Tak di sangka tak di duga,mereka yang dulu awalnya bermain bersama,bersekolah di sekolah yang sama kini menjadi sepasang suami istri.
Namun bukan restu yang menghalang mereka melainkan perasaan,kedua nya bahkan tidak sadar saling mencintai hingga sama sama merasa kehilangan.
Ria Maheswari,Dendy Prasetya akan kah lamaran Dendy berujung ke pelaminan atau hanya cinta yang beda perasaan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ♍Virgo girL 🥀🌸, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 17 Menginap
Suara mobil terdengar,Nia pun beranjak dari duduk nya masuk ke dalam melewati Dendy yang baru saja membuka mata nya sedang menguap.
Disusul Ria juga,ia seakan berjalan tidak lihat.
"Ri..." Dendy meraih tangan gadis itu yang akan keluar.
"Eh Lo dah bangun Den?" ucap Ria.
"Duduk,ngapain sih ikut mba Nia ke luar.Raka suami nya biar dia yang nyambut lah, Lo sini aja!"
Tangan Dendy menarik Ria hingga gadis itu duduk persis di depan Dendy.
Entah kenapa sejak Dendy mengutarakan perasaan nya Ria menjadi susah untuk mulai mengobrol dengan nya.
Hubungan macam apa yang mereka jalani saja ia tidak mengerti, Dendy kadang manis kadang biasa saja,dan kadang kadang kidding .
Nia dan Raka pun tidak masuk masuk membuat Ria penasaran.
"Ri..." Dendy menarik tangan Ria,gadis itu pun menoleh.
"Sudah selesai?" tanya Dendy dan Ria mengangguk.
Mata nya tak sengaja melihat sesuatu,tatapan Dendy membuat Ria diam.Tangan nya terangkat dan menyentuh dagu Ria.
"Den..." ucap Ria,namun ia pura pura tuli dan tetap mendekat.
Kalau cuma ciuman gak papa sih,gak papa kan Noah?Lagi pula kan Noah lebih dari gue,dia ketemu teman nya aja ciuman.
Dendy semakin mendekat,tak di pungkiri Ria juga mendekat kan wajah nya,perlahan kedua nya seakan tersihir.
"Ehekm!!! Den,mobil kamu geser dikit tuh.Mobil Raka mau masuk!"
Nia,siapa lagi jika bukan dia yang datang mengagetkan.
Suara mengagetkan membuat Dendy mundur drastis,Ria menggaruk kepala nya yang tak gatal.Nia pun kembali ke depan.
"Lo habis makan kue Ri,nih ada bekas nya!"
Ucap Dendy,ia memberitahukan sedikit remahan di tangan nya.
"Nih kalau gak percaya,Lo pikir apa hm?"
Sedikit mengulum senyum,Dendy bisa saja melakukan itu namun ia ingat jika perasaan nya belum ada jawaban sama sekali dari Ria.
.
.
.
Jam berjalan dengan cepat,setelah makan malam mereka berempat duduk kembali di ruang tengah,namun mata Ria ternodai.Berkali kali Raka mencium pipi Nia di depan nya.Berulang juga Dendy menangkup wajah nya.
Tontonan dewasa dan sangat romantis,ia terjebak di sana.Pengantin baru yang sedang semangat semangat nya memadu cinta.
"Pulang yuk Den,dah malem". Seru Ria.
Nia dan Raka menoleh.
"Tidur sini aja Ri.." ucap Nia.
Tidak menjawab Ria malah menoleh ke arah kamar yang bersebelahan persis,ia membayangkan pasti satu tembok dua ranjang bersisian.
Kepala nya menggeleng seolah mengatakan tidak.
"Tidur sini ya Ri?" ucap Raka mengulangi nya.
"Biar Dendy pulang sendiri saja,kamu besok di antar mas Raka pulang".
"Jangan!" bantah Dendy cepat.Seketika semua nya menoleh menatap mengintimidasi.
"Eee... Maksud ku..." mata nya berputar mencari alasan.
"Ma-maksud ku kepalaku pusing kak,nanti bagaimana jika aku pulang sendiri.Bisa berbahaya di jalan bukan?".
"Kalau begitu tidur disini juga sama Ria!"
"Apa?!!" pekik Ria,dan Raka langsung terdiam.
Pletak!!!
"Kamu tidur di kamar,Dendy disini,di depan televisi.Maksud mas Raka begitu dodol!".
Nia menjelaskan sementara Ria mengusap kepala nya,rasanya sakit karena terkejut.
Raka mengangguk,Nia tahu jika pikiran adik nya sudah salah.Otak nya menangkap bau bau mesum dan segera mungkin Nia membuyarkan nya.
Sepasang pasutri itu pun mengecek kembali tirai dan lampu,lalu mengunci ganda semua pintu.
Ria mengambil beberapa bantal dan guling untuk Dendy,tak lupa selimut juga.Lelaki itu tidak menjadi masalah jika tidur hanya beralaskan karpet tebal.
"Mba dan Mas masuk dulu ya Den?"
"Den,kalau malem laper masak aja sendiri.Tidak usah sungkan ya?"
Ucap Raka dan Nia bersama,Dendy pun mengangguk.Kedua nya melangkah ke kamar dan sudah pasti mengunci nya.
Tinggal Ria yang masih duduk dan memakai piyama milik Nia,piyama dengan tali spaghetti Krah turun sampai ke belahan dada,lalu celana yang hanya panjang sejengkal diatas lutut.
"Tidur sana kalau ngantuk Ri.."
"Lo gak tidur?".
"Tidur lah,Lo gak liat calon gue nyiapin ini semua!" candaan Dendy membuat Ria memiringkan bibir nya.
Ria yang menyiapkan bantal dan guling beserta selimut.
"Oke.. Gue masuk ya,please ya Den jangan buat televisi stand by sampai pagi karena gue gak enak sama Mas Raka!"
"Siap bos!"
Dendy mengusak pucuk kepala Ria sebelum wanita itu kembali ke kamar yang sudah di siapkan oleh Nia.
.
.
.
To be continue