NovelToon NovelToon
(Un)Known Celebrity

(Un)Known Celebrity

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yourlukey

Mengulik kehidupan selebriti di belakang layar. Novel ini menceritakan tentang, Kayla Aruna, selebriti kurang terkenal yang sudah lama berkecimpung di industri dunia hiburan itu harus menerima kritikan pedas dari netizen setelah dia tampil di salah satu program variety show bersama Thaniel Hanggono.

Namun di tengah kontroversi yang menimpa Kayla, tawaran untuk bermain film bersama Thaniel justru datang dari salah satu production house dengan bayaran yang cukup mahal. Kayla yang menerima tawaran itu karena tertarik dengan naskahnya pun semakin banyak menerima hate comment karena dianggap panjat sosial menggunakan nama Thaniel.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yourlukey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hujatan lagi

Kayla sangat antusias menerima tawaran film itu. Sedari pagi buta dia sudah mempersiapkan pakaian apa yang akan dikenakan untuk menemui produser supaya mendapat kesan yang baik. Selama kurang lebih satu jam, Kayla memilih baju di lemarinya, mencari yang terbaik diantara yang terbaik, meski sempat berpikir kalau tidak ada pakaian yang sesuai untuk dia kenakan.

Selain itu, Kayla juga mencari referensi di internet tentang model rambut dan make up apa yang cocok untuk menunjang penampilannya. Meski membutuhkan waktu yang lama, dia begitu semangat mempersiapkannya.

"Bisa nggak Mbak Kayla besok datang ke alamat yang saya kirim untuk mengambil naskah? Soalnya saya nggak tahu di mana alamat Mbak Kayla atau kontak manajer yang bisa dihubungi, jadi saya menghubungi nomor yang tersedia di profil media sosial Mbak Kayla. Sekalian bertemu dengan produser."

Itu yang dikatakan salah satu staf rumah produksi kepada Kayla kemarin. Meski hanya mengambil naskah film dan belum ada pertemuan resmi, dia tetap mempersiapkan yang terbaik.

Setelah menyelesaikan urusan penampilan,  Kayla segera meluncur menggunakan mobil pribadi ke alamat yang telah staf rumah produksi kirimkan melalui pesan singkat.

"Selama pagi, dengan Mbak Kayla?" Salah seorang staf bertanya begitu Kayla datang ke meja informasi.

Begitu Kayla mengiyakan pertanyaan itu, salah seorang staf lain menghampiri Kayla, kemudian mengantarnya ke salah satu ruang tunggu.

"Di tunggu sebentar, ya, Mbak Kayla." Staf itu berkata dengan sopan. Setelah Kayla menganggukan kepalanya, staf itu kemudian melenggang dari ruangan.

Tak lama setelah staf yang mengantarnya keluar ruangan, seorang perempuan cantik, tinggi semampai dan berkaca mata masuk ke ruangan tempat Kayla menunggu.

"Kayla Aruna?" Sapanya. "Saya Marsya, Produser." Perempuan itu mengulurkan tangan pada Kayla.

Kayla yang tengah duduk di ruangan itu lantas berdiri dan menjabat tangan perempuan bernama Marsya itu.

"Saya sudah beberapa kali nonton film yang kamu bintangi dan saya tertarik untuk bekerja sama."

Kayla mengulum senyum. "Terima kasih. Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik."

Pertemuan itu tak berlangsung lama. Setelah beberapa percakapan pendek dan Marsya yang kerap memuji kemampuan akting Kayla, keduanya pun menyudahi obrolan mereka dan tak lupa Marsya memberikan naskah film yang akan digarapnya pada Kayla.

Begitu sampai rumah, Kayla tak sabar untuk segera membaca naskahnya. Di ruang tengah, dia pun mengambil posisi ternyaman untuk bisa membaca dan memahami isi naskah tersebut.

Berkarir selama sepuluh tahun di industri hiburan, Kayla tak sekalipun mendapat tawaran menjadi pemeran utama dalam sebuah film atau series. Dan kesabaran itu kini mulai membuahkan hasil karena naskah yang ditawarkan padanya sungguh diluar ekspektasi. Naskah itu benar-benar bagus. Dia tidak pernah menyangka kalau karakter itu akan dia perankan.

Kayla berseru ria. Diantara semua masalah yang terjadi, ternyata Tuhan masih menyediakan hal baik untuknya. Dia sangat bersyukur.

Ponsel Kayla berdering. Satu panggilan masuk dari sahabatnya, Maura.

"Halo." Kata Kayla setelah menggeser tombol hijau dan meletakkan ponselnya di telinga.

"Gimana tawarannya? Jadi?" Maura bertanya di seberang telepon.

"Jadi, Mau Mau! Naskahnya bagus banget." Kata Kayla setengah berteriak.

Di seberang telepon Maura ikut tertawa. "Serius? Akhirnya lo dapat naskah yang sesuai. Terus gimana syutingnya? Kapan mulainya?"

"Belum ada informasi lagi, sih. Nanti kalau sudah mulai syuting gue kabarin." Kata Kayla.

"Gue seneng banget dengernya. Setelah sekian lama akhirnya lo dapat peran utama."

"Gue pasti bisa meranin karakter ini dengan bagus, kan, Maura?" Nada bicara Kayla mulai merendah. Ada sedikit ketidakpercayaan dalam dirinya. "Gue takut kalau tiba-tiba gue nggak bisa ngelakuin yang terbaik."

"Pasti bisa! Lo nggak boleh ngomong kayak gitu. Ingat, lo itu aktris profesional. Apapun peran yang dikasih ke lo, lo harus bisa meranin karakternya dengan baik." Maura berkata dengan lantang di seberang telepon, seolah-olah dia adalah motivator terbaik.

Kayla tertawa. Sepersekian detik kemudian butiran air mata jatuh ke pipinya. Dia tidak sedang bersedih, melainkan sedang terharu karena dia bisa mendapatkan peran utama. Sekarang itu bukanlah sebuah mimpi, melainkan kenyataan yang harus dia lakukan sebaik mungkin.

Setelah bercakap-cakap dengan Maura. Kayla berlanjut menelepon ibu dan ayahnya di kampung, mengabari kalau dia mendapat peran utama dalam sebuah film.

"Akhirnya, Kayla! Ibu seneng banget dengernya." Kata Ibu Kayla di seberang telepon. Nada bicaranya terdengar seperti orang yang sedang menangis. Tentu saja itu bukan tangis kesedihan, melainkan tangis kebahagiaan.

"Doain Kayla terus, ya, Bu. Semoga Kayla bisa meranin karakternya dengan bagus."

"Pastilah, Kayla. Ibu pasti doain kamu."

"Selamat, ya, Nak. Ayah yakin kamu pasti bisa. Kesabaran kamu akhirnya terbayar." Kali ini yang berbicara adalah Ayah Kayla. Nada bicaranya tedengar sangat antusias mendengar putrinya mendapatkan peran utama dalam sebuah projek film.

Mendengar orang-orang yang disayang mendukungnya sepenuh hati, membuat Kayla bekerja dengan keras. Di dalam apartemen yang dia huni seorang diri, Kayla mulai belajar untuk memahami karakter yang akan dia perankan, menghafal dialog yang akan dia ucapkan, hingga mempraktikkan adegan demi adegan yang ada di dalam naskah.

Namun di tengah kesibukan itu, Kayla harus menelan kekecewaan setelah membaca artikel yang tersebar di media sosial bahwa yang akan menjadi lawan mainnya adalah Thaniel Hanggono.

Kabar itu tentu membuat Kayla jengkel bukan main karena harus satu projek lagi bersama Thaniel, tapi yang lebih membuat Kayla jengkel adalah ketika dirinya membaca komentar-komentar netizen di internet yang langsung menghujatnya.

"Wtf, yang milih cast-nya siapa, sih? Kayak nggak ada aktris lain aja."

"Kayla lagi, Kayla lagi. Udah tahu yang kemarin nimbulin kontroversi karena mereka dipasangin, eh malah diulagi lagi."

"Boikot Kayla."

"Ini PH-nya emang sengaja, ya?"

"Ya elah, kenapa Kayla si problematic, sih?"

"Ini PH-nya mau untung apa buntung, sih."

"Kenapa harus Kayla, sih?"

"Yah, jadi malas nonton, deh."

Jika boleh dijawab jujur, Kayla sebenarnya juga sebal dan tidak pernah menyangka kalau dia akan dipasangkan dengan Thaniel, tapi apa boleh buat? Dia harus profesional. Apalagi Kayla juga menyukai naskah filmnya, jadi dia tidak mungkin mundur. Tidakkah orang-orang di internet itu sedikit memakluminya? Berhenti menghujat hanya karena mereka akan dipasangkan dalam sebuah film? Itu hanya film, bukan kehidupan nyata.

Kayla mendengus sebal. Dia yang awalnya sangat antusias karena bisa menjadi pemeran utama itu tiba-tiba menjadi ciut. Suasana hatinya mendadak berantakan setelah membaca komentar-komentar itu.

"Ingat, lo itu aktris profesional."

Perkataan Maura di telepon tiba-tiba melintas di kepala perempuan itu saat dia sedang menunduk lemas. Pikiran buruk yang sempat menguasainya hilang seketika setelah mengingat perkataan sahabatnya.

Kayla lantas menatap cermin, meyakinkan diri bahwa komentar-komentar buruk itu tidak akan memengaruhinya. Impiannya lebih berharga dari pada mendengarkan perkataan orang lain yang hanya akan membuat dirinya menjadi terpuruk. Dia harus mengangkat kepalanya, menunjukkan bahwa dia layak mendapatkannya.

1
miilieaa
ku temenin yah kayla
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!