NovelToon NovelToon
Suamiku Ternyata Orang Kaya

Suamiku Ternyata Orang Kaya

Status: tamat
Genre:Tamat / Pernikahan Kilat / CEO Amnesia / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya / Suami ideal / Istri ideal
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: IAS

Hilya Nadhira, ia tidak pernah menyangka bahwa kebaikannya menolong seorang pria berakhir menjadi sebuah hubungan pernikahan.
Pria yang jelas tidak diketahui asal usulnya bahkan kehilangan ingatannya itu, kini hidup satu atap dengannya dengan status suami.
" Gimana kalau dia udah inget dan pergi meninggalkanmu, bukannya kamu akan jadi janda nduk?"
" Ndak apa Bu'e, bukankah itu hanya sekedar status. Hilya ndak pernah berpikir jauh. Jika memang Mas udah inget dan mau pergi itu hak dia."
Siapa sebenarnya pria yang jadi suami Hilya ini?
Mengapa dia bisa hilang ingatan? Dan apakah benar dia akan meninggalkan Hilya jika ingatannya sudah kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

STOK 08: Dikerjain Bos

Nizam mengusap wajahnya kasar. ia tahu bahwa orang yang baru saja menghubunginya adalah atasannya yang menghilang sekian lama. Dimana semua orang saat ini mencarinya terutama keluarganya. Dan dia juga menduga bahwa dirinya adalah orang yang pertama dihubungi. Tentu dengan segala perintah yang diterimanya itu.

" Ini Bos apa-apaan sih. Buseet deh. Dah lama ngilang, tiba-tiba ngubungin cuma buat minta aku ketempat yang sama sekali aku nggak tahu. Aaarggghhh Bos, bisa nggak sih dia tuh muncul dengan cara yang bener. Mana udah bikin aku khawatir. Hiks, tapi untungnya hiks, dia selamat. Ugghh Bos, kau sungguh bikin aku seperti kehilangan hidup."

Nizam tersedu, rasa kesal itu bercampur bahagia. Sudah 5 tahun dia berada di sisi Tara. Dan bagi Nizam, Tara bukan hanya sekedar atasan tapi juga teman dan keluarga karena Tara memperlakukan dirinya dengan sangat baik.

Maka dari itu ketika Tara menghilang bagi ditelan bumi, Nizam juga seakan runtuh. Tapi dia tetap tegak berdiri dengan mengerahkan orang untuk mencari keberadaan Tara. Dia juga bekerjasama dnegan sepupu sang bos yakni Nayaka. Bertukar informasi menjadi hal yang bisa ia lakukan. Tapi sungguh tidak ia duga bahwa Nayaka pun tak kunjung mendapatkan keberadaan Tara hingga akhirnya sang tuan muncul dengan sendirinya.

Nizam mengusap air matanya yang luruh, ia harus segera mendapatkan apa yang sudah Tara pesan. Dan ternyata itu tidaklah sulit. Tapi bagian terakhir dari pesan itu adalah untuk memberitahu kepada Nayaka perihal keberadaanya.

" Jangan sampai bocor. Hanya Nayaka aja yang boleh tahu kalau aku sudah ditemukan. Untuk orang rumah biar aku yang urus."

Walau Nizam tidak sepenuhnya mengerti akan maksud dari pesan tambahan itu, tapi setidaknya ia paham bahwa kabar mengenai Tara ini bersifat rahasia. Nizam tanpa banyak berpikir langung bergegas menuju markas Wild Eagle dimana Nayaka saat ini berada. Tentu saja dia lebih dulu mengonfirmasi keberadaan pimpinan Wild Eagle tersebut.

" Tuan Nayaka."

" Ada di dalam Tuan Nizam."

Tak tak tak

Cekleek

" Ada apa Zam, malam-malam begini kemari."

" Dapat pesan dari Bos, ini Tuan."

Nayaka mengerutkan alisnya, satu-satunya yang dipanggil bos oleh Nizam adalah Taraka. Maka sebuah kesimpulan ditarik oleh Nayaka bahwa Nizam dihubungi oleh Tara.

Dia langsung mengambil ponsel milik Nizam yang diulurkan kepadanya. Sebuah pesan yang sepertinya biasa tapi Nayaka langung memahaminya secara menyeluruh maksud dan tujuannya.

" Ringgo, lacak sinyal ponsel yang dipakai Bang Tara ini. Pastikan lokasi pastinya."

" Siap Bos!"

Nayaka mengetuk-ngetuk kan jarinya di meja. Sekarang yang ada di kepalanya adalah datang ke tempat dimana Taraka berada untuk bertanya secara langsung mengenai apa yang terjadi pada kakak sepupunya itu.

" Untuk Paman dan Bibi ternyata udah langsung dikasih tahu oleh dia sendiri. Hmm oke Zam, kamu balik dulu aja dan lakukan apa yang dia suruh. Pastikan kamu ketempat itu tanpa sepengetahuan siapapun."

" Baik Tuan."

Nizam pamit undur diri. Tugas pertama sudah ia laksanakan kini tinggal tugas kedua dan ketiga. Meskipun sepertinya tugasnya menumpuk tapi dia suka melakukannya. Terlebih dia memang tidak melakukan apapun selama bosnya menghilang.

Di samping itu, keluarga Dwilaga tepatnya kediaman Yasa tengah merasakan kebahagiaan yang telah lama hilang. Kabar mengenai sang putra sulung sudah diketahui dengan pasti dimana dia berada, dan itu dikatakan oleh mulut si orang yang beberapa waktu hilang.

Namun meskipun demikian Yasa, Kaluna dan Tavisha belum sepenuhnya merasa lega, pasalnya Tara belum memberitahu lokasi tepatnya. " Ayah dan Bunda nggak perlu khawatir. Sejauh ini aku baik-baik aja. Aaah, dan aku punya kejutan nantinya. Tapi aku harap Ayah dan Bunda nggak kaget dengan kejutan dari ku ini. Tapi Bund, yang jelas Bunda dan Visha bakalan suka. Nah sampai sini dulu ya, ponselnya harus segera Tara kembalikan ke yang punya jadi jangan menghubungi baik telepon maupun pesan. Nanti aku aja yang menghubungi Ayah dan Bunda."

Tuuuut

Belum juga Yasa dan Kaluna menjawab, ponsel itu sudah dimatikan dan ketika dihubungi kembali nomor ponsel itu sudah tidak aktif. Keduanya saling pandang pun dengan Visha, dia juga ikutan bingung dengan semua yang dikatakan oleh sang kakak.

" Mas, ini maksud Tara apaan sih. Aku nggak ngerti."

" Kamu nggak ngerti apalagi aku sayang. Aku juga nggak paham dengan semua ucapan anak kita itu. Tapi apapun itu yang penting Tara baik-baik saja."

Yasa mengusap punggung Kaluna. Ia tahu bahwa istrinya itu belum sepenuhnya merasa lega. Kerinduan yang mendalam terhadap sang putra membuat Kaluna masih ingin berbicara banyak bahkan ingin segera bertemu.

" Bund, Visha yakin Abang baik-baik saja. Dari kata-kata yang diucapkan, dia terlihat baik. Dan kita tunggu aja, pasti Abang bakalan ngejelasin semuanya nanti. Kita tunggu aja Ya Bund. Untuk saat ini, biarkan Abang melakukan apa yang ingin dilakukan."

Ucapan bijak dari Visha membuat senyum Yasa mengembang sempurna. Putri bungsunya ini memang selalu bisa membuat orang lain merasa tenang. Pun dengan Kaluna, dia juga mengangguk setuju dengan apa yang dikatakan Visha.

" Haah, kalau nggak ada kamu, Bunda bakalan kalut melulu," ucap Kaluna sambil mengusap lembut kepala Visha. Visha membalas dnegan senyum yang lebar sehingga gigi-giginya terlihat.

" Vish, jadi dosen aja ya besok. Sekaligus progam S2 dan ambil gelar profesor."

Mata Kaluna langsung melotot ke arah sang suami. Selama ini mereka sudah berkomitmen bahwa tidak akan memaksa kehendak terhadap pendidikan putra putri mereka. Tapi sepertinya Yasa punya harapan tertentu terhadap sang anak perempuan.

" Sayang, itu hanya saran. Aku nggak maksa kok."

Visha tertawa terbahak-bahak melihat kedua orang tuanya itu. Ya ia sellau suka melihat keharmonisan ayah dan bundanya. Meskipun terkadang sang ayah sering tidak berkutik di depan bundanya.

" Uda Yah, Bund, apa yang Ayah katakan bener kok kalau ayah cuma ngasih saran. Sebenarnya juga Visha berharap bisa seperti ayah. Makanya Visha ngambil semester pendek biar cepet lulusnya dan kejar gelar magister lebih cepet juga."

Rupanya pembicaraan mengenai pendidikan Visha membuat pikiran mereka terhadap Tara sedikit teralihkan. Terlebih memang Tara sudah memberi kabar kalau dia baik-baik saja.

" Nak, jangan merasa terbebani dengan semua pencapaian ayah dan kekek mu dulu. Mereka emang profesor dan gila kerja. Bayangkan aja tiap harinya cuma bergelut sama buku. Dulu dengar cerita Nenek tentang Kakek dan papa mu sama seperti itu. Maka dari itu Bunda nggak mau kamu begitu."

" Tenang Bunda, Visha nggak akan jadi dosen killer bin kaku macam Kakek dan Ayah hahaha."

Selorohan Visha membuat Kaluna tertawa tapi tidak dengan Yasa. Pria paruh baya itu terlihat cemberut dan menggembungkan kedua pipinya.

" Emang aku dulu galak," tanya Yasa kepada istrinya.

" Ohooo, apakah perlu diingatkan lagi bagaimana seorang Yasa Naratama Dwilaga." Kaluna menjawab hal tersebut dengan gaya meledek. Tentu saja hal itu membuat Visha memilih untuk segera pergi dari kamar kedua orang tuanya. Ia sangat bersyukur bahwa Kekhawatirannya terhadap sang kakak adalah salah.

TBC

1
Nanik Kusno
Terlalu PD Anda ...
Nanik Kusno
Kalau Valen macem2 ma Rein... tendang aja dari DJ ... gampang kan...
Nanik Kusno
Kok paman....tapi manggile kakek....Kak Othor....😵‍💫😵‍💫😵‍💫😵‍💫😵‍💫😩😩😩😩
Nanik Kusno
Uhhhuuuyyyy....ada yang udah berani ciuman nih ....☺️☺️☺️☺️☺️☺️☺️☺️
Nanik Kusno
PD amat nih cewek....😏😏😏😏😏
Boutque Sofia
Luar biasa
Nanik Kusno
Visha perlu ditegasi lagi nih Rein...
Nanik Kusno
Cepetan dilamar aja Rein.... kesuwen..
Nanik Kusno
Haishhhhh....dua orang ini ...bikin gemes aja....😏😏😏😏😏
Nanik Kusno
Tuh kan..... bandingkan dengan yang lain....Rein lebih segalanya lho ... kurang apa coba.....😊😊😊
Nanik Kusno
Ayo semangat Rein ... Pepet terus jangan kasih kendor....💪💪💪
Nanik Kusno
Sebenarnya apa yang kau inginkan lagi Visha???
Nanik Kusno
Sudah selesai aja....btw... makasih banyak kak Othor.... semangat selalu 💪💪💪💪💪
Nanik Kusno
Kasian P. Roni...dia seorang pemimpin yang baik dan profesional...tapi punya istri kayak gitu....
Nanik Kusno
Nah....ini baru bener....biar kapok...😏😏😏😏😏
Nanik Kusno
Pasti ulah si kutu kupret Anjar itu.... perlu dikasih pelajaran biar g semakin menjadi2....
Nanik Kusno
Felling kamu bener Hilya.... dikampung ayah dan ibumu diganggu tuh sama si Anjar kutu kupret....😡😡😡😡😡
Nanik Kusno
Di pasar tradisional atau depan sekolah biasanya ada lho...
Nanik Kusno
Haaahhhhh....untung si Roni dan anaknya g ikut gendeng seperti si Anjar....
Nanik Kusno
Nah lho.... rasain Tara....ini juga belum kasih tahu ke Wonosobo.... pasti tambah Omelannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!