Thomas dan Sarah pernah menikah selama 2 tahun sebelum akhirnya bercerai karena Thomas takut pekerjaan aslinya sebagai Intelijen membahayakan Sarah. 7 Tahun kemudian mereka di pertemukan kembali. Sarah menjadi manager event di hotel yang membantu persiapan pernikahan Thomas dan anak pemilik hotel luxury, Rachel. Pernikahan itu adalah misi dari Badan Intelijen tempat Thomas bekerja, yaitu untuk menangkap dan mengungkap bisnis internasional terkait obat terlarang oleh Ayah Rachel, Alex. Setelah menikah, Thomas menduduki jabatan sebagai General Manager di hotel Luxury. Pertemuan setiap hari dengan Sarah tidak bisa di hindari. Benih cinta kembali tumbuh di hati Thomas. Namun, Sarah masih membenci Thomas karena dulu seketika meninggalkan dan menceraikannya. Kehadiran Maxim sebagai Manager Humas baru di hotel luxury, membuat Thomas makin cemburu karena ternyata Maxim menyukai Sarah dan Sarah pun menyukai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chubby_Writter, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
(Warning 18+) Extra Chapter - Thomas Lead
WARNING 18+
Pembaca di harap bijak
Belum cukup umur bisa skip
......................
"Bersiaplah Sarah, sekarang giliranku." Ucap Thomas sambil tersenyum licik.
Sarah hanya bisa pasrah. Ia masih mencoba mengatur nafasnya. Tubuhnya masih terasa lemas akibat sisa pelepasan tadi.
Thomas kembali menyatukan tubuh mereka. Ia bergerak dengan tempo cepat yang membuat Sarah kaget hingga membuka mulutnya lebar. "Ahh...Thomas apa kau sedang balas dendam?"
"Aku hanya memberimu sedikit hukuman kecil Sarah. Aku sedikit tidak sabar dengan permainanmu tadi."
Sarah tidak tahan lagi, Ia mengalungkan tangannya di leher Thomas, sementara kakinya melingkari pinggang Thomas. Ia berusaha mengecup dan mengigit leher Thomas hingga Thomas berkali-kali mengerang.
Tiba-tiba Thomas bangkit, dengan tatapannya yang berkabut Ia menarik tangan Sarah untuk bangkit dari atas ranjang. Kedua tangan Sarah kini di letakan di tepi ranjang.
Tangan Thomas memegang pinggang Sarah, menekan tubuhnya hingga membungkuk dan menyusup ke bagian terdalam tubuh Sarah dari belakang dengan sekali hentakan.
"Engghhh... Thomas..."
Hanya lenguhan Sarah yang terdengar saat Thomas mulai menggerakan kembali tubuhnya di belakang Sarah. Lenguhan Sarah semakin membuat Thomas lepas kendali, tempo yang awalnya teratur kini berubah menjadi sangat cepat.
Suara decitan ranjang yang bergoyang bercampur dengan lenguhan keduanya. Dalam beberapa saat, Tubuh Sarah kembali menegang sebelum mendapat gelombang panas yang membuatnya mengalami pelepasan kedua.
Thomas kembali memberikan jeda untuk Sarah mengatur kembali nafasnya. Sarah terjatuh di atas ranjang, sementara Thomas menindih tubuhnya dari belakang dan memeluknya dengan erat.
"Hah..Hah...Ini gila Thomas. Aku sudah tidak kuat lagi."
Thomas mengeratkan pelukannya. Ia membuat demon miliknya bergerak diatas pinggang Sarah.
"Apa kau tidak merasa jika dia masih saja bangun. Aku rasa butuh 2 ronde lagi hingga bisa membuat demon tertidur."
"Hah? Apa? Aku bisa mati Thomas. Aku sudah tidak memiliki tenaga lagi."
Tanpa menghiraukan ucapan Sarah, Thomas membalik tubuh Sarah dan menempatkannya kembali berbaring di atas ranjang. Ia kembali membuka lebar kedua kaki Sarah dan kembali menghujam demon ke dalam tubuh Sarah.
Sarah kini hanya bisa pasrah dan memejamkan matanya. Rasanya tubuhnya remuk karena Thomas tidak memberinya waktu jeda lama untuk beristirahat.
Thomas merasa kasihan melihat Sarah yang sudah tidak memiliki tenaga lagi. Ia kemudian mempercepat permainannya, hingga akhirnya titik pelepasan yang di carinya hampir Ia dapatkan.
Dengan beberapa kali hentakan. Ia akhirnya memperlambat temponya saat menumpahkan semua cairan miliknya ke bagian terdalam dari tubuh Sarah.
"Ahhh... I do love you Sarah." Ucap Thomas sambil mengecup kening Sarah dan melepaskan dirinya dari tubuh Sarah.
Keduanya kini berbaring bersebelahan. Thomas membalik tubuhnya ke samping hingga menghadap ke Sarah sambil mengelus perut Sarah.
"Maafkan aku Sarah, aku membuat kita kehilangan calon bayi kita. Aku berharap semoga di perutmu ini akan ada calon bayi lagi."
Tidak ada jawaban apapun dari Sarah karena Ia sudah terlelap. Thomas memandang wajah Sarah, lalu segera mengambil selimut untuk menutup tubuh polos mereka. Ia memeluk erat tubuh Sarah dan ikut tertidur setelahnya.
...----------------...
Bersambung ke Bab Selanjutnya
Hai para pembaca yang baik hati🙋🏻♀️
Bantu komen, like, dan subscribe ya supaya Author makin semangat🙇🏻♀️
Bantu follow IG baruku juga ya. @Chubby_writer1. Terima kasih🙏