Diawali dengan kisah perjalanan cinta seorang gadis muda bernama Iren Zefanya, saat pertama kali diterima bekerja diperusahaan ternama di kota nya,,,
Ada salah satu pria yang Iren kagumi saat di kantornya, tapi yang tidak diketahuinya pria itu adalah anak tunggal pemilik perusahaan tersebut,,,
Bagaimana selanjutnya perjalanan cintanya Iren?, apakah dia bisa memperjuangkan cintanya bersama pria itu?, atau dengan pria yang lainnya? yuk simak cerita selanjutnya bestieee...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rainara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13
Abian yang sedang mengibas ngibaskan kaus nya itu pun terhenti dan melihat kearah Iren yang menjulukinya om tampan..
Dengan keheranan abian pun bertanya "Siapa kamu?"
"Om lupa saya yang waktu itu marah marah sama om karna om ngebut dijalan saat hujan, dan saya kena air becekan, mungkin om tidak mengenali wajah saya sebab hari itu saya menggunakan mantel, helm dan masker" jelas Iren panjang lebar..
Abian pun diam dan berusaha mengingat hari itu, akhirnya abian pun masih ingat si wanita yang marah marah tidak jelas yang membuatnya tidak jadi mengisi bensin....
"Iyaiya saya ingat, tapi berapa umurmu? " tanya abian yang tidak suka dipanggil om oleh Iren, dia merasa umurnya sudah sangat tua..
"Om tanya umur saya" Iren menunjuk dirinya sendiri "umur saya sudah 23 tahun baru ulang tahun 2 bulan kemarin" Iren lanjut meneruskan bicaranya..
"Berhentila panggil aku om, umur mu dan aku hanya beda 6 tahun saja" kesal abian yang terus terusan dipanggil om oleh iren..
"Ya tapi menurut saya si sudah cocok kalau dipanggil om, karna saya punya oom yang umurnya sekitar 30 tahunan, om sendiri kan juga hampir menginjak angka 30kan? " iren terus bicara sampai lupa dengan kejadian barusan...
"Kau pelayan disini?" belum sempet iren menjawab abian melanjutkan ucapannya,, "dimana pemilik caffe ini aku ingin melaporkan mu karna sudah ceroboh dan menumpahkan minuman itu ke bajuku"
Sebetulnya abian tidak ingin memperpanjang masalah kecil itu, tapi dia kesal dengan iren yang terus terusan memanggilnya om, dia ingin membuat sedikit pelajaran untuk iren..
"Aduhh maaf mass saya tidak ada maksud untuk menyinggung, tapi saya merasa saya tidak salah, tapi sekali lagi maaf ya mass, saya akan ganti rugi atas kesalahan saya, saya akan melakukan apapun asal mas tidak melaporkan ke bude saya mass" ucapan iren yang terus menerus meminta maaf, dia tidak ingin abian melaporkan ke budenya, iren yang baru saja datang ke caffe tidak ingin membuat kekacauan...
Abian memikirkan sesuatu, TING tiba tiba muncul lampu diatas kepalanya, dia punya rencana untuk menggagalkan perjodohan itu..
"Saya tidak akan melaporkan keatasanmu asal kamu mau membantu saya untuk hari ini saja gimana?" tawaran abian
"Bantu apa ya mas?" tanya iren yang masih belum mengerti dengan rencana abian...
"Kamu tidak perlu banyak membuang tenaga, hanya saja saya ingin kamu berakting untuk pura pura menjadi pacar saya" jawab abian berharap iren mau agar bisa membatalkan rencana mama Vera...
"Haa jadi pacar pura pura?, maksudnya mas mau jadiin saya pacar pura pura gitu?, mas saya tau mas adalah lelaki paling tampan yang pernah saya temui, saya juga suka melihat mas saat kejadian waktu itu, tapi saya masih punya harga diri sebagai wanita mas, saya gamau ya dijadikan boneka sama mas, jangan sementang mas ganteng dan saya suka trus mas berfikir saya langsung mau gitu?, maaf ya mas cari saja wanita lain masih banyak di caffe ini, dan soal baju yang kena coffe karna saya, saya akan ganti rugi permisi" iren pun membalikkan badannya dan ingin pergi,,,
"Yasudah saya akan melaporkan keatasanmu dan saya pastikan setelah saya komplain tidak akan ada lagi orang yang akan datang kesini" ancam abian yang membuat langkah iren terhenti... Abian yang melihat iren menghentikan langkahnya pun tersenyum sekilas, dia tau iren akan berubah pikiran...
Dan benar saja iren membalikan badannya dan kembali menatap abian dengan nafas yang berat iren berkata "Okey saya akan membantu Anda untuk hari ini saja" iren pun setuju karna dia tidak ingin caffe ini tutup karna kecerobohan nya...
