapi kamu juga harus mikirin kondisi dia karena dia yang akan hamil 9 bulan dan dia yang akan melahirkan,"sambung Lisa memberi nasehat kepada keduanya.
"Iya Mah Mama jangan khawatir,"ucap Steven sambil mengusap kepala Gea. Dia pun benar-benar merasa disayangi oleh mereka dan berharap sikap Steven akan seperti ini selamanya meskipun nanti mereka sudah kembali ke rumah.
***
Malam hari pukul 10.00 dia sudah bersiap untuk tidur dia merebahkan dirinya di atas tempat tidur,ceklek. Pintu kamar dibuka membuat Gea menoleh ke arah pintu. terlihat Steven yang masuk ke dalam kamar.
"Udah ngantuk honey,"tanya Steven .
"Iya om," jawab Gea yang kembali memejamkan matanya. Steven menjatuhkan dirinya di samping Gea lalu dia meletakkan sebuah kotak di depan mata Gea.
"Honey buka mata kamu," pinta Steven membuat dia dengan malas membuka matanya.
"Ini apa Om?" tanya Gea melihat kotak itu.
"Kan udah kelihatan itu kotak ponsel,"jawab Steven.
"Iya maksudnya buat siapa?"
"Buat kamu,"jawab Stefan membuat Gea membelalakkan matanya tak percaya.
"Hah Beneran Om?"tanya Gea untuk memastikan.
"Iya Honey buka,"jawab Stefan dia pun membuka kotak itu dan melihat ponsel keluaran terbaru yang terlihat canti."Wah bagus banget pasti mahal,"ucap Gea memandang kagum ke ponsel itu.
"Kamu bisa kan pakai ponselnya?Enggak kan ponsel Gea yang dulu itu ponsel jadul Kalau ponsel yang layar sentuh gini dia belum pernah coba "jawab Gea.
"Sini aku ajarin," ucap Steven dan Gea pun dengan antusias memperhatikan Steven yang sedang mengajari dirinya.
Gea lalu mencoba kamera ponsel itu dia terlihat senang mengetahui ada kamera depannya "bagus banget," ucap Gea yang terbuka dengan teknologi ponsel itu.
"Makasih ya Om" ucap Gea.yang langsung dicium oleh Steven dia pun terdiam tidak membalas ciuman Steven.
Steven merebahkan tubuh Kia dan terus menciumnya hingga tangan meskipun pun mulai nakal terlihat jika Steven sudah diselimuti oleh nafsu,namun dia yang masih sadar menghentikan tangan Steven aksinya pun terhenti dan dia menatapnya suka pada dia karena menghalanginya.
"Gea kan masih halangan Om,"ucap Gea dengan polosnya membuat Steven tersadar marahnya pun seketika hilang dan dia mengecup sekilas bibir Gea.
"Yahudah tidur udah malem,"ucap Steven dengan lembut yang dijawab anggukan kepala oleh Gea dalam hati Gea dia merasa lega karena Steven tidak melakukan aksinya.
Sejujurnya dia selalu merasa Hanya seperti teman ranjang Stefan saat dia harus melayani Stefan masih ada rasa ingin lari dari Steven meskipun dia sudah diterima oleh mamanya Steven.
I LOVE YOU untuk penulis Cerita ini,semoga suaminya cepat kaya