NovelToon NovelToon
TEMANKU

TEMANKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Rumahhantu / Dunia Lain / Mata Batin / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: xzava

Elsya adalah seorang anak perempuan yang bisa melihat sosok tak kasat mata, saat memasuki taman kanak-kanak ia bertemu dengan sosok perempuan yang kini menjadi temannya, karena hal itu ia kadang terlihat berbicara sendiri dan membuat orang-orang di sekitarnya menganggap ia anak aneh.

Anggapan itu lah yang membuat ia tidak memilih teman di sekolah, dan ada hal lain yang menjadikan Elsya sasaran empuk para preman di sekolah untuk melakukan kejahatan padanya.

Elsya hanya tinggal bersama kakak kandungnya, kalau bukan support dari kakaknya ia tidak akan mampu bertahan.

Hingga suatu hari Elsya harus berpisah selama-lamanya dengan teman gaibnya, itu membuat Elsya sangat sedih dan memutuskan untuk menutup mata batinnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xzava, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Sudah seminggu sejak kepergian sosok perempuan baju merah itu, Elsya pun bisa tidur dengan nyenyak bahkan mbak Kun tidak tahan lama-lama di kamar Elsya karena ia tidur dengan mengorok.

Bertepatan dengan hari ini, Elsya melaksanakan ujian untuk kelulusannya.

"Kak ayo buruan, gue takut telat," ucap Elsya terburu-buru karena telat bangun tidur.

"Pelan-pelan nanti jatuh, baru juga pulih kaki lu, makanya kalau di bangunin tuh bangun bukan lima menit lagi kak," ucap Elzein.

"Ah bawel, cepetan."

Elzein mengantar Elsya ke sekolah, selain karena jaraknya yang cukup jauh, Elsya juga belum memiliki SIM.

"Thank you brother," ucap Elsya setelah sampai di sekolah.

"Oke, kerjakan ujianmu dengan baik."

"Iya iya," ucap Elsya lalu segera bergegas ke ruangan ujiannya.

Untungnya Elsya tidak telat bahkan masih banyak teman satu ruangan yang belum datang, saat Elsya baru menginjakkan kakinya ke dalam ruangannya, mata Elsya refleks menoleh ke arah meja guru.

"Aaiiissh sial!" umpat Elsya dalam hati, bagaimana tidak Elsya melakukan kontak mata dengan sosok guru, itu Qorin guru yang meninggal di sekolah karena serangan jantung.

"Pagi Elsya," sapa sosok guru itu kepada Elsya, sontak Elsya membungkukkan badannya sedikit ke arah sosok itu.

"Jangan nyontek lagi ya," ucap sosok itu kepada Elsya.

"Iya bu," jawab Elsya dengan lirih.

Pernah sekali Elsya meminta mbak Kun untuk membantunya menjawab soal-soal, itu karena kelas Elsya mendadak ujian harian sedangkan Elsya belum belajar.

Saat tengah di bantu jawab sama mbak Kun, sosok guru itu muncul dan menyuruh mbak Kun keluar dari kelas Elsya.

Itu bukan pertama kalinya Elsya melihat sosok guru itu, sudah beberapa kali. Awalnya Elsya cuek saja tapi sejak ketahuan di bantu sama mbak Kun, sosok guru itu selalu ada di ruangan Elsya saat melaksanakan ujian.

Tepat jam delapan, ujian bahasa Indonesia di mulai, Elsya hanya fokus dengan layar komputer di depannya, sedangkan yang lain tengah ribut mengodei temannya yang lain.

"Ini suatu keuntungan gak punya teman," ucap Elsya dalam hati.

Tidak butuh waktu lama, Elsya telah selesai bahkan waktunya masih lama.

"Bu?" ucap Elsya memanggil pengawas di ruangannya.

"Kenapa?" pengawas itu pun mendekati Elsya, takut jika komputer Elsya bermasalah.

"Saya sudah selesai, ini saya langsung finish kan?"

"Selesai? Masih banyak waktu ini, coba cek ulang lagi ya."

"Baik bu," jawab Elsya.

Semua mata tertuju ke Elsya, tapi karena mereka tidak akrab jadi tidak ada yang bertanya ke Elsya.

Elsya kembali mengecek semua jawabannya, setelah selesai di cek Elsya pun hanya diam di kursinya, sampai di perbolehkan untuk finish.

Elsya terus melihat ke arah pengawas di ruangannya, berharap mereka melakukan kontak mata dan memperbolehkan Elsya untuk finish.

Seseorang mencolek Elsya dari belakangnya, ia pun refleks menoleh, ternyata itu ketua kelasnya.

"Sudah selesai?" tanyanya, Elsya hanya menganggukkan kepalanya.

"Oke," ucapnya lagi.

"Bu bisa saya finish sekarang?" tanya Elsya lagi karena sudah lelah duduk.

"Sudah di cek ulang?"

"Sudah bu."

"Oke, finish kan kalau sudah langsung keluar."

Setelah Elsya selesai, ia langsung keluar kelas. Baru saja Elsya menginjakkan kakinya di luar kelas, Elsya di panggil oleh wali kelasnya.

"Elsya?"

"Iya bu," ucap Elsya melihat ke wali kelasnya.

"Kamu pindah rumah ya? Beberapa hari lalu ibu ke rumah mu sama kepala sekolah," ucap wali kelasnya.

"Ah iya bu saya sudah pindah, kenapa gak telpon dulu?" tanya Elsya.

"Nomor kamu tidak aktif."

"Oh iya bu, semenjak sakit saya jarang aktifkan hp, informasi paling sama kakak saya aja," ucap Elsya bohong, karena nyatanya ia memblokir nomor wali kelasnya itu.

"Aktifkan hp mu walaupun jarang kamu lihat."

"Baik bu, kalau gitu saya pamit duluan bu, kakak saya nungguin dia juga mau ke kampus."

"Oh iya iya," ucap wali kelasnya, Elsya pun langsung balik badan dan berlari ke mobil kakaknya.

"I'm back," ucap Elsya setelah membuka pintu mobil kakaknya.

"Elsya jangan lari-lari dulu, kaki lu aja baru pulih."

"Iya kak."

"Wali kelas lu kenapa?" tanya Elzein karena ia melihat wali kelasnya Elsya memanggil adiknya.

"Oh iya beberapa hari lalu katanya wali kelas gue sama kepsek ke rumah lama," ucap Elsya ke kakaknya.

"Tumben, mau ngapain?"

"Gak tau, gue gak nanya juga."

Sesampainya di rumah Elsya kembali berkutat dengan buku-buku pelajarannya, Elzein sudah memperingatkan adiknya untuk tidak memaksakan diri tapi Elsya tidak peduli.

"Elsya jangan lupa makan siang, gue mau ke rumah Kiano," ucap Elzein.

"Oke, titip salam buat kak Kiano."

"Iya."

Setelah kepergian Elzein, Elsya segera makan karena jika di tunda bisa saja ia tidak makan hingga malam hari.

1
Leviathan
semangat, mampir juga d chatt story ane
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!