NovelToon NovelToon
Jual Diri Demi Keluarga

Jual Diri Demi Keluarga

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Mengubah Takdir
Popularitas:409.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Lianali

Santi sigadis kecil yang tidak menyangka akan menjadi PSK di masa remajanya. Menjadi seorang wanita yang dipandang hina. Semua itu ia lakukan demi ego dan keluarganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lianali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15_Mbak, Kalau Ibu Tahu, Pasti Marah Besar

“Mbak, kalau ibu tahu, ibu pasti marah besar sama Mbak,” ujar Riski dengan wajah khawatir.

Ia baru saja selesai makan, sementara mereka berdua duduk di dapur berbincang. Keempat adik mereka asyik bermain di ruang tengah, menari-nari bersama boneka Barbie mereka.

“Ya mau bagaimana lagi, Ki? Mbak sudah buntu, enggak ada jalan keluar lain. Apalagi tadi Mbak lihat ibu sampai bersimpuh di kaki Pak Bani, bosnya ayah, demi meminjam uang untuk kamu dan Mbak. Mbak enggak tega melihatnya,” Santi menghela napas, matanya berkaca-kaca.

Riski memeluk lututnya, mengetahui hal itu pasti berat bagi Santi. Namun, ia juga tidak bisa berbuat banyak. Sebagai anak laki-laki tertua di rumah ini, usianya baru empat belas tahun. Bisa menyisihkan ongkos harian saja dengan bekerja serabutan di ladang orang sudah terasa seperti pencapaian besar baginya.

“Oh ya, ini sisa uangnya, masih ada satu juta lagi. Kamu saja yang pegang. Pakai untuk melunasi tunggakan mu di sekolah, dan sisanya belikan sepatu untuk kamu, Ridho, dan Ujang,” ujar Santi sambil mengeluarkan uang dari kantong bajunya, kemudian menyerahkannya kepada Riski.

Riski menatap Santi dengan mata berkaca-kaca. Anak itu jarang menangis, tetapi jika menangis, itu berarti hatinya benar-benar terluka.

“Mbak…”

“Sudah enggak apa-apa. Lagi pula Mbak juga enggak pintar di sekolah. Mbak enggak pernah naik peringkat, selalu di posisi terakhir. Mbak memang enggak cocok sekolah, jadi lebih baik Mbak berhenti saja,” kata Santi, mencoba tersenyum untuk menghibur dirinya sendiri.

“Tapi, Mbak…” Air mata Riski menetes, sementara uang yang diletakkan Santi di depannya masih belum disentuh.

“Kamu kan pintar, Ki. Kamu lebih pantas melanjutkan sekolah daripada Mbak. Jadi, Mbak titip cita-cita Mbak untuk jadi sarjana ke kamu, ya,” ujar Santi lembut.

Riski langsung memeluk Santi erat-erat. Mereka berdua sama-sama menangis, meluapkan emosi yang selama ini terpendam.

“Sudah, Ki, enggak apa-apa. Mbak ikhlas,” ucap Santi sambil mengelus punggung Riski.

Riski hanya diam tanpa sepatah kata, terus memeluk Santi se erat mungkin.

“Sudah, sudah, enggak apa-apa,” lanjut Santi, perlahan melonggarkan pelukannya. Ia menatap Riski dengan lembut, lalu menghapus air mata adiknya dengan tangan.

“Ambil uangnya, Dek. Jangan sia-siakan pengorbanan ibu dan Mbak, ya,” kata Santi, kemudian meletakkan uang sejuta rupiah itu ke tangan Riski.

Riski menggenggam erat uang tersebut. Dalam hatinya, ia bertekad untuk tidak mengecewakan ibu dan kakaknya.

*****

Di Tempat Kerja

Di sela-sela jam istirahat, Pak Bani menghampiri Pak Burhan yang sedang merokok dan minum kopi bersama para penganyam lainnya.

“Bagaimana kerjanya, Pak? Sudah sampai mana?” tanya Pak Bani ramah.

“Lancar, Pak. Tinggal sedikit lagi selesai,” sahut Pak Zei, salah satu karyawan di situ.

“Bagus kalau begitu. Saya senang mendengarnya.” Pak Bani tersenyum. “Oh ya, Pak Burhan, bisa ngobrol sebentar?”

Pak Burhan mengangguk sambil terus menghisap rokoknya. “Tentu, Pak. Kenapa tidak?”

*****

Di sebuah ruangan kecil yang hanya diisi mereka berdua, Pak Bani mulai bicara. “Begini, Pak Burhan, tadi pagi istri Bapak datang ke rumah saya untuk meminjam uang dua juta rupiah. Katanya untuk keperluan anak-anak sekolah.”

Pak Burhan terlihat acuh tak acuh. Asap rokok keluar dari mulut dan hidungnya, lalu ia melanjutkan menyeruput kopi.

“Jadi begini, Pak. Total utang Bapak sekarang sudah mencapai empat juta rupiah. Saya mau tanya, mulai kapan saya bisa potong gaji Bapak? Saya pikir itu cara terbaik agar tidak menjadi beban berat bagi Bapak,” jelas Pak Bani dengan hati-hati, memilih kata-kata yang tepat agar tidak menyinggung.

Pak Burhan tetap cuek. Asap rokok terus keluar dari mulut dan hidungnya. Dalam pikirannya, Pak Bani hanya pura-pura baik. Kalau memang benar ingin membantu, seharusnya utang itu dianggap lunas, bukan dipotong dari gaji.

“Bagaimana, Pak Burhan? Saya juga enggak enak kalau langsung memotong gaji tanpa persetujuan Bapak,” ucap Pak Bani lagi, mencoba bersikap sabar meski mulai merasa kesal.

Pak Burhan mematikan puntung rokoknya di asbak kaleng yang disediakan. Ia kemudian mengambil rokok baru dari saku bajunya, menyalakannya, lalu kembali menghisapnya.

“Kalau mulai potong gaji dari hari ini, bagaimana? Bisa, Pak?” tanya Pak Bani lagi.

“Ya terserah Bapak saja. Bapak kan orang kaya, saya mah apa, cuma orang susah yang bekerja siang dan malam buat Bapak,” sahut Pak Burhan santai, nada suaranya terdengar sinis.

“Maksudnya, Pak?” Pak Bani mencoba menahan diri, meskipun hatinya sudah mulai panas.

1
pioo
alurnya ga ketebak pusing aku, sebentar A sebentar B fokus aja gituloo kalo mmg balas dendam yauda jgn ke lain2 lg, pantes gdk peminatnya
pioo
jangan mauu santi
pioo
mau komen kasar tkt di blok wkwk
pioo
kalo niat mau kabur kenapa ga langsung minta 20juta ajasih hadeh wkwk
pioo
woi ini kok lama lama tulisannya ngawur ya
Purnama Sary
mau nnya ni teman2 klau novel sudah di download klau bc sambl data kita hidup apa kh dtaa kita trmakan atau tidak
Sitywasitah Sity123
Iya menderita terus tour gak nemu bhgya
Rehaan Aamir
Sesaaaakk Rasanya Dada Ini Mengikuti Alur Crt Mu Thorrr...Gilaaa Yaa Santi Seorang Perempuan Harus Menghidupi k 5 Adik2 Nya Tanpa Kemampuan Apa2 Yg Akhirnya Dengan Segala Keterpaksaan Harus Terjerumus K Lembah Hitam...😢😢😢😢😢
Sitywasitah Sity123
kenpa malah jadi gak nyambung ko bisa jd tumbal aneh ini tour ok klu untuk c Santi di siksa gkpp lah ini malah ada tumbal segala gak nyambung maaf
Lianali
Terimakasih banyak mbak.
Sitywasitah Sity123
gak nyambung ini mau pdhl c Santi menderita dri awal tapi knpa ini ko klepotan tour cerita nya
Lianali: Hahahah, sabar mbak sabar, btw, makasih ya udah mampir, koreksi terus ya mbak kalau ada salah, heheh
total 1 replies
ErNawati
lanjuttt, smngat trus buat author 👍
Lianali: Terimakasih banyak mbak🙏
total 1 replies
Maymayarni
lanjut thor
Lianali: Makasih ya🙏
total 1 replies
ErNawati
lanjutttt, smngat trus buat author 👍🤭
Ramos Ramos
wkwkwkwwkwkkwk
Erna Wati
jangan lama² up nya thor
Dessy Christianti
Luar biasa
Wanita Aries
Semoga randi bs bantu santi
Maymayarni
lanjut thor
Novita Mey
kenapa bab 96 dan 97 di hapus kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!