Sekuel dari My Serenity. Menceritakan tentang Sera yang bar bar dan mempunyai keinginan untuk hidup bebas. Kepergiannya ke Rusia mempertemukannya dengan Alexei Dimitre Romanov, seorang bigboss perusahaan besar dan terkenal yang sekaligus seorang bos mafia.
Sera yang selalu membuat ulah dimanapun dia berada, menarik perhatian Alex.
Bagaimana kisah mereka? sesuai dengan judul que ser sera yang artinya "apa yang akan terjadi?" . Apa yang akan terjadi jika mereka bertemu?apakah akan menjadi petarungan yang menarik?qtau percintaan yang menarik? ikuti kisah mereka ya...semoga suka
FEEL FREE TO READ N SKIP YAAA... INI CERITA RINGAN..JANGAN MENGHARAPKAN CERITA BERAT N BERTELE TELE DISINI.. DISINI SEMUA KONFLIK RINGAN N CPT SELESAI.. OTOR MEMANG ANTI DRAMA YANG TERLALU KAYAK SINETRON BGT..
ig author.. @zarin.violetta
(Sedang proser revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#26
Sera dan Alex berangkat bekerja bersama. Alex sudah membelikan baju sebanyak satu lemari penuh untuk Sera jika Sera menginap di mansionnya.
Kedatangan mereka menjadi perhatian sebagian besar karyawan yang berada di lobby. Apalagi Alex menggandeng tangan Sera dengan mesra.
Mulai hari ini Alex memutuskan Sera akan bekerja di ruangannya. Sera sebenarnya kurang setuju akan hal itu. Itu akan membuat pergerakannya terbatas.
Sera selama ini sering menghabiskan waktunya dikantor bersama Diane dan Shasa serta beberapa pegawai lainnya yang dianggapnya seru.
"Al..apakah aku boleh makan siang bersama Shasa?", tanyanya.
"No..kita akan makan siang bersama", kata Alex yang masih fokus dengan dokumennya.
"Ada cafe yang baru dibuka...dan kami ingin mencobanya..boleh yaaa", rayu Sera.
"No..", kata Alex posesif.
"Ya Tuhan..kau posesif sekali", kesal Sera.
"Kau tidak suka?", tanya Alex dan menatap Sera.
"Bukan begitu..aku sudah janji akan mentraktir teman temanku", Sera masih cemberut.
"Kau lebih suka pergi bersama mereka dibanding aku?", lanjut Alex yang tampak menyebalkan menurut Sera.
"Aaallll!!", teriak Sera yang semakin sebal pada Alex.
"Baiklah..pergilah..aku bisa memanggil teman temanku yang suka membawa gadis gadis cantik jika kami makan bersama", kata Alex santai.
Sera memandang tajam Alex.
Sera berbalik dan kembali ke meja kerjanya dengan menghentakkan kakinya keras keras tanda bahwa dirinya sangat kesal dan juga tidak bisa menang melawan Alex.
Sera mengirim pesan pada Shasa bahwa dia tidak bisa ikut ke cafe karena banyak pekerjaan yang harus dikerjakannya. Tetapi Sera tetap mentraktir mereka karena sudah berjanji. Sera menstransfer sejumlah uang pada Shasa.
Jam makan siang tiba, Alex mengajak Sera makan di sebuah restoran jepang. Sera belum pernah ke restoran ini sebelumnya.
"Kau marah padaku?", kata Alex.
Sera hanya diam. Dia masih sangat kesal pada Alex. Tapi akhirnya Alex memilih diam saja mengikuti alur mood Sera.
Ketika akan keluar dari restoran, Alex berpapasan dengam Maxim dan beberapa pengawalnya.
Alex memandang Maxim tajam. Dia menggenggam erat tangan Sera.
"Waahh....sudah lama tidak bertemu adikku..apakah ini wanita itu?cantik juga", kata Maxim.
Alex langsung maju dan mencengkeram leher Maxim sampai membentur tembok.
"Aku tidak akan segan segan membunuhmu Max jika kau sampai menyentuhnya lagi", kata Alex dingin.
Pengawal Maxim mulai maju tetapi Maxim menyuruh mereka mundur.
"Aku sama sekali tidak takut padamu..jika kau melewati batasmu..kupastikan kau akan menyesal", ancam Alex.
Lalu Alex melepaskan cengkeramannya dan menggandeng tangan Sera kemudian keluar dari restoran.
Sera melihat Alex yang wajahnya penuh dengan amarah dan emosi. Sera mengusap punggung tangan Alex dengan lembut.
"Are you okey?", tanya Sera pelan.
"Apakah dia yang menyerangku kemarin?", lanjut Sera.
Alex menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Lalu menatap wajah cantik Sera.
Alex mengecup lembut bibir Sera dan mengusap pipi halusnya. Tanpa kata kata Alex mengatakan bahwa dirinya baik baik saja.
Lalu Alex melanjutkan perjalanannya menuju perusahaan.
Alex masih tak berbicara sama sekali. Dia memilih larut dalam pekerjaannya. Alex terlalu takut jika terjadi sesuatu pada Sera. Itulah yang ada dipikirannya saat ini.
Alex tampak membereskan dokumennya dan bersiap untuk pulang. Sera yang baru masuk ke ruangan melihat Alex yang wajahnya masih terlihat sendu.
Sera menghampiri Alex kemudian memeluknya.
Sera merasa sangat nyaman jika berada di pelukan Alex. Dan itu menjadi kebiasaan baginya tiap saat mereka sedang berdua.
Alex merasa hatinya hangat. Dia membalas pelukan Sera dan mencium puncak kepalanya.