NovelToon NovelToon
Perebut Hati Kania

Perebut Hati Kania

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Rifa Riris

satu wanita dengan empat pria sekaligus, memiliki wajah cantik sekaligus senyuman yang dapat memikat semua mata kaum adam yang melihat kearahnya.

kania ratu ovalia mempunyai wajah yang cukup terbilang sempurna, hingga tak ada cela sedikitpun untuk mengatakan kekurangan fisik yang gadis itu punya.

di sisi lain ke empat pria tampan dan menduduki pria-pria paling terpopuler di SMA internasional school. hidup ditengah huru hara persoalan yang sering dijumpai di sekolah umum biasanya, Garvin, Ervan, Danu, Alex , dan satu wanita yang bernama kania.

memperebutkan satu hati dari gadis biasa akan tetapi memiliki wajah sempurna. serta memiliki kepribadian yang berbeda, akan kah salah satu dari mereka dapat merebut hati kania atau malah tak ada satupun dari mereka yang dapat memenangkan hati kania.

semua tergantung seberapa besar perjuangan yang akan mereka lakukan dan berikan pada kania.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifa Riris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

"jadi kamu belum bilang sama ayah kamu."

"belum."

"ya ampun Kania ini udah hari Kamis lo, kita berangkat ke London jum'at malam."

"iyah, tadi malem kelupaan."

"chat aku kelupaan nggak di bales, sekarang minta izin sama ayah kamu juga lupa. emangnya kamu itu ngapain aja dirumah, nyepi." gerutu Tasya.

kedua gadis tengah duduk di taman sekolah. makanan ringan yang telah tersedia di samping mereka menjadi hal utama yang membuat kedua gadis cantik itu enggan untuk meninggalkan kenyamanan di tempat itu.

setelah berhasil membujuk Tasya agar mau memaafkan dirinya perihal pesan chat tadi malam yang tidak sempat ia balas. Kania langsung mengajak sahabatnya itu untuk menghabiskan jam istirahat di taman sekolah.

"iyah maaf, emm... sebenarnya ada yang mau aku kasih tau ke kamu." ucap Kania.

"apa?" tanya Tasya, seakan tak tertarik dengan penuturan Kania.

"kok gitu jawabnya."

"terus."

"yaudah nggak jadi, padahal ini tentang cogan loh."

satu kata terampuh yang dapat membuat Tasya. akan langsung luluh dan melupakan kemarahannya.

"cogan!" seru Tasya dengan memegang lengan seragam Kania. "jangan ngambek donk kan aku cuman kebawa suasana ama permasalahan tadi. tapi sekarang suwer deh aku udah maafin kamu 100%." sembari memberi isyarat dengan dua jarinya seakan menandakan kebenaran yang tengah ia ucapkan.

Kania tersenyum penuh kemenangan.

"ok, kalo gitu aku juga nggak ngambek lagi." sahut Kania.

"jadi gimana soal cogannya?"

"iyah bentar sabar donk. jadi dirumah aku sekarang ada cogan yang bakal tinggal dirumah aku. soal sampai kapannya aku juga nggak tau." jelas Kania.

Tasya menganga dengan raut wajah tak percaya pada ucapan Kania yang terdengar sangat klise.

"kenapa nggak percaya? " tanya Kania.

Melihat raut wajah dari gadis di depannya, tentu Kania langsung paham bahwa kini sahabatnya itu tak percaya oleh ucapannya.

"yah gimana aku mau percaya, mana ada cogan dirumah kamu Kania. palingan juga Aidan adik kamu yang masih SMP. emang sih ganteng tapi masih bau kencur aku nggak tertarik." celoteh Tasya.

"ok kita buat kesepakatan, kalau memang ada cogan di rumah aku. kamu bantu aku buat minta izin sama ayah untuk ke London minggu depan. gimana deal? " sambil memberi jabatan tangan kanannya pada Tasya.

Seakan memiliki kesamaan. kedua gadis itu sampai dapat bersahabat cukup lama. Sama-sama tak ingin rugi sekaligus menginginkan keuntungan dalam hal apapun, menjadi ciri khas mereka berdua.

"okky siapa takut? tapi.....kalau sampai kamu bohong aku nggak bakal ngajarin kamu bahasa Inggris gimana?" membalas jabatan tangan Kania dengan senyuman penuh siasat.

"ih kok gitu."

"ya ampun, seorang Kania berbohong ternyata." memperagakan aksi drama seakan tengah menemukan kebohongan pada seseorang.

Kania yang di tuding menjadi seorang pembohong pun tak Terima. dan langsung mengiyakan kesepakatan dari Tasya.

"ok deal."

hanya angin dan rerumputan hijau di taman sekolah yang menjadi saksi akan kesepakatan antara mereka berdua. tatapan seakan tak ingin sampai kalah pun mereka perlihatkan pada satu sama lain.

Kringg

Bel masuk pun berbunyi.

...****************...

kringg

jam pulang pun berbunyi.

Kania dan Tasya berjalan beriringan menuju gerbang sekolah. dengan rangkulan tangan Tasya pada lengan Kania.

"nggak lupa kan mau nunjukkin aku cogan." celetuk Tasya tiba-tiba.

"iyah, emanya kamu pikir aku itu pikun gitu." sahut Kania.

"yah nggak gitu Kan, tapi kamu tau nggak sih kayaknya Garvin memang udah punya pacar deh." ucap Tasya dengan raut wajah yang mendadak murung tak seceria tadi.

Kania yang mendapati bahwa sahabatnya tengah sedang patah hati itupun menghentikan langkah kakinya. hingga langkah kaki Tasya ikut berhenti.

"kenapa? " Tanya Tasya tak faham dengan kaki Kania yang tiba-tiba berhenti tiba-tiba.

Kania langsung menatap lekat kearah gadis yang menatap dirinya dengan tatapan bingung. kedua tangan nya pun telah memegang kedua pundak Tasya.

"kamu bilang kenapa? dengar yah sya kamu itu cantik, pintar, anak orang kaya. bahkan kamu itu mendekati kata sempurna yah minusnya cuma nyebelin aja sih, tapi soal fisik nggak ada yang kurang kok. jadi kalau ada cowok yang nggak lihat kamu atau nolak kamu berarti ada masalah tuh sama matanya." terang Kania.

Tasya melebarkan matanya seakan terkejut oleh penuturan Kania. terdengar dan terlihat tak ada kebohongan sama sekali. semua terlalu tulus menurut Tasya. gadis yang berada di depannya ini benar-benar sangat tahu membuat dirinya menghilangkan kegundahan hatinya karna tak mendapat respon dari pria terpopuler di SMA internasional school.

"ahhh..... " rengek Tasya.

Bukannya membalas penuturan Kania, Tasya malah merengek layaknya anak kecil, dan berhambur memeluk tubuh mungil Kania.

"eh kok malah nangis."ucap dengan penuh keheranan Kania. "emang sesakit itu yah." imbuh Kania sembari mengelus pundak Tasya.

"nggak." jawab Tasya.

Merasa ingin memberi jawaban yang membuat dirinya sampai merengek dan memeluk Kania. Tasya pun melepaskan tubuh Kania sembari mengusap air mata yang sedikit menetes karna rengekan nya tadi.

"kamu nangis beneran sya." ucap Kania dengan lebih memastikan bahwa dirinya tak salah tangkap dengan apa yang ia lihat sekarang.

"a-ku nangis bukan karna cowok, tapi karna ucapan kamu."

"ha ucapan aku. emang ada yang salah yah."

"nggak ada."

Kania semakin rak paham dengan ucapan sahabatnya.

"yah terus apa Tasya? "

"kamu baik banget, selama ini nggak ada yang setulus itu ngomong sama aku. kamu bilang aku cantik, pinter bahkan sempurna, aku jadi terharuuuu." jawab Tasya ingin memeluk tubuh Kania lagi.

karna Kania tak menyukai hal yang terlalu dramatis, ia pun segera menghalau tubuh Tasya yang hendak memeluk tubuhnya untuk yang kedua kalinya.

"etss...." sambil menunjukkan telapak tangannya agar Tasya segera berhenti dan tak mendekat kearah dirinya.

"nggak ada peluk-peluk lagi, paham!" lanjut Kania.

"jahat bener sih." gerutu Tasya, sambil menunjukkan bibir yang sudah ia manyungkan.

"biarin, geli tau." ketus Kania.

Tasya malah tersenyum dan merangkul kembali lengan Kania.

"ok, kalau gitu karna kamu udah ngehibur aku. jadi sekarang aku traktir di cafe. gimana? " ujar Tasya.

Kania yang memang sangat menyukai suasana kafe pun tersenyum.

"beneran." antusias Kania.

"beneran dong, gimana? mau nggak."

"GO... " menunjuk kearah jalanan, dengan semangat seseorang yang seakan memenangkan sebuah undian lotre."kita berangkat." lanjut Kania.

Tasya mengimbangi langkah kaki Kania.

Bersambung.

1
Kiran Kiran
Bikin jantung berdegup kencang!
Rakko_
Keren banget! Jadi gak bisa stop baca cerita ini!
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!