Judul: Ninja Rian dari Surabaya
(Bab 1: Kehidupan Sehari-hari Ninja Rian)
Di sebuah warung kopi pinggir jalan di Surabaya...
Rian: (meminum es teh dengan santai) “Aku ini ninja loh, tapi kok kerjaanku malah jadi kurir paket, ya?”
Farid (teman Rian): (tertawa kecil) “Ninja dari mana, Ri? Orang Surabaya kok ninja? Ninja itu dari Jepang, bukan?”
Rian: “Lah, ninjanya internasional dong! Mana ada ninja cuma di satu tempat aja. Sekarang kan eranya globalisasi. Ninja Surabaya juga ada.”
Farid: (mengangguk sambil menahan tawa) “Terus, apa jurus andalanmu?”
Rian: (bersemangat) “Jurus kiriman kilat! Paketmu pasti sampai dalam 30 menit atau gratis!”
Farid: “Itu bukan jurus ninja, Ri. Itu ekspedisi.”
Rian: “Eh, jangan salah! Ninja itu kan harus cepat, tak terlihat, dan efisien. Aku kalau kirim paket nggak pernah kelihatan sama orang, tiba-tiba aja paketnya sampai depan rumah! Aku bahkan pakai motor ninja.”
Farid: “Jadi kamu ninja yang pakai motor ninja, gitu?”
Rian: “Lah, iya. Kalau nin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ramos Mujitno Supratman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Belajar Bahasa Jepang
(Bab 27: Belajar Bahasa Jepang)
Setelah petualangan yang mengesankan di Jepang, Rian dan James memutuskan untuk belajar bahasa Jepang. Mereka merasa bahwa berkomunikasi dengan penduduk lokal akan sangat membantu, terutama setelah bertemu Nana Komatsu. Rian ingin impresif ketika bertemu artis cantik itu lagi.
---
Rian dan James duduk di sebuah kafe kecil yang cozy di Shibuya, lengkap dengan buku catatan dan pena. James sudah menyiapkan beberapa kosakata dasar yang perlu mereka pelajari.
James: "Oke, Rian! Mari kita mulai dengan yang dasar. Yang pertama, 'konnichiwa'. Itu artinya 'halo'!"
(Rian mengangguk penuh semangat.)
Rian: "Konnichiwa! Konnichiwa! Ini mudah!"
---
James tersenyum, lalu melanjutkan.
James: "Bagus! Sekarang, 'arigatou gozaimasu' berarti 'terima kasih'."
Rian: "Arigatou... gozaimasu! Hah, aku rasa aku sudah jadi ninja bahasa Jepang!"
(Rian merasa bangga, tetapi tiba-tiba dia mengerutkan dahi.)
Rian: "Tapi, bagaimana jika ada yang bertanya sesuatu padaku? Aku tidak mengerti!"
---
James mencoba menenangkan Rian.
James: "Tenang, Rian. Kita akan belajar. Sekarang, coba katakan 'sumimasen' jika kamu ingin meminta maaf atau meminta perhatian."
Rian: "Sumimasen! Itu terdengar seperti suara kereta yang terhenti!"
(James tidak bisa menahan tawa.)
---
Setelah beberapa saat, Rian mulai percaya diri dan mengeluarkan berbagai ungkapan yang baru dipelajari.
Rian: "Konnichiwa! Arigatou gozaimasu! Sumimasen! Sekarang aku siap menghadapi dunia!"
(James merasa perlu memberi tantangan.)
James: "Bagus! Sekarang, ayo kita praktik. Coba kamu pesan makanan dalam bahasa Jepang di kafe ini."
---
Rian mengangguk, bersemangat. Dia berjalan ke meja kasir dan mencoba memesan dengan percaya diri.
Rian: "Konnichiwa! Saya mau... umm... ramen! Arigatou gozaimasu!"
(Kasir terlihat bingung dan bertanya balik dalam bahasa Jepang yang tidak dimengerti Rian.)
Kasir: "Nani ga hoshi desu ka?"
(Rian tampak bingung.)
---
Rian: "Eh? Apa itu? Kenapa dia berbicara dalam bahasa robot?"
(Dia berbalik ke James dengan ekspresi putus asa.)
Rian: "James! Apa yang dia katakan? Aku merasa seperti ninja yang tersesat!"
---
James menghampiri Rian dan menjelaskan.
James: "Dia bertanya, 'Apa yang kamu inginkan?' Kamu harus menjawabnya."
(Rian kembali berusaha dan berkata.)
Rian: "Ehh... 'Sushi! Sushi!'"
(Kasir tampak semakin bingung dan tersenyum canggung.)
Kasir: "Sushi... ramen... maaf, tapi kita tidak memiliki sushi di sini."
---
Rian mulai panik. Dia tidak tahu harus berkata apa lagi. Dia berbalik ke James dan mendesis.)
Rian: "Bagaimana kalau aku menggunakan bahasa tubuh? Mungkin bisa lebih mudah!"
(Dia mulai meniru gerakan mengunyah dan menyeruput seolah-olah memakan ramen.)
James: "Rian, itu bukan cara yang tepat! Hahaha!"
---
Kasir masih bingung melihat tingkah Rian, tetapi akhirnya, setelah beberapa momen, dia mengangguk dan berkata dalam bahasa Inggris.
Kasir: "Ramen, satu mangkuk?"
(Rian dan James saling berpandangan, lalu Rian mengangguk dengan cepat.)
Rian: "Iya! Ramen satu mangkuk! Arigatou gozaimasu!"
---
Setelah beberapa saat, Ramen tiba. Rian dan James duduk di meja dan mulai menikmati makanan mereka.
James: "Kau lihat? Itu tidak terlalu sulit, kan?"
Rian: "Iya! Aku mungkin bukan ninja bahasa Jepang, tapi setidaknya aku bisa memesan ramen!"
(Tiba-tiba, Rian menyadari ada sesuatu yang aneh dengan ramen-nya.)
---
Rian: "James, ini ramen apa? Kenapa ada potongan buah di dalamnya?"
(James melihat dan mulai tertawa terbahak-bahak.)
James: "Itu adalah ramen rasa buah! Mungkin kamu memesan di tempat yang salah, ninja!"
---
Rian merasa sangat malu, tetapi dia tidak bisa menahan tawa juga. Dia mengambil satu suap dan langsung terkejut.
Rian: "Wow! Ini rasanya aneh, tapi lucu! Sepertinya aku membuat ramen rasa baru!"
(Mereka berdua tertawa dan melanjutkan makan sambil bercanda tentang pengalaman konyol mereka.)
---
James: "Ninja Rian, pemesan ramen rasa baru! Siapa yang butuh bahasa Jepang ketika kita bisa membuat ramuan kreatif?"
(Rian tersenyum bangga meskipun dia tahu bahwa masih banyak yang harus dia pelajari.)
---
Tamat
Dengan semangat baru untuk belajar bahasa Jepang dan pengalaman konyol yang tak terlupakan, Rian dan James melanjutkan petualangan mereka, siap menghadapi tantangan berikutnya sambil terus bersenang-senang.
gabung yu d Gc Bcm..
d sini ada event menarik beserta reward juga ad mentor senior yg bs bimbing
caranya mudah wajib follow aku sebagai pemilik Gc Bcm ya.
Terima kasih.