Aku memang mencintaimu suamiku!!
tapi aku bukan wanita bucin,yang rela melakukan apa saja asal tetap bersama kamu,
aku akan memperlakukan kamu, sebagai mana kamu memperlakukan aku,
Arya Dirgantara telah menikah dengan gadis bernama Rianti Amelia Willson,putri dari sahabat papanya,mereka menikah karena dijodohkan oleh orang tua mereka,
selama menikah mereka memang tinggal satu atap,namun mereka tidur di kamar yang berbeda,sesuai keinginan arya yang tidak ingin melihat orang lain masuk ke dalam kamar pribadinya,
Arya tidak menyukai sang istri karena menurutnya istrinya itu adalah wanita manja dan cengeng,
Rianti yang mulai jenuh menghadapi sikap arya memilih mundur, apalagi kehadiran adik sepupu yang bersikap layaknya seorang kekasih arya, selalu mengusik ketenangan seorang rianti,
Hingga suatau hari rahasia Rianti terbongkar, membuat seorang arya dirgantara menyesal,karena telah menyia-nyiakan istrinya itu,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yeni Irawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.34 kembali ke titik nol
setelah melampiaskan amarah pada sang suami dan lily, Maya segera mengajak rianti untuk keluar dari ruangan tersebut,ia tidak tahan kalau harus berlama-lama disana,yang akan membuat dirinya semakin emosi,
sesuai ucapannya barusan, maya langsung meminta orang kepercayaan nya untuk menarik semua fasilitas yang ia berikan pada keluarga sang suami,tak ketinggalan rekening sang suami dan lily juga di blokir oleh nya,
Termasuk rumah yang saat ini di tempati oleh orang tua hendra,dan juga biaya sekolah adik-adik tuan hendra yang saat ini sedang kuliah di luar negeri,
selama ini ia sudah begitu royal pada keluarga suaminya itu, hingga membuat mereka lupa diri,dan berniat ingin menguasai seluruh hartanya,
dalam hal masalah duit,Maya tidak pernah perhitungan berapapun ia berikan, karena baginya hartanya juga tidak akan habis kalau hanya untuk dirinya saja,
Keluarga yang ia punya juga hanya bunda Sari,kakak nya itu juga sudah memiliki segalanya, bahkan lebih dari yang ia punya, sudah pasti kalau mereka tidak membutuhkan hartanya nya, sehingga ia berinisiatif untuk membantu keluarga sang suami,
Namun setelah semua kejadian ini, membuat nya sadar kalau kita tidak boleh terlalu baik pada orang lain,yang pada akhirnya membuat kita kecewa, andai saja mereka tulus maya pasti akan memberikan semua itu pada mereka
"aku ingin melihat akan seperti apa nasib keluarga mu tanpa aku " batin Maya sambil terus berjalan menuju ruang rawat sang kakak
"mama tidak apa - apa?" tanya rianti sambil mengelus lengan adik ibu mertuanya itu
" mama tidak apa-apa sayang, terimakasih sudah memberikan anak nakal itu kesempatan untuk bersama,tanpa kamu entah apa jadinya anak itu,
Kamu lihat sendirikan, bagaimana sikap wanita yang mengendalikan Arya selama ini, bayangkan saja kalau rencana mereka itu berhasil,akan seperti apa arya kedepannya, mama tidak bisa membayangkan "
" oh iya sayang, nanti temani mama bertemu dengan dokter gadungan itu ya,mama mau lihat sampai dimana mereka menipu mama"
" oke, rianti pasti akan menemani mama. Kesana''
Setelah nya kedua wanita itu masuk kedalam kamar bunda sari,sambil terus mengobrol banyak hal,
"sudah?'' tanya arya saat keduanya masuk kedalam ruangan tersebut dan meminta agar sang istri duduk di sebelahnya
" hmm" maya berdehem sebagai jawaban
" untuk apa kalian menemui mereka?" ternyata arya sudah bercerita pada bundanya itu kalau keduanya sedang menemui Hendra dan juga Lily
" untuk memberikan pukulan di wajah keduanya" sahut Maya dengan entengnya " tangan ku ini rasanya gatal sekali kalau belum menampar wajah mereka"
''tidak perlu mengotori tanganmu demi membalas mereka, cukup serahkan semuanya pada yang berwajib"
"itu terlalu ringan untuk mereka mbak, aku bahkan sudah mencabut semua fasilitas yang selama ini mereka nikmati,biar mereka kembali ke titik awal seperti sebelum mengenalku"
" kalau masalah itu mbak tidak akan melarang kamu, lakukan apapun yang ingin kamu lakukan, tapi jangan sampai bermain tangan karena mereka bisa saja menuntut mu"
" masalah itu mbak tenang saja, aku tau batasan ku"
"oh iya mbak,aku pinjam menantumu ini dulu, untuk menemani ku ke dokter gadungan itu, nanti aku akan langsung mengembalikan nya setelah selesai"
" pergilah, tapi kalian harus berhati -hati,nanti kalian tidak perlu datang kemari lagi,karena sore ini mbak sudah di ijinkan pulang ke rumah"
" loh istri Arya kok diculik lagi sih mah? Baru juga bertemu"
" nanti saja kangen-kangenan nya" sahut maya sambil menarik rianti dari arya, membuat pria itu cemberut
Setelah berpamitan,maya dan rianti segera menuju tempat praktek dokter yang selama ini tempat maya periksa kesehatan,
Disana mereka di sambut ramah oleh dokter alfin, dan seperti biasa dokter tersebut sudah mempersiapkan peralatan medis yang biasanya ia gunakan, setiap kali maya datang untuk memeriksa kesehatan nya,
" selamat siang dok" ucap maya dengan ramah seperti biasa,ia sama sekali tidak memperlihatkan kemarahan nya pada dokter tersebut
" selamat siang juga bu maya" balas dokter alfin sambil tersenyum ramah
" ngomong -ngomong siapa gadis cantik ini" ujar dokter alfin yang terpesona akan paras ayu milik rianti
" oh, ini keponakan saya dok, kebetulan dia sedang berlibur di jakarta,jadi saya ajak kesini buat menemani saya" ujar maya dengan berbohong,sedangkan rianti hanya tersenyum mendengar nya
" saya Alfin" dokter Alfin mengulurkan tangannya ke hadapan rianti sambil memandangi wajah rianti
" Amel, saya amel dok" ucap rianti sambil menerima uluran tangan dokter tersebut
" nama yang cantik seperti orangnya" lirih dokter Alfin namun masih bisa di dengar oleh maya dan rianti,
" Gila cantik banget, ini jauh lebih cantik dari pada selingkuh tuan Hendra itu'' batin dokter alfin mengagumi rianti
pria itu benar -benar terpesona akan kecantikan rianti, hingga ia tidak fokus dengan pekerjaannya,matanya terus melirik rianti yang saat ini duduk di sofa yang ada di dalam ruangan tersebut,
wanita itu berpura -pura tidak tau kalau dokter tersebut sedang curi-curi pandang panda nya, rianti memilih menyibukkan diri dengan ponselnya sambil berbalas pesan dengan sang suami tercinta,
"kenapa dok? Sedari tadi saya perhatikan dokter selalu melirik keponakan saya" ujar maya mengangetkan dokter Alfin,
Wajah dokter seketika memerah, lantaran tertangkap basah oleh maya ,telah memperhatikan rianti secara diam-diam
" bu Maya ada-ada, bagaimana mungkin saya meliriknya, sadari tadi saya fokus dengan pemeriksaan kesehatan bu maya"kilah dokter Alfin
" dilirik juga gak papa kok, lagian dokter juga masih sendiri bukan? keponakan saya itu juga masih sendiri,gak tau kenapa dia itu suka sekali menjomblo " kekeh maya
" yang benar saja bu maya? Masak iya gadis secantik itu masih jomblo?"
Dokter alfin semakin penasaran akan rianti, pria itu semakin ingin tau lebih banyak tentang wanita yang baru saja ia kenal tersebut, tanpa ia sadari kalau dia sudah masuk perangkap keduanya
" kalau dokter mau, saya bisa bantu" bisik maya berpura-pura agar rianti tidak mendengar obrolan mereka
" serius Bu Maya?" seketika tatapan mata dokter alfin begitu berbinar
" serius lah,saya juga ingin agar dia segera memiliki pasangan, dengan begitu ia akan menetap tinggal di jakarta untuk selamanya"
" apa saya boleh meminta nomor ponselnya bu Maya "
" boleh dok,nanti saya kasih" ujar maya sambil tersenyum namun ia sudah merencanakan akan memberitahukan nomor tuan dirgantara,agar pria dihadapan nya ini kena maki oleh kakak iparnya itu,karena telah berani menggoda menantunya,
" sayang kemarilah" pinta maya pada rianti agar duduk dengan nya,di depan dokter Alfin untuk mendengarkan hasil pemeriksaan kesehatan nya
" bagaimana dengan perkembangan kesehatan saya dok?"
Mendengar itu membuat dokter Alfin, meraup udara sebanyak -banyak nya, lalu menghembuskan nya dengan kasar,
Dokter Alfin terlihat sedikit ragu untuk menjelaskan hasil pemeriksaan nya,tidak seperti biasanya,
" selamat bu maya,saat ini kondisi kesehatan bu maya sudah ada kemajuan dari biasanya, kemungkinan besar kalau rajin kontrol seperti ini,kita bisa memutus perkembangan kanker itu" terang dokter Alfin dengan ragu-ragu
" benarkah dokter?" maya dan rianti berpura -pura terkejut akan penjelasan dokter tersebut
" benar Bu Maya, kalau hasil nya seperti ini , kemungkinan dalam waktu dekat kita bisa mengatasinya dan bu maya bisa sembuh total"
"Dasar dokter gadungan, kamu pikir penyakit kanker itu seperti sakit kepala hanya dengan minum obat sekali bisa langsung sembuh, tanpa harus terapi " batin maya , namun masih mempertahankan wajah ramahnya
" apa obatnya masih ada bu Maya,atau mau saya resep kan dengan obat yang paling bagus dari biasanya?"
" seperti nya saya sudah cocok dengan obat yang biasanya dokter kasih, jadi saya ambil yang itu saja dok "
" tidak mau mencoba yang ini saja bu maya,obat ini jauh lebih bagus dari pada yang biasanya" dokter Alfin terlihat ragu untuk memberi obat yang biasanya,
Semua itu karena ia tertarik dengan rianti,sehingga membuatnya tidak tega untuk membohongi mereka, seperti biasanya
"kita ambil dua-duanya saja dok, siapa tau obat itu juga cocok untuk mama saya" ujar rianti membuat dokter alfin tersenyum
" anda benar nona amel, obat ini memang jauh lebih bagus dari yang satunya"
" tidak masalah dok, biarkan mama saya tetap mengkonsumsi obat itu karena selama ini ia sudah bergantung dengan obat tersebut, dan obat yang ini akan saya pastikan agar mama saya mengkonsumsi nya dengan cara di selang -selingi dengan obat yang biasanya "
" benar -benar idaman " ujar dokter alfin secara kelepasan
" apa dok?"
" tidak apa - apa bu Maya" kilah dokter Alfin dengan cepat
" baiklah kalau begitu kali permisi dulu" ujar Maya setelah membayar tagihannya
" sama - sama bu Maya, semoga lekas sembuh"
" Amin, kalau begitu kami pamit dokter"
" bu Maya" dokter Alfin ragu untuk mengatakan secara langsung, namun tatapan matanya tertuju pada rianti
" sudah saya kirim ke nomor ponsel dokter" ujar Maya sambil tersenyum misterius
setelah nya Maya dan rianti benar-benar, pergi dari sana, namun mereka tidak langsung pulang, Melainkan mampir ke kantor rianti u tuk melakukan test kesehatan maya untuk kedua kalinya,
Serta memeriksa kandungan kedua obat yang baru saja mereka dapatkan dari dokter alfin,
pemilik mya sapa